
MANAJEMEN SEKOLAH
- ISBN 13 : 9786021723401
- Judul : MANAJEMEN SEKOLAH
- Pengarang : kisbiyanto,
- Penerbit : mahameru
- Bahasa : Indonesia
- Tahun : 2012
- Halaman : 0
-
Ketersediaan :
Kerusakan fungsi lingkungan dan menurunnya daya dukung lingkungan di Indonesia perlu diatasi oleh semua kalangan masyarakat, termasuk kalangan civitas akademika di sekolah/madrasah yaitu siswa, guru, TU dan semua stakeholder sekolah/madrasah. Kesadaran terhadap lingkungan hidup dan perilaku ramah lingkungan perlu dijadikan materi pendidikan, yang tidak saja diajarkan di ruang kelas tetapi juga dipraktikkan dalam kegiatan sehari-hari di luar kelas. Perilaku ramah lingkungan dapat dilakukan mulai dari hal yang sepele, memungut sampah kemudian dikumpulkan di tempat yang disediakan, mematikan lampu yang tidak digunakan, menggunakan air secukupnya dan lain sebagainya. Indonesia sebenarnya memiliki kekayaan sumber daya alam dan daya dukung lingkungan hidup yang luar biasa. Namun perilaku masyarakat yang salah dalam pemanfaatan sumber daya alam dan daya dukung lingkungan membuat masyarakat sengsara dan tidak sejahtera. Perilaku masyarakat yang salah telah menyebabkan luas hutan makin menyusut, cadangan air tanah makin langka, sementara itu di musim hujan air sungai meluap menimbulkan banjir, tanah longsor dan banyak kerugian lainnya yang diderita masyarakat. Salah satu upaya untuk melestarikan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan pada umumnya, adalah melalui jalur sekolah atau pendidikan. Melalui pendidikan akan diberikan bekal kepada siswa sekolah/madrasah untuk dapat bertahan hidup, memahami dan mengenali potensi dan daya dukung lingkungan, serta memiliki kemampuan untuk pengelolaan dan pelestariannya.
Kerusakan fungsi lingkungan dan menurunnya daya dukung lingkungan di Indonesia perlu diatasi oleh semua kalangan masyarakat, termasuk kalangan civitas akademika di sekolah/madrasah yaitu siswa, guru, TU dan semua stakeholder ...
Bismillahirrahmanirrahiim, Best practice merupakan butir kegiatan dari sub unsur pembuatan Pengembangan Profesi dan atau Publikasi Ilmiah di bidang pendidikan. Best Practice masuk pada unsur publikasi ilmiah jenis Tinjauan Ilmiah. Dengan demikian satuan hasil best practice berupa laporan karya tulis kepala sekolah yang berisi uraian ide/gagasan atau pengalamannyata dan terbaik penulis dalam upaya mengatasi berbagai masalah pendidikan yang ada di satuan pendidikan. Istilah best practice mengandung arti "pengalaman terbaik" dari keberhasilan seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugas, termasuk dalam mengatasi berbagai masalah dalam lingkungan tertentu. Sebuah best practice dalam pengelolaan sekolah dapat dilakukan oleh Kepala Sekolah atau dengan dibantu oleh Pengawas Sekolah. Best Practice Kepala Sekolah/Madrasah adalah pengalaman terbaik yang dilakukan Kepala Sekolah ketika mengelola sekolah/madrasah. Sebuah Best Practice akan bermanfaat jika dituliskan dan disosialisasikan kepada teman sejawat agar Kepala Sekolah yang lain dapat menerapkan praktek yang sama dalam pengelolaan sekolah. Wujud Best Practice adalah laporan tentang pengalaman terbaik dalam keberhasilan pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan manajemen di sekolah/madrasah. Tentu saja sebuah Best Practice membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mencapai hasil sesuai harapan. Oleh sebab itu, semua perencanaan, tahapan pelaksanaan, keberhasilan, hambatan, dan refleksi perlu dituliskan sebagai bahan pelajaran bagi teman sejawat ketika berusaha menerapkan program atau tindakan yang serupa. Suatu pengalaman dapat dikategorikan sebagai Best Practice karena memiliki ciri khas sebagai berikut: 1) mengembangkan cara baru dan inovatif dalam mengatasi suatu masalah dalam pendidikan khususnya Best Practices Pengelolaan Sekolah pembelajaran: 2) memberikan sebuah perubahan atau perbedaan sehingga sering dikatakan hasilnya luar biasa (outstanding result); 3) mengatasi persoalan tertentu secara berkelanjutan (keberhasilan