Sertifikat halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) memiliki manfaat untuk menjadi jaminan bahwa suatu produk halal baik dari kandungan bahan ataupun proses produksi. Sehingga aspek perekonomi pada prinsipnya berbicara tentang perilaku manusia sebagai konsumen, distributor dan produsen, sedangkan objek utamanya adalah perilaku manusia itu sendiri. Penulis menemukan beberapa fenomena dilapangan yang beredar dipara pelaku bisnis khususnya pada skala usaha mikro kecil. Menurut data observasi maupun hasil studi eksploratif yang dilakukan penulis di lapangan, menunjukan temuan adanya sudut pandang bahwa menurut para pelaku usaha kecil beranggapan bahwa pendaftaran sertifikasi produk halal tersebut mahal, karena tidak sebanding antara cost and benefits.
Sertifikat halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) memiliki manfaat untuk menjadi jaminan bahwa suatu produk halal baik dari kandungan bahan ataupun proses produksi.
Buku “Seri 2 IAEI Jawa Timur Menulis: Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah pada Era Industri dan Society 5.0” ini terbagi menjadi lima bagian, yaitu: Bagian 1 Menuju Era Industri dan Society 5.0; Bagian 2 Lembaga Keuangan Syariah pada Era Industri dan Society 5.0; Bagian 3 Keuangan Sosial Islam pada Era Industri dan Society 5.0; Bagian 4 Ekonomi Halal pada Era Industri dan Society 5.0; serta Bagian 5 Isu-isu Ekonomi dan Keuangan Islam Lain pada Era Industri dan Society 5.0. Tema besar “Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah pada Era Industri dan Society 5.0” dipilih dengan mempertimbangkan proses transformasi digital yang dihadapi dunia global maupun Indonesia saat ini. Pandemi mengakselerasi proses transformasi digital menjadi lebih cepat, lebih kuat, dan lebih luas menuju era Industri 5.0 dan Society 5.0 yang mempromosikan paradigma baru tentang bagaimana manusia dan mesin berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Situasi ini juga harus disikapi oleh para penggiat IAEI, termasuk penggiat IAEI Jawa Timur, agar cepat beradaptasi guna menjawab berbagai tantangan dan peluang yang ada. Meskipun isi tulisan pada buku ini tidak semuanya berkaitan langsung dengan isu transformasi digital dan berbagai turunannya dalam menyambut era Industri 5.0 dan Society 5.0, namun berbagai tulisan pada buku ini sangat relevan dan membutuhkan kontribusi pemikiran lebih lanjut untuk menyelesaikan persoalan yang ada atau mengembangkannya untuk menjawab tantangan baru pada era baru. Sebagaimana buku seri sebelumnya, buku ini juga adalah legacy yang ingin ditinggalkan IAEI Jawa Timur untuk Indonesia. Berbagai tulisan yang ‘berserakan’ di media massa dari para penggiat IAEI Jawa Timur, kini terkumpul rapi kembali dalam buku seri ini. Buku ini juga akan menjadi suvenir kegiatan sekaligus hadiah dari IAEI Jawa Timur untuk Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. Semoga buku ini memberi inspirasi bagi kita semua untuk berbuat dan memberi yang terbaik untuk Indonesia.
Buku “Seri 2 IAEI Jawa Timur Menulis: Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah pada Era Industri dan Society 5.0” ini terbagi menjadi lima bagian, yaitu: Bagian 1 Menuju Era Industri dan Society 5.0; Bagian 2 Lembaga Keuangan Syariah pada ...
Studi-studi yang menguraikan konsep teoritis dan temuan empirik struktur modal perbankan syariah memang sudah banyak. Namun relevansi teori struktur modal dan perspektif Islam belum diperhatikan. Misalnya pertanyaan tentang bagaimana prinsip syariah memengaruhi keputusan struktur modal perbankan syariah. Fakta bahwa perbankan syariah diatur dengan kuat oleh prinsip-prinsip syariah, seperti larangan transaksi berbasis riba, pentingnya mekanisme Profit and Loss Sharing (PLS), kewajiban pembayaran zakat, dan transparansi penuh yang memiliki konsekuensi serius pada struktur modal perbankan syariah. Kekosongan tersebut berusaha diisi oleh kehadiran buku ini dengan membahas struktur modal menurut perspektif ekonomi Islam dengan menyoroti perbankan syariah di Indonesia. Penulis menghubungkan struktur modal perbankan syariah dengan konsepsi Islam terkait struktur modal. Buku ini diharapkan bisa menjelaskan struktur modal pada perbankan syariah berdasarkan perspektif ekonomi Islam sesuai dengan Al-Qur’an, sunah, dan pendapat tokoh-tokoh Islam.
