Sebanyak 1 item atau buku ditemukan

SEHELAI SEMANGGI EMPAT NARASI

Kebenaran, kenyataannya, memang selalu subjektif. Karenanya, tindakan yang hanya benar menurut kita sendiri hanya akan menjadi pemantik terjadinya masalah baru. Masalah baru itu memerlukan tindakan yang baru pula sehingga tindakan yang baru itu akan memantik masalah-masalah baru berikutnya. Begitu saja seterusnya, hingga tertumpuklah masalah di dalam kepala Surya, Usla, Lina, dan Harsih—empat orang yang harus menanggung konsekuensi atas tindakan subjektif mereka masing-masing. Sayangnya konsekuensi itu tidak hanya berlaku pada mereka sendiri, tetapi juga orang-orang di sekeliling mereka. Dari peliknya hari-hari mereka pascatindakan itu, ada pelajaran yang semestinya mereka dapatkan: bahwa sebelum bertindak, komunikasi harus senantiasa terjadi; bahwa sebelum berasumsi, hati harus siap dengan segala konsekuensi; dan bahwa yang benar menurut diri sendiri dapat berujung pada tragedi. Namun, nyatanya tidak demikian ….

Saya tak ingin malah memberinya berita buruk! Satu-satunya kesempatan saya untuk membahagiakannya adalah dengan menjadi TKI!” Kubutuhkan beberapa menit untuk memikirkan masalah itu. Hatiku berkata bahwa aku harus mencari jalan keluar ...