Sebanyak 41858 item atau buku ditemukan

Refleksi, Diskresi, dan Narasi

Sejarah Perjumpaan dengan Psikologi

Dalam usia 25 tahun dan situasi dunia yang demikian ambang, barangkali menjadi kesempatan komunitas Psikologi Universitas Sanata Dharma — atau katakanlah paguyuban widyani yang (asumsinya) berisi cendekiawan — untuk mempraktikkan diskresi dan merefleksikan dirinya dengan jeli melalui pertanyaan: (a) Bagaimana awal mula mempelajari Psikologi?, (b) Bagaimana seseorang berubah, diubah, serta berupaya mengubah apa yang selama ini dipelajarinya, yakni Psikologi?, (c) Perkara dan kompleksitas macam apa yang selama ini dihadapi saat berjumpa dengan Psikologi?, (d) Siasat macam apa yang digunakan dalam menghadapi kompleksitas termaksud?, dan (e) Keilmuan dan pendekatan macam apa yang perlu digagas demi sebuah dunia yang dibayangkan dan terarah pada kesejahteraan bersama (common-good)? Toh, kondisi reflektif dan diskretif hanya mungkin dilakukan kalau seseorang berada dalam suatu ambang. Perkara lebih mendasar dari pembuatan refleksi, diskresi, dan narasi dalam buku ini adalah: Bagaimana segala kisah naratif pengalaman masing-masing ditempatkan dalam sebuah konteks historis yang lebih besar? Horizon sejarah dalam narasi termaksud otomatis menjadikan isi tulisan ini sebagai sebuah data historiografis — dengan demikian, mestinya juga bicara soal sejarah suatu keilmuan. Perlu dipahami sejak awal bahwa rentang dan dedikasi waktu yang dicurahkan dalam keilmuan Psikologi akan berbeda antar-generasi. Justru, perbedaan dan pertemuan antargenerasi inilah yang hendak ditekankan. Singkat kata, setiap generasi memiliki narasinya sendiri.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. https://bnpb.go.id/berita/presiden-tetapkancovid19-sebagai-bencana-nasional Yamaguchi, K., Takebayashi, Y., Miyamae, M., Komazawa, A., Yokoyama, C., & Ito, M. (2020).

Narasi Juang (Catatan Penggugah Jiwa Seorang Mahasiswa Sriwijaya)

Narasi Juang (Catatan Penggugah Jiwa Seorang Mahasiswa Sriwijaya) PENULIS: Dwiki Sandy Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-270-213-4 Terbit : Juni 2020 www.guepedia.com Sinopsis: Pejuang, kontributif, kritis, dan solutif merupakan karakter yang selalu disematkan dalam diri seorang mahasiswa. Sebab Ia dituntut untuk terus berjuang, berkontribusi, bersuara, serta menjunjung tinggi nilai-nilai religi dan kerakyatan. Ia harus selalu hadir menciptakan perubahan, dan solutif terhadap segala persoalan. Problematika dan dinamika menjadi sebuah proses pembelajaran baginya. Proses-proses itu merupakan kewajiban yang harus dijalani oleh seorang mahasiswa. Karena proses akan membawa ia pada sebuah hasil, yaitu kebermanfaatan bagi dirinya juga orang lain. Buku ini memberikan gambaran, tentang proses-proses yang harus kamu lakukan untuk menjadi seorang mahasiswa sejati. Selamat Membaca. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Keesokan harinya Leo menonton berita, dimana isinya tentang fatwa MUI mengenai larangan sholat ke masjid dalam keadaan darurat wabah. Namun Leo masih saja abai. Ia tetap saja tak peduli. Dalam pikirnya, kok ulama malah ikutan takut ...

Narasi Rindu Delusi Ibu

Mutiara Hati memiliki ibu yang menderita penyakit DELUSI. Penyakit kejiwaan yang merenggut kebahagiaan Mutia sejak terlahir ke dunia. Dalam benci dan rindunya, Mutia tampil menjadi yang tabah dan mandiri. Meski sering menguraikan pilunya dengan air mata, dia tetap berbakti pada ibunya. Namun, akibat ulah ibunya terjadilah sebuah peristiwa kecelakaan yang mengubah segalanya. Mutia mengalami kerusakan mata yang membuatnya buta. Apakah Mutia membenci ibunya? Aoakah ibunya akhirnya sembuh dari Delusi?

Tadi minta tolong Lik Par, tapi ya, belum ada berita apa-apa. Ya Allah Gusti, Tika—Tika. Sampai kapan kamu kayak begini? Kurang apa Mbah Utimu ini, Nok yang merawat dan mendoakan ibumu itu? Bilang ke Mbah Uti, Nok!

Narasi Cinta di Balik Ujian-Nya

Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 155) اوملعٱو امنأ نأو ةنتف مكدلوأو مكلومأ للّٱ ۥهدنع ميظع رجأ ٢٨ “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya ...