Perbankan syariah mulai berkembang sejak pendirian bank syariah pertama pada tahun 1990. Sejak itu perkembangan perbankan syariah di Indonesia terus mengalami peningkatan dan telah menjadi tolak ukur keberhasilan eksistensi ekonomi syariah. Namun di era persaingan bisnis global seperti sekarang mengkehendaki perbankan syariah melaksanakan berbagai strategi untuk meningkatkan kinerjanya. Salah satu strategi dengan melakukan merger atau penggabungan perbankan syariah. Perbankan syariah perlu merujuk pada konsep dasar falsafah ekonomi Islam. Filsafat ekonomi Islam didasarkan pada konsep triangle yakni filsafat Tuhan, manusia, dan alam. Dimensi falsafah inilah yang membedakan ekonomi Islam dengan sistem lainnya, termasuk dalam dunia perbankan syariah. Bank syariah tidak semata bertujuan untuk mencari keuntungan, namun mempunyai tanggung jawab lain yang lebih besar yakni eksistensinya dapat berkontribusi positif kepada kesejahteraan, keadilan, dan kemaslahatan. Falsafah tersebut dapat tercermin dari praktik perbankan syariah pada implementasi Sharia compliance, orientasi sosial dan pemberdayaan ekonominya. Kinerja keuangan, sharia compliance, social fund, dan economic empowerment merupakan esensi perbankan syariah dan menjadi dasar yang perlu mendapatkan telaah lebih lanjut pasca kebijakan merger. Buku ini menguraikannya secara komprehensif sehingga mampu menghadirkan paradigma yang berbeda terkait kebijakan merger perbankan syariah di Indonesia.
Buku ini menguraikannya secara komprehensif sehingga mampu menghadirkan paradigma yang berbeda terkait kebijakan merger perbankan syariah di Indonesia.
Indonesia sangat berpotensi menjadi nomor satu dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Hal ini didukung oleh penduduk muslimnya yang mencapai 87% dari total 267 juta penduduk. Market share atau pangsa pasar keuangan syariah di Indonesia per Februari 2021 tercatat 10,11% dari total industri keuangan syariah. Data Global Economic Indicator 2020 juga mencatat Indonesia menduduki peringkat keempat dalam pengembangan ekonomi syariah dan masuk 10 terbesar di sektor industri halal dunia. Hadirnya Buku Bunga Rampai dengan judul Memajukan Industri Keuangan Syariah Berdaya Saing menjadi sangat relevan di tengah semakin pesatnya kegiatan transaksi ekonomi secara global, khususnya syariah. Buku ini menarik, mengingat industri keuangan syariah merupakan salah satu sektor utama yang didorong Presiden RI untuk menjadi Pusat Halal Dunia. Untuk itu diperlukan desain, strategi, dan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif agar dapat mendorong industri keuangan syariah dalam menghadapi persaingan di pasar global. Bahasan dalam buku ini memiliki alur cukup menarik, mulai dari diskursus konseptual ekonomi dan keuangan syariah dalam perspektif regulasi, kelembagaan dan implementasinya serta bagaimana tantangan dan upaya Indonesia menjadi pusat keuangan syariah dunia. Selanjutnya buku ini juga membahas mengenai sejarah perbankan syariah dan tantangan perkembangannya. Lebih lanjut, buku ini bicara mengenai peran industri keuangan non bank syariah dalam mewujudkan pusat halal Indonesia. Di samping itu, buku ini juga melihat pentingnya penguatan koperasi syariah sebagai bagian dari instrumen ekonomi dan keuangan syariah. Pada setiap tulisan, diuraikan secara jelas bagaimana industri keuangan syariah memegang peranan kunci dalam mendukung perekonomian nasional karena besarnya potensi dan peluang yang dimilikinya Dengan demikian peran dari DPR RI sebagai regulator, pemerintah, SDM sektor jasa keuangan syariah, pelaku usaha halal, dan masyarakat menjadi sangat penting dalam penguatan ekonomi dan industri keuangan syariah ke depan.
Indonesia sangat berpotensi menjadi nomor satu dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Hal ini didukung oleh penduduk muslimnya yang mencapai 87% dari total 267 juta penduduk.
