Sebanyak 451 item atau buku ditemukan

Pengembangan Kurikulum Sejarah Kebudayaan Islam dengan Pendekatan Total History: Urgensi, Relevansi, dan Aktualisasi

Di antara problem kurikulum Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) adalah belum optimalnya pendekatan ilmu sejarah dalam pengembangan materinya. Problem ini menjadi alasan mengapa cita rasa kurikulum SKI terkesan menjadi sebagai sebuah cerita (story) dari pada sejarah (history). Ilmu sejarah adalah kajian akademis yang bertujuan merangkai puzzle peristiwa-peristiwa masa lampau menjadi sebuah bangunan pengetahuan yang utuh. Rangkaian puzzle tersebut meliputi perjalanan umat manusia mulai dari pemikiran, agama, sistem ekonomi, sosial-politik, sampai dengan kebudayaan. Buku ini merupakan ikhtiar akademis untuk menjawab problem tersebut. Buku ini bukan hanya menjelaskan teori dan konsep tentang pendekatan total history dalam kurikulum SKI, namun juga menerapkan teori tersebut dengan menata ulang “batu bata sejarah Islam” menjadi sebuah bangunan materi yang disusun dari berbagai sudut pandang. Kajian di dalam buku ini sangat penting, terutama bagi mahasiswa, guru SKI, dosen, dan praktisi pendidikan.

Di antara problem kurikulum Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) adalah belum optimalnya pendekatan ilmu sejarah dalam pengembangan materinya.

KEEFEKTIFAN PENERAPAN KURIKULUM TERPADU PADA PONDOK PESANTREN MODERN

Persoalan yang dihadapi pondok pesantren sekarang adalah bagaimana pondok pesantren eksis dan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat. Penyesuaian diri ini sangat penting sebab masyarakat sekarang menuntut segalanya lebih praktis, cepat, enak dan sebagainya, untuk mengisi pembangunan yang serba kompleks dan universal ini. Dalam kaitan hal tersebut, Mochtar Buchari (1989) mempertegas bahwa: tantangan yang harus dijawab oleh pondok pesantren pada umumnya adalah memperluas pelayanan pendidikan di masa yang akan datang, yang meliputi berbagai jenis bidang: kesehatan, pertanian, berbagai jenis teknologi, pengetahuan umum dan sebagainya. Konkritnya, tantangan yang dihadapi pesantren sekarang ini adalah bagaimana pesantren mampu memberikan pelayanan pendidikan secara luas bagi masyarakat secara wajar dan sistematis, yang tetap bermuara pada pandangan dan sikap islami. Menurut Kyai Sahal Mahfudh yang mempelopori pesantren, Pesantren Maslahul Huda, menyatakan bahwa setiap pesantren mempunyai dua potensi, potensi pendidikan dan potensi pengembangan masyarakat. Menurutnya, apabila pesantren mampu mengembangkan potensi ini, akan menjadi mungkin baginya melahirkan ulama yang tidak hanya mendalam ilmu pengetahuan agamanya, luas wawasan dan pengetahuan serta cakrawala pemikirannya, tetapi juga akan mampu memenuhi tuntutan zamannya dalam rangka pemecahan problematika kemasyarakatan.

Persoalan yang dihadapi pondok pesantren sekarang adalah bagaimana pondok pesantren eksis dan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat.

Pengembangan kurikulum matematika

Developing mathematics curriculum in Indonesia; theoritical and historical studies.

Dalam kaitan dengan pilar " learning to do ” , siswa pada pendidikan dasar ( SD /
MI dan SLTP / MTs DAN SMA / MA ) didorong melaksanakan proses Matematika
( doing math ) mulai dari yang sederhana dan secara bertahap meningkat ke ...

Program Khas Integrasi Masalah Pembelajaran Spesifik Disleksia Bahasa Melayu: Kurikulum Standard Sekolah Rendah. Tahap 1 (Tahun 1, 2, 3) (UUM Press)

Kandungan buku ini mengambil kira semua komponen dalam kurikulum mata pelajaran Bahasa Melayu bagi Tahap 1. Ia mengambil kira pendekatan pengajaran Bahasa Melayu sebagai bahasa pertama. Kurikulum ini adalah kurikulum perdana yang sepatutnya difahami oleh semua murid Tahap 1 selepas mereka menamatkan pelajaran di peringkat ini. Bahan dalam Lembaran Kerja (LK) dan Lembaran Maklumat (LM) bermatlamat memenuhi 22 objektif KSSR bagi mata pelajaran Bajhasa Melayu dengan memberi penekanan kepada pembelajaran secara didik hibur bagi mencungkil pelbagai potensi murid. Buku ini dapat membantu guru dan ibu bapa dalam membimbing murid disleksia untuk belajar membaca dan menulis. Ia merupakan buku yang unik berbanding dengan bahan bacaan yang lain kerana menggunakan pendekatan mesra disleksia. Sebagaimana yang kita tahu, kanak-kanak memang menggemari kartun dan komik. Proses penghasilan buku ini dibuat melalui pembacaan yang luas dan penyelidikan yang tekun daripada para penulis. Pendekatan kartun dan penulisan santai tetapi berilmu lagi bermaklumat mampu menarik minat murid disleksia untuk belajar membaca.

Kandungan buku ini mengambil kira semua komponen dalam kurikulum mata pelajaran Bahasa Melayu bagi Tahap 1.

KURIKULUM PELATIHAN TEKNIS BAHASA INGGRIS TINGKAT DASAR

KURIKULUM PELATIHAN TEKNIS BAHASA INGGRIS TINGKAT DASAR

KURIKULUM PELATIHAN TEKNIS BAHASA INGGRIS TINGKAT DASAR