Sebanyak 25516 item atau buku ditemukan

MANAJEMEN RISIKO

Risiko merupakan kata yang sudah sangat akrab kita dengar hampir setiap hari. Biasanya kata tersebut mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu yang tidak kita sukai, sesuatu yang ingin kita hindari. Risiko berkaitan erat dengan kondisi ketidakpastian. Sebagai contoh, jika kita jalan keluar dengan mobil, maka ada risiko mobil kita bertabrakan dengan mobil lainnya (kejadian yang tidak kita inginkan). Jika kita mempunyai saham, ada risiko harga saham yang kita pegang turun nilainya. Sehingga kita tidak memperoleh keuntungan (kejadian yang tidak kita harapkan). Jika bank memberikan kredit kepada suatu perusahaan, maka ada kemungkinan perusahaan tersebut gagal bayar (tidak membayar bunga dan/atau cicilan pinjamannya). Risiko muncul karena ada kondisi yang menunjukan ketidakpastian. Praktis kita menghadapi banyak ketidakpastian di dunia ini. Sebagai contoh, hari ini bisa hujan, bisa juga tidak hujan. Investasi kita bisa mendatangkan keuntungan (harga naik), bisa juga menyebabkan kerugian (harga turun). Kepastian dalam dunia ini adalah ketidakpastian itu sendiri. Ketidakpastian tersebut menyebabkan munculnya risiko. Risiko merupakan kesempatan kerugian (Risk is the chance of loss), Chance of loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan dimana terdapat suatu keterbukaan (exposure) terhadap kerugian atau suatu kemungkina kerugian. Risiko ada di mana-mana, bisa datang kapan saja, dan sulit dihindari. Jika risiko tersebut menimpa suatu organisasi, maka organisasi tersebut bisa mengalami kerugian yang signifikan. Dalam beberapa situasi, risiko tersebut bisa mengakibatkan kehancuran organisasi tersebut. Karena itu risiko penting untuk dikelola. Manajemen risiko adalah suatu kegiatan dalam mengatur risiko dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, menilai, meminimalisir sampai berusaha menghilangkan risiko yang tidak dikehendaki. Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko tersebut sehingga kita bisa memperoleh hasil yang paling optimal. Dalam konteks organisasi, organisasi juga akan menghadapi banyak risiko. Jika organisasi tersebut tidak bisa mengelola risiko dengan baik, maka organisasi tersebut bisa mengalami kerugian yang signifikan. Karena itu risiko yang dihadapi oleh organisasi tersebut juga harus dikelola, agar organisasi bisa bertahan, atau barangkali mengoptimalkan risiko. Bila dimasukkan dalam konteks bisnis maka manajemen risiko adalah sebuah proses mengatur setiap kondisi agar dapat menanggulangi risiko pendapatan bisnis. Sehingga bisnis bisa lebih sustain. Buku ajar “Manajemen Risiko” ini, menguraikan tentang pengelolaan risiko sebuah perusahaan hingga pemindahan risiko kepada perusahaan asuransi. Sehingga dapat memberikan pemahaman secara komprehensif terkait manajemen risiko. .

Karena itu risiko penting untuk dikelola. Manajemen risiko adalah suatu kegiatan dalam mengatur risiko dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, menilai, meminimalisir sampai berusaha menghilangkan risiko yang tidak dikehendaki.

Manajemen Risiko Perusahaan

Buku Manajemen Risiko Perusahaan ini merupakan buku yang sangat berguna dan dapat dijadikan referensi bagi pembaca untuk menerapkan manajemen risiko ini pada perusahaan. Saat ini penerapan manajemen risiko sudah merupakan kebutuhan bagi sebuah organisasi/perusahaan agar tetap terus tumbuh berkembang dalam persaingan yang sangat ketat terlebih di era disruption saat ini. Sehingga dengan penerapan manajemen risiko pada perusahaan maka akan dapat membantu proses pengambilan keputusan dan memperbaiki strategi perusahaan serta perencanaan keuangan perusahaan agar efisien dan efektif. Buku ini terdiri dari 9 Bab yaitu: Bab 1 Definisi dan Jenis Risiko Bab 2 Manajemen Risiko Perusahaan Bab 3 Identifikasi Risiko Bab 4 Analisis dan Evaluasi Risiko Bab 5 Penanganan Risiko Bab 6 Tata Kelola Risiko Perusahaan Bab 7 Manajemen Risiko Keselamatan Kerja Bab 8 Tata Kelola Perusahaan Bab 9 Reposisi Peran Audit Internal

