Sebanyak 341 item atau buku ditemukan

Pengantar Metode Statistika

Teori dan Terapannya dalam Penelitian Bidang Pendidikan dan Psikologi

Buku ini dirancang untuk kepentingan perkuliahan statistika di perguruan tinggi. Oleh karena itu dalam setiap babnya banyak menekankan pemahaman konsep-konsep dasar statistika, meliputi gagasan, alasan, dan metode. Dalam konteks pembelajaran, pemahaman atas hal tersebut adalah sangat penting dan utama, sebelum pembelajar diperkenalkan bagaimana mengolah data dengan bantuan program paket komputer. Tanpa pemahaman konsep yang baik, dapat mengakibatkan pemilihan analisis yang tidak sesuai, dan pada akhirnya interpretasi hasil analisisnya juga tidak akan tepat. Bagaimana pun juga, program paket komputer yang kini telah banyak tersedia semisal SPSS, MINITAB, SAS, STATA, Program R, LISREL, AMOS, dan masih banyak lagi lainnya, semuanya hanya alat bantu hitungan, yang dalam pengoperasiannya membutuhkan science behind. Selanjutnya, contoh terapan dalam penelitian juga banyak diberikan. Hal ini untuk memberikan wawasan pada pembelajar, sekaligus menunjukkan urgensi matakuliah dalam bidang penelitian sebagai salahsatu tridharma perguruan tinggi. Bidang penelitian yang banyak dicontohkan dalam hal ini adalah pendidikan dan psikologi. Namun demikian, bidang terapan lainnya semisal teknik, rekayasa, dan social science, juga dapat diadaptasikan. Keterampilan lainnya yang juga diajarkan adalah bagaimana manual penghitungan untuk mendapatkan statistik baik berupa angka, gambar, maupun model matematis. Selain itu juga bagaimana mendapatkannya dengan menggunakan alat bantu komputer. Keterampilan menggunakan alat bantu komputer ini adalah juga sangat penting yang harus dilatihkan. Dalam terapannya, penggunaan program paket komputer hampir mutlak diperlukan. Terlebih untuk analisis yang lebih kompleks dan melibatkan banyak variabel. Oleh karena itu, pada setiap akhir bab dalam buku ini, disertakan contoh bagaimana mengolah data baik untuk kepentingan deskriptif maupun inferensi, dengan memanfaatkan program paket komputer. Dalam hal ini, program paket yang digunakan adalah EXCEL. Tiga hal tersebut, yaitu: (i) pemahaman konsep, (ii) kemampuan menerapkannya dalam penelitian, dan (iii) keterampilan komputasi statistik, menurut penulis ketiga-tiganya harus tersampaikan dalam perkuliahan statistika. Oleh karena itulah, buku ini dikemas sedemikian rupa sehingga tiga hal tersbut dapat tercakup.

Buku ini dirancang untuk kepentingan perkuliahan statistika di perguruan tinggi.

Pendidikan karakter ACPI

Model Pendidikan Karakter Bangsa untuk Kemandirian Pangan Melalui Gerakan Aku Cinta Produk Indonesia

Buku ini lahir diilhami oleh pemikiran perlunya menanamkan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air (WANGSA CITA) pada generasi muda. Konten dan kajian buku ini berdasarkan hasil telaah teoretis dan penelitian di lapangan dalam kerangka Pengembangan Model Pendidikan Karakter Bangsa untuk mendukung Kemandirian Pangan dan Cinta Produk Indonesia di perguruan tinggi. Lebih lanjut kajian ini difokuskan pada persoalan konsep, masalah, solusi, dan aksi. Pada akhirnya, ini dapat dijadikan sebagai landasan praktik pendidikan karakter sebagai model dan paradigma baru pendidikan karakter di perguruan tinggi dan penyiapan pendidikan guru yang profesional di lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK). Rumusan AKU CINTA PRODUK INDONESIA DEMI KEMANDIRIAN BANGSA merupakan SLOGAN dan FORMULA untuk menjadi WARGA NEGARA DAN BANGSA YANG BERMARTABAT DAN BERDAYA SAING.

Buku ini lahir diilhami oleh pemikiran perlunya menanamkan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air (WANGSA CITA) pada generasi muda.

