Sebanyak 41598 item atau buku ditemukan

Pendidikan Bela Negara Melalui Permainan Kecerdasan Jamak

Pendidikan Bela Negara mutlak diperlukan oleh generasi bangsa Indonesia terutama dalam pendidikan anak usia dikan Pendidikan anak usia dini merupakan pondasi utama dan kokohnya karakter penerus bangsa, karena pada saat itu anak usia diniÊsedang mengalami proses perkembangan dalam semua aspek kehidupannya terutama mental dan spiritual. Oleh karena itu, merupakan saat yang tepat ketika kita memberikan pendidikan bela negara untuk menanamkan rasa cinta tanah air, toleransi, dan kepedulian terhadap lingkungannya. Permainan kecerdasan jamak menjadi pintu utama dalam menyampaikan pendidikan bela negara karena melalui permainan yang sesuai dengan karakteristik kecerdasan masing-masing anak akan menjadikan pendidikan bela negara yang mereka lakukan dengan rasa gembira, spontan, dan antusiasme yang tinggi. Sehingga mereka tumbuh menjadi generasi emas Indonesia. *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

Permainan kecerdasan jamak menjadi pintu utama dalam menyampaikan pendidikan bela negara karena melalui permainan yang sesuai dengan karakteristik kecerdasan masing-masing anak akan menjadikan pendidikan bela negara yang mereka lakukan ...

METODE PENDIDIKAN SEKSUALITAS DI TAMAN KANAK-KANAK

Panduan Praktis untuk Melindungi Anak dari Kejahatan Seksual

Buku ini merupakan pengantar atau kajian bagi siapa pun yang hendak mengembangkan Metode pendidikan seksualitas di Taman Kanak-Kanak sebagai upaya perlindungan anak dari kekerasan seksual. Buku ini ditulis dari beragam perspektif baik dari sudut pandang Islam maupun dari ilmu pendidikan anak usia dini, berbasis penelitian dan pengalaman di lapangan. Tujuannya adalah agar pendidikan seksualitas dapat dilakukan sesuai tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak melalui metode bermain peran dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan seksualitas anak sebagai upaya preventif perlindungan anak dari kekerasan seksual. Orang tua dan pendidik merupakan orang yang bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan seksualitas kepada anak dengan membekali pengetahuan seksualitas meliputi dimensi biologis, psikologis, sosial, perilaku, moral, agama dan cultural. Membekali anak dengan pengetahuan perlindungan dari kekerasan merupakan satu perbedaan agar anak terhindar sebagai korban kekerasan seksual. Namun demikian, metode pendidikan seksualitas pada anak Taman Kanak- Kanak tidak dapat dilakukan secara sembarangan, yakni menerapkan semua hal yang berasal dari luar tanpa menyaring dengan ketat. Bagaimanapun, Pendidikan seksualitas masih dihadapkan pada permasalahan dan kenyataan yang kompleks. Diantaranya normative ideologis, psikologis, sosiologis, kultural dan ekonomi. Dalam usaha mengatasi persoalan- persoalan di atas, penulis mencoba memberi gagasan tentang metode pendidikan seksualitas yang dikaji dari berbagai perspektif. Selain itu, Penulis berharap buku ini bisa menjadi titik tolak dari landasan yang kokoh bagi pelaksana metode pendidikan seksualitas di Taman Kanak- Kanak maupun dilembaga PAUD lainnya.

Buku ini merupakan pengantar atau kajian bagi siapa pun yang hendak mengembangkan Metode pendidikan seksualitas di Taman Kanak-Kanak sebagai upaya perlindungan anak dari kekerasan seksual.

