Sebanyak 598 item atau buku ditemukan

Dikuasai Kata-kata

Kumpulan Esai Bahasa

Pada mulanya adalah kata dan selebihnya adalah problem. Dalam artian, benar jika kaum filsuf mengatakan bahwa manusia dikuasai oleh kata-kata. Namun, pada saat yang sama, pengalaman manusia bersama kata-kata menyisakan problem. Problem itu, salah satunya, sebagaimana ditunjukkan oleh Achmad San dalam buku ini, adalah tidak memadainya bentuk-bentuk majas yang kita kenal di bangku sekolah. Misalnya, penggunaan frasa masyarakat jangan panik bukan ditujukan agar masyarakat tidak panik, namun adalah penghalusan, malah bisa dibilang pengaburan fakta, dari narasi pemerintah tidak transparan. Itu hanya salah satu problem yang coba diblejeti oleh buku ini. Selebihnya, buku ini menawarkan sejumlah problem lain. Sebab, buku ini memang bertolak dari problem-problem kebahasaan yang kita lihat, alami, bahkan lakukan sehari-hari, yang kadang-kadang tidak kita sadari, baik di alam offline maupun alam online. Untuk satu dan lain hal, tilikan-tilikan yang dilakukan oleh Achmad San bersifat unik, tajam, bahkan tak terduga. Buku yang memuat 20 esai ini dibagi dalam tiga bagian: Bahasa dan Politik, Bahasa dan Masyarakat, serta Bahasa dan Gender.

Problem itu, salah satunya, sebagaimana ditunjukkan oleh Achmad San dalam buku ini, adalah tidak memadainya bentuk-bentuk majas yang kita kenal di bangku sekolah.

Pada Kisah Di Tepian Kata | Ebiz Publisher

 "Barangkali beberapa hal memang perlu istirahat sejenak, menjeda sedikitnya beberapa hal untuk menepi. Disaat seperti hal ini, aku memutuskan rehat, tanpa pamit ataupun mengabarkan sebab akibatnya. Meninggalkan beberapa hal kecewa dihati orang-orang tersayang. Meninggalkan rasa benci untuk menyelami kasih sayang tanpa rasa ingin dibalaskan.Terimakasih telah menemani sampai sejauh ini, menyumbang semangat untuk aku yg selalu ingin menyerah dan pasrah. Terimkasih telah ada menjadi tameng untuk aku yang lemah dan selalu ingin mengeluh akan segala macam keadaan. Terimakasih telah menjadi paham untuk aku yang tak pernah menjadi apa yg selalu diharapkan. Sekali lagi, aku pamit sejenak. Maaf dan terimakasih. SampaI jumpa lain waktu rain."

 "Barangkali beberapa hal memang perlu istirahat sejenak, menjeda sedikitnya beberapa hal untuk menepi.

Kata-kata Dalam Secangkir Kopi

Eternity Publishing

"Kata-Kata dalam Secangkir Kopi" Masih kunikmati kopi jaheku, hangat meresap dalam tubuh, sambil belajar melepas kenangan lalu, saat hujan masih mengalun sendu dan aroma jahe masih tertinggal dalam kopi hitamku.

"Kata-Kata dalam Secangkir Kopi" Masih kunikmati kopi jaheku, hangat meresap dalam tubuh, sambil belajar melepas kenangan lalu, saat hujan masih mengalun sendu dan aroma jahe masih tertinggal dalam kopi hitamku.

Kata Mereka

Semuanya tidak sesederhana itu. Aku, kamu, dan dia. Ya, aku pikir semuanya juga hanya sebatas kisah percintaan. Tapi sekali lagi. Ini semua lebih dari yang aku duga. Dari Kata Mereka ini bersumber. Namun, dari kata mereka juga ini terdengar menyedihkan. Dan aku tidak tahu, apakah aku sanggup menghadapinya.

Aku, kamu, dan dia. Ya, aku pikir semuanya juga hanya sebatas kisah percintaan. Tapi sekali lagi. Ini semua lebih dari yang aku duga. Dari Kata Mereka ini bersumber. Namun, dari kata mereka juga ini terdengar menyedihkan.

1001 Kata Hati

Sebuah Aksara Semiloka

Kisah-kisah singkat beraneka genre dalam buku ini adalah proyek kolaborasi kedua kami sebagai 32 penulis pemula yang berasal dari seluruh Indonesia. Sebagian murni fiksi, sebagian diinspirasi oleh kisah nyata. Walau masih jauh dari sempurna, kami berharap semua kata-kata dari hati yang terangkum dalam buku ini bisa memberi warna baru dalam dunia literasi Indonesia sekaligus inspirasi segar bagi kita semua.

Kisah-kisah singkat beraneka genre dalam buku ini adalah proyek kolaborasi kedua kami sebagai 32 penulis pemula yang berasal dari seluruh Indonesia.

