Penelitian menjadi salah satu kunci keberhasilan sebuah bangsa sehingga penelitian adalah tuntutan bagi peneliti, baik mahasiswa, dosen, maupun profesi lainnya. Sebelum proposal penelitian disusun, peneliti wajb memahami tentang topik yang akan diteliti atau masalah yang diangkat dalam penelitian. Pemahaman tersebut sangat penting sebagai dasar dalam mengembangkan proposal penelitian sehingga pelaksanaan penelitian dapat berjalan dengan baik. Sering kali peneliti, terutama mahasiswa kebingungan dalam mencari sumber teori maupun konsep tentang topik atau masalah yang diangkat dalam penelitian. Selain itu, hal lain yang sering kali menyulitkan mahasiswa atau peneliti adalah cara mengukur variabel dan instrumen penelitian yang akan digunakan dalam. penelitian. Oleh karena itu, penulis sangat mempertimbangkan semua hal tersebut dengan menyusun buku ini, yang dilengkapi dengan topik-topik yang banyak diangkat oleh mahasiswa atau peneliti dalam melakukan penelitian, baik bidang kesehatan maupun sosial. Harapannya, kehadiran buku ini dapat membantu mahasiswa maupun peneliti dalam menyusun proposal penelitian. Buku ini banyak mengulas tentang konsep, pengukuran variabel, dan contoh-contoh kuesioner dani variabel penelitian yang terangkum dalam 13 bab, yaitu: Bab I Konsep Pengetahuan Bab lI Konsep Sikap Bab lI Konsep Perilaku Bab IV Konsep Persepsi Bab V Konsep Stres Bab VI Konsep Kecemasan Bab VIl Konsep Nyeri Bab VIll Konsep Dukungan Sosial Bab IX Konsep Kepatuhan Bab X Konsep Motivasi Bab XI Konsep Kepuasan Bab Xl Konsep Pandemi Covid-19 Bab XIll Konsep Akses Pelayanan Kesehatan
Penelitian menjadi salah satu kunci keberhasilan sebuah bangsa sehingga penelitian adalah tuntutan bagi peneliti, baik mahasiswa, dosen, maupun profesi lainnya.
Buku digital ini berjudul "Komunikasi Antar Budaya: Variabel Pola-pola Tindakan Sosial", merupakan tulisan yang berisi tentang "Komunikasi Budaya" yang dapat memberikan tambahan wawasan pengetahuan dan pencerahan bagi pembaca. Semangat untuk berbagi terutama dalam literasi khazanah pengetahuan komunikasi dan budaya yang mendasari penerbit menghadirkan konten-konten di buku digital ini. Penerbit berdoa semoga konten yang diterbitkan ini bisa bermanfaat dan menjadi bahan pembelajaran serta panduan bagi siapapun juga.
itu maka Aristoteles hanya sampai pada enam fitur yang dianggap memicu emosi, yaitu; emosi ketika orang menghadapi objek yang disengaja, valensi emosi, emosi yang didorong oleh faktor anteseden kognitif, emosi karena gairah fisiologis, ...
A Field Study to Evaluate Trust and Security Parameters for Online Consumers in Online Shopping and E-Banking
Just as today's economy is a mixture of old and new, similarly, marketing pattern is a hybrid of the traditional and the modern. The traditional marketing competencies have established their deep roots since the time immemorial, however, new technological competencies have also been absorbed in the market to add potential for growth. As 'trust' forms a background for the growth of e-Commerce, therefore, a field study has been conducted in order to explore the patterns of trust and security for consumers in 'e'-marketing.
[Introduction, Evolutions of E-Banking, Concepts of Definitions of Internet Banking, Why is E-Banking Important?, Services of E-Banking, Banking as a Business Can be Divided into Five Broad Types, Role of E-Commerce in Banking is ...
Tasawuf melatih jiwa dan membebaskan kita dari hal negatif kehidupan yang tercermin pada akhlak mulia dan kita makin dekat kepada Allah Swt. Ilmu tasawuf wajib dipelajari, karena segala sesuatu ada hakikat dan maknanya (tujuan). Datang ditemani tangis, pergi juga ditemani tangis. Maka dari itu tetaplah bersyukur dalam segala keadaan apapun Membangun rumah penting, Membangun Akhlak Mulia jauh lebih penting Apabila seorang mukmin sukses dalam mengendalikan hawa nafsu, maka ia akan mampu menahan diri dari segala larangan Allah Swt dan tidak berat dalam melaksanakan semua perintah-Nya.
Tasawuf melatih jiwa dan membebaskan kita dari hal negatif kehidupan yang tercermin pada akhlak mulia dan kita makin dekat kepada Allah Swt. Ilmu tasawuf wajib dipelajari, karena segala sesuatu ada hakikat dan maknanya (tujuan).