KESANTUNAN BERBAHASA, PENDIDIKAN KARATER, DAN PEMBELAJARAN YANG HUMANIS

Buku Kesantunan Berbahasa, Pendidikan Karakter, dan Pembelajaran yang Humanis ini merupakan buku referensi bidang Ilmu Pendidikan dan Sosial Humaniora. Dalam buku ini dijaki berbagai topik dalam ketiga bidang tersebut. Dalam berbahasa yang santun, kita berupaya menjaga muka mitra tutur sehingga mereka terselamatkan dari tindak pengamcaman muka. Dengan demikian akan terbangun interaksi yang harmonis. Untuk itu perlu dipahami berbagai strategi kesantunan, prinsip kesantunan, dan parameter kesantunan. Santun berbahasa merupakan salah satu karakter penting yang perlu dimiliki oleh peserta didik. Santun menjadi salah satu nilai yang harus diberikan dalam pendidikan karakter. Dalam buku ini dikaji secara mendalam berbagai topik pendidikan karakter, ketika dosen dan guru berkarakter santun, mereka dapat menjadi model bagi peserta didik. Seperti yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara, Ing Ngarsa Sugn Tuladha, dosen da guru harus mampu menjadi teladan; menjadi model bagi peserta didik. Seperti disampikan oleh Lickona (1993), keteladanan atau pemodelan ini menjadi salah satu strategi yang penting dalam Pendidikan karakter. Dosen dan guru yang berkarakter santun akan dapat mengembangkan pembelajaran yang humanis. Bagaimana mereka dapat lebih memanusiakan peserta didik. Dalam pembelajaran yang humanis kita melihat fenomena bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif. Peserta didik ditempatkan sebagai pusat pembelajaran (centre of learning) dalam aktivitas belajar. Peserta didik menjadi pelaku dalam memaknai pengalaman belajarnya sendiri. Dengan demikian, peserta didik diharapkan mampu menemukan ptensinya dan mengembangkan potensi tersebut secara maksimal. Peserta didik bebas berekspresi cara-cara belajarnya sendiri. Mereka juga dibebaskan dan diberi ruang untuk berkreasi. Peserta didik menjadi aktif dan tidak sekedar menerima informasi yang disampaikan oleh dosen atau guru. Kajian Kesantunan Berbahasa, Pendidikan Karakter, dan Pembelajaran yang Humanis dalam buku ini dapat digunakan untuk menambah dan memperluas wawasan bagi pelaku pembelajaran dan penggiat pendidikan

Buku Kesantunan Berbahasa, Pendidikan Karakter, dan Pembelajaran yang Humanis ini merupakan buku referensi bidang Ilmu Pendidikan dan Sosial Humaniora.

PENDIDIKAN KARAKTER DI USIA DINI UNTUK MENCEGAH KORUPSI

Maraknya kasus korupsi saat ini mengindikasikan bahwa negara kita mengalami krisis moral dan karakter yang terdegradasi oleh zaman yang serba digital saat ini dan pendidikan karakter adalah salah satu dari sekian banyak upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi korupsi di masa depan dan penerapannya harus dilakukan sejak usia dini dimana pendidikan karakter yang paling utama dan pertama adalah diberikan oleh orang tua sebagi pondasi pertama bagi anak dalam ranah imitation atau meniru dimana orang tua adalah sosok yang mereka tiru dan orang tua harus selalu memberikan contoh yang baik dan guru sebagai yang mentransformasi ilmu pengetahuan sebaiknya dalam setiap Rencana pembelajaran dalam setiap kompetensi disisipkan 18 karakter yang terdapat didalamnya. Pendidikan karakter pada anak usia dini lebih mudah diserap oleh anak melalui praktek atau contoh sosok yang ada di kehidupan mereka baik orang tua maupun guru dan penggunaan media komunikasi serta penyampaiannya melalui cerita maupun dongeng yang didalamnya terdapat nilai atau karakter yang dapat diberikan kepada anak sehingga ranah afektif anak akan lebih leluasa menangkap nilai yang terdapat cerita atau dongeng sehingga apabila nilai yang terdapat pada cerita itu baik maka mereka akan menirunya dan bila tidak baik, maka mereka tidak akan melakukannya karena hal tersebut merugikan orang lain dan lain sebagainya. Apabila pendidikan karakter yang diberikan pada anak usia dini berjalan dengan baik yang dilakukan oleh orang tua, guru maupun masyarakat maka diharapkan karakter-karakter yang diharapkan dapat berjalan dengan baik, dimana setelah dewasa nantinya anak-anak akan mengerti bahwa korupsi yang dilakukan adalah perbuatan tidak baik, tidak jujur ataupun lainnya sehingga pada akhirnya hal tersebut tidak akan dilakukan karena tidak sesuai dengan pendidikan karakter yang didapatnya di rumah, sekolah maupun lingkungan.

