Sebanyak 116 item atau buku ditemukan

Modernisasi Hukum Keluarga Islam (Studi Komparasi KHI) - Rajawali Pers

Buku ini penulis sajikan untuk memberikan pandangan model modernisasi terhadap studi Hukum Keluarga Islam. Dengan pendekatan epistemologi hukum, epistemologi yang dimiliki KHI dan CLD-KHI adalah berbeda dari aspek paradigma, ideologi dan substansinya. KHI lebih bercorak ideologis dan menggunakan nalar teologis, sedangkan CLD-KHI lebih menggunakan nalar hukum dengan memasukkan prinsip-prinsip yang tidak dipakai dalam KHI, seperti prinsip demokrasi, pluralisme, HAM, dan sebagianya. Meskipun demikian, baik KHI maupun CLD-KHI tetap memiliki kesamaan semangat, yakni aspek modernisasi hukum Islam tertulis.

Buku ini penulis sajikan untuk memberikan pandangan model modernisasi terhadap studi Hukum Keluarga Islam.

Kewirausahaan Berbasis Teknologi

Buku KEWIRAUSAHAAN BERBASIS TEKNOLOGI ini memberikan pengenalan dasar-dasar kewirausahaan teknologi, dimulai dari proses memulai usaha baru hingga keberlanjutan kewirausahaan. Technology Entrepreneurship (Technopreneurship) membantu siapa saja yang memiliki minat untuk berwirausaha, dan memotivasi pembaca, khususnya pemula baik itu mahasiswa, pemerhati bisnis, pemerintah, dan pemilik modal untuk menoleh pada wirausaha dan memahami prinsip-prinsip serta tantangan utama kewirausahaan, terutama dimulai saat pembentukan hingga pengoperasian kewirausahaan teknologi. Buku ini membahas: Bab 1 Pengantar Proses Kewirausahaan Bab 2 Teori Kewirausahaan Dan Perkembangannya Bab 3 Diferensiasi Dan Pemosisian Merek Bab 4 Ubah Masalah Jadi Peluang Usaha Bab 5 Konsep Teknologi Kewirausahaan Bab 6 Penemuan Pelanggan Bab 7 Pengembangan Karir & Kewirausahaan Bab 8 Model Bisnis Wirausaha Bab 9 Berpikir Desain Wirausaha Bab 10 Rencana Dan Strategi Pemasaran Kewirausahaan Bab 11 Potensi Pasar Dan Peramalan Penjualan Bab 12 Inovasi Kewirausahaan Berkelanjutan

ide-ide bersama, menciptakan kolaborasi kreatif bersama kewirausahaan secara interaktif, bertahap. Pada akhirnya, membangun penawaran dan permintaan adalah proses pembentukan kewirausahaan. Pengusaha adalah pelaku sentral dalam proses ...

E-Commerce: Implementasi, Strategi dan Inovasinya

Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan e-commerce tertinggi di dunia karena makin banyaknya pelaku usaha yang mengembangkan usahanya ke arah digital dalam beberapa tahun belakangan. Tingginya pertumbuhan e-commerce juga dilatarbelakangi oleh penggunaan internet di Indonesia yang terus bertambah. Perdagangan elektronik (electronic commerce atau e-commerce) adalah penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran barang dan jasa yang mengandalkan sistem elektronik, seperti internet, televisi, atau jaringan komputer lainnya. Dalam melakukan E-Commerce penggunaan internet menjadi pilihan favorit oleh kebanyakan orang karena kemudahan-kemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet.

Layanan pemasaran digital umumnya memiliki saling keterkaitan yang dapat saling mempengaruhi dan secara bersama-sama berkontribusi pada pengembangan kinerja pemasaran perusahaan. Terdapat beberapa pilihan layanan digital marketing ...

Reformasi akuntansi dan manajemen sektor publik di Indonesia

On public sector accounting and management reform in Indonesia.

On public sector accounting and management reform in Indonesia.

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Pembahasan studi kelayakan bisnis dalam buku ini dimulai dari konsep dan pengertian dasar serta aspek-aspek yang terkait dengan studi kelayakan bisnis. Aspek yang dibahas selain mambahas aspek finansial juga membahas aspek nonfinansial karena keduanya saling berkaitan. Dalam buku cetakan ketiga terdapat beberapa revisi dan tambahan materi di beberapa Bab, yaitu ada tambahan materi Farm Budget di Bab 1, tambahan materi Analisis Risiko di Bab 8, tambahan contoh soal dan ada penyempurnaan pada Tabel Compounding dan Discounting Factor di lampiran.

