Sebanyak 710 item atau buku ditemukan

Lembaga-Lembaga Negara (Di Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945)

Agaknya tidak berlebihan bahwa semakin lama dijalankan dan diajarkan negara hukum, semakin kita sadari akan kekurangannya, yakni: negara hukum yang bagaimanakah? Corak negara hukum apa yang hendak dikembangkan? Konsep negara hukum yang manakah yang layak dan sebaiknya dianut dan dijalankan oleh suatu negara? Apakah ada konsep atau model negara hukum dan syarat-syarat apa sajakah yang seharusnya dimiliki oleh suatu negara hukum? Bukankah semua negara menamakan dirinya adalah negara hukum, oleh sebab semua negara dijalankan berdasarkan ketentuan dan pembatasan- pembatasan yang telah dibuat oleh rakyat negara yang bersangkutan? Adakah suatu model dan bentuk atau corak negara hukum yang merupakan “standard” negara hukum, ataukah negara hukum itu tergantung kepada sistem politik-hukum dan tata budaya dan kebiasaan yang berlaku dan yang dipandang patut oleh negara bersangkutan?1 Setidaknya hal ini haruslah sudah terjawab di tengah-tengah perkembangan hukum tata negara saat ini.

... Ombudsman RI; Badan Pertanahan Nasional; Badan Kreatif; Lembaga yang dibentuk dan terkait di lingkungan entitas tersebut di atas. Pengawasan dan Penyiaran Penyiaran Informasi Ekonomi Tugas dan Wewenang Objek Tugas dan Wewenang 6.

Teorisasi Etis Maqasid

Dialektika Hukum Islam dan Etika Global

Buku ini merupakan hasil penelitian kompetitif yang diselenggarakan oleh LPPM IAIN Ponorogo. Topik maqasid dan etika global ini dipilih atas inspirasi para pemikir progresif hukum Islam (di antaranya Jasser Auda dan Taha ‘Abd al-Rahman) dan tentu Hans Kung yang dinilai sebagai pelopor konsepsi etika global. Barang kali tidak ada yang yang sama sekali baru, utamanya bagi yang sudah familiar dengan literatur-literatur mereka. Upaya mendialogkan dan mendialektikakan antara maqasid dan etika global bisa dinilai sebatas meneguhkan kualifikasi maqasid sebagai inti moralitas dalam bidang kajian hukum Islam sebagaimana telah dinyatakan oleh para pemikir progresif maqasid. Pada sisi yang lain, menghadirkan wacana ini dalam literatur berbahasa Indonesia diharapkan bisa mendesiminasi gagasan ini secara lebih luas.

Secara khusus, ucapan terima kasih dihaturkan kepada Dekan Fakultas Syariah IAIN Ponorogo, Dr. Hj. Khusniati Rofiah, yang telah memberikan kesempatan keikutsertaan dalam Program Publikasi Fakultas Syariah Tahun 2021.

Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoretis dalam Alquran dan Sunnah

Modernisasi pendidikan Islam yang dilakukan dengan jalan mengadopsi sistem pendidikan Barat ternyata menimbulkan krisis dalam masyarakat Islam. Ini dikarenakan lemahnya visi atau tidak jelasnya arah pendidikan yang dilaksanakan. Tidak ada upaya menuntut ilmu tanpa spirit, dimana spirit itu sendiri tentu tidak bisa dikopi melainkan dinyatakan dalam sebuah visi diri, dunia, dan realitas yang secara ringkas dimotivasi oleh agama. Dunia pendidikan kita lemah dalam hal visi tersebut. Materi dan metodologi pendidikan yang diajarkan di dunia Islam saat ini adalah kopian dari Barat, tetapi meninggalkan visi yang menggerakkan mereka belajar di Barat. Lemahnya visi ini menjadikan mereka sebagai alat jiplakan. Secara tak sadar, materi dan metodologi tanpa spirit ini terus menerus menimbulkan proses de-Islamisasi yang mempengaruhi para pelajar dengan anggapan bahwa hal tersebut merupakan pendidikan Islam alternatif. Pada kenyataannya pola yang demikian hanya mampu melahirkan Barat sekuler yang dipoles dengan nama Islam. Mencermati hal itu, ke masa depan ummat Islam harus merumuskan sendiri pandangan dunianya (world of view) yang bersumber dari Alquran dan Hadiś. Jangan hanya ketika berbicara soal hukum dan ibadah baru kita bereferensi kepada Alquran dan Hadiś, tapi berbicara soal kesehatan, ekonomi, pemerintahan dan juga pendidikan, semestinya Alquran dan Hadits menjadi rujukan utama, karena Alquran telah mendapat jaminan dari Allah Swt., sebagai solusi dan petunjuk bagi segala bentuk permasalahan ummat manusia. Isyarat-isyarat ilmiah dan konsep-konsep normatif Islam perlu digali, dikaji dan dikembangkan, untuk selanjutnya dirumuskan menjadi kerangka teoritik bagi aplikasinya di lapangan

Modernisasi pendidikan Islam yang dilakukan dengan jalan mengadopsi sistem pendidikan Barat ternyata menimbulkan krisis dalam masyarakat Islam.

