Sebanyak 1407 item atau buku ditemukan

Konflik Irak - Kuwait - Amerika dalam Perang Teluk - Seri II

AS dan sekutunya terus mengirim tentara dan mesin perang. Tentara Irak di Kuwait sudah diperkuat. Saddam mengaitkan penyelesaian Kuwait dengan pendudukan israel di Palestina. Oposisi Irak bergerak.

AS dan sekutunya terus mengirim tentara dan mesin perang. Tentara Irak di Kuwait sudah diperkuat. Saddam mengaitkan penyelesaian Kuwait dengan pendudukan israel di Palestina. Oposisi Irak bergerak.

Konflik Irak - Kuwait - Amerika dalam Perang Teluk - Seri III

Di atas kertas irak akan kalah melawan tentara multinasional. Pasukan multinasional punya reputasi. Di lengkapi peralatan perang ultramodern. Sejumlah faktor, a.l. alam padang pasir, menguntungkan irak.

Di atas kertas irak akan kalah melawan tentara multinasional. Pasukan multinasional punya reputasi. Di lengkapi peralatan perang ultramodern. Sejumlah faktor, a.l. alam padang pasir, menguntungkan irak.

Sejarah Konflik Perbatasan Indonesia dengan Malaysia Seri II

TELEPON berdering di ruang kerja Menteri Luar Negeri RI, Hassan Wirajuda, pada pukul enam petang, Selasa pekan silam.

TELEPON berdering di ruang kerja Menteri Luar Negeri RI, Hassan Wirajuda, pada pukul enam petang, Selasa pekan silam.

4 Pilar Jurnalistik

Buku ini menguraikan empat pilar utama dalam pembelajaran jurnalistik, yaitu Etika Jurnalistik (Code of Conduct), Manajemen Ruang Redaksi, Teknik Liputan (Reportase), dan Teknik Menulis. Dalam teknik menulis, selain menulis berita sebagai kemampuan utama yang harus dimiliki jurnalis, ada bonus pengajaran teknik menulis feature, teknik menulis opini, teknik menulis esai, dan teknik menulis resensi. Selain itu juga ditambah pembahasan tentang bahasa jurnalistik. Hal-hal tersebut,—selain empat pilar pengajaran jurnalistik— penulis anggap penting karena jurnalis dituntut untuk bisa menulis berbagai jenis tulisan selain tugas utamanya menulis berita. Berdasarkan pengalaman penulis dan pengalaman teman-teman jurnalis lainnya, hampir tidak ada jurnalis yang hanya bisa menulis berita. Jurnalis pada umumnya bisa menulis jenis tulisan lainnya. Teknik menulis yang diuraikan dalam buku ini ditulis berdasarkan pengalaman bergelut dalam dunia jurnalistik semenjak kuliah. Buku Persembahan Penerbit PrenadaMediaGroup

Buku ini menguraikan empat pilar utama dalam pembelajaran jurnalistik, yaitu Etika Jurnalistik (Code of Conduct), Manajemen Ruang Redaksi, Teknik Liputan (Reportase), dan Teknik Menulis.

Sosiologi Politik

Makna Kekuasaan Dan Transformasi Politik

Buku sosiologi politik ini merupakan rangkaian kajian kritis tentang isu-isu penting yang berkaitan dengan kekuasaan atau power, relasi 'state' dan 'civil society', demokrasi dan formasi masyarakat klasik maupun kontemporer, elite dan kajian klas, serta kajian stabilitas dan instabilitas sosial. Kajian isu-isu penting tersebut dilakukan dengan mengacu pada banyak perspektif pemikiran, mulai dari Hobbes, Montesquieu, Durkheim, Max Weber, Karl Marx, Althusser, Horkheimer, Gramsci, Alexis de Tocqueville, Vilfredo Pareto, Gaetano Mosca, S.M. Lipset, H. Crough, F.W. Riggs, Schmitter, Nordhaus hingga C. Wright Mills, Liddle, Hefner, Fukuyama dan sejumlah pemikir lainnya. Dalam konteks ini didialogkan juga konstruks elite, masyarakat Jawa, dan pemikir Islam tentang kekuasaan mengacu pada pemikiran Anderson, Ibn Khaldun, Ali Abd. Raziq, di samping juga pemikiran Maududi. Buku ini mengkaji relasi elite dan masyarakat atau civil society. Ia diletakkan dalam konteks pengelolaan kekuasaan. Elite cenderung determinative terhadap civil society. Kata Kenneth Minogue (1994) Profesor Emeritus dalam Ilmu Politik di London School of Economics. an elite party, or vanguard, takes over all power and proceeds to tutor the population in how to think and to act. Dalam praktik bahkan cenderung menggunakan kekerasan. Oleh karena itu buku ini mengajak pembaca memahami kecenderungan elite menggunakan kekerasan, terutama oleh elite yang telah kehilangan kepekaan moral seperti yang muncul dalam kajian C. Wright Mills. Transformasi dan perubahan politik menuju kepolitikan modern dikaji melalui Pemilu yang dalam hal ini ditempatkan sebagai langkah konsolidasi menuju kekuasaan dan demokrasi. Di samping juga dikaji melalui prasyarat budaya yang diperlukan untuk mengkonsolidasikan sistem politik yang demokratis. Pengalaman empirik sangat diperlukan, dalam hal ini diambilkan dari pengalaman bangsa Indonesia, bangsa yang dikenal penduduknya memiliki basis religio politik keagamaan yang kuat.

