Sebanyak 115 item atau buku ditemukan

Media Pembelajaran berbasis Wayang

Konsep dan Aplikasi

Sebelum penulis lahir, dan karena penulis juga salah satu di antara jutaan orang yang menjadi penggemar Metallica, pada 1986, ada lagu menarik yang sempat menggemparkan dunia. Judul lagu itu adalah “Master of Puppets”, kalau dalam Bahasa Indonesia, kita bisa menyebutnya dalang. Lagu “Master of Puppets” ini, merupakan lagu kedua dalam album Metallica Master of Puppets. Lagu ini menduduki peringkat ketiga dalam daftar lagu heavy metal terbaik sepanjang masa oleh VH1. Lalu, apa hubungannya dengan media wayang? Jika Metallica pernah mengusung tema “dalang”, begitu juga dengan strategi dakwah Walisongo yang juga menggunakan wayang dan dalang, maka guru sebagai dalang di kelas harus bisa menerapkan media wayang. Sebelum menerapkan, tentu guru harus membaca konsepnya, apa saja karakter, manfaat, cara merancang dan sekaligus bagaimana hubungannya dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dicanangkan pemerintah. Tentu, hal itu selaras dengan kondisi sekaranga yang hampir semua bidang terkena sindrom “disruption”. Apa itu? Disrupsi, menjadi kajian serius saat ini, sebab, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah lewat. Sekarang, fokus akademisi dan pakar kita ada pada era ketercerabutan, era disrupsi, karena hampir perilaku dan juga gaya hidup manusia abad modern ini sudah tercerabut dari akarnya. Maka wayang sebagai salah satu khazanah Nusantara, harus dilestarikan. Apa cukup lewat seminar dan workshop yang hanya sekadar menggugurkan proyek? Tentu tidak. Dalam buku ini jelas, bahwa wayang sudah didesain rapi menjadi sebuah media pembelajaran. Anda tentu pernah mendengar, bahwa media lebih penting dari materi. Tentu, media di sini adalah media pembelajaran. Media dalam kajian dan juga telaah metodologi pembelajaran menjadi penting untuk menyesuaikan perkembangan zaman. Maka dalam hal ini guru dituntut untuk berinovasi, berijtihad dan juga mengembangkan metode sesuai dengan karakter siswa, terutama dalam pembelajaran di sekolah di semua jenjang. Maka dari itu, mengembangkan dan berinovasi pada suatu media yang mampu menjawab tantangan zaman semakin dibutuhkan dan urgensinya seratus persen. Mengapa? Banyak media yang berorientasi pada pemenuhan aspek kognitif peserta didik, namun aspek afektif dan psikomotorik tidak diperhatikan. Semakin tercerabutnya kearifan lokal dan karakter konservasi juga menjadi perhatian serius yang harus diteliti dan diwujudkan secara riil dalam bentuk media untuk pembelajaran di sekolah. Dalam kerja pengembangan media, guru atau siapa saja memang bisa melihat dari aspek kebutuhan peserta didik dan pendidik terhadap pengembangan wayang. Dalam buku ini, penulis lebih spesifik mengkaji media wayang dan itu berbasis wayang tumbuhan dan hewan. Tidak hanya itu, wayang itu juga bermuatan konservasi pada pembelajaran menulis naskah drama kreatif dapat dilihat dari aspek kemasan, isi, karakter, keterampilan menulis, materi, buku pedoman, dan RPP. Peserta didik dan juga pendidik, khususnya di jenjang SD/MI bahkan juga SMP/MA dan SMA/SMK/MA sesuai hasil penelitian yang dituangkan dalam buku yang Anda baca ini sangat membutuhkan media wayang tumbuhan dan hewan dalam rangka untuk membantu kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi menulis naskah drama. Kelebihan media wayang tumbuhan dan hewan di sini memiliki karakter nilai yang sudah dituangkan dalam sistem pendidikan nasional. Di sini, media wayang tumbuhan dan hewan merupakan salah satu media yang memiliki muatan nilai-nilai konservasi yang cocok untuk menjawab tantangan zaman dan juga mampu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Wayang yang didesain untuk media pembelajaran yang memiliki karakter tertentu tentu berbeda dengan media wayang biasa. Nilai-nilai atau karakter-karakter tersebut yaitu terdiri atas religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, lalu cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, lalu gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, juga tanggung jawab, dan konservasi. Pemanfaatan media wayang tumbuhan dan hewan dalam pembelajaran menulis naskah drama kreatif melalui wayang tumbuhan dan hewan di sini, bisa dilaksanakan secara berkelompok dengan satu kelompok terdiri atas 2-3 orang. Di sini lah ada kelebihan dibandingkan dengan media yang lain, karena peserta didik secara empirik memerankan peran/drama melalui wayang buatan dari guru. Di kelas, guru hanya memberi contoh sekali dan selanjutnya, anak-anak belajar sesuai dengan tema yang diberikan sesuai kelompoknya dengan media wayang tersebut. Jadi media wayang sangat efektif dan efesien yang bisa digunakan di jenjang SD/MI dan umumnya di semua jenjang sekolah, yaitu SMP/MTs, SMA/SMK/MA. Dalam konteks bahasa, di sini keefektifan media wayang tumbuhan dan hewan dapat diukur dari hasil karya siswa dalam menulis naskah drama kreatif, namun materi lain bisa menyesuaikan sesuai dengan SK dan KD. Hasil penelitian yang dituangkan di buku ini, menunjukkan nilai rata-rata siswa berada pada kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, juga memperlihatkan peserta didik merasa dimudahkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Pendidik dalam konteks ini juga merasa terbantu dalam menyampaikan materi. Oleh karena itu, di sini bisa untuk disimpulkan bahwa media ini efektif dalam pembelajaran. Buku ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada kurun waktu satu tahun saat menempuh studi. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia untuk membantu menyempurnakan buku ini. Pada Bab I, buku membahas konsep media pembelajaran, yang berisi tentang konsep media pembelajaran, macam-macam media pembelajaran, karakteristik pemilihan Media pembelajaran, lalu juga tujuan, fungsi dan manfaat media dalam pembelajaran. Kemudian pada Bab II tentang merancang media pembelajaran wayang yang berisi rancangan media wayang, media wayang tumbuhan dan hewan, media wayang bermuatan konservasi. Sementara itu, pada Bab III tentang desain media pembelajaran wayang, beritisi tentang Garis Besar Isi Media dan Jabaran Materi (GBIM dan JM) media wayang, lalu nilai-nilai karakter media wayang, pengembangan media wayang, desain media wayang berkarakter, manfaat dan kelebihan media wayang dan juga urgensi media berbasis konservasi di abad 21. Semoga hadirnya buku ini menjadi salah satu sumbangsih terhadap perjalanan dunia pendidikan di Nusantara. Khusus untuk guru, semoga memiliki jiwa untuk menjadi “Master of Puppets” di dalam kelas dan lebih luas di luar kelas. Selamat membaca! (*)

