Sebanyak 3607 item atau buku ditemukan

MERDEKA BELAJAR

Merdeka Belajar merupakan program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Anwar Makarim. Esensi kemerdekaan berpikir, menurut beliau, pembelajaran harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi. Beliau menyebut, dalam kompetensi guru di level apa pun, tanpa ada proses penerjemahan dari kompetensi dasar dan kurikulum yang ada, maka tidak akan pernah ada pembelajaran yang terjadi. Adapun konsep dari Merdeka Belajar adalah: 1) Dihapuskannya Ujian Nasional (UN) yang digantikan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. 2) Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang dikembalikan kepada pihak sekolah. 3) Membentuk siswa yang kompeten, cerdas untuk SDM bangsa, dan berbudi luhu

... Model-Model Pembelajaran Berbasis Digital, Perencanaan Sumberdaya Manusia, ... Media Pembelajaran Transformatif, Era Baru Manajemen Pendidikan, ...

Belajar berpikir dan bertindak secara praktis dalam dunia pendidikan : kajian untuk akademis

informasi pada era Covid-19 ini merupakan proses literasi digital yang tidak ... Namun, hari-hari ini anak-anak mengalami pembelajaran yang luar biasa untuk ...

Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar

Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar yang dijadikan sebagai judul kumpulan tulisan ini merupakan tema Hari Pendidikan Nasional tahun 2021. Penulis menggunakan frasa Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar karena dalam kata serentak bergerak mengandung makna filosofis yang sangat dalam. Tulisan ini dibuat ketika Corona Virus Disease (COVID-19) mulai memasuki Indonesia, sehingga proses pembelajaran di tempat penulis bekerja dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) dan penulis lebih banyak di laboratorium komputer untuk mempersiapkan materi pembelajaran bagi peserta didik. Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Peserta didik tidak hanya disuguhkan dengan proses pembelajaran secara verbal, tetapi peserta ... video, dan melalui animasi yang dikirim secara digital.

MERDEKA BELAJAR

Dalam Mencapai Indonesia Maju 2045

Sebagaimana yang telah ditegaskan dalam Visi Indonesia bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memiliki tugas untuk mewujudkan visi dan misi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (periode ke-II tahun 2019-2024) dan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa Indonesia. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadim Anwar Makarim sebagai nahkoda Kemendikbud telah mengeluarkan dan menetapkan empat program pokok kebijakan pendidikan nasional yaitu “Merdeka Belajar”. Program tersebut meliputi (1) Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) diselenggarakan di Sekolah dengan bentuk tes untuk uji kompetensi dan portofolio, (2) Ujian Nasional (UN) diubah menjadi Asessment Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, tes diselenggarakan untuk kelas 4, 8, dan kelas 11, (3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang hanya terdiri dari komponen inti yaitu (a) Tujuan Pembelajaran; (b) Kegiatan pembelajaran; dan (c) Asessment, dan kebijakan yang ke (4) terkait Peraturan Penerimaaan Peserta Didik Baru (PPDB) zonasi Kemendikbud tetap menggunakan Sistem Zonasi dengan adaptasi yang lebih fleksibel untuk mengakomodasi ketimpangan akses dan kulitas diberbagai daerah. Daerah diberikan kewenangan dalam menentukan proporsi dan menetapkan wilayah zonasi. Adapun komposisi PPDB jalur zonasi dapat menerima siswa minimal 50 persen, jalur afirmasi minimal 15 persen, jalur perpindahan maksimal 5 persen, selebihnya jalur prestasi 0-30 persen. Mendikbud Nadim Makarim berharap pemerintah daerah dan pusat dapat bergerak bersama dalam mengimplementasikan empat program kebijakan pendidikan nasional melalui pemerataan akses dan kualitas pendidikan. Problemnya bagaimana Merdeka Belajar diterjemahkan dalam proses belajar mengajar? Ini belum ada semacam koridor baku yang merdeka. Kemudian jika praktik Merdeka Belajar dalam proses belajar mengajar tersebut memerlukan kualifikasi tertentu yang harus dimiliki guru, lalu guru seperti apa yang diharapkan mampu menerjemahkan Merdeka Belajar? Untuk menghadirkan guru yang berkualitas agar mampu menghadirkan Merdeka Belajar dan mampu menyiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan yang penuh ketidakpastian itu seperti apa? Di sisi lain kita semua menyadari bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang begitu luas dan sangat bervariasi dari sisi keberadaan guru, baik kualitas maupun kuantitasnya, sehingga sangat sulit kita untuk menerapkan 8 standar nasional pendidikan yang seharusnya dicapai oleh semua jenjang dan satuan pendidikan di semua provinsi dan kabupaten kota. Bagaimana kebijakan pemerintah terhadap universitas yang menyiapkan guru-guru masa depan? Model Pendidikan untuk guru yang mampu menghadapi masa depan dengan konsep merdeka belajar itu seperti apa?

