Sebanyak 49 item atau buku ditemukan

Buku Komunikasi Bisnis

Buku Ajar Komunikasi Bisnis ini dibuat untuk mewujudukan masyarakat peduli kepada komunikasi terutama komunikasi bisnis selain itu buku ini ditulis supaya mahasiswa dapat membuat surat lamaran kerja dengan baik dan benar dan mempersiapkan dunia kerja dengan baik. Buku Ajar Komunikasi Bisnis diperuntukan terutama untuk mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta mahasiswa fakultas Ilmu Sosial dan Politik khususnya dan mahasiswa fakultas lain umumnya, selain itu buku ini juga diperuntukkan kepada masyarakat pebisnis dan dunia usaha. Buku Ajar Komunikasi Bisnis ini memiliki struktur sebagai berikut yaitu terdiri dari 15 bab dengan masing-masing isis bab sebegai berikut : Bab 1 mengenai garis besar komunikasi bisnis, Bab 2 mengenai Buku Ajar Komunikasi Bisnis ini memberi pesan khusus kepada pengguna buku yakni di setiap bab penulis cantumkan ilustrasi, gambar atau skema yang membuat pengguna buku memahami isi dari buku tersebut. Pesan selanjutnya yang disampaikan adalah pemahaman yang diberikan kepada pengguna buku dalam mempelajari buku ajar ini.

Buku Ajar Komunikasi Bisnis ini dibuat untuk mewujudukan masyarakat peduli kepada komunikasi terutama komunikasi bisnis selain itu buku ini ditulis supaya mahasiswa dapat membuat surat lamaran kerja dengan baik dan benar dan mempersiapkan ...

Reflective Development through the Care Model

Empowering Teachers of English as a Foreign Language

The capacity to reflect – individually and with others – is considered valuable in teacher professional development internationally. In the field of Teaching English as a Second or Foreign Language, reflective practice has been deemed to be a precious tool at the pre-service level and in the ongoing development of teachers. Despite the importance of teacher reflection, the field of Teaching English as a Foreign Language in Higher Education has tended to overlook this topic and especially its collaborative and emotional elements. This book proposes a new and practical model for engaging teachers in transformational learning through an ‘emotionalized’ version of reflection. More specifically, the Collaborative, Appreciative, Reflective Enquiry (CARE) model represents a guide for teachers who wish to engage in reflective practice alone and with others in an appreciative context. As such, this book will be invaluable to in-service language teachers and teacher educators who are committed to realizing their potential as educators and human beings through growth that only emancipatory reflection and positive emotionality can bring.

Journal of Language and Linguistic Studies, 3 (1): 168-181 Arkoudis, S. (2003) Teaching English as a second language in ... XVII (3): 374-384 Baets, W. (2006) Complexity, learning and organisations: A quantum interpretation of business.

Paradigma Pendidikan Islam

Upaya Penguatan Pendidikan Agama Islam Di Institusi Yang Bermutu Dan Berdaya Saing

