Sebanyak 41482 item atau buku ditemukan

Manajemen dan Kepemimpinan

Tantangan yang paling berat dalam mengelola sebuah lembaga pendidikan terletak pada manajemen dan kepemimpinan. Kemampuan seseorang dalam merencanakan, melaksanakan, mengontrol dan mengevaluasi sebuah organisasi mencerminkan kematangan dan kesiapannya dalam menjalankan roda organisasi tersebut, sehingga tercipta suatu pengelolaan organisasi yang baik dan dapat mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Sekalipun dalam kajian-kajian teori secara umum manajemen dan kepemimpinan dibedakan dan terkadang disatukan, karena kenyataan dalam perjalanan organisasi keduanya sulit untuk dipisahkan. Kepemimpinan dimaknai sebagai sebuah upaya untuk memberikan pengaruh kepada orang lain agar maksud dan tujuan dapat dicapai dengan baik atau kemampuan menggerakkan orang lain agar mau bekerjasama dalam sebuah kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kepemimpinan sangat dibutuhkan kemampuan manajerial, kemampuan seseorang untuk mengatur jalannya organisasi. Sehingga dalam buku ini manajemen dan kepemimpinan diuraikan menjadi satu kesatuan sekalipun dalam penjelasannya ada yang terpisah. Setiap manusia adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dilakukannya dalam memimpin. Pemimpin yang bertanggung jawab, mengayomi dan mendengar aspirasi akan memiliki wibawa dan kharisma, sehingga tipe kepemipinannya lebih banyak didominasi oleh tipe kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional mampu melahirkan pemimpin sejati. Pemimpin sejati adalah yang mampu menginsprasi orang lain, energik, cerdas, menjadi tauladan dan figur yang dicontoh sehingga mampu memotivasi orang lain menuju perubahan yang lebih baik. Buku Manajemen dan Kepemimpinan ini dibuat sebagai buku ajar pada mata kuliah Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan yang dapat digunakan oleh dosen dan mahasiswa dalam proses perkuliahan. Di dalam buku ini penulis uraikan tentang Konsep Dasar Manajemen, Pengembangan Teori Manajemen, Manajemen dan Manajer, Perencanaan dan Organisasi, Pengendalian dan Motivasi, Konsep Dasar Kepemimpinan, Teori dan Pendekatan Kepemimpinan, Etika Moral dan Kekuasaan, Model dan Prinsip Kepemimpinan di Abad-21 dan Praktik Kepemimpinan Instruksional dalam Pendidikan.

Sedangkan dalam dunia pendidikan, definisi pendidikan berdasarkan ... dana, sarana prasarana pendidikan, tata laksana dan lingkungan pendidikan untuk ...

Modal Sosial dalam Manajemen Bencana

Buku ini terdiri dari lima bab yang masing-masing membahas mengenai pemulihan kondisi pasca bencana dilihat dari aspek sosial ekonomi. Secara geografis, Indonesia terletak pada wilayah yang rentan terhadap ancaman bencana alam, mulai dari letusan gunungapi, banjir, gempa bumi, hingga tsunami. Keadaan ini membuat masyarakat harus dapat beradaptasi dengan keadaan tersebut mengingat dampak dari bencana tersebut sangat luas, baik dari segi fisik maupun sosial ekonomi. Buku Modal Sosial dalam Manajemen Bencana berisi tentang kumpulan penelitian berupa studi kasus yang telah dilakukan dengan memfokuskan pada perilaku dan cara masyarakat dalam beradapatasi terhadap dampak bencana. Secara detil buku ini menjelaskan bagaimana masyarakat pesisir maupun yang tinggal di gunung melakukan manajemen sosial untuk memulihkan penghidupan ekonomi kembali. Aspek sosial ekonomi merupakan faktor yang penting dalam kajian manajemen kebencanaan, disamping aspek fisik. Manusia memegang peranan penting untuk terciptanya kembali kondisi penghidupan seperti sediakala sebelum terjadi bencana (disaster resilience). Manusia sebagai pelaku objek dalam kajian kebencanaan serta pemulihan perekonomian pasca bencana yang dilakukan manusia, menjadi topik utama dalam buku ini. Nilai-nilai kebersamaan dan saling tolong-menolong antar masyarakat, khususnya masyarakat terdampak bencana, tercermin dari masih mengakarnya budaya gotong royong di kawasan pedesaan. Belajar dari bencana gempa bumi di Yogyakarta tahun 2006, erupsi Gunungapi Merapi 2010, serta banjir rob yang yang rutin terjadi di Demak., gotong royong menjadi senjata yang ampuh dalam komunitas masyarakat menanggulangi akibat yang ditimbulkan suatu bencana karena gotong royong merupakan kombinsi antara solidaritas dan kerjasama antar sesama. Kajian bencana tidak dapat terlepas dari pemulihan kondisi ekonomi. Dalam proses pemulihan kondisi ekonomi ,modal sosial dalam masyarakat merupakan salah satu summberdaya yang penting untuk dimaksimalkan efektifitasnya. Modal sosial bagi masyarakat di kawasan rawan bencana merupakan jenis strategi adaptasi untuk bertahan hidup. Sumberdaya lokal dan kearifan lokal menjadi dasar dan bentuk dari modal sosial. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa modal sosial menjadi faktor yang penting dalam penanggulangan bencana. [UGM Press, UGM, Gadjah Mada University Press]

Beberapa sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, dan tempat ibadah mengalami kerusakan fisik dan tidak dapat dipergunakan. Sebuah Puskesmas pembantu ...