Sementara itu, pada Bab III tentang desain media pembelajaran wayang, beritisi tentang Garis Besar Isi Media dan Jabaran Materi (GBIM dan JM) media wayang, lalu nilai-nilai karakter media wayang, pengembangan media wayang, desain media ...

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT

Dunia pendidikan sudah saatnya dapat memetik manfaat dari perkembangan tel *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

Dunia pendidikan sudah saatnya dapat memetik manfaat dari perkembangan tel *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

Media Pembelajaran Bahasa

Aplikasi Teori Belajar dan Strategi Pengoptimalan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran bahasa secara umum adalah meningkatkan keterampilan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulis. Untuk mencapai tujuan tersebut, hadirnya media sangat diperlukan untuk menjadi suatu instrumen yang membantu pengajar menyampaikan pesan-pesan pembelajaran dan membantu pembelajar memahaminya. Untuk itu, media pembelajaran bahasa harus dirancang khusus dan disesuaikan dengan kriteria tertentu sehingga akan memberikan kontribusi yang efektif bagi pelaksanaan proses pembelajaran bahasa. Jika ditinjau dari sisi pembelajar, maka media pembelajaran dapat berkontribusi efektif terhadap upayanya untuk meraih potensi tertinggi mereka.

Untuk itu, media pembelajaran bahasa harus dirancang khusus dan disesuaikan dengan kriteria tertentu sehingga akan memberikan kontribusi yang efektif bagi pelaksanaan proses pembelajaran bahasa.

Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Buku Referensi untuk Guru, Mahasiswa dan Umum

Anak berkebutuhan khusus memiliki beragam kondisi baik fisik, emosional maupun mental. Mereka juga memiliki karaktiristik yang unik. Oleh karena itu, mereka membutuhkan layanan pendidikan yang bersifat khusus. Optimalisasi pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus akan tercapai jika didukung dengan adanya pemahaman guru tentang media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Media pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus memiliki banyak arti penting, karena selain sebagai mediator dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran bagi mereka juga dapat berperan sebagai instrumen atau alat untuk melakukan asesmen, alat bantu ketunaan, alat bantu pendidikan kompensatoris, alat bantu terapis dan alat bantu rehabilitasi baik medis maupun sosial. Buku ini bermanfaat bagi guru, orang tua, mahasiswa, atau umum guna memberikan tambahan pengetahuan tentang media pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus. Mulai dari tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, autis, ADHD, anak berbakat dan anak yang mengalami lamban atau berkesulitan belajar.

Anak berkebutuhan khusus memiliki beragam kondisi baik fisik, emosional maupun mental.

Teknologi dan Media Pembelajaran Jilid 2

Teknologi dan Media Pembelajaran adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa jurusan Pendidikan baik perguruan tinggi negeri maupun swasta serta PTKIN seluruh Indonesia. Mata kuliah ini bertujuan memberikan gambaran bagi mahasiswa yang ke depannya akan menjadi seorang guru, untuk itu diperlukan kemampuan guru dalam penguasaan teknologi dan media pembelajaran agar pada saat proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam buku Teknologi dan Media Pembelajaran jilid I ini terdiri atas Pengertian Teknologi Pembelajaran, Asas Teknologi dan Media Pembelajaran, Alat Teknis Pembelajaran serta Ruang Lingkup Media Pembelajaran yang akan dibahas secara komprehensif dan mendalam.

Teknologi dan Media Pembelajaran adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa jurusan Pendidikan baik perguruan tinggi negeri maupun swasta serta PTKIN seluruh Indonesia.

Tutorial Membuat Media Pembelajaran 4.0

SINOPSIS Maraknya penggunaan handphone di sekolah yang disalahgunakan siswa, akhirnya terbersit keinginan dalam hati memanfaatkan handphone secara maksimal untuk pembelajaran. Penulis mulai membuat media pembelajaran dengan memanfaatkan handphone agar siswa merasa senang menerima materi sambil bermain. Buku ini sangat tepat dimiliki sebagai referensi guru dalam pengembangan diri membuat media pembelajaran. Tutorial di dalamnya memudahkan guru untuk membuat permainan yang memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar. Konten dalam buku ini akan membantu guru dengan mudah membuat game yang menarik. Ditambah dengan tutorial cara membuat soal online dengan menggunakan google formulir yang dapat menghemat anggaran sekolah. Tutorial membuat classroom menggunakan aplikasi Edmodo, yang dapat dimanfaatkan kapan saja walau hari libur. Membuat room Webex yang bermanfaat untuk mengajarkan keberanian terhadap siswa berbicara di depan umum dengan menggunakan kamera berlatih menjadi presenter, host, dan moderator. Hasil presentasinya dapat dilihat sebagai pembalajaran. Keistimewaan buku Tutorial Membuat Media Pembelajaran 4.0 adalah berhadiah aplikasi berbentuk CD yang dapat digunakan untuk media pembelajaran. Miliki bukunya, raih prestasi siswa dengan senang, riang, dan gemilang.

Hasil presentasinya dapat dilihat sebagai pembalajaran. Keistimewaan buku Tutorial Membuat Media Pembelajaran 4.0 adalah berhadiah aplikasi berbentuk CD yang dapat digunakan untuk media pembelajaran.