Buku hadir sebagai buah kegelisahan melihat dan mengamati keadaan dewasa ini. Tampaknya akhlak manusia semakin hancur dan kebablasan disebabkan pengaruh global. Kebebasan manusia memperturutkan keinginan dan hawa nafsunya tanpa memikirkan konsekuensinya. Ajaran yang terdapat dalam tasawuf akhlaki antara lain: 1) Takhalli, yaitu penyucian diri dari sifat-sifat tercela. 2) Tahalli, yaitu menghiasi dan membiasakan diri dengan sikap perbuatan terpuji. 3) Tajalli, yaitu tersingkapnya Nur Ilahi (cahaya Tuhan) seiring dengan sirnanya sifat-sifat kemanusiaan yang negatif pada diri manusia setelah tahapan takhalli dan tahalli. Tasawuf akhlaki akan mewujudkan akhlak mulia kepada manusia yang mengamalkan ajaran-ajarannya. Akhlak mulia adalah puncak dari segala amal ibadah manusia, ibarat pohon kayu adalah buahnya. Buah pohon kayu itu, baik atau buruk tergantung perawatannya dan pemeliharaannya. Begitu pula gambaran amal ibadah dan akhlak manusia. Jadi indikator ibadah manusia, diterima atau tidak diterima oleh Allah swt, dapat dilihat dan diamati dari akhlaknya (bersikap dan bertutur kata) dalam kehidupan sehari-harinya.
Perkembangan dan pertumbuhan Tasawuf Islam banyak diwarnai kesalahpahaman, bahkan hingga saat ini. Misalnya, ada yang menyebutkan pertumbuhan Tasawuf Islam terpengaruh oleh ajaran Kristen hingga filsafat. Pun demikian dengan beberapa ajarannya, seperti Hulul, Kasyaf, Tajalli, al-Wihdat’ul Munthalaqah, atau Wihdatul Wujud. Kesalahpahaman bahkan sampai pada titik pertentangan yang sengit, terutama dengan kalangan Fiqih. Sampai-sampai seorang tokoh Tasawuf harus berakhir di tiang gantung. Melalui buku ini, Buya Hamka dengan keluasan dan pemahamannya yang utuh, memberi kita cara pandang untuk melihat Tasawuf Islam seperti apa adanya. Buku persembahan Republika Penerbit [Republika, bukurepublika, Penerbit Republika]
Sampai-sampai seorang tokoh Tasawuf harus berakhir di tiang gantung. Melalui buku ini, Buya Hamka dengan keluasan dan pemahamannya yang utuh, memberi kita cara pandang untuk melihat Tasawuf Islam seperti apa adanya.
Buku ini merupakan salah satu analisis ilmiah dengan pendekatan integrasi transdisipliner ajaran tasawuf dan ilmu kesehatan, khususnya kesehatan mental yang juga berimplikasi kepada kesehatan fisik manusia. Tasawuf diyakini memiliki kemampuan mengobati penyakit kejiwaan dan solusi bagi krisis kehidupan manusia modern. Tasawuf beserta derivasi ajarannya akan membawa pada pencerahan kehidupan umat manusia. Buku persembahan penerbit Prenada Media
Buku ini merupakan salah satu analisis ilmiah dengan pendekatan integrasi transdisipliner ajaran tasawuf dan ilmu kesehatan, khususnya kesehatan mental yang juga berimplikasi kepada kesehatan fisik manusia.
Filsafat agama sebagai alat untuk bagaimana akal ini berperan dalam memahami agama beserta seluk beluknya, ilmu kalam hadir sebagai disiplin keilmuan Islam yang “terinspirasi” oleh ilmu filsafat untuk mengoptimalkan peran akal, rasionalitas dan pikiran untuk mendalami secara totalitas akan masalah-masalah tauhid, aqidah dan keimanan. Antara filsafat agama dan ilmu kalam sepertinya mempunyai hubungan yang signifikan dalam hal penggunaan; pendayagunaan fungsi-peran akal. Rasanya tidak adil jika hanya akal saja yang di “agungkan” diperlukan media; alat lain yang juga merupakan anugerah Allah yakni hati (qalb), keilmuan Islam yang oreintasinya pada hati, rasa dan spiritual ialah ilmu tasawuf. Tasawuf 6 INTERKONEKSI FILSAFAT AGAMA, ILMU KALAM DAN TASAWUF DALAM DUNIA ISLAM dipahami sebagai ilmu yang mendidik ruhani menjadi bersih untuk mengenal; bertemu dengan zat Allah.
Tasawuf 6 INTERKONEKSI FILSAFAT AGAMA, ILMU KALAM DAN TASAWUF DALAM DUNIA ISLAM dipahami sebagai ilmu yang mendidik ruhani menjadi bersih untuk mengenal; bertemu dengan zat Allah.
Buku ini ingin menunjukkan sesuatu yang kurang diperhatikan dan bahkan diabaikan dalam perbincangan tentang Islam belakangan ini di Indonesia. Maraknya sejumlah aksi intimidasi, pemaksaan, dan kekerasanyang membawa nama Islam, mengukuhkan kenyataan bahwa etika dan moralitas sudah terlepas jauh dari pengalaman keagamaan umat. Dalam konteks inilah pentingnya tasawuf ditinjau kembali dari dimensi partikularnya, yang hanya sebatas ritual dan asketisisme yang bersifat personal. Asumsi dasar yang melatarbelakangi buku ini adalahbahwa tasawuf merupakan sebuah misi kemanusiaan yang menggenapi misi Islam secara holistik. Mulai dari dimensi iman, Islam, hingga ihsan. Dan, tasawuf menempati posisinya sebagai aktualisasi dimensi ihsan dalam Islam ini. Dalam praktik umat Islam sehari-hari, dimensi ihsan ini diwujudkan dalam bentuk dan pola beragama yang tawasuth (moderat), tawazun (keseimbangan), i'tidal (jalan tengah), dan tasamuh (toleran). Ini sudah diamalkan di dunia Islam di mana-mana.