Kompas Menjadi Perkasa Karena Kata

Harian Kompas adalah contoh, bagaimana sebuah usaha yang tidak didesain sebagai perusahaan besar, namun akhirnya menjadi perusahaan multimedia yang meraksasa di Indonesia. Para perintisnya meyakini bahwa semua itu kersaning Gusti, kehendakNya jua. Berbagai peristiwa "kebetulan" membuat mereka yakin bahwa campur tangan Yang Mahakuasa membuat mereka bernasib baik. Harian Kompas adalah hasil sebuah kerja keras sekelompok anak muda yang punya jiwa, cita-cita, dan semangat yang sama. Apa yang mereka kerjakan dilandasi dengan sikap dan niat baik sehingga penerbitan yang dirintis dari tidak punya apa-apa itu menjadi apa-apa punya. Dua perintisnya, PK Ojong dan Jakob Oetama, dua sosok satu jiwa, pendidik dan humanis, membawa anak-anak mudanya hidup dengan filosofi serta tujuan yang jelas. Buku ini disusun dari catatan-catatan yang tertulis di hati, yang tak bisa dilupakan penulisnya karena begitu membekas. Para perintisnya menyampaikan nilai-nilai itu kepadanya bukan seperti menulis di pasir pantai yang lenyap dalam sekejap terhapus ombak. Mereka menuliskannya di batu karang yang keras, menyakitkan namun tak terhapuskan. Membaca buku terbitan Galangpress ini akan membuat kita merenung, berefleksi, dan berkarya dengan hati.

Harian Kompas adalah contoh, bagaimana sebuah usaha yang tidak didesain sebagai perusahaan besar, namun akhirnya menjadi perusahaan multimedia yang meraksasa di Indonesia.

ABRACADABRA

ABRACADABRA SATU KATA YANG MENGUBAH SEGALANYA Frasa, mantra, dan segala rapalan kata yang terngiang di telinga. Kekuatan-kekuatan magis yang awalnya memang terasa tidak logis, justru memberi pengaruh yang cukup drastis. Dari kehilangan jati diri, menumbuhkan rasa berbunga-bunga sampai lupa diri, hingga mengungkap misteri bahkan peristiwa tragis—yang kapan pun bisa terjadi. Cinta, harap, pun rayuan adalah beberapa godaan yang mematikan. Jaga dirimu, jangan lupa untuk sesekali meragukan orang sekitarmu. Kali pertama lengah, kamu terjerembap dalam pusara ancaman. Kali kedua lengah, kamu benar-benar tenggelam dan tak terselamatkan. Semua membuta juga menutup telinga. Mantra-mantra itu selalu bekerja sekaligus perlahan mengubah segalanya.

Frasa, mantra, dan segala rapalan kata yang terngiang di telinga.

MEY

Kata yang Lebih Tinggi Dari Cinta

Meysari Kartika, seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama yang selalu mewakili sekolahnya dalam olimpiade Sains, dalam beberapa perlombaan dia bertemu dengan Mahendra Prayoga, lelaki misterius nan mempesona utusan sekolah lain. Pemuda tersebut memintanya untuk ikut kompetisi supaya masuk Sekolah Menengah Atas Unggulan dan bisa bersama- sama, dan terang-terangan mengatakan bahwa dia menyukainya. Mereka berdua akhirnya bisa masuk sekolah idaman setelah melalui proses seleksi yang ketat. Cinta bersemi selama masa sekolah, namun, masalah timbul saat Mey menyadari bahwa ada yang salah dengan kekasihnya. Ada apa dengan Mahendra? Apa yang akhirnya membuat hubungan mereka terpaksa terpisah? Bagaimana juga perjuangannya untuk menggapai jalan hijrah?

Meysari Kartika, seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama yang selalu mewakili sekolahnya dalam olimpiade Sains, dalam beberapa perlombaan dia bertemu dengan Mahendra Prayoga, lelaki misterius nan mempesona utusan sekolah lain.

SENYUMMU ABADI DALAM KATA-KATA

Masa Sumenep

Tidak jarang, senyum menjadi perlambang ‘suka-cita’: yang karenanya patut diabadikan dalam kata-kata. Begitu tema antologi cerpen yang ditulis guru-guru SMK di Provinsi Jawa Timur ini. Menarik, membuat penasaran, dan kadang menggelikan. Peserta workshop penulisan fiksi/nonfiksi ini melahirkan karya kreatifnya yang sungguh di luar dugaan banyak orangn. Layak dibaca dan dimiliki.

Tidak jarang, senyum menjadi perlambang ‘suka-cita’: yang karenanya patut diabadikan dalam kata-kata. Begitu tema antologi cerpen yang ditulis guru-guru SMK di Provinsi Jawa Timur ini. Menarik, membuat penasaran, dan kadang menggelikan.