Risiko Operasional Aktivitas perbankan dalam kesehariannya melibatkan banyak pihak, baik yang bekerja secara langsung maupun tidak langsung, sehingga dari berbagai kepentingan yang majemuk ini, akan memberikan pengaruh pada risiko ...

It Goes Without Saying

Pengalaman Membangun Risiko Melekat di BUMN

Buku ini merupakan himpunan catatan dan pemikiran Dr. Prasetio, penulis buku ini, pada saat menjadi bagian dari upaya besar membangun budaya sadar risiko di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tempatnya bekerja sebagai pengambil keputusan. Catatan dan pemikiran tersebut, yang diperoleh langsung dari pengalaman sendiri dan dituangkan sebagai catatan tertulis pada saat masih in charge bergelut sebagai eksekutif, merupakan nilai tambah yang patut dicatat dari buku ini, apalagi bila mempertimbangkan bahwa sebagian besar buku-buku manajemen risiko di pasar adalah buku-buku teks yang banyak menyandarkan diri pada praktik manajemen risiko di negara maju. Guna memperkuat pemikiran dan pengalamannya, dibuku ini ditambahkan sejumlah pemikiran, pengalaman dan pengetahuan dari beberapa narasumber yang menjadi mitra kerja penulis buku ini. Dibuku ini Dr. Prasetio mengisahkan bagaimana Ia membangun sedari “nol” manajemen risiko di Telkom, dari yang sebelumnya hanya “level” Executive Vice President Risk Management and Legal Compliance, setahun kemudian unit tersebut ditingkatkan menjadi Direktorat Manajemen Risiko dan Kepatuhan di bawah tanggung jawab Direktur Utama. Disamping kisah di Telkom, pengalaman sebelumnya di PT Merpati Nusantara Airline (MNA), dan sejak 2012 di Perum Percetakan Uang RI (Peruri) juga disajikan dalam buku ini. Di Indonesia, manajemen risiko diakui sangat penting dalam praktik bisnis. Namun, faktanya ia belum dipandang sebagai kebutuhan mendasar. Survei yang dilakukan AON Global Enterprise Risk Management pada 2010 menunjukkan level penerapan manajemen risiko oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia masih terbilang rendah dibanding negara lain. Dari lima tingkat level manajemen risiko, Indonesia rata-rata masih pada level 1 dan 2. Penulis buku ini pertama kali (2006) diterjunkan untuk merintis dan membangun unit manajemen risiko (risk management unit) di salah satu BUMN terbesar di Tanah Air. Sebagai bankir profesional yang sudah lebih dari 20 tahun memfokuskan karier di sektor perbankan, Ia memiliki kesan lingkungan yang berbeda. Di dunia perbankan, budaya sadar risiko atau risk culture sudah lama merupakan sesuatu yang melekat dalam setiap proses pengambilan keputusan. Di sisi lain, di badan usaha yang bergerak di sektor riil, termasuk BUMN, ada kesan yang umum bahwa hal itu belum dirasakan sebagai kebutuhan strategis. Terungkapnya apa yang dikenal sebagai Skandal Enron di Amerika Serikat (2001) merupakan salah satu momentum yang mengubah pandangan dunia bisnis terhadap pentingnya manajemen risiko. Skandal Enron yang menyebabkan bangkrutnya Enron Corporation, sebuah perusahaan energi