
Sebanyak 38280 item atau buku ditemukan


indeks kesalehan sosial masyarakat indonesia
- ISBN 13 : 9786028739511
- Judul : indeks kesalehan sosial masyarakat indonesia
- Pengarang :
- Penerbit : Kementerian Agama Ri Badan Litbang Dan Diklat Puslitbang Lektur Dan Khazanah Keagamaan
- Bahasa : Indonesia
- Tahun : 2015
- Halaman : 65
-
Ketersediaan :
011129 Tersedia di Library of UI BBC011128 Tersedia di Library of UI BBC

PENDIDIKAN HOLISTIK ISLAM
- ISBN 13 : 9786234661835
- Judul : PENDIDIKAN HOLISTIK ISLAM
- Pengarang :
- Penerbit : Zahir Publishing
- Bahasa : Indonesia
- Tahun : 2022
- Halaman : 135
-
Ketersediaan :
011127 Tersedia di Library of UI BBC

MATERI POKOK SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM 1 MODUL 7-12
- Judul : MATERI POKOK SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM 1 MODUL 7-12
- Pengarang :
- Penerbit : DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN KELEMBAGAAN AGAMA ISLAM DAN UNIVERSITAS TERBUKA 1994
- Bahasa : Indonesia
- Tahun : 2024
- Halaman : 625
-
Ketersediaan :
011126 Tersedia di Library of UI BBC

MATERI POKOK BIMBINGAN DAN KONSELING MODUL-1
- Judul : MATERI POKOK BIMBINGAN DAN KONSELING MODUL-1
- Pengarang :
- Penerbit : DIREKTORAT PEMBINAAN KELEMBAGAAN AGAMA ISLAM DAN UNIVERSITAS TERBUKA 1994
- Bahasa : Indonesia
- Tahun : 1994
- Halaman : 333
-
Ketersediaan :
011125 Tersedia di Library of UI BBC

JORUNAL OF RELIGIOUS POLICY JURNAL KEBIJAKAN KEAGAMAAN
- Judul : JORUNAL OF RELIGIOUS POLICY JURNAL KEBIJAKAN KEAGAMAAN
- Pengarang :
- Penerbit : Kemenag RI
- Bahasa : Indonesia
- Tahun : 2024
- Halaman : 120
-
Ketersediaan :
011124 Tersedia di Library of UI BBC

DAN BROWN AUTHOR OF THE DA VINCI CODE
- ISBN 13 : 9781400079162
- Judul : DAN BROWN AUTHOR OF THE DA VINCI CODE
- Pengarang :
- Penerbit : Little Brown & Company
- Bahasa : Indonesia
- Tahun : 2024
- Halaman : 695
-
Ketersediaan :
011123 Tersedia di Library of UI BBC

STEPHEN KING THE OUTSIDER
- ISBN 13 : 9781982114312
- Judul : STEPHEN KING THE OUTSIDER
- Pengarang :
- Penerbit : scribner
- Bahasa : Indonesia
- Tahun : 2024
- Halaman : 640
-
Ketersediaan :
011121 Tersedia di Library of UI BBC

Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi
Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Pancasila
Buku Wajib Pendidikan Pancasila pada Perguruan Tinggi
- ISBN 13 : 6026470018
- ISBN 10 : 9786026470010
- Judul : Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi
- Sub Judul : Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Pancasila
- Pengarang : Paristiyanti Nurwardani (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Hestu Yoga Saksama (Direktorat Jenderal Pajak), Arqom Kuswanjono (Universitas Gadjah Mada), Misnal Munir (Universitas Gadjah Mada), Rizal Mustansyir (Universitas Gadjah Mada), Encep Syarief Nurdin (Universitas Pendidikan Indonesia), Edi Mulyono (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Sanityas Jukti Prawatyani (Direktorat Jenderal Pajak), Aan Almaidah Anwar (Direktorat Jenderal Pajak), Evawany (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Fajar Priyautama (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Ary Festanto (Direktorat Jenderal Pajak), Hestu Yoga Saksama (Direktorat Jenderal Pajak), Arqom Kuswanjono (Universitas Gadjah Mada), Misnal Munir (Universitas Gadjah Mada), Rizal Mustansyir (Universitas Gadjah Mada), Encep Syarief Nurdin (Universitas Pendidikan Indonesia), Edi Mulyono (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Sanityas Jukti Prawatyani (Direktorat Jenderal Pajak), Aan Almaidah Anwar (Direktorat Jenderal Pajak), Evawany (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Fajar Priyautama (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Ary Festanto (Direktorat Jenderal Pajak), Hestu Yoga Saksama (Direktorat Jenderal Pajak), Arqom Kuswanjono (Universitas Gadjah Mada), Misnal Munir (Universitas Gadjah Mada), Rizal Mustansyir (Universitas Gadjah Mada), Encep Syarief Nurdin (Universitas Pendidikan Indonesia), Edi Mulyono (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Sanityas Jukti Prawatyani (Direktorat Jenderal Pajak), Aan Almaidah Anwar (Direktorat Jenderal Pajak), Evawany (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Fajar Priyautama (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Ary Festanto (Direktorat Jenderal Pajak), Hestu Yoga Saksama (Direktorat Jenderal Pajak), Arqom Kuswanjono (Universitas Gadjah Mada), Misnal Munir (Universitas Gadjah Mada), Rizal Mustansyir (Universitas Gadjah Mada), Encep Syarief Nurdin (Universitas Pendidikan Indonesia), Edi Mulyono (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Sanityas Jukti Prawatyani (Direktorat Jenderal Pajak), Aan Almaidah Anwar (Direktorat Jenderal Pajak), Evawany (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Fajar Priyautama (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Ary Festanto (Direktorat Jenderal Pajak), Hestu Yoga Saksama (Direktorat Jenderal Pajak), Arqom Kuswanjono (Universitas Gadjah Mada), Misnal Munir (Universitas Gadjah Mada), Rizal Mustansyir (Universitas Gadjah Mada), Encep Syarief Nurdin (Universitas Pendidikan Indonesia), Edi Mulyono (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Sanityas Jukti Prawatyani (Direktorat Jenderal Pajak), Aan Almaidah Anwar (Direktorat Jenderal Pajak), Evawany (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Fajar Priyautama (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Ary Festanto (Direktorat Jenderal Pajak), Hestu Yoga Saksama (Direktorat Jenderal Pajak), Arqom Kuswanjono (Universitas Gadjah Mada), Misnal Munir (Universitas Gadjah Mada), Rizal Mustansyir (Universitas Gadjah Mada), Encep Syarief Nurdin (Universitas Pendidikan Indonesia), Edi Mulyono (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Sanityas Jukti Prawatyani (Direktorat Jenderal Pajak), Aan Almaidah Anwar (Direktorat Jenderal Pajak), Evawany (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Fajar Priyautama (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Ary Festanto (Direktorat Jenderal Pajak), Hestu Yoga Saksama (Direktorat Jenderal Pajak), Arqom Kuswanjono (Universitas Gadjah Mada), Misnal Munir (Universitas Gadjah Mada), Rizal Mustansyir (Universitas Gadjah Mada), Encep Syarief Nurdin (Universitas Pendidikan Indonesia), Edi Mulyono (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Sanityas Jukti Prawatyani (Direktorat Jenderal Pajak), Aan Almaidah Anwar (Direktorat Jenderal Pajak), Evawany (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Fajar Priyautama (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Ary Festanto (Direktorat Jenderal Pajak), Hestu Yoga Saksama (Direktorat Jenderal Pajak), Arqom Kuswanjono (Universitas Gadjah Mada), Misnal Munir (Universitas Gadjah Mada), Rizal Mustansyir (Universitas Gadjah Mada), Encep Syarief Nurdin (Universitas Pendidikan Indonesia), Edi Mulyono (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Sanityas Jukti Prawatyani (Direktorat Jenderal Pajak), Aan Almaidah Anwar (Direktorat Jenderal Pajak), Evawany (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Fajar Priyautama (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Ary Festanto (Direktorat Jenderal Pajak), Hestu Yoga Saksama (Direktorat Jenderal Pajak), Arqom Kuswanjono (Universitas Gadjah Mada), Misnal Munir (Universitas Gadjah Mada), Rizal Mustansyir (Universitas Gadjah Mada), Encep Syarief Nurdin (Universitas