28 Cara Senang Belajar Matematika

Kumpulan Karya Ilmiah Matematika Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Tidar

Kumpulan makalah yang berisi pengembangan konsep, media, metode, dan inovasi pembelajaran matematika untuk guru SD, SMP, dan SMA. Siswa pun mampu memahami matematika dengan mudah.

Saran Di era digital seperti saat ini, kemajuan teknologi yang sangat pesat ... pembelajaran atau alat bantu untuk menunjang jalannya proses pembelajaran di ...

Antologi kajian Islam

tinjauan tentang filsafat, tasawuf, institusi, pendidikan, al-Qur'an, Hadith, hukum, dan ekonomi Islam : resume tesis magister, Program Pascasarjana IAIN Sunan Ampel

On Islamic studies in Indonesia; collection of abstracts of thesis.

On Islamic studies in Indonesia; collection of abstracts of thesis.

Dimensi-Dimensi Manusia

: Perspektif Pendidikan Islam

Buku yang berada di tangan pembaca ini merupakan lanjutan dari pembahasan pada buku pertama yang berjudul Kenali Dirimu: Upaya Memahami Manusia dalam al-Qur’an, yang diterbitkan oleh Deepublish Yogyakarta. Pada buku yang pertama, penulis membahas manusia dalam berbagai perspektif, konsep manusia dalam Alquran, dan peranan hidup manusia baik dalam konteks ibadah maupun khalifah. Ketika buku selesai diterbitkan, dalam benak penulis terasa masih ada kekurangan untuk membedah komponen, struktur, dan dimensi-dimensi manusia. Oleh karena itu, buku ini akan membahas tentang berbagai komponen yang ada dalam diri manusia, walaupun masih dalam uraian yang sederhana. Buku Dimensi-Dimensi Manusia : Perspektif Pendidikan Islam ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

Buku Dimensi-Dimensi Manusia : Perspektif Pendidikan Islam ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

Paradigma Pendidikan Islam

Upaya Penguatan Pendidikan Agama Islam Di Institusi Yang Bermutu Dan Berdaya Saing