Maraknya kasus korupsi saat ini mengindikasikan bahwa negara kita mengalami krisis moral dan karakter yang terdegradasi oleh zaman yang serba digital saat ini dan pendidikan karakter adalah salah satu dari sekian banyak upaya yang harus ...

Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Praktik Pembelajaran

Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang memberikan pelayanan kepada anak yang berada pada rentang usia lahir sampai delapan tahun. Pelayanan yang diberikan kepada anak berupa: perawatan, pengasuhan, pendidikan, dan pembinaan harus sesuai dengan teori dan praktik pembelajaran bagi anak usia dini. Anak usia dini memiliki potensi yang harus dikembangkan melalui rangsangan. Potensi-potensi tersebut berupa aspek-aspek perkembangan. Aspek perkembangan yang harus mendapatkan rangsangan yaitu aspek nilai agama dan moral, kognitif, bahasa, fisik-motorik, dan sosial-emosional. Aspek perkembangan tersebut harus mendapatkan rangsangan dalam bentuk kegiatan pembelajaran menyenangkan; kegiatan pembelajaran yang dikemas dalam bentuk permainan; anak harus terlibat dalam setiap kegiatan pembelajaran (anak terlibat aktif); pengaturan lingkungan menentukan terhadap ketenangan, kenyamanan, dan kesenangan anak dalam belajar; serta memberikan banyak pengalaman untuk mengembangkan wawasan pengetahuan bagi anak. Konsep pembelajaran bagi anak usia dini harus sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangannya hal itu akan berpengaruh kepada proses keberlanjutan tahap perkembangan selanjutnya. Proses kegiatan pembelajaran bagi anak usia dini harus melibatkan seluruh perangkat yang berada di lingkungan anak seperti: pihak sekolah, guru, dan orangtua. Kerja sama antara guru dan orangtua sangat menentukan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. untuk menentukan keberhasilan dari kegiatan pembelajaran diperlukan alat untuk mengakses perkembangan anak, sehingga akan nampak keberhasilan perkembangan pembelajaran anak. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup Kencana

dapat melakukan komunikasi, di antaranya: Telnet, Gopher, WAIS, e-mail, Mailing List (milis), Newsgroup, File Transfer Protocol (FTP), Internet Relay Chat, World Wide Web (WWW). Dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang ditawarkan ...

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

P endidikan Anak Usia Dini (PAUD) saat ini sedang berkembang dengan baik di Indonesia, mulai dari minat dan partisipasi masyarakat terhadap PAUD, perhatian pemerintah terkait kebijakan untuk PAUD, bertumbuhnya lembaga-lembaga PAUD, hingga bertumbuhnya program studi PAUD di tingkat Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta agar dapat melahirkan caloncalon pendidik PAUD yang berkualitas. Dari pertumbuhan ruang lingkup PAUD ini sehingga dibutuhkan Bahan Ajar yang membahas tentang Dasar-dasar PAUD agar calon-calon pendidik PAUD dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan PAUD. Secara garis besar, buku ini membahas tentang hakikat anak usia dini, sejarah, teori, dan tokoh-tokoh pendidikan anak usia dini, pengantar perkembangan anak usia dini, teori-teori perkembangan anak usia dini, belajar dan pembelajaran anak usia dini, pendidikan inklusi untuk anak usia dini, bermain dan permainan anak usia dini, perkembangan kreativitas anak usia dini, perkembangan sosial emosional anak usia dini, dan evaluasi perkembangan anak usia dini. Semoga buku yang sederhana ini dapat memberi gambaran besar tentang pendidikan anak usia dini, mulai dari hakikat anak, sejarah PAUD, perkembangan anak, dan pembelajaran anak usia dini. Sehingga calon pendidik anak usia dini dapat memahami konsep dasar PAUD secara holistik. Selain itu, kehadiran buku ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermakna bagi pengembangan wawasan para pembaca yang mempunyai kepedulian terhadap pendidikan anak usia dini.

