Sebanyak 1589 item atau buku ditemukan

Khazanah Intelektual Islam

“Buku Khazanah Intelektual Islam, suntingan Prof Nurcholish Madjid, kini sudah menjadi klasik. Pertama kali diterbitkan pada 1984, karya ini tetap relevan untuk memahami intelektualisme Islam; tidak hanya di masa silam, tapi juga dewasa ini dan masa depan. Dengan kandungannya yang mencakup berbagai tokoh terkemuka pemikir Islam yang mewacanakan pemikiran sejak dari kalam, filsafat, tasawuf, sampai sosial-politik, karya ini menjadi bacaan wajib setiap dan seluruh mereka yang ingin memahami khazanah pemikiran Islam. Karya monumental ini sepatutnya menjadi inspirasi untuk menggali lebih dalam dan lebih luas khazanah intelektual lain, termasuk khazanah intelektual Islam Indonesia.” Prof. Dr. Azyumardi Azra, CBE Guru Besar Sejarah Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta “Agama tidak hanya bersifat ilahi, melainkan juga merupakan fenomena sosial historis. Demikian pesan penting buku ini yang melihat agama dengan perspektif filosofis. Dalam konteks tersebut, tidak diragukan lagi, Nurcholish Madjid adalah pionir yang membukakan jalan bagi tumbuhnya pemikiran filosofis, rasional dan humanis di kalangan generasi muda intelektual Islam di Indonesia. Buku ini sangat perlu dibaca mengingat semakin kuatnya kecenderungan menjauhkan pemikiran filosofis dan rasional dari agama. Dengan memahami agama secara filosofis dan rasional, masyarakat terdorong untuk lebih bersifat toleran, inklusif dan humanis sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan universal.” Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, M.A. Ketua Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) “Hingga kini mungkin tak seorang pun intelektual Muslim Indonesia yang telah mewariskan api dan cahaya peradaban Islam sejernih dan sekomprehensif Nurcholish Madjid dalam korpus karya-karyanya. Buku Khazanah Intelektual Islam ini adalah bagian integral darinya. Hutang akal-budi mayoritas bangsa kita kepada Cak Nur sungguh tak terkira.” Prof. Dr. Mochtar Pabottingi Peneliti Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) “Saya membaca buku ini pertama kali waktu saya masih menjadi santri di Pati, Jawa Tengah. Terus terang, ini adalah salah satu buku penting yang membentuk pikiran dan pemahaman saya atas Islam. Melalui buku ini, saya menjadi “melek” untuk pertama kali atas kekayaan pengetahuan yang dikembangkan oleh para pemikir Muslim di masa klasik dulu. Melalui buku ini, saya belajar bahwa Islam bukan sekadar akidah dan ritual saja, melainkan juga peradaban pemikiran yang begitu agung dan menakjubkan. Buku ini, menurut saya, menjadi kian relevan lagi hari-hari ini, di era ketika menjadi Muslim bagi sebagian kalangan identik dengan tindakan menutup diri secara pemikiran dan membenci keragaman.” Ulil Abshar Abdalla Pengampu Ngaji Ihya’ Ulumuddin

Buku Khazanah Intelektual Islam ini adalah bagian integral darinya. Hutang akal-budi mayoritas bangsa kita kepada Cak Nur sungguh tak terkira.” Prof.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Perspektif Santri

Sebagai falsafah bangsa, Pancasila menjadi bagian terpenting dari perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia sejak era pra kemerdekaan hingga reformasi ini. Dengan demikian, Pancasila harus dijadikan sebagai cara hidup (way of life) seluruh komponen bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kini sudah tidak zamannya, Pancasila hanya diajarkan secara formal dan kaku di bangku pendidikan, namun yang terpenting justeru penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini mencoba mengungkap seluk beluk Pancasila dalam perspektif seorang santri, mengingat beberapa bagian dari buku ini merupakan hasil dialektika dan diskusi kelas dengan mahasantri Ma’had Aly Al-Iman Purworejo. Titik tekan buku ini adalah untuk menumbuhkan keyakinan ideologis mahasantri terhadap Pancasila sebagai falsafah dan dasar negara Indonesia serta membangkitkan (kembali) semangat hubb al-wathan min al-îmân, sebagai bagian dari komitmen santri terhadap ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebagai falsafah bangsa, Pancasila menjadi bagian terpenting dari perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia sejak era pra kemerdekaan hingga reformasi ini.