Bismillah, segala puji bagi Allah, salam sejahtera tercurah kepada para nabi dan manusia pilihan-Nya. Buku yang berada di tangan anda ini adalah buku untuk memenuhi literatur mahasiswa—juga untuk khalayak, sebagai bahan bacaan dan semakin melengkapi khazanah keilmuan tentang Pendidikan Islam; baik sebagai mata pelajaran, sekaligus kelembagaan yang bisa diandalkan dari sisi mutu dan mampu bersaing di tengah kompleksitas perubahan—dalam bahasa Prof. Dr. Dedi Mulyasana disebutnya dengan fastabiq al-khairat—yang semakin kompetitif dan komparatif, baik secara internal di lembaga Islam juga dengan lembaga lain. Sebagai mata pelajaran, PAI di sekolah umum menghadapi persoalan yang tidak dianggap ringan. Beberapa persoalan klasik dalam pembelajaran Islam, antara lain dari aspek metodologis dan materi: Pertama, pendidikan agama lebih banyak terkonsentrasi pada persoalan-persoalan teoretis keagamaan yang bersifat kognitif semata serta amalan-amalan ibadah praktis; Kedua, pendidikan agama kurang concern terhadap persoalan bagaimana mengubah pengetahuan agama yang kognitif menjadi “makna” dan “nilai” yang perlu diinternalisasikan dalam diri siswa lewat berbagai cara, media dan forum; Ketiga, isu kenakan remaja, perkelahian antar pelajar, tindak kekerasan, premanisme, white color crime, konsumsi minuman keras dan sebagainya, walaupun tidak secara langsung ada keterkaitan dengan pola metodologi pendidikan agama yang selama ini berjalan secara konvensional-tradisional; Keempat, metodologi pendidikan agama tidak kunjung berubah antara pra dan post era modernitas; Kelima, pendidikan agama lebih menitikberatkan pada aspek korespondensi-tekstual, yang lebih menekankan hafalan teks-teks keagamaan yang sudah ada; Keenam, sistem evaluasi, bentuk- bentuk soal ujian agama menunjukkan prioritas utama pada kognitif, dan jarang pertanyaan tersebut mempunyai bobot muatan “nilai” dan “makna” spiritual keagamaan yang fungsional dalam kehidupan sehari-hari—sehingga pada bagian awal, penulis paparkan terlebih dahulu pemikiran para tokoh Islam tentang pola pendidikan Islam untuk bahan pertimbangan dan perbandingan dalam membangun sistem pendidikan Islam yang lebih bermutu. Dari sisi kelembagaan dan ketenagaan misalnya, cukup mengagetkan kita semua—apalagi ummat Islam mayoritas di negeri ini—penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. A. Tafsir ketika menyusun tesis dan disertasinya di tahun 1988 tentang pendidikan Islam bahwa lebih banyak sekolah Katolik yang baik dibandingkan dengan sekolah Islam. Secara dramatis A. Tafsir mengungkapkannya dengan bahasa “sulit mencari sekolah Islam yang baik, sama sulitnya dengan mencari sekolah Katolik yang buruk”. Prof. Dr. Amin Rais—yang juga dikutip oleh Muhaimain—yang mengemukakan hasil penelitian dari world bank bahwa dari sekitar 45 bangsa di dunia, ternyata bangsa Indonesia tidak termasuk bangsa yang paling rajin. Tetapi dari bangsa yang malas, ternyata bangsa Indonesia menduduki rangking ketiga dari 45 bangsa itu. Hal ini merupakan salah satu indikasi akan lemahnya etos kerja bangsa Indonesia—termasuk ada kontribusi di dalamnya guru PAI—dalam pengertian lemahnya semangat dan cara kerja, serta semangat keilmuan guru PAI dalam pengembangan pendidikan agama di sekolah. Lembaga Islam juga banyak dikelola tidak secara profesional dan dipimpin oleh kepala sekolah yang bukan bidangnya, menurut Prof. Dr. A. Tafsir. Menarik ungkapan Direktur Ditpais Kementerian Agama RI, Dr. H. Amin Haidar, bahwa mata pelajaran PAI berdasarkan survei menempati urutan ke-20 dari sekian mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik. Survei juga membuktikan bahwa pilihan itu bukan terletak pada sulit dan tidaknya mata pelajaran tersebut, tetapi terletak pada siapa yang menyampaikannya. Pada konteks demikian, posisi guru—terutama GPAI—memiliki peran yang sangat urgent dalam memberikan semangat, ketertarikan dan kebermaknaan mata pelajaran kepada peserta didik—termasuk di dalamnya penguasaan terhadap materi pembelajaran. Apalagi disinyalir oleh Tolhah Hasan, penguasaan materi guru PAI juga masih sangat perlu ditingkatkan. Hal ini menjadi terasa sangat penting, karena menurut penelitian Sudjana bahwa 76,6% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kompetensi guru, dengan rincian: kompetensi guru mengajar memberikan sumbangan 32,43%, penguasaan materi pelajaran memberikan sumbangan 32,38% dan sikap guru terhadap mata pelajaran memberikan sumbangan 8,60%. Hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang belum lama dilakukan juga hasilnya tidak terlalu menggembirakan, banyak guru memperoleh hasil di bawah angka 60—walaupun konon banyak guru kesulitan di bidang pedagogik, bukan aspek akademik—tetapi tentu kalau acuannya UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen, keduanya tidak bisa dipisahkan dari kompetensi yang harus dimiliki guru, di samping kompetensi kepribadian, sosial dan profesional. Hal ini yang membuat kekecewaan Menteri Anis Baswedan, dan harus disikapi bersama secara arif. Oleh karena itu, berangkat dari keprihatinan-keprihatinan tersebut, dalam buku ini diangkat bagaimana mewujudkan pendidikan Islam yang menarik dan menyenangkan dalam pembelajarannya, dan pada saat yang sama lembaga pendidikan Islam juga mampu menawarkan mutu dan bisa bersaing menjadi sebuah keniscayaan. Wal akhir, tidak lupa penulis ingin mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu diterbitkannya buku ini. Bapak H. Duryat (almarhum) dan ibu Hj. Jaetun—yang sudah memberikan jalan dengan ikhlas dan sabar mendidik kami, kakak dan adik, juga Dra. Hj. Nadiroh Nuryaman, M. Pd. I—istri tersayang, anak-anak kami tercinta—Ahmad Fikri Aziz M., dan Naufal Bahrul Ilmi M., Dr. Ilman Nafi’a, M. Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Cirebon yang telah berkenan memberikan pengantar di buku ini serta sahabat-sahabat yang setia berdiskusi—sharing—yang tidak bisa disebut satu persatu, baik di IAIN Cirebon, STIT/STKIP al-Amin Indramayu maupun SMA Islam At-Taqwa Kandanghaur dan terima kasih juga saya sampaikan kepada penerbit..................................... Bandung yang telah berkenan menerbitkan buku ini. Hanya kepada Allah kita memohon taufik dan hidayah-Nya, semoga bermanfaat.