Pemikiran Martin Luther sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak usia dini akan pentingnya pendirian lembaga pendidikan anak usia dini sebagai tempat untuk anak belajar literasi, numerasi, musik, olah raga, moral dan agama.

PENDIDIKAN KARAKTER ANAK PRA AKIL BALIG BERBASIS AL-QURÁN

Ajaran Islam mengisyaratkan pendidikan karakter diperkenalkan sejak anak dalam kandungan sampai anak memasuki akil balig. Masa akil balig merupakan istilah yang khusus diberikan dalam agama Islam kepada anak yang cukup umur dan memiliki kedewasaan biologis dengan kematangan alat reproduksi. Batasan usia balig tidak berdasarkan pada usia kronologis, akan tetapi didasarkan pada usia maturase secara seksual, yaitu ketika anak perempuan sudah menstruasi dan laki-laki mengalami ikhtilam (mimpi kedewasaan). Pada tahap usia akil balig ini, anak-anak diharapkan sudah mulai memiliki kemampuan untuk memikul tanggung jawab diri sendiri kepada Allah Swt. Dengan mengetahui dan memahami dasar-dasar ibadah, muamalah, munakahat dengan bimbingan dan arahan dari orangtua dan pendidik. Untuk itu, dalam mempersiapkan anak akil balig memiliki kemampuan dan sikap yang sesuai dengan ajaran Islam, berbagai upaya dapat dilakukan orangtua. Upaya tersebut berkaitan dengan tumbuh kembang anak, fitrah anak dan believe (kepercayaan dan keyakinan) orangtua dalam mendidik anak serta memilih pendidikan yang tepat. Pendidikan karakter yang dilakukan kepada anak pra akil balig dengan menempatkan fase tumbuh kembang, berorientasi fitrah dan keyakinan orangtua disertai dengan metode-metode yang dapat menumbuhkan karakter anak akan membentuk anak pra akil balig siap menjalani hidup dengan menjadikan diri sebagai abid yang taat dan tunduk atas perintah Allah Swt. serta menjadi khalifah fi al-ardh yang mampu menjaga hubungan baik dengan sesama dan merawat alam ini dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Ajaran Islam mengisyaratkan pendidikan karakter diperkenalkan sejak anak dalam kandungan sampai anak memasuki akil balig.

Melangkah Bersama PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini)

buku yang berjudul “Melangkah Bersama PIAUD” dapat diselesaikan dengan segala kekurangannya. Buku ini saya persembahkan untuk keluarga, guru-guru saya, serta seluruh mahasiswa maupun alumni PIAUD di seluruh nusantara. Tak lupa buku ini ditujukan kepada siapa pun yang ingin mengenal lebih jauh tentang PIAUD. Banyak orang belum tahu serta memandang sebelah mata prodi PIAUD. Alasan tersebut membuat saya mulai memberanikan diri untuk terjun di dunia kepenulisan. Buku ini berisi tentang sedikit penjelasan mengenai PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini), pengalaman pribadi saya sendiri dari semester 1-4, serta berisi cerita atau kisah-kisah dari para mahasiswa atau lulusan PIAUD dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dengan segala kekurangannya, semoga buku ini memberi manfaat bagi siapa pun yang membacanya. Buku ini tidak bermaksud untuk menggurui, tetapi lebih kepada berbagi pengalaman serta ilmu yang telah dimiliki.

dilingkungan sekitar anak harus bisa memahami ilmu tentang anak usia dini. ... dan wawasan tentang anak usia dini. Bagaimana tingkat kecerdasan, kekreatifan, akhlak, karakter dan lain sebagainya itu tergantung kita sebagai oang tua.