MANAJEMEN PENDIDIKAN MASYARAKAT

Buku Ajar Manajemen Pendidikan Masyarakat” untuk program studi Pendidikan Luar Sekolah Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Sriwijaya. Buku ajar manajemen pendidikan masyarakat ini diharapkan bisa membantu mahasiswa pada saat melakukan pembelajaran manajemen pendidikan masyarakat. Buku ajar ini disusun sesuai dengan deskripsi mata kuliah manajemen pendidikan masyarakat yang merupakan salah satu mata kuliah wajib program studi Pendidikan Luar Sekolah. Buku Ajar ini secara umum mengkaji tentang manajemen pendidikan yang dilakukan di masyarakat atau pendidikan luar sekolah. Materi yang disajikan pada buku ajar ini merupakan materi yang sarat akan konsep manajemen pendidikan yang diterapkan pada pendidikan luar sekolah. Materi yang terkandung di dalam buku ajar ini disusun dengan mengakomodasi tingkat pemahaman pembaca. Dengan kata lain, buku ajar ini disusun dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami sehingga lebih mudah untuk dipahami maknanya dalam menerapkan manajemen pendidikan pada masyarakat atau pendidikan luar sekolah.

Buku ajar manajemen pendidikan masyarakat ini diharapkan bisa membantu mahasiswa pada saat melakukan pembelajaran manajemen pendidikan masyarakat.

Isu-isu Global Manajemen Pendidikan Islam: Bintang Pustaka

Buku ini hadir sebagai referensi tambahan bagi akademisi, stakeholders dan masyarakat luas mengenai isu-isu global manajemen pendidikan Islam. Buku ini dikemas secara sistematis dengan menggunakan gaya bahasa yang menarik dan mudah untuk dipahami sesuai ejaan yang telah disempurnakan “EYD”. Oleh karena itu, mari baca bukunya, temukan ilmunya, pahami maknanya, praktikan dan rasakan mamfaatnya. Selamat membaca. Semoga keberkahan ilmu yang bener hadir dalam pribadi anda. Amiin.

Buku ini hadir sebagai referensi tambahan bagi akademisi, stakeholders dan masyarakat luas mengenai isu-isu global manajemen pendidikan Islam.

Manajemen Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Dunia pengadaan terus berkembang pesat sejalan dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Teknologi dimaksud sampai saat ini dan selanjutnya akan terus mempengaruhi praktik dan proses pengadaan secara dominan. Teknologi akan mengubah pengadaan melalui banyak hal terutama di aspek bisnis proses. Kita tidak bisa membayangkan bahwa di waktu yang akan datang kita perlu menyusun kontrak atau menyusun HPS misalnya. Hari ini, dunia pengadaan pemerintah di tanah air sedang memulai langkah-langkah menapaki tahapan-tahapan perubahan yang salah satunya disebabkan oleh perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Insan pengadaan di tanah air sedang dibawa kepada suatu visi besar pengadaan di masa yang akan datang. Pasar pengadaan akan menjadi "marketplace" yang lebih sempurna, dimana semua penyedia akan memiliki kesempatan yang sama untuk menjual barangnya. Harga menjadi informasi yang terbuka, sehingga barang dan jasa yang sama akan memiliki harga yang sama pula. Harga barang tidak lagi menjadi persoalan pengadaan.

Melakukan verifikasi lapangan dalam rangka pemetaan dan pendataan kondisi sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dibantu oleh tim teknis.

AKUNTANSI MANAJEMEN PENDIDIKAN

Judul Buku yang penulis dapat selesaikan adalah “Akuntansi Manajemen Pendidikan” Buku tersebut telah disesuaikan dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) mata kuliah Akuntansi Manajemen Pendidikan untuk Fakultas Tarbiyah Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, terdiri dari 12 paket dan telah disusun lengkap dengan Rancangan Pelaksanaan Perkuliahan (RPP). Hal Ini bertujuan untuk mempermudah para dosen dan mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar. Setiap materi dalam paket 1 sampai dengan paket 12 telah disajikan pula, kegiatan mahasiswa, rangkuman dan latihan, sehingga dapat mempermudah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar mahasiswa dalam mempersiapkan media belajar yang dibutuhkan.