Pendidikan Indonesia), Edi Mulyono (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Sanityas Jukti Prawatyani (Direktorat Jenderal Pajak), Aan Almaidah Anwar (Direktorat Jenderal Pajak), Evawany (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Fajar Priyautama (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Ary Festanto (Direktorat Jenderal Pajak), Hestu Yoga Saksama (Direktorat Jenderal Pajak), Arqom Kuswanjono (Universitas Gadjah Mada), Misnal Munir (Universitas Gadjah Mada), Rizal Mustansyir (Universitas Gadjah Mada), Encep Syarief Nurdin (Universitas Pendidikan Indonesia), Edi Mulyono (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Sanityas Jukti Prawatyani (Direktorat Jenderal Pajak), Aan Almaidah Anwar (Direktorat Jenderal Pajak), Evawany (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Fajar Priyautama (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Ary Festanto (Direktorat Jenderal Pajak), Hestu Yoga Saksama (Direktorat Jenderal Pajak), Arqom Kuswanjono (Universitas Gadjah Mada), Misnal Munir (Universitas Gadjah Mada), Rizal Mustansyir (Universitas Gadjah Mada), Encep Syarief Nurdin (Universitas Pendidikan Indonesia), Edi Mulyono (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Sanityas Jukti Prawatyani (Direktorat Jenderal Pajak), Aan Almaidah Anwar (Direktorat Jenderal Pajak), Evawany (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Fajar Priyautama (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Ary Festanto (Direktorat Jenderal Pajak), Hestu Yoga Saksama (Direktorat Jenderal Pajak), Arqom Kuswanjono (Universitas Gadjah Mada), Misnal Munir (Universitas Gadjah Mada), Rizal Mustansyir (Universitas Gadjah Mada), Encep Syarief Nurdin (Universitas Pendidikan Indonesia), Edi Mulyono (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Sanityas Jukti Prawatyani (Direktorat Jenderal Pajak), Aan Almaidah Anwar (Direktorat Jenderal Pajak), Evawany (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Fajar Priyautama (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Ary Festanto (Direktorat Jenderal Pajak), Hestu Yoga Saksama (Direktorat Jenderal Pajak), Arqom Kuswanjono (Universitas Gadjah Mada), Misnal Munir (Universitas Gadjah Mada), Rizal Mustansyir (Universitas Gadjah Mada), Encep Syarief Nurdin (Universitas Pendidikan Indonesia), Edi Mulyono (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Sanityas Jukti Prawatyani (Direktorat Jenderal Pajak), Aan Almaidah Anwar (Direktorat Jenderal Pajak), Evawany (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Fajar Priyautama (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Ary Festanto (Direktorat Jenderal Pajak), Hestu Yoga Saksama (Direktorat Jenderal Pajak), Arqom Kuswanjono (Universitas Gadjah Mada), Misnal Munir (Universitas Gadjah Mada), Rizal Mustansyir (Universitas Gadjah Mada), Encep Syarief Nurdin (Universitas Pendidikan Indonesia), Edi Mulyono (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Sanityas Jukti Prawatyani (Direktorat Jenderal Pajak), Aan Almaidah Anwar (Direktorat Jenderal Pajak), Evawany (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Fajar Priyautama (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Ary Festanto (Direktorat Jenderal Pajak), Hestu Yoga Saksama (Direktorat Jenderal Pajak), Arqom Kuswanjono (Universitas Gadjah Mada), Misnal Munir (Universitas Gadjah Mada), Rizal Mustansyir (Universitas Gadjah Mada), Encep Syarief Nurdin (Universitas Pendidikan Indonesia), Edi Mulyono (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Sanityas Jukti Prawatyani (Direktorat Jenderal Pajak), Aan Almaidah Anwar (Direktorat Jenderal Pajak), Evawany (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Fajar Priyautama (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Ary Festanto (Direktorat Jenderal Pajak), Hestu Yoga Saksama (Direktorat Jenderal Pajak), Arqom Kuswanjono (Universitas Gadjah Mada), Misnal Munir (Universitas Gadjah Mada), Rizal Mustansyir (Universitas Gadjah Mada), Encep Syarief Nurdin (Universitas Pendidikan Indonesia), Edi Mulyono (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Sanityas Jukti Prawatyani (Direktorat Jenderal Pajak), Aan Almaidah Anwar (Direktorat Jenderal Pajak), Evawany (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Fajar Priyautama (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Ary Festanto (Direktorat Jenderal Pajak), Hestu Yoga Saksama (Direktorat Jenderal Pajak), Arqom Kuswanjono (Universitas Gadjah Mada), Misnal Munir (Universitas Gadjah Mada), Rizal Mustansyir (Universitas Gadjah Mada), Encep Syarief Nurdin (Universitas Pendidikan Indonesia), Edi Mulyono (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Sanityas Jukti Prawatyani (Direktorat Jenderal Pajak), Aan Almaidah Anwar (Direktorat Jenderal Pajak), Evawany (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Fajar Priyautama (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Ary Festanto (Direktorat Jenderal Pajak),
- Kategori : Juvenile Nonfiction
- Penerbit : Indonesia Prime
- Bahasa : id
- Tahun : 2016
- Halaman : 239
- Google Book : https://play.google.com/store/books/details?id=2lzNEAAAQBAJ&source=gbs_api
-
Ketersediaan :
011122 Tersedia di Library of UI BBC
Buku Wajib Pendidikan Pancasila pada Perguruan Tinggi

