Sebanyak 38355 item atau buku ditemukan

MANAJEMEN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LB3) DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN/FASYANKES

fasilitas pelayanan kesehatan yang jumlahnya semakin berkembang, sehingga akan berpotensi terjadinya pencemaran terhadap lingkungan hidup atau berpotensi menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial (HAIs = Healthcare Associated Infection) jika pengelolaan limbah B3 di fasyankes dalam hal ini yaitu limbah medis padat/infeksius tidak dilakukan pengelolaan sesuai dengan standar regulasi yang berlaku di Indonesia. Standar pengelolaan limbah medis padat/infeksius telah disusun di negara kita diantaranya yaitu Peraturan Pemerintah RI No. 101 tahun 2014 tentang pengelolaan limbah B3, PermenLHK RI No. P.56 Tahun 2015 tentang Tata cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes, Permenkes RI No. 7 tahun 2019 tentang kesehatan lingkungan rumah sakit, Permenkes RI No. 27 tahun 2017 tentang Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi dll, namun demikian peraturan tersebut haruslah di implementasikan dengan baik dan benar, agar dampak negatif yang akan ditimbulkan selama beroperasinya fasyankes dapat diminimalisir.

fasilitas pelayanan kesehatan yang jumlahnya semakin berkembang, sehingga akan berpotensi terjadinya pencemaran terhadap lingkungan hidup atau berpotensi menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial (HAIs = Healthcare Associated Infection) ...

Manajemen Mutu Pesantren : Studi Pondok Pesantren Pembangunan "Miftahul Huda" Bersertifikat ISO : 9001:2008 Cigaru Sidareja Cilacap

Pesantren sebagai sebuah ‚institusi budaya‛ lahir atas prakarsa dan inisiatif masyarakat.1 Secara sosiologis, lembaga ini tergolong unik dan bercorak khas. Peran sentral kyai —sebagai pemrakarsa berdirinya pesantren—, hubungan antara santri dan kyai, serta hubungan masyarakat dengan kyai menunjukkan kekhasan lembaga ini. Jika ditilik kembali sejarah berdirinya, keberadaan pesantren adalah kehendak masyarakat sehingga mestinya pesantren secara kelembagaan haruslah dapat berdialog dengan ‚pemiliknya‛ sendiri, dan mampu menghadirkan arus perubahan bagi masyarakat sekitar pesantren.

Dua jenis model manajemen ini memunculkan konsep manajemen marketing lembaga pendidikan yang sangat kontras berbeda, ... 8 David Hartley, ‚Marketing and Re-enhanchment School Management‛, British Journal of Sociology of Education, Vol.

MANAJEMEN PERKANTORAN PROFESIONAL

Realitanya masih ada yang memandang sebelah mata terhadap profesi tenaga administrasi sekolah (TAS) karena tugasnya dianggap remeh dan gampang sehingga semua orang bisa melakukannya. Misalnya lulusan otomotif bisa menjadi TAS sebab urusan administrasi surat-menyurat dianggap mudah, tinggal copy-paste tanpa adanya aturan baku. Padahal tidak semua orang bisa telaten mengerjakan tugas detail-rumit administrasi dan etika service work sekolah dengan benar sesuai standar. Staf TAS sendiri kadangkala bekerja sesuai pengetahuannya tanpa mengikuti pedoman standar. Misalnya mengetik surat tanpa mengikuti kaidah yang ada atau peraturan yang berlaku. Akibatnya sering kita jumpai format surat dinas yang bisa berbeda-beda antar sekolah walaupun masih dalam satu kabupaten/kota. Alasannya ada yang berpedoman pada aturan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Peraturan Bupati/Walikota, pada Peraturan Gubernur, dsb. Tidak adanya kesepakatan baku inilah yang bisa menjadi “bumerang” bagi wibawa profesi TAS.

Realitanya masih ada yang memandang sebelah mata terhadap profesi tenaga administrasi sekolah (TAS) karena tugasnya dianggap remeh dan gampang sehingga semua orang bisa melakukannya.

PENGANTAR MANAJEMEN

Buku Pengantar Manajemen ini terdiri dari delapan BAB yaitu Sejarah Perkembangan Manajemen, Manajemen Sumber Daya Manusia, Organisasi, Kepemimpinan, Manajemen Strategi, Motivasi, Manajer Sebagai Pembuat Keputusan, dan Angket-angket Penelitian Manajemen.

Buku Pengantar Manajemen ini terdiri dari delapan BAB yaitu Sejarah Perkembangan Manajemen, Manajemen Sumber Daya Manusia, Organisasi, Kepemimpinan, Manajemen Strategi, Motivasi, Manajer Sebagai Pembuat Keputusan, dan Angket-angket ...

Pembelajaran Bahasa Arab Sebagai Identitas Sosial

Studi Kasus di Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab Jakarta dan El Darosah Banten

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk membuktikan bahwa pembelajaran bahasa Arab yang diterapkan oleh Universitas al-Azhar dan dilakukan oleh perwakilan resminya (Pusiba dan El Darosah) telah berhasil menjelaskan identitasnya. Secara khusus, penelitian ini bertujuan, pertama, ingin menunjukkan tujuan pembelajaran bahasa Arab pada program persiapan masuk Universitas al Azhar. Kedua, ingin menganalisis pembelajaran bahasa Arab tersebut diimplementasikan oleh lembaga perwakilan Universitas al-Azhar di Indonesia. Dengan menggunakan buku ajar yang sudah disediakan, pembelajaran bahasa Arab yang diimplementasikan oleh lembaga perwakilan Universitas al-Azhar di Indonesia selalu mengikuti pedoman yang telah digariskan dalam buku tersebut. Para siswa pada kedua lembaga dilatih dengan tahapan-tahapan yang telah diuraikan secara gamblang dalam buku, dan akan dievaluasi secara kontinu sesuai latihan-latihan di dalamnya untuk menentukan sudah di mana tingkat kemampuan bahasa mereka. Setelah semua berakhir, mereka dianggap memiliki kemampuan untuk secara langsung masuk dan mengikuti perkuliahan di fakultas-fakultas yang tersedia pada universitas al-Azhar.

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk membuktikan bahwa pembelajaran bahasa Arab yang diterapkan oleh Universitas al-Azhar dan dilakukan oleh perwakilan resminya (Pusiba dan El Darosah) telah berhasil menjelaskan identitasnya.