Buku sosiologi politik ini merupakan rangkaian kajian kritis tentang isu-isu penting yang berkaitan dengan kekuasaan atau power, relasi 'state' dan 'civil society', demokrasi dan formasi masyarakat klasik maupun kontemporer, elite dan ...

Sosiologi Politik

Sosiologi politik merupakan kajian interdisiplin, irisan dua bidang ilmu, yakni sosiologi dan politik. Apabila sosiologi mengkaji mengenai masyarakat, lalu politik mengkaji kekuasaan para pengambil keputusan, maka sosiologi politik mengkaji relasi antara kehidupan masyarakat dengan keputusankeputusan yang diambil oleh penguasa. Konsep-konsep sosiologi politik bersifat dinamis dan mengikuti perkembangan zaman sehingga menarik perhatian siapa saja yang mengikuti dinamika politik. Manfaat terbesar dari bidang sosiologi politik adalah mencerdaskan pembaca dalam menganalisis situasi sosial politik yang ada di sekitarnya. Buku ini terdiri dari tujuh bab, dimana pembahasan dimulai dari konsep dasar sosiologi politik, konsep kekuasaan, faktor-faktor dalam struktur politik, unsur-unsur politik, gerakan sosial dan partai politik, konflik dan penyelesaiannya, terakhir hubungan parpol dengan perubahan politik. Pemilihan tema disesuaikan dengan konsep-konsep yang sering didiskusikan dalam ruang perkuliahan dan issue yang menjadi perbincangan di berbagai media massa. Sehingga buku Sosiologi Politik ini dapat digunakan oleh mahasiswa dan para pembaca yang tertarik dengan fenomena sosiologi politik. Konsep yang terdapat dalam buku ini berasal dari konsep-konsep yang telah dituliskan oleh penulis buku sosiologi politik sebelumnya, seperti Tom Bootomore, Rafael Raga Maran, Maurice Duverger, Damsar, Michael Rush & Philip Althoff, Keith Faulks dan Mochtar Mas’oed Nasikun. Kelebihan buku ini adalah dituliskan dalam bahasa yang lebih sederhana, dilengkapi dengan bagan alur serta beberapa analisis fenomena sosiologi politik terkini, sehingga diharapkan mudah dimengerti oleh para pembaca.

Sosiologi politik merupakan kajian interdisiplin, irisan dua bidang ilmu, yakni sosiologi dan politik.

Penghantar Ringkas Sosiologi

Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya

Buku ini dimaksudkan sebagai pengantar memahami berbagai fakta dan gejala masalah sosial dan bagaimana mencari alternatif pemecahan masalahnya, disajikan dengan ringkas dan mudah dipahami. Manusia, masyarakat dan lingkungan merupakan fokus kajian sosiologi dalam berbagai dinamika kehidupan manusia dari zaman ke zaman; buku ini mengungkap berbagai hubungan aktivitas yang dijalankan manusia yang terbentuk dalam kesehariannya serta berbagai perubahan yang mengiringinya, baik yang bersifat fungsional maupun disfungsional yang menimbulkan berbagai permasalahan yang dihadapi. Tema-tema utama dalam buku ini antara lain: Sosiokultural; Proses, nilai, dan norma sosial; Sosialisasi; Perilaku menyimpang; Pengendalian sosial; Lembaga Kemasyarakatan; Stratifikasi Sosial; Kemajemukan; Konflik; Mobilitas Sosial; Perubahan Sosial; Masalah sosial; dan lain-lain. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Buku ini dimaksudkan sebagai pengantar memahami berbagai fakta dan gejala masalah sosial dan bagaimana mencari alternatif pemecahan masalahnya, disajikan dengan ringkas dan mudah dipahami.