Pancasila Satu-Satunya Ideologi Bangsa Indonesia Dan Amanat Pembukaan UUD 1945 Satu-Satunya Landasan Konstitusional Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Indonesia memiliki yang disebut “kerawanan kritis” (critical vulnerability) yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan konflik antara lain karena, bangsa Indonesia tidak terlahir sebagai suatu bangsa yang sudah ada. Indonesia dibentuk berdasarkan keinginan dari berbagai suku bangsa, agama, RAS dan antar golongan untuk bersatu yang setelah merdeka dikonstitusikan dalam Pembukaan Undang-Undang Negara Republik Indonesia 1945. Meskipun demikian, konsensus tersebut masih meninggalkan residu permasalahan yaitu masih adanya keinginan sebagian anak bangsa untuk mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain (komunis, kapitalis, khilafah). Ada pula yang ingin membentuk federasi dan beberapa wilayah ingin memisahkan diri. Selain itu, belum adanya pengaturan hubungan pusat dan daerah yang setepat-tepatnya akan berakibat sering terjadi konflik kepentingan antara daerah dengan pusat, sebab masih ada kelompok anak bangsa merasa mayoritas yang paling berjasa mewujudkan kemerdekaan daripada yang minoritas. Perlu diingat bahwa pusat kekuatan strategi bangsa Indonesia terletak di dalam nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara kesatuan Repbulik Indonesia
- ISBN 13 : 6239766097
- ISBN 10 : 9786239766092
- Judul : Pancasila Satu-Satunya Ideologi Bangsa Indonesia Dan Amanat Pembukaan UUD 1945 Satu-Satunya Landasan Konstitusional Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Pengarang : Junias Marvel Lumban Tobing, M.Sc Brigjen TNI (Purnawirawan), M.Sc Brigjen TNI (Purnawirawan), M.Sc Brigjen TNI (Purnawirawan), M.Sc Brigjen TNI (Purnawirawan), M.Sc Brigjen TNI (Purnawirawan),
- Kategori : Education
- Penerbit : NAFIRI SION PUBLISHING
- Bahasa : id
- Tahun : 2021
- Halaman : 430
- Google Book : https://play.google.com/store/books/details?id=nGpMEAAAQBAJ&source=gbs_api
-
Ketersediaan :
Indonesia memiliki yang disebut “kerawanan kritis” (critical vulnerability) yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan konflik antara lain karena, bangsa Indonesia tidak terlahir sebagai suatu bangsa yang sudah ada.