Pendidikan Karakter

Proses penyusunan buku ini merupakan karya kolaborasi dari akademisi yang disiplin ilmunya merupakan bidang pendidikan dari beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta di tanah air. Kolaborasi ini dimaksudkan agar memperkaya khazanah pengetahuan yang tertuang dalam buku ini sehingga konten dari buku ini dapat diterima oleh berbagai kalangan dari berbagai daerah di Indonesia. Adapun latar belakang dari penulisan buku ini merupakan refleksi kondisi dekadensi moral generasi muda pada saat ini yang sudah terseret jauh dari akar nilai budaya. Sering kali kita menemukan banyak perilaku yang tidak sesuai dengan nilai moral mulai dari tindakan pencurian, kenakalan remaja, pergaulan bebas, penggunaan obat-obat terlarang, maupun adab kesopanan yang mulai luntur, semua itu tidak hanya terjadi pada wilayah perkotaan yang notabenya merupakan daerah yang tingkat individualnya tinggi, namun juga terjadi di daerah pedesaan. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang menganut adat ketimuran yakni hidup bergotong-royong, penuh tanggung jawab, berani dalam melaksanakan kebaikan dengan penuh keberadaban, hidup berdampingan waluapun berbeda suku, ras, agama serta tetap menjaga etika sopan santun. Memperhatikan realita kehidupan dewasa sekarang ini, maka buku ini hadir untuk memberikan kontribusi berupa solusi konstruktif dari berbagai persoalan yang erat kaitannya dengan penanaman karakter terhadap anak-anak baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di lingkungan tempat bermain mereka. Buku ini sangat relevan dimiliki oleh para akdemisi, praktisi pendidikan, orang tua, maupun pemerhati pendidikan karena isi dari buku ini mengulas tuntas pendidikan karakter mulai dari nilai moral, metodologi maupun implementasinya di era millennial dan yang terpenting sangat aplikatif.

melalui tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, adil, menghormati orang lain, disiplin, dan karakter mulia lainnya (Lickona, 1992). 3. Kertajaya dalam Supriyatno mendefinsikan karakter adalah karakteristik yang melekat pada ...

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Syukur Alhamdulillah kepada Tuhan YME atas lindungan dan rahmat-Nya karena para penulis dari berbagai Perguruan Tinggi dan Instansi kembali mampu menyelesaikan naskah kolaborasi dengan Judul “Pengembangan Media Pembelajaran”. Yang melatarbelakangi penerbit mengadakan kegiatan Menulis Kolaborasi adalah untuk membiasakan Dosen dan Guru menulis sesuai dengan rumpun keilmuannya. Buku dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran merupakan buku ajar yang disusun sebagai media pembelajaran, sumber referensi dan pedoman belajar bagi mahasiswa. Pokok-pokok bahasan dalam buku ini mencakup: 1) Konsep Dasar Media Pembelajaran, 2) Pentingnya Penggunaan Media Dalam Pembelajaran, 3) Fungsi Media Pembelajaran, 4) Landasan Penggunaan Media Pembelajaran, 5) Media Pembelajaran 2 Dimensi, 6) Media Pembelajaran 3 Dimensi, 7) Media Pembelajaran Mutakhir, 8) Multimedia Pembelajaran, 9) Kriteria Pengembangan Media Pembelajaran, 10) Langkah – Langkah Pengembangan Media Pembelajaran, 11) Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Pembelajaran, 12) Metode Pembelajaran Berbasis Kebutuhan Peserta Didik, 13) Media Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter, 14) Media Pembelajaran Berbasis Kecakapan Hidup, 15) Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal, 16) Media Pembelajaran Berbasis Kewirausahaan / Entrepreneur. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Editor Buku Bp Dr. Muhammad Hasan, S.Pd., M.Pd yang telah mengarahkan dan membantu dalam mengeditori buku ini dengan baik sehingga menjadi buku yang baik dan bermanfaat.

Buku dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran merupakan buku ajar yang disusun sebagai media pembelajaran, sumber referensi dan pedoman belajar bagi mahasiswa.