Sosiologi Agama: Memahami Perkembangan Agama dalam Interaksi Islam

Secara doktrinal, agama bersifat permanen yang tidak bisa berubah sekalipun terjadi perubahan sosial. Akan tetapi, begitu agama menjadi milik manusia maka tidak bisa dihindari terjadinya tiga aktivitas manusia, yaitu pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap agama. Dengan demikian, makna agama yang laten muncul dalam berbagai bentuk baik interpretasi maupun aktualisasi sebagai wujud dari manifes agama. Selanjutnya, agama yang telah diolah manusia sebagai dasar yang membentuk pandangan dunia (world view), maka agama telah berubah posisi dari kebenaran yang absolut menjadi kebenaran yang relatif. Akan tetapi, sering manusia tidak menyadari hal tersebut sekalipun yang mereka sebut kebenaran absolut ajaran agama hanyalah terbatas pada sejumlah simbol sebagai hasil pemahaman. penghayatan, dan pengamalan ajaran agama. Sikap yang demikian cenderung melahirkan konflik di kalangan umat beragama bukan hanya konflik yang bersifat eksternal yaitu antar-umat yang berbeda agama, melainkan juga intemal yaitu antar-penganut dalam satu agama. Tetapi dalam pemahaman agama yang didasari solidaritas spiritualitas, maka perbedaan agama tidak menghalangi mereka untuk hidup dalam suasana ukhuwah antara satu dengan lainnya. Dari fakta sosial, kelihatan bahwa agama dalam persepsi manusia adalah suatu subsistem sosial di antara sekian banyak subsistem sosial lainnya, seperti politik, ekonomi, pendidikan, dan hukum. Dalam kaitan itu, karena agama telah larut berinteraksi dalam berbagai kehidupan sosial, maka agama juga tidak bisa dihindari terlibat dalam proses interaksi dengan berbagai subsistem tersebut. Sebagai hasil dari interaksi itu, maka tidak bisa dihindari terjadinya berbagai realitas saling memengaruhi antarsubsistem sosial. Di antara wujud dari proses interaksi itu adalah muncul gagasan untuk melakukan pemurnian dan pembaruan terhadap interpretasi agama. Pemurnian diperlukan untuk menyaring laten agama dari manifes agama. Demikian juga pembaruan diperlukan untuk mendorong posisi agama sebagai landasan etos kerja menuju kehidupan beragama yang dinamis, kreatif, dan inovatif. Demikianlah pentingnya agama bagi kehidupan manusia dan juga pentingnya subsistem sosial memperkaya pemahaman. penghayatan, dan pengamalan terhadap ajaran agama.

Secara doktrinal, agama bersifat permanen yang tidak bisa berubah sekalipun terjadi perubahan sosial.

Pengantar Sosiologi Kewarganegaraan

Dari Marx Sampai Agamben

Setelah sempat mati suri sebagai kajian akademik maupun isu politik, persoalan kewarganegaraan kembali merebak pasca era 1990an akibat pelbagai perkembangan kontemporer. Homogenisasi kapital oleh arus globalisasi neoliberal memunculkan persoalan mengenai hak-hak ekonomi warga. Globalisasi juga memunculkan persoalan lain terkait politik identitas dan multikulturalisme, ketika kemudahan arus imigrasi membuat komposisi etnis masyarakat suatu negara semakin beragam. Buku ini adalah buku pengantar pertama berbahasa Indonesia yang merangkum pelbagai perkembangan pemikiran mengenai kewarganegaraan. Buku persembahan penerbit MarjinKiri patjarmerah virtual

... Citizenship , Ethnos ( London : Palgrave Macmillan , 2006 ) . Faulks , Keith , Citizenship ( London : Routledge , 2000 ) . Fink , Hans , Filsafat Sosial : dari Feodalisme hingga Pasar Bebas ( Yogya- karta : Pustaka Pelajar , 2003 ) ...

Sosiologi Politik Etnik

Studi Otoritas dan Demokrasi Lokal Masyarakat Madura

Kajian sosiologi politik etnik perlu digalakkan kembali. Sebab, Indonesia tidaklah terdiri dari etnis tunggal. Negara ini menjadi rumah dan tempat menjalani kehidupan banyak suku, etnis dan budaya kemudian menyelaraskan keharmonisan dan keselarasan berkehidupan. Secara spesifik buku ini ditujukan kepada para mahasiswa, pengkaji ilmu sosial-politik dan peneliti. Pembahasan dalam kajian ini akan membantunya melihat lebih dekat realitas sosial-politik etnis masyarakat dalam radius yang lebih mendalam dan terperinci. Secara umum buku ini ditujukan kepada para perawat taman pikiran dalam melihat fenomena sosial-politik suatu etnis masyarakat, sekaligus kajian di dalamnya akan memberikan sumbangsih pada proses penyelesaian tatkala terjadi konflik sosial yang berpaut dengan suatu etnis.

Kajian sosiologi politik etnik perlu digalakkan kembali.