Sebanyak 204 item atau buku ditemukan

Hubungan antara Islam dan budaya lokal

studi pemikiran KH Ali Maksum dan KH Muhyiddin Abdussomad

On relation of Islam and local culture in Indonesia; thought of Ali Maksum and Muhyiddin Abdussomad, an Indonesian ulamas.

Dasar-Dasar Hubungan Internasional Edisi Pertama

Salah satu pokok bahasan yang paling cepat pertumbuhannya. Buku ini berisi dasar-dasar studi HI yang diharapkan berguna bagi siapa saja, baik mereka yang baru menginjak tahap awal untuk memahami hubungan internasional maupun mereka yang telah berada pada tingkat lanjut. Buku ini selain penting bagi mahasiswa HI, juga perlu untuk para praktisi dan pembuat keputusan tentang hubungan internasional. Selain menyajikan berbagai pengertian dan ruang lingkup baru tentang HI serta sejarah pertumbuhan studi HI sebagai sebuah bidang studi interdisiplin, buku ini juga mengulas tentang berbagai konsep dasar, teori-teori arus utama, mazhab-mazhab dalam studi HI, beberapa pokok bahasan, aktor-aktor dalam hubungan internasional, metodemetode analisis, isu-isu global kontemporer, hingga sejumlah pedebatan besar yang terjadi dalam komunitas studi HI. Sebab itu, dengan berpedoman pada buku ini, diharapkan dapat memahami dan menjelaskan berbagai kecenderungan global maupun perkembangan dan perubahan cepat yang terjadi dalam praktik hubungan internasional kontemporer. Buku ini dibagi dalam 11 bab atau bagian, yang keseluruhannya ditujukan untuk memberikan panduan komprehensif mengenai dasardasar hubungan internasional dan studi HI itu sendiri. *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

... perusahaan media transnasional, broadcasting radio dan televisi internasional, broadcasting dan propaganda, arus berita global, agen-agen berita internasional, arus data lintas batas, regulasi dan kebijakan komunikasi global, ...

Marketing Syariah: Hubungan antara Agama dan Ekonomi

Dalam syariah marketing, perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, namun turut pula berorientasi pada tujuan lainnya yaitu keberkahan. Perpaduan konsep keuntungan dan keberkahan ini melahirkan konsep maslahah, ...

Satu penyiasatan, berhubong dengan pengajian bachaan permulaan bahasa Melayu kapada murid2 Melayu yang normal, yang berumor di-antara enam dengan tujoh tahun

"Backwardness in Basic Subjects", OUver and Boyd, London, 1952. Smith, H.P. and Dechant, E.V., "Psychology in Teaching Reading", Prentice-Hall, N.J., 1961. Strickland, R.G., "The Language Arts in the Elementary School", D.C. Heath & Co.

Hubungan Fiqh Kalam dan Tasawuf dalam Pandangan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah Suryalaya Tasikmalaya

Krisis yang melanda bangsa Indonesia semakin hari semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan bangsa. Secara kronologis, krisis yang melanda bangsa ini bermula dari krisis keimanan (kepercayaan kepada Allah SWT) kemudian menyebabkan terjadinya krisis moralitas, kemudian diikuti krisis ekonomi, politik, sosial dan budaya. Secara ideologi bangsa Indonesia adalah bangsa yang terkenal memiliki kesadaran tinggi tentang keberagamaan. Sebab, sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang ada dalam Pancasila merupakan sila yang menyinari dan menjiwai sila-sila yang lain. Meskipun demikian, tidak dapat diingkari bahwa kejadiankejadian itu telah menjadi kenyataan yang tidak dapat dibantah keberadaannya. Pengamalan tasawuf yang terorganisir dalam sejarah Islam dikenal dengan tarekat. Salah satu tarekat yang relatif banyak pengikutnya di Indonesia dan ASEAN adalah Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN), yang salah satu pusatnya adalah Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya. Oleh karena itu, perlu untuk meneliti bagaimana hukum pengamalan fiqh, kalam dan tasawuf. Dalam hal ini penulis mencoba melakukan penelitian tentang hubungan pengamalan fiqh, kalam dan tasawuf dalam kehidupan keberagamaan komunitas Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya.

Krisis yang melanda bangsa Indonesia semakin hari semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan bangsa.

Hubungan Dialektis Pendidikan dan Pembangunan

Pemahaman dialektis pendidikan dan pembangunan merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh akademisi maupun para praktisi pendidikan nonformal lainnya. Hal ini dilatarbelakangi karena salah satu sasaran pendidikan yang strategis adalah pengembangan masyarakat sebagai dimensi makro dari pendidikan. Akademisi sebagai salah satu jalur pendidikan, selain pendidikan formal dan pendidikan nonformal, memiliki kekhasan dalam menentukan sasaran didiknya, yaitu masyarakat dan individu yang ada di dalam masyarakat itu. Berhubung dengan itu maka inheren, semua pengetahuan keilmuan yang berhubungan dengan pengembangan masyarakat perlu dipelajari oleh para mahasiswa dan tentu harus tercantum di dalam kurikulumnya. Demikian pula kompetensinya, semua kemampuan yang berhubungan dengan pengembangan masyarakat perlu dipelajari oleh para mahasiswa. Di sinilah letak pentingnya kompetensi pengembangan masyarakat perlu dimiliki oleh para pendidik nonformal dan dengan demikian maka keahlian atau kompetensi akademisi itu tidak lain adalah peningkatan kapasitas akademisi untuk pengembangan masyarakat atau sering dirumuskan sebagai akdemisi untuk pemberdayaan masyarakat. Dasar keilmuan yang perlu dan relevan di sini adalah (ilmu) pendidikan dan pembangunan yang oleh penulis buku ini disebut dengan istilah "Hubungan Dialektis Pendidikan dan Pembangunan".

Dasar keilmuan yang perlu dan relevan di sini adalah (ilmu) pendidikan dan pembangunan yang oleh penulis buku ini disebut dengan istilah "Hubungan Dialektis Pendidikan dan Pembangunan".