lestari atau berlangsung lama) atau dampak dan manfaatnya berkelanjutan (tidak sesaat); 4) menjadi model dan memberi inspirasi dalam membuat kebijakan (pejabat) serta inspiratif perorangan, termasuk murid; dan 5) cara dan metode yang digunakan bersifat ekonomis dan efisien. Sebuah best practice, seharusnya memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Orisinalitas, topik dan bahasan merupakan ide yang memuat keaslian maupun kreativitas dengan memadukan sejumlah gagasan maupun ide- ide baru tanpa mengurangi keaslian sumber utamanya; 2. Inovatif, hasil yang dicapai memuat ide kebaruan atau novelty, bukan jiplakan atau peniruan apa adanya, dan berkaitan dengan peningkatan kualitas kinerja pengawas sekolah yang lebih terampil, elegan, dan bermakna. 3. Elaboratif, kepiawaian seseorang dalam menguraikan, merinci, menghubungkan suatu konsep satu dengan lainnya sehingga menghasilkan gagasan/karya baru yang lebih kompleks tetapi terurai. 4. Inspiratif, memberikan dorongan dan motivasi maupun spirit dalam melaksanakan tugas pangawas sekolah bagi orang lain. 5. Empirik; menunjukkan bukti nyata kinerja berbasis pengalaman, dalam supervisi managerial maupun akademik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 6. Aplikatif, hasil best practice dapat direflikasi, dimanfaatkan, dan atau dikembangkan baik di sekolah sendiri maupun di sekolah lain. Peran kepala sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan bukan hanya sebagai leader, tetapi juga sebagai manager dan enterpreuneur. Sebagai leader, kepala sekolah harus tampil sebagai sosok pemimpin yang berwibawa, tangguh, tegas, cekatan, menjadi tauladan, dan tepat dalam mengambil keputusan. Sebagai manager, sosok kepala sekolah diharapkan mampu berperan dalam mengorganisasi dan mengoptimalkan seluruh potensi sekolah, termasuk mengubah pola pikir (mind-set) para guru untuk membawa mereka menuju ke arah kemajuan. Hal tersebut merupakan pekerjaan yang sangat mendasar dan menantang, karena banyak guru yang menggeluti pekerjaannya karena terpaksa dan belum memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan pembelajaran yang bermutu secara optimal. Hal ini menjadi tugas penting kepala sekolah untuk menggerakkan tenaga pendidik agar mutu sekolah menjadi meningkat, sehingga memperoleh prestasi yang dapat dibanggakan. Sebagai sosok manajer, kepala sekolah juga dituntut untuk mampu membangun sinergi dengan para stakeholders. Kepala sekolah juga harus dapat mengevaluasi kinerja sumberdaya pendidikan yang ada di sekolahnya, dan sekaligus mengatasi berbagai hambatan yang ditemukan dalam pengelolaan sekolah. Sebagai seorang enterpreuneur, kepala sekolah harus memiliki jiwa yang kreatif, inovatif, dan selalu ingin memajukan pendidikan yang ada di sekolah yang dipimpinnya. Peran kepala sekolah sebagai leader, manager, dan enterpreuneur tampak terlihat ketika melakukan praktek terbaik di sekolahnya dan dilaporkan dalam bentuk best practices. Program yang direncanakan oleh kepala sekolah untuk mengatasi permasalahan harus dilakukan dengan menerapkan ilmu manajemen yang memadai. Hambatan yang dialami harus dapat dipecahkan secara tepat dengan tangguh dan berwibawa, yang merupakan karakteristik seorang leader yang kuat dan mengayomi warga sekolah. Sedangkan solusi yang diterapkan untuk penyelesaian masalah harus merupakan solusi yang kreatif dan inovatif dengan melibatkan berbagai stakeholder eksternal yang dapat mendukung percepatan peningkatan mutu sekolah. Pengalaman terbaik yang dituliskan oleh para kepala sekolah ini telah dinilai oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dalam Uji Kompetensi Kepala Sekolah (UKKS) jenjang SMP dan merupakan contoh dari best practice terbaik yang dapat menginspirasi kepala sekolah, pengawas, pemerintah daerah dan stakeholder lainnya dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Bismillahirrahmanirrahiim, Best practice merupakan butir kegiatan dari sub unsur pembuatan Pengembangan Profesi dan atau Publikasi Ilmiah di bidang pendidikan.