berskala raksasa berbasis di Houston, yang diikuti oleh berhentinya operasi Arthur Andersen, yang merupakan satu dari lima auditor dan akuntan terbesar dunia, memberi kesadaran baru tentang penting dan mendesaknya manajemen risiko pelaporan keuangan. Kesadaran itu meluas tak hanya di Negara Paman Sam, tetapi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Apalagi, Telkom sebagai BUMN, menjadikan Pemerintah sebagai pemegang sahamnya melihat Telkom yang multilisting, yaitu di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa Saham New York (New York Stock Exchange), dan London Stock Exchange, memerlukan kultur risiko untuk menjaga dan memastikan tata kelola (governance) berjalan baik. Ini bukan hanya untuk mencegah terulangnya pengalaman Enron di perusahaan milik negara, melainkan juga sebagai bagian dari langkah Telkom menjadi perusahaan kelas dunia (world class company). Pada saat itulah penulis buku ini berada pada ‘kawah panas’ membangun kesadaran manajemen risiko di sebuah BUMN, yang kala itu mengalami tekanan incompliance yang intens. Kasus-kasus hukum yang menunggu untuk diselesaikan cukup banyak, yang merupakan pertanda awal dari governance yang tidak maksimal dan tata kelola perusahaan yang tidak sepenuhnya terkendali. Buku ini dengan gamblang dan populer mengetengahkan bagaimana proses transformasi bisnis berlangsung untuk membangun kesadaran akan risiko, yang membutuhkan energi ‘pelari marathon’ namun dengan kecepatan pelari sprint. Dalam berbagai proses, menurut penulis buku ini, proses transformasi itu seolah melakukan rekayasa ulang, reengineering berbagai proses bisnis, seperti menulis di kertas putih yang kosong untuk memulai segala sesuatunya dari awal. Dari pengalamannya selama lebih dari 20 tahun berkecimpung dalam bidang manajemen risiko, penulis menunjukkan bahwa kunci manajemen risiko adalah taat dan disiplin pada proses. Ketaatan pada proses itu, pada gilirannya, akan memastikan kelanggengan keberhasilan sebuah perusahaan. Dalam hemat penulis buku ini, budaya sadar risiko yang berlandaskan manajemen risiko yang baik tidak perlu dipertentangkan dengan kebutuhan akan pengambilan keputusan yang cepat dan proses bisnis yang efektif. Keduanya dapat berjalan dengan seimbang. Penulis buku ini secara sederhana dengan bahasa yang enak dibaca dan dimengerti mengemukakan bahwa dalam membangun budaya sadar risiko harus dihindari gaya sosialisasi yang agresif. Membangun budaya sadar risiko harus dijalankan dengan persuasi yang efektif sehingga budaya ini tidak dipandang sebagai ancaman bagi individu, kelompok, ataupun organisasi perusahaan. Penulis buku ini meyakini bahwa apabila budaya sadar risiko dapat bertumbuh dengan baik dan sehat di lingkungan BUMN serta lingkungan institusi pemerintahan, maka pengelolaan risiko menjadi terbangun melalui sistem. Pada gilirannya, budaya sadar risiko itu tidak perlu lagi memerlukan intervensi kebijakan, tetapi diharapkan dapat berjalan sendiri. It Goes Without Saying.