Manajemen pengelolaan keuangan syariah adalah salah satu aspek penting dalam ekonomi Islam yang semakin mendapatkan perhatian di era globalisasi ini. Kehadiran sistem keuangan syariah tidak hanya sebagai alternatif, melainkan juga sebagai sebuah solusi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, yang menekankan keadilan, keberkahan, dan ketidakberpihakan. Buku ini hadir sebagai upaya untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang manajemen pengelolaan keuangan syariah.
Entitas bisnis saat ini dihadapkan pada perubahan yang senantiasa terjadi secara cepat, dinamis dan sulit untuk diprediksi serta perubahan yang terjadi dapat mengakibatkan adanya disrupsi lintas industri. Hal tersebut memaksa entitas bisnis untuk senantiasa melakukan adaptasi secara cepat dan akurat sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan yaitu untuk berkembang dan memenangkan persaingan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan perlu melakukan serangkaian pengelolaan untuk memastikan bahwa sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara maksimal. Melalui serangkaian alat dan fungsi manajemen, entitas bisnis melalui manajerialnya dapat melakukan tindakan preventif dan kuratif secara cermat untuk dapat memaksimalkan sumber daya yang dimiliki. Buku ini memberikan panduan mengenai definisi manajemen, teknik pengelolaan sumber daya keuangan, sumber daya manusia dan pembentukan budaya organisasi sehingga diharapkan setiap entitas bisnis, baik berskala kecil, menengah maupun yang berskala besar dapat mengusahakan yang terbaik untuk kelangsungan organisasinya. Melalui 16 bab yang disajikan di dalam buku Manajemen dan Bisnis ini, diharapkan buku ini dapat menjadi gerbang utama dan referensi wajib untuk mengawali siapapun yang akan mempelajari lebih lanjut tentang konsep manajemen dan bisnis serta pemanfaatannya di dalam lingkungan internal dan eksternal entitas bisnis agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik.
Melalui 16 bab yang disajikan di dalam buku Manajemen dan Bisnis ini, diharapkan buku ini dapat menjadi gerbang utama dan referensi wajib untuk mengawali siapapun yang akan mempelajari lebih lanjut tentang konsep manajemen dan bisnis serta ...
Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat dan dinamis, pengetahuan tentang konsep dasar manajemen bisnis adalah aset berharga bagi individu dan organisasi. Konsep-konsep ini adalah fondasi bagi kesuksesan, yang berlaku sepanjang masa, tidak peduli seberapa besar atau kecil bisnis atau proyek yang di hadapi. Prinsip- prinsip utama yang membentuk dasar manajemen bisnis yang efektif. Mulai dari perencanaan hingga pengambilan keputusan, pengelolaan sumber daya, kepemimpinan, dan budaya organisasi, informasi yang dapat membantu memahami, menerapkan, dan mengasah keterampilan manajemen bisnis.
Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat dan dinamis, pengetahuan tentang konsep dasar manajemen bisnis adalah aset berharga bagi individu dan organisasi.
Tidaklah dimungkiri, ilmu manajemen diperlukan oleh hampir semua jenis profesi, baik yang bekerja di pemerintah, swasta, maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM). Dalam keperluan inilah, buku Dasar Manajemen Bisnis ini sengaja penulis hadirkan untuk pembaca Tujuan buku Dasar Manajemen Bisnis ini adalah sebagai panduan bagi setiap orang yang ingin mempelajari dan memperdalam ilmu pengetahuan tentang Dasar Manajemen Bisnis.
Dalam keperluan inilah, buku Dasar Manajemen Bisnis ini sengaja penulis hadirkan untuk pembaca Tujuan buku Dasar Manajemen Bisnis ini adalah sebagai panduan bagi setiap orang yang ingin mempelajari dan memperdalam ilmu pengetahuan tentang ...
There has been a great revival of interest in recent years in the concerns of Islamic political economy after several hundred years of hiatus in its long history. The independence of Muslim countries and the revival of Islamic movements around the world have been among the factors encouraging new interest among the Muslims and others in how economies and economic theory can be brought into line with the Islamic vision of a just society. Masudul Alam Choudhury shows that the contribution which Islamic political economy can make requires a study first of epistemological principles, about the purpose and sources of knowledge, the role of reason and the relationship between self-and social-interest in human affairs. The conclusions which arise from this analysis - about the role and limits of markets, the goal of combining efficiency and equity and the means of doing so with state provision of welfare everywhere in crisis - will prove illuminating to all of those interested in Islamic studies and political economy as well as to other observers and analysts of contemporary society.
Masudul Alam Choudhury shows that the contribution which Islamic political economy can make requires a study first of epistemological principles, about the purpose and sources of knowledge, the role of reason and the relationship between ...