Problemnya bagaimana Merdeka Belajar diterjemahkan dalam proses belajar mengajar? Ini belum ada semacam koridor baku yang merdeka.

LMS – EDMODO, Solusi Belajar Dari Rumah

Sebuah Pendekatan Tanya-Jawab

Membahas penggunaan Learning Management System (LMS) Edmodo, baik versi desktop maupun smartphone.

Teknologi belajar secara E-Learning seperti itu bisa juga disebut sebagai belajar atau pembelajaran berbasis Web (web based instruction). Era informasi dan ...

Surat Kabar Guru Belajar 025: Teknologi Untuk Memahami Konsep

Teknologi untuk Masa Depan Teknologi untuk Masa Depan telah diluncurkan pada Temu Pendidik Nusantara 2019 sebagai fokus belajar di Komunitas Guru Belajar. Apa itu teknologi? Teknologi adalah sejumlah kompetensi, metode dan proses menghasilkan produk atau layanan untuk mencapai suatu tujuan. Teknologi bukan barang baru, telah dikenal sejak manusia zaman purbakala. Lukisan di dinding gua purba dan alat pembuat api bisa menjadi contoh teknologi purba. Dalam pendidikan pun teknologi pun bukan barang baru, batu sabak dan tatanan ruang kelas bisa menjadi contohnya. Apakah teknologi yang dimaksud adalah teknologi canggih? E. F. Schumacher dalam bukunya Kecil itu Indah menegaskan teknologi madya (intermediate technology) yang bisa mentransformasikan masyarakat menjadi berdaya. Teknologi madya berpusat pada masyarakat. Teknologi yang memfasilitasi masyarakat bukan hanya menjadi konsumen tapi juga produsen. David Kelley dan Tim Brown kemudian mengenalkan Berpikir Desain (design thinking) yang mengembalikan teknologi sebagai jawaban atas kebutuhan manusia. Dalam dunia pendidikan, pembuatan dan penggunaan teknologi sudah menjangkau beragam bentuk dan tujuan. Kita mengenal strategi pengajaran, panduan aktivitas belajar, permainan papan, alat peraga interaktif, media belajar digital, hingga aplikasi belajar digital. Ada banyak guru yang berpihak pada anak telah melahirkan beragam teknologi yang memanusiakan pendidikan.

“Dengan Program SLC ini menjadikan saya punya bahan dan dasar untuk meyakinkan teman-teman melaksanakan pembelajaran yang bermakna tak lagi ... Beliau adalah ibu Anna Christi Mahanani,S.Psi dari TK PAUD Negeri Merah Putih Surakarta.

Pengantar Filsafat Ilmu: Bintang Pustaka

Buku ini merupakan referensi terkait dengan filsafat ilmu. Juga dapat dijadikan sebagai pelengkap dalam kaitan dengan aktivitas perkuliahan. Tidak saja semata-mata terkait dengan filosofi ilmu pengetahuan, tetapi perlu dilengkapi dengan etika pengetahuan. Disusun untuk menjadi bahan awal dalam diskusi pengantar filsafat ilmu. Merupakan proses diskusi yang awalnya berasal dari bangku kuliah di pascasarjana dalam pengalaman kedua penulis. Hanya saja, tidak ditujukan terbatas untuk perkuliahan tetapi juga dapat dijadikan sebagai referensi khalayak ramai. Kesempatan menuliskan aktivitas tersebut, tak lepas dari dukungan dari mahasiswa dan juga kolega di kedua perguruan tinggi masing-masing penulis, Universitas Muslim Indonesia, dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong.

Buku ini merupakan referensi terkait dengan filsafat ilmu.