Metode Penelitian Ekonomi Islam

Sistematika buku “Metode Penelitian Ekonomi Islam” ini mengacu pada pendekatan konsep teoritis dan contoh penerapan. Buku ini terdiri atas 14 Bab yang dibahas secara rinci dalam pembahasan, diantaranya: BAB 1 PENGERTIAN PENELITIAN DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB 2 METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM EKONOMI ISLAM BAB 3 LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN EKONOMI ISLAM BAB 4 PENELITIAN DALAM BIDANG EKONOMI ISLAM BAB 5 OBJEK PENELITIAN EKONOMI ISLAM ATAU MUAMALAH BAB 6 PERUMUSAN MASALAH BAB 7 PENYUSUNAN HIPOTESIS BAB 8 TINJAUAN PUSTAKA BAB 9 TEKNIK PENGUMPULAN DATA BAB 10 PENGOLAHAN DATA BAB 11 PENYAJIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB 12 CONTOH PENELITIAN EKONOMI ISLAM : BANK Syariah BAB 13 CONTOH PENELITIAN EKONOMI ISLAM : ZAKAT BAB 14 CONTOH PENELITIAN EKONOMI ISLAM: WISATA HALAL

Buku ini terdiri atas 14 Bab yang dibahas secara rinci dalam pembahasan, diantaranya: BAB 1 PENGERTIAN PENELITIAN DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB 2 METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM EKONOMI ISLAM BAB 3 LANGKAH-LANGKAH ...

Struktur narasi perkawinan Dayak Maanyan

On marriage custom and rite of Dayak Maanyan people in Kalimantan, Indonesia.

Jika sebuah narasi berita dipilah, narasi tersebut terdiri atas berbagai struktur dan substruktur. Narasi merupakan rangkaian peristiwa yang disusun melalui hubungan sebab akibat dalam ruang waktu tertentu (Brodwell dan Thompson, ...

Mengapa Perempuan Bercinta Lebih Baik Di Bawah Sosialisme

“Manifesto sosialis feminis yang penuh gairah tetapi masuk akal bagi abad kedua puluh satu…Risalah Gruhodsee akan menarik bagi perempuan yang dikecewakan oleh kapitalisme tempat mereka dibesarkan.” —Publishers Weekly Mengapa Perempuan Bercinta Lebih Baik Di Bawah Sosialisme. Sosialisme, jika dilakukan dengan benar, mengarah pada kemandirian, kondisi kerja yang lebih baik, keseimbangan kerja/ keluarga yang lebih baik dan, ya, seks yang lebih baik.

“Manifesto sosialis feminis yang penuh gairah tetapi masuk akal bagi abad kedua puluh satu…Risalah Gruhodsee akan menarik bagi perempuan yang dikecewakan oleh kapitalisme tempat mereka dibesarkan.” —Publishers Weekly Mengapa ...

PENDIDIKAN PROFETIK

Aktualisasi & Internalisasi dalam Pembentukan Karakter

Pendidikan dan moral merupakan dua aspek yang memiliki relasi secara kausalitas. Ketika terjadi peningkatan kasus dekadensi moral, maka di sisi lain dapat dipastikan telah terjadi penurunan capaian kualitas dalam pendidikan. Sebagaimana yang terjadi di beberapa tahun terakhir ini. Kasus kriminalitas, pelanggaran hak asasi, kekerasan di kalangan pelajar hingga kasus pelecehan seksual sudah menjadi headline dalam beberapa media yang tidak ada habis- nya. Realitas semacam itu tentu memiliki gap kontradiktif dengan idealisme tentang tujuan pendidikan pada umumnya, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk itu, perlu kembali menengok ke belakang, di mana terdapat praktik pendidikan yang mencakup isi serta esensi pendidikan yang sebenarnya, yaitu pendidikan pada masa Rasulullah SAW. Pendidikan yang tidak hanya sekadar proses transfer of knowledge semata, namun juga memperhatikan penanaman nilai yang tentu akan menyentuh moral peserta didik secara langsung. Untuk itu, pendidikan profetik ini dinilai menjadi konsep solutif yang diharapkan mampu mengentaskan keadaan pendidikan yang saat ini sedang dibalut problematika kasus dekadensi moral. Mengapa buku ini merupakan salah satu solusi dalam mengatasi krisis moral pendidikan? Buku pendidikan profetik ini hadir sebagai gambaran proses pendidikan yang ideal. Dalam buku ini diulas keseluruhan komponen pendidikan serta ditambah dengan proses kepemimpinan dengan paradigma profetik. Di mana kualitas dijadikan sebagai acuan, bukan hanya sekedar omong kosong formalitas sebagaimana percontohan implementasi pendidikan pada umumnya. Selain itu, dalam buku ini juga diulas tuntas bagaimana pendidikan profetik dijadikan sebagai fondasi fundamental dalam membangun karakter peserta didik. Tidak hanya sekadar paparan teori, buku ini juga menyuguhkan best practice dalam implementasi pendidikan profetik sebagai fondasi fundamental dalam membangun karakter.