Bismillah, segala puji bagi Allah, salam sejahtera tercurah kepada para nabi dan manusia pilihan-Nya. Buku yang berada di tangan anda ini adalah buku untuk memenuhi literatur mahasiswa—juga untuk khalayak, sebagai bahan bacaan dan semakin melengkapi khazanah keilmuan tentang Pendidikan Islam; baik sebagai mata pelajaran, sekaligus kelembagaan yang bisa diandalkan dari sisi mutu dan mampu bersaing di tengah kompleksitas perubahan—dalam bahasa Prof. Dr. Dedi Mulyasana disebutnya dengan fastabiq al-khairat—yang semakin kompetitif dan komparatif, baik secara internal di lembaga Islam juga dengan lembaga lain. Sebagai mata pelajaran, PAI di sekolah umum menghadapi persoalan yang tidak dianggap ringan. Beberapa persoalan klasik dalam pembelajaran Islam, antara lain dari aspek metodologis dan materi: Pertama, pendidikan agama lebih banyak terkonsentrasi pada persoalan-persoalan teoretis keagamaan yang bersifat kognitif semata serta amalan-amalan ibadah praktis; Kedua, pendidikan agama kurang concern terhadap persoalan bagaimana mengubah pengetahuan agama yang kognitif menjadi “makna” dan “nilai” yang perlu diinternalisasikan dalam diri siswa lewat berbagai cara, media dan forum; Ketiga, isu kenakan remaja, perkelahian antar pelajar, tindak kekerasan, premanisme, white color crime, konsumsi minuman keras dan sebagainya, walaupun tidak secara langsung ada keterkaitan dengan pola metodologi pendidikan agama yang selama ini berjalan secara konvensional-tradisional; Keempat, metodologi pendidikan agama tidak kunjung berubah antara pra dan post era modernitas; Kelima, pendidikan agama lebih menitikberatkan pada aspek korespondensi-tekstual, yang lebih menekankan hafalan teks-teks keagamaan yang sudah ada; Keenam, sistem evaluasi, bentuk- bentuk soal ujian agama menunjukkan prioritas utama pada kognitif, dan jarang pertanyaan tersebut mempunyai bobot muatan “nilai” dan “makna” spiritual keagamaan yang fungsional dalam kehidupan sehari-hari—sehingga pada bagian awal, penulis paparkan terlebih dahulu pemikiran para tokoh Islam tentang pola pendidikan Islam untuk bahan pertimbangan dan perbandingan dalam membangun sistem pendidikan Islam yang lebih bermutu. Dari sisi kelembagaan dan ketenagaan misalnya, cukup mengagetkan kita semua—apalagi ummat Islam mayoritas di negeri ini—penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. A. Tafsir ketika menyusun tesis dan disertasinya di tahun 1988 tentang pendidikan Islam bahwa lebih banyak sekolah Katolik yang baik dibandingkan dengan sekolah Islam. Secara dramatis A. Tafsir mengungkapkannya dengan bahasa “sulit mencari sekolah Islam yang baik, sama sulitnya dengan mencari sekolah Katolik yang buruk”. Prof. Dr. Amin Rais—yang juga dikutip oleh Muhaimain—yang mengemukakan hasil penelitian dari world bank bahwa dari sekitar 45 bangsa di dunia, ternyata bangsa Indonesia tidak termasuk bangsa yang paling rajin. Tetapi dari bangsa yang malas, ternyata bangsa Indonesia menduduki rangking ketiga dari 45 bangsa itu. Hal ini merupakan salah satu indikasi akan lemahnya etos kerja bangsa Indonesia—termasuk ada kontribusi di dalamnya guru PAI—dalam pengertian lemahnya semangat dan cara kerja, serta semangat keilmuan guru PAI dalam pengembangan pendidikan agama di sekolah. Lembaga Islam juga banyak dikelola tidak secara profesional dan dipimpin oleh kepala sekolah yang bukan bidangnya, menurut Prof. Dr. A. Tafsir. Menarik ungkapan Direktur Ditpais Kementerian Agama RI, Dr. H. Amin Haidar, bahwa mata pelajaran PAI berdasarkan survei menempati urutan ke-20 dari sekian mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik. Survei juga membuktikan bahwa pilihan itu bukan terletak pada sulit dan tidaknya mata pelajaran tersebut, tetapi terletak pada siapa yang menyampaikannya. Pada konteks demikian, posisi guru—terutama GPAI—memiliki peran yang sangat urgent dalam memberikan semangat, ketertarikan dan kebermaknaan mata pelajaran kepada peserta didik—termasuk di dalamnya penguasaan terhadap materi pembelajaran. Apalagi disinyalir oleh Tolhah Hasan, penguasaan materi guru PAI juga masih sangat perlu ditingkatkan. Hal ini menjadi terasa sangat penting, karena menurut penelitian Sudjana bahwa 76,6% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kompetensi guru, dengan rincian: kompetensi guru mengajar memberikan sumbangan 32,43%, penguasaan materi pelajaran memberikan sumbangan 32,38% dan sikap guru terhadap mata pelajaran memberikan sumbangan 8,60%. Hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang belum lama dilakukan juga hasilnya tidak terlalu menggembirakan, banyak guru memperoleh hasil di bawah angka 60—walaupun konon banyak guru kesulitan di bidang pedagogik, bukan aspek akademik—tetapi tentu kalau acuannya UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen, keduanya tidak bisa dipisahkan dari kompetensi yang harus dimiliki guru, di samping kompetensi kepribadian, sosial dan profesional. Hal ini yang membuat kekecewaan Menteri Anis Baswedan, dan harus disikapi bersama secara arif. Oleh karena itu, berangkat dari keprihatinan-keprihatinan tersebut, dalam buku ini diangkat bagaimana mewujudkan pendidikan Islam yang menarik dan menyenangkan dalam pembelajarannya, dan pada saat yang sama lembaga pendidikan Islam juga mampu menawarkan mutu dan bisa bersaing menjadi sebuah keniscayaan. Wal akhir, tidak lupa penulis ingin mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu diterbitkannya buku ini. Bapak H. Duryat (almarhum) dan ibu Hj. Jaetun—yang sudah memberikan jalan dengan ikhlas dan sabar mendidik kami, kakak dan adik, juga Dra. Hj. Nadiroh Nuryaman, M. Pd. I—istri tersayang, anak-anak kami tercinta—Ahmad Fikri Aziz M., dan Naufal Bahrul Ilmi M., Dr. Ilman Nafi’a, M. Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Cirebon yang telah berkenan memberikan pengantar di buku ini serta sahabat-sahabat yang setia berdiskusi—sharing—yang tidak bisa disebut satu persatu, baik di IAIN Cirebon, STIT/STKIP al-Amin Indramayu maupun SMA Islam At-Taqwa Kandanghaur dan terima kasih juga saya sampaikan kepada penerbit..................................... Bandung yang telah berkenan menerbitkan buku ini. Hanya kepada Allah kita memohon taufik dan hidayah-Nya, semoga bermanfaat.