Pada gilirannya, budaya sadar risiko itu tidak perlu lagi memerlukan intervensi kebijakan, tetapi diharapkan dapat berjalan sendiri. It Goes Without Saying.

Refleksi dan strategi penerapan manajemen risiko perbankan Indonesia

Implementation of bank risk management in Indonesia.

Implementation of bank risk management in Indonesia.

Public Policy dan Manajemen Risiko

Ada tiga jenis manajemen risiko secara makro. Manajemen risiko untuk keuangan, manajemen risiko untuk organisasi, biasanya berkenaan dengan korupsi di dalam organisasi, dan manajemen risiko dalam kebijakan publik. Manajemen risiko pada proyek termasuk manajemen risiko yang bersifat mikro, selain merupakan bagian dari implementasi kebijakan, juga sebagian besar sudah dipelajari secara luas. Manajemen risiko pada kebijakan masih relatif tertinggal, karenanya, kita mencoba mengejar ketertinggalan tersebut

Ada tiga jenis manajemen risiko secara makro.

Buku Ajar Manajemen Risiko

Buku yang berisi teori dan implementasi manajemen risiko dalam dunia kerja.

Buku yang berisi teori dan implementasi manajemen risiko dalam dunia kerja.

Pengantar Manajemen Risiko dan Asuransi

Semua orang menyadari bahwa dunia penuh ketidak pastian. ketidakpastian beserta risikonya tidak dapat diabaikan, tetapi dapat diminimalisasikan dengan manajemen risiko. Perkembangan manajemen Risiko di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hadirnya buku ini diharapkan dapat memberikan informasi risiko – risiko yang dihadapi oleh perusahaan /organisasi, dan bagaimana perusahaan / organisasi bisa mengelola risiko menggunakan manajemen resiko untuk menghasilkan nilai tambah. Buku ini membahas bagian-bagian menarik dan penting seperti: Bab 1 Pengertian dan Konsep Manajemen Risiko Bab 2 Kerangka Kerja Enterprise Risk Management (ERM) Bab 3 Identifikasi dan Penilaian Risiko Bab 4 Prinsip-Prinsip Pengukuran Risiko Bab 5 Bentuk-Bentuk Risiko Di Beberapa Sektor Bisnis Bab 6 Risiko operasional dalam Perusahaan Bab 7 Risiko Valuta Asing Bab 8 Prinsip Dasar dalam Kontrak Asuransi Risiko Bab 9 Hukum Asuransi di Indonesia

industri perbankan, hal ini dikarenakan sifatnya yang sangat fluktuatif, sehingga antisipasi diperlukan melalui ... sehingga dari berbagai kepentingan yang majemuk ini, akan memberikan pengaruh pada risiko operasional perbankan.

Ekspor Impor Penyelesaian Pembayaran Ekspor Impor Dan Penanganan Risiko Ekspor-Impor

Buku Ajar ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan belajar mengajar Manajemen Administrasi Ekspor Impor yang merupakan mata kuliah wajib pada Program Studi D3 Logistik Bisnis Politeknik Pos Indonesia, sebagai bekal mahasiswa saat menjadi praktisi logistik ataupun bisnis, Buku Ajar ini dibuat berdasarkan pengalaman penulis di dunia praktis, dimana untuk dapat melaksanakan kegiatan administrasi ekspor-impor diperlukan pemahaman secara menyeluruh dimulai dari latar belakang terjadinya perdagangan ekspor impor, prosedur, para fihak dan dokumen yang terlibat, tata cara pengisian dokumen, serta dasar hukum yang melandasinya. Ekspor Impor Penyelesaian Pembayaran Ekspor Impor Dan Penanganan Risiko Ekspor-Impor ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Ekspor Impor Penyelesaian Pembayaran Ekspor Impor Dan Penanganan Risiko Ekspor-Impor ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Strategi Bisnis dan Manajemen Risiko dalam Pengembangan UMKM di Indonesia

Berbagai kendala dan permasalahan UMKM di Indonesia pun tak luput dari pembahasan buku ini. Masih minimnya UMKM yang mampu bersaing di pasar global memang masih menjadi permasalahan utama. Meskipun demikian, kita perlu memandang hal tersebut sebagai sebuah tantangan besar yang harus segera diselesaikan. Terlebih saat ini kita sedang memasuki masa revolusi industri 4.0 sehingga kita semua patut optimis. Fenomena dunia tanpa batas yang sedang terjadi sudah seharusnya dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pelaku UMKM di Indonesia, dan bukan malah menjadi hambatan. Buku ini akan dapat menjadi referensi yang sangat membantu, khususnya bagi para pelaku UMKM atau penggiat wirausaha nasional untuk dapat segera mendorong terciptanya UMKM 4.0 di Indonesia yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar global.

R STRATEGI BISNIS froqnctos MANAJEMEN RISIKO DAN ģ Lenart DALAM
PENGEMBANGAN UMKM INDONESIA UNE ... Syariah , SDM , Prilaku
Organisasi , dan belasan jurnal , seperti Banks & Banks System “ Competition ,
Bank Fragility ...