
Paradigma Islam Rahmatan Lil Alamin
- ISBN 13 : 9786236166666
- Judul : Paradigma Islam Rahmatan Lil Alamin
- Pengarang :
- Penerbit : IRCisoD
- Bahasa : Indonesia
- Tahun : 2021
- Halaman : 382
-
Ketersediaan :
009766 |
Tersedia di Library of UI BBC
|
Slogan “Islam Rahmatan Lil ‘Alamin” banyak dikemukakan berbagai kalangan. Islam memang agama yang menebarkan kasih sayang untuk seluruh alam. Namun, ada yang keliru menafsirkannya menjadi sebuah toleransi yang kebablasan. Buku ini mengupas kandungan kasih sayang dalam ajaran Islam yang mencakup seluruh sisi kehidupan. Bagaimana kasih sayang Allah yang sangat besar untuk makhluk-Nya. Bagaimana Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam diutus Allah sebagai Nabiyyur Rahmah atau Nabi kasih sayang. Bagaimana kasih sayang terhadap manusia baik seiman maupun yang berbeda agama. Bagaimana kasih sayang kepada orangtua, kerabat, tetangga, maupun manusia secara umum. Bagaimana ajaran Islam memberikan penyempurnaan dan perbaikan dari ajaran agama sebelumnya, maupun kehidupan di masa Jahiliyyah dalam hal pernikahan, perceraian, kematian, muamalah, perlakuan terhadap wanita, anak kecil, yatim, maupun orang-orang yang lemah. Bagaimana Islam mengatur mekanisme pemilihan pemimpin, mengatur interaksi yang baik antara pemimpin dengan rakyatnya. Bagaimana Islam mengatur mekanisme amar ma’ruf nahi munkar, penyampaian nasihat, pengajaran, maupun penegakan hukum yang berkeadilan. Jika Islam diterapkan dengan sebenar-benarnya, merujuk pada pemahaman Nabi dan para Sahabatnya, akan membuat tersebarnya kasih sayang, kedamaian, dan ketenteraman di berbagai penjuru dunia. Bukan agama yang disebarkan dengan kekasaran, terorisme, atau kebrutalan. Bahkan jihad fi sabilillah pun bersendikan kasih sayang. Silakan menyimak paparan keindahan ajaran Islam dalam berbagai sendi kehidupan yang menebarkan kasih sayang untuk seluruh pihak, baik manusia, hewan, maupun lingkungan sekitar.
Slogan “Islam Rahmatan Lil ‘Alamin” banyak dikemukakan berbagai kalangan.
Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Ia mencakup berbagai hal, melingkupi segala dimensi kehidupan. Dalam konteks pendidikan, Islam berarti proses pencerdasan secara utuh, as a whole, dalam rangka mencapai sa’adatuddarain, kebahagiaan dunia akhirat. Dari segi politik, Nabi Muhammad Saw. mengajarkan kemerdekaan bagi umat yang tertindas. Nabi mengingatkan hak-hak serta tanggung jawab mereka menjadi umat yang melek politik, hingga mereka menjadi umat yang senantiasa berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dalam dimensi kultural, Nabi mengajarkan umat agar bebas dari tradisi taqlid buta, yakni meniru adat nenek moyang tanpa menggunakan akal kritisnya. “Tidaklah beragama orang yang tidak menggunakan akal pikirannya,” sabdanya. Sebagai seorang penekun pendidikan, buku Prof. Abdurrahman Mas’ud, M.A., Ph.D. ini bisa dikatakan sebagai rekaman intelektual atas realitas yang terjadi. Ia meresponsnya dari bilik-bilik kampus, dari panggung-panggung seminar, workshop, dan secara rutin buah pikirannya juga dituangkan di berbagai surat kabar, majalah maupun jurnal ilmiah. Ia tidak hanya menyorotinya secara kritis tetapi juga memberikan jalan keluar dengan berlandaskan pada ajaran-ajaran Rasulullah Saw. Meskipun buku ini sifatnya tematis dan problematikanya pun beragam, namun, buku ini mempunyai kekuatan tersendiri, yakni kemasan yang menarik dalam menyajikan gagasan secara terfokus, aktual dan kritis.
Sebagai seorang penekun pendidikan, buku Prof. Abdurrahman Mas’ud, M.A., Ph.D. ini bisa dikatakan sebagai rekaman intelektual atas realitas yang terjadi.