Dr. A. Tafsir. Menarik ungkapan Direktur Ditpais Kementerian Agama RI, Dr. H. Amin Haidar, bahwa mata pelajaran PAI berdasarkan survei menempati urutan ke-20 dari sekian mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.

Model Pembelajaran Berbasis Metakognisi Untuk Peningkatan Kompetensi Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

Salah satu hambatan terbesar dalam pengajaran IPS di Indonesia pada tingkat lapangan adalah guru tidak pernah mengajarkan strategi belajar kepada siswa. Pada sisi lain terdapat materi yang terlalu banyak yang harus disajikan oleh guru, sementara itu alokasi waktu sangat terbatas. Sehubungan dengan materi IPS, telah banyak penelitian mengungkap bagaimana seharusnya guru IPS merencanakan pengajaran dan sekaligus bagaimana mengajar IPS agar menjadi mata pelajaran yang menarik bagi siswa.

B. Implikasi Hasil Penelitian Sebagaimana dikemukakan di depan bahwa persoalan utama dalam pengajaran IPS di tingkat lapangan adalah sedikitnya alokasi waktu untuk pelajaran IPS, namun materi yang harus disampaikan guru begitu banyak.

Keputusan Menteri Perindustrian, nomor 228/SK/6/1984 tentang organisasi dan tata kerja Departemen Perindustrian

Pemberitaan dan Pendapat Umum mempunyai fungsi : a . melakukan hubungan
dengan media massa dan mempersiapkan siaran pers sektor industri serta
menganalisa pendapat umum ; b . mengolah dan menyajikan bahan berita
industri ...

Framework Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Abad 21

Menghadapi era perkembangan pendidikan abad 21, pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diarahkan pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) agar memiliki kompetensi dan keahlian sesuai denan 21st Century Parnership Learning Framework. Kerangka ini merupakan jalan terang bagi Pendidikan Kewarganegaraan untuk mengembangkan pembelajaran yang berorientasi pada standar dan penilaian, kurikulum dan pengajaran, pengembangan profesional, dan lingkungan belajar. Buku ini berisi beragam tulisan solutif bagi pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan yang diurai berdasarkan kerangka pembelajaran abad 21. Oleh karena itu diharapkan buku ini dapat menambah pengetahuan dan membantu pembaca , khususnya guru, dosen, mahasiswa, dan masyarakat luas dalam mempelajari Framework Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Abad 21.

... citizenship education: mutually compatible or mutually complicit?. University of Oulu. 77(7), 422-437. Choi, M. (2016). A concept analysis off digital citizenship for democratic citizenship education in the interet age. Theory ...

Manajemen Keuangan Internasional

Buku ini mencoba membahas semua fenomena dan permasalahan di atas. Dimulai dengan manajemen perusahaan multinasional, arus dana internasional, pasar keuangan internasional, penentuan kurs mata uang, derivative kurs mata uang, arbitrase dan paritas suku bunga internasional, pengaruh nilai tukar, inflasi dan suku bunga terhadap bisnis internasional, eksposur transaksi, eksposur operasi, eksposur akuntansi/translasi, penganggaran modal internasional, pembiayaan jangka pendek, dan portofolio internasional. Buku ini diharapkan dapat menjadi pengantar untuk memahami sekaligus terjun dalam ekonomi dan bisnis global yang semakin dinamis. Manajemen Keuangan Internasional ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak

Buku ini diharapkan dapat menjadi pengantar untuk memahami sekaligus terjun dalam ekonomi dan bisnis global yang semakin dinamis. Manajemen Keuangan Internasional ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak

Gagasan pembaharuan Muhammadiyah dalam pendidikan

Perceptions on educational reform on Java, of Muhammadiyah, Indonesia's second largest Islamic organization.

Ide dasar ini merupakan usaha untuk memurnikan ajaran Islam dalam bidang
pemikiran menurut dasar Al - Qur'an , karena banyak ayat Al - Qur'an yang
diturunkan Allah berisi pujian terhadap ilmu dan kebebasan akal pikiran ,
kemerdekaan ...

Islam Yang Mudah

Bermula dengan hidup damai bersama kemudian mereka melakukan pakatan
politik. Lebih menarik, Eropah timur dan Eropah barat juga saling mendekatkan
diri mereka antara satu sama lain, akhirnya tembok Berlin runtuh. Umat Islam di ...