Politik Pendidikan

Liberalisasi pendidikan tinggi secara kebijakan membuat alokasi subsidi pemerintah berkurang, sehingga meningkatkan pemasukan dari masyarakat untuk sumber pendanaan pendidikan tinggi. Dampak langsung dari liberalisasi pendidikan tinggi adalah tertutupnya akses masyarakat berpenghasilan rendah untuk mengenyamnya. Secara tren, liberalisasi pendidikan tinggi di dunia dimulai oleh negara maju, kemudian dikuti oleh negara berkembang. Buku ini membahas secara khusus kebijakan liberalisasi pendidikan tinggi di Indonesia dan India. Mengapa membandingkan pendidikan tinggi Indonesia dan India? Keduanya memiliki kesamaan yaitu merupakan negara berkembang yang sedang berjuang dalam meningkatkan perekonomiannya. Namun, yang menarik meskipun memiliki kesamaan, terdapat perbedaan dalam proses dan implementasinya. Implementasi dari liberalisasi pendidikan di Indonesia dan India dapat dilihat pada penyelenggaraan PTN-PTN di kedua negara tersebut. Implementasi di Indonesia sendiri dapat dilihat di PTN seperti UI, ITB, dan UGM yang menerapkan jalur ujian masuk mandiri untuk calon-calon mahasiswanya dan menerima sumber pendanaan dari masyarakat lebih tinggi. Di dalam buku ini akan dibahas bagaimana liberalisasi pendidikan tinggi diterapkan di Indonesia dan India. Khusus untuk konteks Indonesia, di dalam buku ini akan dijelaskan alasan di balik keluarnya kebijakan tersebut dari pembuat dan pelaksana kebijakan pada awal liberalisasi pendidikan tinggi.

Liberalisasi pendidikan tinggi secara kebijakan membuat alokasi subsidi pemerintah berkurang, sehingga meningkatkan pemasukan dari masyarakat untuk sumber pendanaan pendidikan tinggi.

Pendidikan Kreatif: Menuju Generasi Kreatif & Kemajuan Ekonomi

"""“Pada akhirnya, semua pembicaraan kita tentang pendidikan akan berujung pada kualitas insan yang dihasilkan. Tawuran, anarkisme massa, mafia hukum, korupsi dan berbagai perilaku yang memburamkan potret Indonesia harus dijadikan evaluasi dunia pendidikan. Harapan saya, buku ini mampu mendorong para guru agar kreatif dan inovatif dalam mengantarkan anak didik menjadi generasi yang saleh dan kompeten. Ini memang tidak mudah, tapi harus dilakukan.” — Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pendiri Sekolah Madania, Indonesia School with World Class Standard, Telaga Kahuripan Bogor “Pendidikan adalah dunianya sejak muda. Kreativitas adalah jiwa yang membesarkannya. Maka lahirlah buku Pendidikan Kreatif yang luar biasa ini sebagai buku keempatnya. Sungguh anugerah besar bagi siapa pun yang menginginkan bangsa ini bangkit sebagaimana bangsa-bangsa bermartabat dan maju di dunia” — Dr. Zaim Uchrowi, Penulis buku Karakter Pancasila, Ketua Dewan Pengawas LKBN Antara “Lewat KickAndy, saya banyak berinteraksi dengan anak-anak Indonesia yang luar biasa hebatnya di tengah masalah dan keterbatasannya. Jika disentuh dengan pendidikan kreatif, mereka pasti akan lebih optimal lagi. Semoga buku ini bisa menjadi penggerak kesadaran untuk pendidikan kreatif di Indonesia.” — Andy F. Noya, host Kick Andy di Metro TV “Generasi baru abad ke-21 butuh pendidikan yang memberi ruang bagi pertumbuhan daya kreasi dan nalar. Menjadikan anak-anak sebagai ‘driver’ atas hidupnya dan masyarakatnya, bukan menciptakan gerbong-gerbong penumpang yang tergantung pada inisiatif orang lain. Untuk itu dibutuhkan pendidik yang sigap berdiskusi dengan siswanya karena melalui diskusilah daya kritis diberi ruang untuk tumbuh. Saya berharap buku ini mampu menggerakkan pendidikan nasional kita untuk melahirkan generasi yang kompeten secara knowledge dan skill.” — Prof. Rhenald Kasali, Ph.D., Founder Rumah Perubahan"""

"""“Pada akhirnya, semua pembicaraan kita tentang pendidikan akan berujung pada kualitas insan yang dihasilkan.