Media Pembelajaran Bola Kupinkhiu

Meningkatkan Hasil Belajar dengan Pendekatan Saintifik

Berdasarkan pengamatan peneliti, kenyataan di lapangan tidak dapat di pungkiri bahwa pembelajaran aktivitas kebugaran jasmani termasuk materi tidak digemari peserta didik, apabila guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan mengajar dengan metode dan pendekatan yang monoton dan kurang bervariasi, maka peserta didik akan cepat jemu dan enggan beraktivitas secara maksimal. Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) harus lebih kreatif dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran. Guru harus lebih dapat melihat karakteristik peserta didik SMP, usia 13-15 tahun yang cenderung menyukai bentuk-bentuk permainan (game). Proses pembelajaran dibuat agar peserta didik tertarik dan menyenangkan, serta bersemangat dalam melakukan proses pembelajaran. Perasaan senang dan gembira akan muncul dalam diri peserta didik bila perta didik diajak bermain. Apabila perasaan senang dan suka telah muncul dalam diri masing-masing peserta didik, maka hal ini akan efektif untuk memacu semangat dalam pembelajaran aktivitas kebugaran jasmani. Buku ini menjelaskan penggunaan Bola KUPINKHIU sebagai media pembelajaran PJOK. Berdasarkan penelitian dibuktikan bahwa Media Bola KUPINKHIU dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Buku ini menjelaskan penggunaan Bola KUPINKHIU sebagai media pembelajaran PJOK. Berdasarkan penelitian dibuktikan bahwa Media Bola KUPINKHIU dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Teknologi dan Media Pembelajaran Jilid I

Teknologi dan Media Pembelajaran adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa jurusan Pendidikan baik perguruan tinggi negeri maupun swasta serta PTKIN seluruh Indonesia. Mata kuliah ini bertujuan memberikan gambaran bagi mahasiswa yang ke depannya akan menjadi seorang guru, untuk itu diperlukan kemampuan guru dalam penguasaan teknologi dan media pembelajaran agar pada saat proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam buku Teknologi dan Media Pembelajaran jilid I ini terdiri atas Pengertian Teknologi Pembelajaran, Asas Teknologi dan Media Pembelajaran, Alat Teknis Pembelajaran serta Ruang Lingkup Media Pembelajaran yang akan dibahas secara komprehensif dan mendalam.

Dalam buku Teknologi dan Media Pembelajaran jilid I ini terdiri atas Pengertian Teknologi Pembelajaran, Asas Teknologi dan Media Pembelajaran, Alat Teknis Pembelajaran serta Ruang Lingkup Media Pembelajaran yang akan dibahas secara ...

Media dan Multimedia Pembelajaran: Teori & Praktik

Lahirnya teknologi multimedia adalah hasil dari perpaduan kemajuan teknologi elektronik, teknik komputer dan perangkat lunak. Kemampuan penyimpanan dan pengolahan gambar digital dalam belasan juta warna dengan resolusi tinggi serta reproduksi suara maupun video dalam bentuk digital. Multimedia merupakan konsep dan teknologi dari unsur-unsur gambar, suara, animasi serta video disatukan di dalam komputer untuk disimpan, diproses dan disajikan guna membentuk interaktif yang sangat inovatif antara komputer dengan pengguna.

Lahirnya teknologi multimedia adalah hasil dari perpaduan kemajuan teknologi elektronik, teknik komputer dan perangkat lunak.

Panduan Media Pembelajaran

Buku Panduan Pembuatan Media Pembelajaran Jaring-Jaring Kubus dengan Menggunakan Adobe Flash

Pembelajaran jarang menggunakan media manipulatif seperti alat peraga dan media inovatif lainnya. Tentunya pembelajaran seperti ini tidak sesuai dengan tingkat per­kembangan berpikir anak SD yang masih pada taraf operasional konkrit dan lambat laun akan membuat siswa bosan. Selain itu, akan terbentuk dalam pikiran siswa bahwa matematika sulit dipelajari dan sebagai pelajaran yang membosankan. Penting untuk memotivasi anak dengan merangsang dan memelihara ketertarikannya da­lam matematika. Upaya yang dapat dilakukan adalah menurunkan tingkat keabstrakan matematika dengan menghubungkan konsep matematika yang abstrak men­jadi konkrit melalui pengalaman langsung dengan benda-benda nyata. Buku petunjuk ini berisikan tata cara menggunakan Adobe Flash untuk menyusun media pembelajaran mate­matika dengan topik jaring-jaring kubus untuk siswa kelas V. Tujuan dari penyusunan buku ini adalah untuk mem­bantu guru dalam menyiapkan media pembelajaran secara mandiri, kreatif dan inovatif.

Pembelajaran jarang menggunakan media manipulatif seperti alat peraga dan media inovatif lainnya.