Pembahasan studi kelayakan bisnis dalam buku ini dimulai dari konsep dan pengertian dasar serta aspek-aspek yang terkait dengan studi kelayakan bisnis.

Metodologi Konstruktif Riset Akuntansi: Membumikan Religiositas

Bagaimana metodologi dapat digunakan untuk mengonstruksi realitas? Bisakah kita men-suci-kan metodologi sekuler seperti Dramaturgi dari Erving Goffman, atau Dekonstruksi dari Derrida untuk riset, khususnya riset akuntansi? Mari baca kelanjutannya di buku ini.

Bagaimana metodologi dapat digunakan untuk mengonstruksi realitas?

METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF

Buku Metodologi Penelitian Kuantitatif ini berisi tentang suatu metode penelitian yang berbasis bukti empirik. Bukti empirik diperlukan untuk membuktikan suatu fenomena melalui prinsip statistik. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pembuktian teoritis dan hipotesis yang dibangun oleh peneliti. Oleh karena itu, pengumpulan data dan pengukuran yang tepat menjadi hal yang penting dalam buku ini, agar peneliti dapat mempresentasikan suatu fenomena secara nyata. Buku ini ditujukan untuk para peneliti yang sedang menyusun skripsi, tesis, dan disertasi, khususnya yang menggunakan pendekatan kuantitatif dalam penelitiannya. Di samping itu, buku ini dapat menjadi sumber bacaan bagi para akademisi untuk memberikan bimbingan kepada mahasiswa dan akademisi junior. Selain itu juga patut dijadikan referensi bagi penelitian dengan pendekatan kuantitatif di bidang ilmu sosial, humaniora, pendidikan, psikologi, dan ekonomi.

Buku Metodologi Penelitian Kuantitatif ini berisi tentang suatu metode penelitian yang berbasis bukti empirik.