Revolusi Sistem Pendidikan Nasional

"""“Kita harus melakukan lompatan. Salah satu langkah lompatan itu adalah dengan memanfaatkan teknologi mutakhir di bidang pendidikan, secepatnya dan secara luas. Khususnya kita harus memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, karena pada hakikatnya proses pendidikan adalah proses transfer dan diseminasi informasi. Yang saya maksud adalah penerapan pembelajaran online atau e-Learning.” — Prof. Dr. Boediono Wakil Presiden Republik Indonesia Dalam Kata Sambutan pada Kuliah Perdana Universitas Surya, 3 September 2013 “Kemampuan penulis untuk bisa menggabungkan kebutuhan bangsa Indonesia, kemajuan teknologi, dan perubahan perilaku generasi baru, sangat mengesankan. Buku ini mengandung visi pendidikan ke depan yang sangat revolusioner namun realistis.” — Dr. Sofyan A. Djalil, SH, MA, MALD Menteri Komunikasi dan Informatika RI tahun 2004-2007, Menteri Negara BUMN Indonesia tahun 2007-2009 “Buku yang ditulis Dr. Bayu ini memberi perspektif yang segar dalam melaksanakan pembaharuan sistem pendidikan di seluruh tanah air melalui e-Learning. Pesan saya, faktor konteks kultural sangat perlu diperhatikan dalam e-Learning, sehingga dapat terjadi ketersambungan budaya yang memberikan arti dan efektif. Suatu cara pandang ‘dari luar ke dalam’ perlu dipelihara terus agar mozaik ke-Indonesiaan tetap menjadi masukan dalam kurikulum e-Learning agar tetap menjaga martabat suku, daerah dan adat.” — Prof. Juwono Sudarsono, PhD; Guru Besar Emeritus Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 1998-1999"""

Dr. Boediono Wakil Presiden Republik Indonesia Dalam Kata Sambutan pada Kuliah Perdana Universitas Surya, 3 September 2013 “Kemampuan penulis untuk bisa menggabungkan kebutuhan bangsa Indonesia, kemajuan teknologi, dan perubahan perilaku ...

pendidikan, Inspirasi dan Kreasi

Hai pembaca inspiratif, selamat bertemu dengan salah satu buku terbitan omera pustaka. Buku yang anda pegang ini adalah sebuah buku antologi dari proyek NuBar (Nulis Bareng) bertema Muridku Inspiratif. Proyek ini diikuti oleh kurang lebih 220 kontributor, yang mayoritas berprofesi sebagai guru pendidikan formal, sisanya ada juga dari ka- langan guru TPA, Dosen, Guru Bimbel dan Guru Kursus. Selanjutnya, karena jumlah kontributor yang banyak dan agar pembuatan buku menjadi efisien, penerbit membuat 6 edisi buku untuk tema muridku inspiratif ini. buku yang anda pegang ini adalah edisi kelima , berjudul “Pendidikan, Inspirasi, dan Kreasi”, dengan 34 penulis didalamnya. Setiap penulis telah berkontribusi menceritakan pengalamannya bersama salah satu anak didiknya yang inspiratif.

Hai pembaca inspiratif, selamat bertemu dengan salah satu buku terbitan omera pustaka.

