Buku ini mengandungi tujuh makalah yang berkisar tentang pelbagai pendekatan melestarikan ilmu kearifan tempatan dalam bidang pendidikan, sama ada dalam sistem formal atau sistem tidak formal. Kekuatan ilmu kearifan tempatan dalam pendidikan ditonjolkan dalam bentuk animasi Upin dan Ipin, seni silat cekak, pemainan galah panjang, alam sekitar, pengajaran sains dan sosiobudaya masyarakat Penan. Kearifan tempatan ialah ilmu yang penting untuk dipelihara agar kekal lestari dan boleh terus digunakan bagi menyumbang kepada perkembangan positif dunia pendidikan formal dan pendidikan tidak formal. Ilmu kearifan juga bersifat dinamik dan boleh digunakan dalam pelbagai peringkat pendidikan dengan pendekatan yang berbeza.
Buku ini mengandungi tujuh makalah yang berkisar tentang pelbagai pendekatan melestarikan ilmu kearifan tempatan dalam bidang pendidikan, sama ada dalam sistem formal atau sistem tidak formal.
Pembahasan dalam buku ini erat sekali kaitannya dengan etika dan moralitas hubungan antarmanusia dalam sistem administrasi pendidikan sebagai suatu sistem nilai dalam diri seseorang atau organisasi. Buku ini dapat dipersembahkan kepada sidang pembaca setelah melalui perjalannan panjang. Penulisan buku mengenai etika pendidikan ini tela dimulai sejak tahun 2004 yang dilatarbelakangi adanya keresahan di kalangan masyarakat yang merasakan adanya penurunan kualitas moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari dan menguatnya isu dekadensi moral. Di lain pihak, kualitas penyelenggaraan pendidikan baik formal, informal maupun nonformal tentu saja dapat memengaruhi penurunan kualitas moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Buku Persembahan Penerbit PrenadaMedia -Kencana-
Pembahasan dalam buku ini erat sekali kaitannya dengan etika dan moralitas hubungan antarmanusia dalam sistem administrasi pendidikan sebagai suatu sistem nilai dalam diri seseorang atau organisasi.
Mempunyai asas pendidikan formal yang kukuh . 2 . Mempelajari cara belajar . 3
. Memiliki tabiat atau kebiasaan belajar sepanjang hayat . 4 . Menjadi pakar atau
mahir . 5 . Berkemampuan bekerja secara berpasukan . Kebolehan seseorang ...
Hal ini boleh berlaku biarpun dalam situasi yang paling formal dan telah
ditentukan. Sikap suka bermain, yang kami gelar sebagai 'faktor keseronokan',
menyatukan fleksibiliti dalam struktur, kespontanan dan improvisasi yang kreatif.
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi: Untuk Institut Pendidikan Guru Dan Universiti "Berfikir adalah bauran antara perkara-perkara metafizikal, kimia, fizikal dan biologis" -Edward De Bono
Logik bersifat formal dan berstruktur. Maka itulah sebabnya proses logik dapat
dijalankan oleh komputer dengan lebih pantas dan tepat daripada keupayaan
otak manusia. D. Hume, 1888, mengemukakan pendapat unsur-unsur pertama
bagi ...
Weber (1947) pula menghuraikan, karisma sebagai satu bentuk pengaruh yang
bukan berbentuk kuasa tradisi atau formal tetapi lebih kepada persepsi pengikut
bahawa pemimpin dianugerahkan sifat-sifat luar biasa. Menurut Weber, karisma
...
Dalam masyarakat demokrasi, adakah wajar hubungan pertama seseorang
dengan institusi formal terlalu bersifat antidemokrasi? – Bowles dan Gintis (1976,
hlm. 250–251) Dalam bidang inovasi pendidikan, memang mengejutkan apabila
...
Pantun Melayu yang diperkenalkan dalam komponen sastera secara formal
dalam kurikulum pendidikan bahasa Melayu pada tahun 2001 , sedikit sebanyak
dapat membantu mempertingkatkan kualiti pengajaran dan pembelajaran di ...
Dalam kaitan pembentukan karakter yang diharapkan, maka baik kebudayaan maupun pendidikan saling mendukung. Kebudayaan memiliki nilai-nilai budaya yang berfungsi dan mampu membentuk karakter manusia pendukungnya. Yang diperlukan ialah para pendidik dan pemerintah harus berkemauan dan mampu menggali nilai-nilai kebudayaan yang dibutuhkan untuk membangun karakter yang dibutuhkan oleh bangsa. Namun yang paling utama ialah pendidikan harus mampu membentuk kepribadian yang memang berkeinginan keras untuk memiliki karakter yang baik dan berguna bagi bangsa. Moral yang diperoleh dari nilai-nilai budaya dan terutama mendapat dukungan dari ajaran agama dan kepercayaan yang dianut oleh setiap insan manusia Indonesia. Menurut penelitian penulis ada sejumlah 10 fungsi pendidikan asli milik bangsa Indonesia yang harus dilaksanakan di dalam pendidikan dan pengajaran di lembaga-lembaga sekolah dan universitas. Bila ditambah dengan 8 yang dikemukakan oleh Metta Spencer dan Alex Inkeles, maka kita memiliki 18 fungsi pendidikan yang sangat fungsional.