SEHELAI SEMANGGI EMPAT NARASI

Kebenaran, kenyataannya, memang selalu subjektif. Karenanya, tindakan yang hanya benar menurut kita sendiri hanya akan menjadi pemantik terjadinya masalah baru. Masalah baru itu memerlukan tindakan yang baru pula sehingga tindakan yang baru itu akan memantik masalah-masalah baru berikutnya. Begitu saja seterusnya, hingga tertumpuklah masalah di dalam kepala Surya, Usla, Lina, dan Harsih—empat orang yang harus menanggung konsekuensi atas tindakan subjektif mereka masing-masing. Sayangnya konsekuensi itu tidak hanya berlaku pada mereka sendiri, tetapi juga orang-orang di sekeliling mereka. Dari peliknya hari-hari mereka pascatindakan itu, ada pelajaran yang semestinya mereka dapatkan: bahwa sebelum bertindak, komunikasi harus senantiasa terjadi; bahwa sebelum berasumsi, hati harus siap dengan segala konsekuensi; dan bahwa yang benar menurut diri sendiri dapat berujung pada tragedi. Namun, nyatanya tidak demikian ….

Saya tak ingin malah memberinya berita buruk! Satu-satunya kesempatan saya untuk membahagiakannya adalah dengan menjadi TKI!” Kubutuhkan beberapa menit untuk memikirkan masalah itu. Hatiku berkata bahwa aku harus mencari jalan keluar ...

Antologi Cerpen Narasi Askar Putri 2

Antologi Cerpen Narasi Askar Putri 2 Penulis : Qonita Mujahidah, dkk Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-294-818-1 Terbit : November 2020 www.guepedia.com Sinopsis : Memilih melanjutkan pendidikan ke sekolah negeri bersama teman-teman mungkin terlihat lebih asyik dan menyenangkan, sedangkan melanjutkan pendidikan di sebuah pondok tentu menjadi pilihan yang berat karena harus berpisah jauh dari orangtua. Tapi, jalan yang sulit itulah yang menjadi pilihan. Berpisah dengan orangtua, untuk sebuah impian menghafal Al-Qur’an. Meninggalkan bangku sekolah demi untuk menghafalkan Al-Qur’an. Sebab di Askar Putri para santri hanya berfokus untuk menghafalkan Al-Qur’an, tanpa ada pelajaran tambahan seperti sekolah-sekolah di boarding school. Kami tak kecil hati, karena yang kami pelajari sekarang ialah ilmu tertinggi, yaitu Al-Qur’an. Petunjuk untuk menuju jalan yang lurus. Sungguh kami merasa beruntung, karena Allah telah memantapkan hati kami untuk menghafalkan Al-Qur’an. Kisah-kisah di dalam buku ini akan menceritakan bagaimana keseharian kami di Askar Putri. Kisah yang menceritakan ketegaran hati seorang anak akan pilihannya untuk menghafal Al-Qur’an. Kisah perjuangan yang tidak akan terhenti walau banyak pengorbanan yang harus dilakukan. Kisah sebuah keluarga kecil di pondok tercinta Askar Putri. Selamat membaca. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Enam hari berlalu, kita semua dikabarkan berita tentang virus yang berbahaya itu, atau biasa disebut covid 19. Dikarenakan adanya virus covid 19, untuk menjaga dan menghindari, maka kita semua dikabarkan bahwa kita mulai besok akan ...

Pendakian narasi

Kalau di bidang jurnalistik kita dapat menulis dalam bentuk berita dan berita yang diawetkan ( features ) , maka tinjauan novel dapat dilakukan dengan gaya resensi , esei , dan kritik . Ini terhadap satu judul novel .

NARASI GUA DAN RAQIM

Catat suara berita itu. “Tapi bagaimana dengan sekolah, rumah penduduk, rumah ibadat, perpustakaan yang juga sudah rata bersama bumi? Kami sudah tewas dengan banyak lain yang jauh lebih bermakna. Anak-anak kehilangan buku.

Sepotong Narasi

Sepotong Narasi Penulis : Kay Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-283-944-1 Terbit : Desember 2020 Sinopsis : Ayu terbangun dari lamunan itu. Menatap kamar berukuran 3 x 2 m, cukup sederhana memang. Tempat tidur tanpa dipan, lemari baju mungil, dinding kamar lusuh bersama hiasan kata-kata sebagai motivasi studi. Tidak ketinggalan pula, meja belajar kayu yang menjadi sahabat karibnya disaat menyelesaikan tugas perkuliahan. Sttt….ada satu benda nostalgia. Benda sebagai identitas perpustakaan. Rak buku nama yang pas untuk benda itu. Satu rak buku menggantung di dinding kamar tertopang paku yang tertanam di tembok dengan kuat. Rak Buku bertuliskan nama-nama terindah tentang seseorang sebagai cindra mata yang banyak menyimpan narasi kehidupan Ayu. Lamunan Ayu tertuju pada masa itu. Ayu, Gadis cantik mahasiswi FKIP bertemu dengan tiga orang laki-laki sekaligus. Kehadiran ketiganya bukan sesuatu yang diduga. Terlebih lagi jika mereka akan masuk dan ikut terlibat di kehidupan kecilnya. Gandi dengan ketampanannya, Sute dengan segala perhatiannya, dan Purwa yang selalu mendampinginya. Tak ayal, jika Ayu tidak bisa menyangkal pesona ketiga laki-laki itu. Namun, Gandi, Sute, dan Purwa menaruh hari pada Ayu. Jalinan keakraban Ayu dengan ketiga temannya ini menyeret ke dalam lingkar asrama yang tak menentu. Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Masih tidak mau mempercayai berita duka yang telah dibacanya. Ayu tak putus harapan. Kebenaran berita duka segera Ayu cari tahu. Ayu menelepon Si Unyil. Tut...bunyi nada Telepon tersambung. Tak langsung diangkat.