Buku pendidikan profetik ini hadir sebagai gambaran proses pendidikan yang ideal. Dalam buku ini diulas keseluruhan komponen pendidikan serta ditambah dengan proses kepemimpinan dengan paradigma profetik.

Invasi Media Melanda Kehidupan Umat

"If you repeat a lie often enough, people will believe it, and you will even come to believe it yourself" (jika kamu terus mengulang-ulang menyiarkan suatu kebohongan, masyarakat lama-lama akan mempercayainya, bahkan kamu sendiri akan ikut mempercayainya). [Joseph Goebbels, ahli propaganda Hitler]. "Media adalah entitas paling ampuh di jagad ini. Media memiliki kekuatan menjadikan orang yang bersalah sebagai yang tak berdosa, dan sebaliknya. Disitulah letak kekuatannya, karena media mengendalikan pikiran massa." [Malcom X]. "Termasuk media yang penting dalam Jihad di masa kita sekarang ini adalah jaringan informasi internasional yang terkenal dengan nama internet, dimana jangkauannya sangat luas dari hari ke hari, dan berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus juta manusia dari Timur dan Barat dapat mengambil manfaat dan pelajaran darinya. Penulis yakin, bahwa Jihad seperti inilah yang terpenting dan harus diperhatikan di masa sekarang." [Dr. Yusuf Al Qaradhawi]. "Itu media Pak, jangan Bapak percaya! Yang Bapak percaya (orang-orang) disini! Karena kita orang, banyak informasi yang lihat dengan mata kepala sendiri. Media itu memang media pendusta semua itu. Ndak ada yang dipercaya itu. Karena kenyataannya kita orang di sini (warga Poso) yang tahu kejadian yang sesungguhnya disini." [Bu Zainab, orangtua Ahmad Nudin, korban penembakan di Poso]. "Nah, yang dianggap paling mengancam eksistensi Yahudi kelak adalah Indonesia, ketika Umat Islam Indonesia bersatu. Untuk mencegah persatuan itu, maka salah satu caranya adalah dengan membawa Neoliberalisme dan Neokapitalisme. Paham inilah yang mengatakan Islam sebagai teroris." [Dr. AC. Manullang, mantan ketua badan intelijen nasional] "Bagi seorang peneliti komunikasi seperti saya, paling tidak ada lima kebohongan media: 1). Membesar-besarkan data atau mengecil-ngecilkannya; 2). Memberitakan sesuatu yang tidak pernah ada; 3). Tidak memberitakan kejadian (baik) yang memang terjadi dan bermanfaat jika diberitakan; 4). Membohongi agenda public secara sengaja; 5). Membohongi publik dengan berkali-kali menekankan, bahwa mereka tidak sedang bohong." [Effendi Gazali, Phd. Pakar komunikasi politik dan akademisi] -pustaka al-kautsar-

"If you repeat a lie often enough, people will believe it, and you will even come to believe it yourself" (jika kamu terus mengulang-ulang menyiarkan suatu kebohongan, masyarakat lama-lama akan mempercayainya, bahkan kamu sendiri akan ikut ...

Arab Media

Globalization and Emerging Media Industries

Following the success of the first edition, this Manual has been completely updated and reorganized to be even more practical and user-friendly. It follows reproductive medicine from mating, through conception and birth, looking at problems such as infertility and dystocia along the way. Care of the neonate plus conditions that may affect new puppies and kittens are also included. New developments in drugs and in biotechnology are discussed. Full colour photographs and illustrations support the text, which has been prepared by international contributors.

A clear and authoritative introduction to the emerging Arab media industries.

Haunted Media

Electronic Presence from Telegraphy to Television

Examines the repeated association of new electronic media with spiritual phenomena from the telegraph in the late 19th century to television.

Examines the repeated association of new electronic media with spiritual phenomena from the telegraph in the late 19th century to television. “Death, desire and distance are Jeffrey Sconce's companions in this truly spooky journey through ...