Dr. A. Tafsir. Menarik ungkapan Direktur Ditpais Kementerian Agama RI, Dr. H. Amin Haidar, bahwa mata pelajaran PAI berdasarkan survei menempati urutan ke-20 dari sekian mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.

PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM

Sumbangan Para Tokoh Pendidikan Islam Melalui Gagasan, Teori, dan Aplikasi

Sistem pendidikan Islam yang mengacu pada nilai-nilai Islam telah menciptakan perbedaan yang fundamental dari sistem pendidikan pada umumnya (modern), baik dari Timur maupun Barat. Perbedaan tersebut bukan hanya karena memang sumber utamanya yang khas (Al-Quran dan Haits), namun juga karena adanya upaya dari para pemikir pendidikan Islam sejak periode klasik, pertengahan, hingga modern dalam menjaga dan berupaya mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam dunia pendidikan, karena pendidikan Islam tidak hanya sebatas menjawab kebutuhan manusia di alam fana, tetapi juga berusaha menjawab kebutuhan manusia setelah kematian. Dengan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti, buku setebal 16 Bab ini hadir untuk mengupas pemikiran pendidikan Islam yang disodorkan oleh para tokoh pendidikan di zaman keemasan Islam, hingga para tokoh pendidikan Islam yang ada di Nusantara. Di dalamnya disajikan berbagai pemikiran pendidikan yang khas dan belum pernah atau bahkan tidak disodorkan oleh tokoh-tokoh pendidikan secara umum. Hadirnya buku ini, diharapkan dapat memudahkan para pembaca untuk mempelajari dan memahami hasil pemikiran pendidikan dari para tokoh terkemuka, meskipun tanpa membaca karang asli yang ditulis oleh tiap-tiap tokoh bersangkutan. Lebih spesifiknya, buku ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih atau bahkan pemantik bagi para praktisi pendidikan, dosen, mahasiswa, maupun pegiat literasi lainnya untuk terus memikirkan dan mengembangkan pendidikan Islam ke arah yang lebih gemilang, sehingga ia (baca: pendidikan Isam) tetap eksis dan mampu mewarnai kebudayaan manusia secara sempurna.

Dengan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti, buku setebal 16 Bab ini hadir untuk mengupas pemikiran pendidikan Islam yang disodorkan oleh para tokoh pendidikan di zaman keemasan Islam, hingga para tokoh pendidikan Islam yang ada di ...

PENDIDIKAN ISLAM

Mengupas Aspek-aspek Dalam Dunia Pendidikan Islam

Buku ini yang berjudul “Pendidikan Islam: Mengupas Aspek-aspek Dalam Dunia Pendidikan Islam”, lahir atas semangat penulis untuk memberikan sumbangsih terhadap kemajuan pendidikan Islam baik dari segi konsep, sistem, manajemen, tujuan, maupun pelaksanaan pendidikan di lingkup lembaga Islam. Mengingat, pendidikan Islam merupakan lambang dari Islam yang turut serta mencerdaskan, menguatkan, dan melahirkan para generasi penurus bangsa yang unggul. Di sini penulis mencoba mengupas sendi-sendi dari pendidikan Islam itu sendiri, untuk dijadikan evaluasi, bahan dan referensi dalam memperbaiki kualitas pendidikan Islam untuk menjadi lebih baik dan maju lagi, apalagi di era yang serba cepat ini. Sehingga, mau tidak mau pendidikan Islam harus senantiasa update untuk bisa tetap bertahan di atas segala perubahan zaman. Dalam buku ini, penulis mengupas segala aspek dalam dunia pendidikan Islam secara komprehensif dan detail, tujuannya untuk menggali hakikat dari pada aspek yang ada di dunia pendidikan Islam tersebut, sehingga akan membuka ‘kran’ pemikiran, paradigma dan pembaharuan yang lebih kompleks lagi demi mempertahankan esistensi pendidikan Islam di kancah global.

Mengingat, pendidikan Islam merupakan lambang dari Islam yang turut serta mencerdaskan, menguatkan, dan melahirkan para generasi penurus bangsa yang unggul.