Profil lulusan PGSD S.1 adalah menjadi: (1) Guru SD Profesional, (2) Peneliti Pembelajaran di Sekolah Dasar, dan (3) Praktisi pendidikan di sekolah Dasar. Untuk itulah Mahasiswa PGSD sebagai calon guru profesional dan praktisi pendidikan di Sekolah Dasar perlu mendapat bekal mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Konsep MBS telah disosialisasikan kepada semua pemangku kepentingan pendidikan sekolah (stakeholder) melalui pelatihan (training). Dan capacity building, baik oleh pemerintah maupun lembaga asing seperti USAID, AusAID, SECIP, ADB, AIBEP dan sebagainya. MBS memiliki 3 pilar utama yaitu: (1) PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, (2) Manajemen Sekolah yang handal, dan (3) PSM (Peran Serta Masyarakat). Buku yang berjudul “Manajemen Sekolah Dasar Unggul” ini hanya membahas secara teoritis tentang apa MBS, tujuan dan komponen MBS, lebih dari itu buku ini juga dilengkapi dengan bagaimana penerapan MBS di sekolah dalam mewujudkannya di lapangan dalam upaya mengembangkan Sekolah Dasar Unggul. Hal ini mendukung terwujudnya profil lulusan S.1 PGSD yaitu menjadi Praktisi Pendidikan di Sekolah Dasar. Oleh sebab itu buku ini juga memberikan beberapa contoh praktik-praktik terbaik (best practices) yang dapat dicoba untuk diadopsi dan diadaptasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah. MPMBS (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah) adalah wujud nyata desentralisasi pendidikan yang digalakkan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan secara Nasional. Akhirnya, sekali lagi diharapkan mudah-mudahan buku MBS ini dapat dijadikan acuan bagi para mahasiswa sebagai calon guru profesional dan para penyelenggara pendidikan di sekolah, agar setiap satuan pendidikan dapat meningkatkan kualitas menuju keunggulan sekolah, baik keunggulan secara teoritis sesuai standar sekolah efektif, keunggulan dalam ukuran formal sesuai Standar Nasional Pendidikan maupun keunggulan dalam perspektif harapan stakeholder sebagaimana yang diharapkan bersama.
Tim ini bisa melibatkan atau terdiri dari unsur pimpinan sekolah bimbingan dan konseling, guru, dan perwakilan orang tua/wali siswa. Tim ini bertugas untuk menentukan prioritas nilai, ...
Sekolah Sukma Bangsa (SSB) yang dibangun untuk anak-anak korban bencana tsunami 2004 di Aceh merupakan salah satu wujud sumbangsih anak bangsa untuk saudara-saudara mereka yang terkena bencana. Dengan visi dan misi yang jelas dan terukur sedari awal, Sekolah Sukma Bangsa tumbuh menjadi sekolah bermutu yang perlahan namun pasti menjelma menjadi sekolah yang membentuk sikap-budaya nilai-nilai luhur. Buku Manajemen Sekolah Efektif ini merangkum bukan saja konsep-konsep dan teori dalam mengelola sekolah secara efektif, tetapi juga beragam pengalaman terbaik (best practice) Sekolah Sukma Bangsa dalam melaksanakannya. Sederet hal penting dibahas di sini, mulai dari strategi menciptakan visi, misi dan budaya sekolah, membangun sistem dan tim kerja, supervisi sekolah, hingga evaluasi manajemen dalam pengelolaan sekolah yang efektif. Cuplikan-cuplikan kisah pengalaman Sekolah Sukma Bangsa dan berbagai contoh formulir atau proposal serta dokumen penting statuta sekolah yang dilampirkan di bagian akhir membuat buku ini menjadi penting bagi siapa saja yang peduli pada mutu pendidikan secara umum di negeri ini.
Bidang pendidikan meliputi baik pembangunan kembali sarana dan prasarana pendidikan, di mana ribuan gedung sekolah hancur akibat gelombang tsunami, ...
006180 |
Tersedia di Library of UI BBC
|