It Goes Without Saying

Pengalaman Membangun Risiko Melekat di BUMN

Buku ini merupakan himpunan catatan dan pemikiran Dr. Prasetio, penulis buku ini, pada saat menjadi bagian dari upaya besar membangun budaya sadar risiko di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tempatnya bekerja sebagai pengambil keputusan. Catatan dan pemikiran tersebut, yang diperoleh langsung dari pengalaman sendiri dan dituangkan sebagai catatan tertulis pada saat masih in charge bergelut sebagai eksekutif, merupakan nilai tambah yang patut dicatat dari buku ini, apalagi bila mempertimbangkan bahwa sebagian besar buku-buku manajemen risiko di pasar adalah buku-buku teks yang banyak menyandarkan diri pada praktik manajemen risiko di negara maju. Guna memperkuat pemikiran dan pengalamannya, dibuku ini ditambahkan sejumlah pemikiran, pengalaman dan pengetahuan dari beberapa narasumber yang menjadi mitra kerja penulis buku ini. Dibuku ini Dr. Prasetio mengisahkan bagaimana Ia membangun sedari “nol” manajemen risiko di Telkom, dari yang sebelumnya hanya “level” Executive Vice President Risk Management and Legal Compliance, setahun kemudian unit tersebut ditingkatkan menjadi Direktorat Manajemen Risiko dan Kepatuhan di bawah tanggung jawab Direktur Utama. Disamping kisah di Telkom, pengalaman sebelumnya di PT Merpati Nusantara Airline (MNA), dan sejak 2012 di Perum Percetakan Uang RI (Peruri) juga disajikan dalam buku ini. Di Indonesia, manajemen risiko diakui sangat penting dalam praktik bisnis. Namun, faktanya ia belum dipandang sebagai kebutuhan mendasar. Survei yang dilakukan AON Global Enterprise Risk Management pada 2010 menunjukkan level penerapan manajemen risiko oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia masih terbilang rendah dibanding negara lain. Dari lima tingkat level manajemen risiko, Indonesia rata-rata masih pada level 1 dan 2. Penulis buku ini pertama kali (2006) diterjunkan untuk merintis dan membangun unit manajemen risiko (risk management unit) di salah satu BUMN terbesar di Tanah Air. Sebagai bankir profesional yang sudah lebih dari 20 tahun memfokuskan karier di sektor perbankan, Ia memiliki kesan lingkungan yang berbeda. Di dunia perbankan, budaya sadar risiko atau risk culture sudah lama merupakan sesuatu yang melekat dalam setiap proses pengambilan keputusan. Di sisi lain, di badan usaha yang bergerak di sektor riil, termasuk BUMN, ada kesan yang umum bahwa hal itu belum dirasakan sebagai kebutuhan strategis. Terungkapnya apa yang dikenal sebagai Skandal Enron di Amerika Serikat (2001) merupakan salah satu momentum yang mengubah pandangan dunia bisnis terhadap pentingnya manajemen risiko. Skandal Enron yang menyebabkan bangkrutnya Enron Corporation, sebuah perusahaan energi berskala raksasa berbasis di Houston, yang diikuti oleh berhentinya operasi Arthur Andersen, yang merupakan satu dari lima auditor dan akuntan terbesar dunia, memberi kesadaran baru tentang penting dan mendesaknya manajemen risiko pelaporan keuangan. Kesadaran itu meluas tak hanya di Negara Paman Sam, tetapi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Apalagi, Telkom sebagai BUMN, menjadikan Pemerintah sebagai pemegang sahamnya melihat Telkom yang multilisting, yaitu di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa Saham New York (New York Stock Exchange), dan London Stock Exchange, memerlukan kultur risiko untuk menjaga dan memastikan tata kelola (governance) berjalan baik. Ini bukan hanya untuk mencegah terulangnya pengalaman Enron di perusahaan milik negara, melainkan juga sebagai bagian dari langkah Telkom menjadi perusahaan kelas dunia (world class company). Pada saat itulah penulis buku ini berada pada ‘kawah panas’ membangun kesadaran manajemen risiko di sebuah BUMN, yang kala itu mengalami tekanan incompliance yang intens. Kasus-kasus hukum yang menunggu untuk diselesaikan cukup banyak, yang merupakan pertanda awal dari governance yang tidak maksimal dan tata kelola perusahaan yang tidak sepenuhnya terkendali. Buku ini dengan gamblang dan populer mengetengahkan bagaimana proses transformasi bisnis berlangsung untuk membangun kesadaran akan risiko, yang membutuhkan energi ‘pelari marathon’ namun dengan kecepatan pelari sprint. Dalam berbagai proses, menurut penulis buku ini, proses transformasi itu seolah melakukan rekayasa ulang, reengineering berbagai proses bisnis, seperti menulis di kertas putih yang kosong untuk memulai segala sesuatunya dari awal. Dari pengalamannya selama lebih dari 20 tahun berkecimpung dalam bidang manajemen risiko, penulis menunjukkan bahwa kunci manajemen risiko adalah taat dan disiplin pada proses. Ketaatan pada proses itu, pada gilirannya, akan memastikan kelanggengan keberhasilan sebuah perusahaan. Dalam hemat penulis buku ini, budaya sadar risiko yang berlandaskan manajemen risiko yang baik tidak perlu dipertentangkan dengan kebutuhan akan pengambilan keputusan yang cepat dan proses bisnis yang efektif. Keduanya dapat berjalan dengan seimbang. Penulis buku ini secara sederhana dengan bahasa yang enak dibaca dan dimengerti mengemukakan bahwa dalam membangun budaya sadar risiko harus dihindari gaya sosialisasi yang agresif. Membangun budaya sadar risiko harus dijalankan dengan persuasi yang efektif sehingga budaya ini tidak dipandang sebagai ancaman bagi individu, kelompok, ataupun organisasi perusahaan. Penulis buku ini meyakini bahwa apabila budaya sadar risiko dapat bertumbuh dengan baik dan sehat di lingkungan BUMN serta lingkungan institusi pemerintahan, maka pengelolaan risiko menjadi terbangun melalui sistem. Pada gilirannya, budaya sadar risiko itu tidak perlu lagi memerlukan intervensi kebijakan, tetapi diharapkan dapat berjalan sendiri. It Goes Without Saying.

Pada gilirannya, budaya sadar risiko itu tidak perlu lagi memerlukan intervensi kebijakan, tetapi diharapkan dapat berjalan sendiri. It Goes Without Saying.

Analisis Kebijakan Pendidikan

Buku ini merupakan kumpulan opini pendidikan yang terbit di media massa sepanjang tahun 2015, yaitu di Republika, SINDO, Media lndonesia, Radar Bogor, Go Cakrawala, dan Amanah. Opini pendidikan ditulis terkait kebijakan dan peristiwa seputar pendidikan, dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi. Buku persembahan penerbit PrenadaMedia

Buku ini merupakan kumpulan opini pendidikan yang terbit di media massa sepanjang tahun 2015, yaitu di Republika, SINDO, Media lndonesia, Radar Bogor, Go Cakrawala, dan Amanah.