Naratif dan Pendidikan Manusia Berdaya dalam Filsafat Paul Ricoeur

Buku ini menjelaskan tentang penggunaan naratif di dalam pendidikan yang menunjukkan pemikiran Paul Ricoeur. Meskipun Paul Ricoer sangat sedikit menulis tentang pendidikan, filsafatnya mencakup banyak tema—dari teks, manusia, hingga etika—menawarkan perspektif baru bagi kedudukan naratif di dalam pendidikan. Buku ini sangat sesuai bagi kalangan akademisi berlatar belakang terkait. Dengan menganalisis Time and Narrative dan Oneself as Another sebagai sumber utama, serta mengintegrasikannya pada pemikiran Ricoeur yang lain tentang pendidikan, imajinasi, teks, perasaan, dan hasrat, penulis menyimpulkan fungsi fundamental naratif sebagai pembentuk identitas temporal, naratif, dan etis yang memberdayakan manusia untuk mencapai tujuan pendidikan.

Buku ini menjelaskan tentang penggunaan naratif di dalam pendidikan yang menunjukkan pemikiran Paul Ricoeur.

Landasan Pedagogik: Teori dan Kajian

Materi landasan pedagogik ini sangat bermanfaat dalam dunia pendidikan maupun organisasi karena dikaji secara komprehensif dan lebih lengkap dari kajian filosofis, kajian empirik, perkembangan, evaluasi, dan implikasinya sehingga diharapkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dalam bidang pedagogik. Buku ini disajikan dengan struktur yang dibangun atas sebelas pokok kajian bahasan, yaitu mencakup: Ragam perspektif pedagogik tentang makna pendidikan, pengajaran dan pelatihan. Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan. Kajian antropologis filsafat terhadap hakikat manusia dan pendidikan. Kajian historis terhadap tokoh-tokoh pendidik. Kajian psikologis terhadap realitas perkembangan peserta didik. Kajian terhadap perkembangan religi peserta didik. Kajian empirik tentang pranata pendidikan dalam latar budaya dan organisasi. Perspektif pedagogik tentang landasan manajemen pendidikan. Perspektif pedagogik tentang evaluasi pendidikan. Kajian tentang research and development pendidikan. Kajian tentang implikasi landasan pedagogik terhadap pengembangan teori dan praktek pendidikan di Indonesia dan dunia. Buku ini sangat berguna dan mendukung bagi mahasiswa yang belajar di Fakultas Ilmu Pendidikan, bagi guru, dosen, kepala sekolah, pengawas sekolah, organisasi, perusahaan dan pemerhati dalam bidang pendidikan dalam menambah wawasan tentang pedagogik sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

Perspektif pedagogik tentang evaluasi pendidikan. Kajian tentang research and development pendidikan. Kajian tentang implikasi landasan pedagogik terhadap pengembangan teori dan praktek pendidikan di Indonesia dan dunia.

Kepemipinan Efektif

Teori, Kepemimpinan, dan Praktik

Buku Kepemimpinan Efektif: Teori, Penelitian, dan Praktik ini memiliki keunggulan yang berisikan kronologi definisi kepemimpinan; perbedaan pemimpin, pimpinan, dan kepemimpinan; perbedaan efektif dengan efisien; perbedaan kepemimpinan dengan manajemen, manajer dengan leader; yang sampai saat ini masih menjadi perdebatan yang belum selesai oleh para ahli. Buku ini memberi pencerahan bagi pembaca agar mampu menggunakan istilah yang tepat untuk pasangan kepemimpinan. Misalnya: kapan dipakai pendekatan, teori, model, dan gaya untuk kepemimpinan. Buku ini terdiri 21 Bab dengan 29 pendekatan dan teori kepemimpinan masing-masing lengkap dengan kelebihan dan kelemahan. Dari 29 pendekatan dan teori kepemimpinan diperoleh sekitar 10 sinonimnya sehingga pembaca mengenal 39 pendekatan dan teori kepemimpinan. Setiap bab berisi ontologi, aksiologi, dan epistemologi sehingga setiap bab berisikan teori, penelitian, dan praktik kepemimpinan berupa panduan. Semua pendekatan dan teori kepemimpinan bertujuan untuk menghasilkan kepemimpinan efektif berlandaskan filosofis dan teori kepemimpinan; kepemimpinan moral, etika, dan spiritual sehingga diharapkan diperoleh pemimpin efektif yang beretika, bermoral, dan bertakwa.

Buku Kepemimpinan Efektif: Teori, Penelitian, dan Praktik ini memiliki keunggulan yang berisikan kronologi definisi kepemimpinan; perbedaan pemimpin, pimpinan, dan kepemimpinan; perbedaan efektif dengan efisien; perbedaan kepemimpinan ...