Pendidikan dan Politik

Antara pendidikan dan politik mempunyai keterkaitan satu dengan yang lain. Keduanya diibaratkan dua sisi mata uang perang yang mempunyai perbedaan, akan tetapi disisi lain juga mempunyai persamaan. Proses pendidikan yang bermutu diharapkan mampu menghasilkan warga negara yang melek politik, yakni warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya terhadap negara. Negara yang maju tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan dari warganya. Oleh karenanya, terlebih dahulu rakyatnya harus dididik supaya cerdas. Kecerdasan seseorang tentu tidak hanya diukur melalui satu segi, melainkan dari sudut yang menyeluruh. Maka dari itu, individu yang cerdas secara akademik belum tentu cerdas secara sosial. Begitu pula sebaliknya. Bagi Anda yang berminat mendalami bidang pendidikan dan politik, kiranya buku ini bisa dijadikan sebagai alternatif untuk dipelajari lebih lanjut. Anda akan mendapatkan pencerahan mengenai pendidikan dan politik, terutama masa kini dan prediksi masa mendatang. Generasi muda seharunya menjadi motor penggerak terhadap inovasi milenial guna menjawab tantangan global. Lakukan perubahan sesuai profesi kita masing-masing. Jangan hanya menjadi generasi penerus, melainkan jadilah generasi yang mampu merubah sesuatu yang belum baik.

Antara pendidikan dan politik mempunyai keterkaitan satu dengan yang lain.

Bung Karno tentang Marhaen dan proletar

Bung Karno dalam Wacana Pers Orde Baru. Jurnal Ilmu Sosial Transformatif. No.
1, 1999, hal. 158- 179. Sukarno. Shaping and reshaping Indonesia; Menggalang
massa aksi revolusioner menuju masyarakat adil dan makmur: Kuliah tentang ...

PATOLOGI SOSIAL DAN PENDIDIKAN ISLAM KELUARGA

Dalam mengatasi patologi sosial remaja, maka materi pendidikan Islam yang harus diberikan berupa penanaman aqidah dan keimanan, membiasakan ibadah, menanamkan pendidikan tentang akhlak, dan pemahaman tentang adanya kehidupan akhirat. Materi-materi ini sebenarnya tidaklah seperti kurikulum yang diterapkan di lembaga-lembaga pendidikan baik madrasah maupun pesantren. Akan tetapi inti dari materi tersebut mencakup hal-hal yang berkaitan sebagaimana tersebut di atas. Penanaman akidah adalah upaya menanamkan keimanan yang diberikan kepada remaja. Dengan menanamkannya kehidupan para remaja akan bermakna, perbuatannya akan bertujuan, dorongannya untuk baik dan beribadah akan tumbuh, akhlaknya menjadi mulia, dan jiwanya menjadi bersih, sehingga pada gilirannya ia akan memiliki kemampuan untuk menjadi manusia yang baik. Iman merupakan suatu pengakuan baik dengan lisan maupun pengakuan keyakinan dengan hati serta amal perbuatan. Dengan demikian materi pendidikan tentang keimanan pada remaja merupakan materi yang sangat mendasar yang harus ditanamkan pada diri anak remaja.

Dalam mengatasi patologi sosial remaja, maka materi pendidikan Islam yang harus diberikan berupa penanaman aqidah dan keimanan, membiasakan ibadah, menanamkan pendidikan tentang akhlak, dan pemahaman tentang adanya kehidupan akhirat.

KINERJA MAQASHID SYARIAH DAN FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN

Buku Referensi kinerja maqashid syariah dan faktor determinan ini disusun dalam upaya memberikan pemahaman kepada pembaca, terkait konsep pengukuran kinerja perbankan syariah dengan pendekatan maqashid syariah indeks. Pendekatan pengukuran kinerja berdasarkan maqashid syariah bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peran bank syariah dalam menciptakan kemaslahatan. Pengukuran kinerja dengan pendekatan Maqashid syariah sangat penting baik bagi regulator untuk mengontrol operasional bank syariah agar tidak hanya mengejar profit semata, tetapi harus memperhatikan unsur kemaslahatan didalamnya. Bagi nasabah dan calon nasabah, sebagai dasar acuan untuk memutus- kan investasi dananya. Buku ini juga membahas faktor-faktor determinan yang diduga mempengaruhi tingkat kinerja bank umum syariah di Indonesia. Faktor determinan yang diuji meliputi: Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Dewan Pengawas Syariah, Intellectual Capital dan Dana Syirkah Temporer. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempeng- aruhi kinerja maqashid syariah, diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pengelolaan operasional bank sehingga dapat mencapai tujuannya, kemaslahatan umat.

... Maqashid Sharia Index Konsep maqashid syariah dari Zahrah (2008, 2011) selanjutnya dikembangkan oleh Mohammed et al (2008), yang menyesuaikan konsep Sekaran guna pendefinisian operasional variabel maqashid syariah menjadi sebuah alat ...