Judul Buku yang penulis dapat selesaikan adalah “Akuntansi Manajemen Pendidikan” Buku tersebut telah disesuaikan dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) mata kuliah Akuntansi Manajemen Pendidikan untuk Fakultas Tarbiyah Program Studi ...

MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN

Dalam buku ini kita menemukan berbagai model pengelolaan sekolah dan pendidikan yang dapat diterapkan sehingga menjadikan sekolah merupakan tempat yg nyaman, aman dan bermutu untuk anak meraih ilmu pengetahuan.Buku Manajemen Sistem Pendidikan Hasil Karya Adinda kami tercinta Maiza Fikri, M.M dan Relita Daryani, SP,M.Pd bisa dijadikan inspirasi oleh semua pelaku pendidikan dalam menata manajemen pengelolaan sistem pendidikan di lingkungan sekolah dimana pun dapat diterapkan dan menjadi salah satu dasar model yang dapat dikembangkan di sekolah masing-masing. Mereka berdua dapat menginspirasi untuk kita semua bagaiman mengelola sekolah yang bermutu dan menjadikan sekolah tempat yang nyaman bagi anak-anak.

Dalam buku ini kita menemukan berbagai model pengelolaan sekolah dan pendidikan yang dapat diterapkan sehingga menjadikan sekolah merupakan tempat yg nyaman, aman dan bermutu untuk anak meraih ilmu pengetahuan.Buku Manajemen Sistem ...

Manajemen Pemerintahan Daerah Otonom Baru

Praktik Baik Pemerintahan Di Kabupaten Puncak, Papua

Buku ini memaparkan tentang pemerintahan daerah Kabupaten Puncak di bawah kepemimpinan Bupati Willem Wandik dan Wakil Bupati Repinus Telenggen dalam implementasi program percepatan pembangunan daerah tahun 2013-2017. Buku ini memuat tujuh bab, yaitu tentang konsolidasi pemerintahan daerah baru, pelembagaan pemerintahan daerah, kebijakan percepatan pembangunan daerah di Kabupaten Puncak, kinerja pemerintahan daerah 2013-2017, serta tantangan dan harapan agar proses pelembagaan pemerintahan, percepatan pembangunan, dan pemberian pelayanan publik selama ini dapat meningkat secara berkelanjutan. Bab I menjelaskan tentang konsolidasi pemerintahan daerah baru setelah pemekaran Kabupaten Puncak (periode 2008-2013). Konsolidasi pemerintahan ini penting karena sejak pemekaran tahun 2008, pemerintahan daerah berjalan secara tidak lancar. Tekad para pemangku kepentingan dalam membentuk kabupaten baru memang sudah kuat, tetapi pemerintahan baru tidak segera dapat melembaga dengan baik. Pejabat bupati berganti sampai empat kali. Pemilukada tertunda-tunda beberapa kali akibat terjadinya perang suku pada tahun 2011-2012. Pembangunan daerah belum menunjukkan kemajuan yang berarti dan banyak masyarakat belum dapat mencapai kesejahteraan. Hal ini akibat beratnya kendala struktural pembangunan di Kabupaten Puncak, yaitu keterisolasian wilayah, rendahnya kualitas pelayanan publik dasar, dan rendahnya kualitas SDM. Walau mulai ada pembangunan sarana prasarana perkantoran, rumah dinas pejabat, gedung DPRD, penambahan fasilitas bandara, penambahan frekuensi penerbangan, pertumbuhan ekonomi daerah, dan migrasi masyarakat dari daerah atau distrik lain ke Ilaga, peningkatan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat belum merata. Melihat lambatnya pembangunan, pasangan Willem Wandik-Repinus Telenggen melakukan konsolidasi dengan para pemangku kepentingan lokal, sehingga mereka akhirnya mengusung keduanya menjadi kandidat Bupati dan Wakil Bupati. Setelah menang di dalam Pemilukada demokratis pertama pada tanggal 14 Februari 2013, tugas pertama Bupati dan Wakil Bupati definitif adalah menciptakan perdamaian di antara kelompok yang bertikai akibat perang suku seputar Pemilukada tahun 2011-2012. Ada beberapa harapan baru terhadap pemimpin baru, terutama yang berkaitan dengan perlunya konsolidasi sosial-politik paska konflik, perbaikan roda pemerintahan, pembukaan keterisolasian wilayah, peningkatan pelayanan bidang pendidikan dan kesehatan, serta pengembangan ekonomi masyarakat. Bab II menjelaskan tentang pelembagaan pemerintahan daerah Kabupaten Puncak. Setelah terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati definitif, Willem Wandik dan Repinus Telenggen memulai pelembagaan pemerintahan dengan melakukan konsolidasi birokrasi maupun rekonsiliasi politik. Konsolidasi birokrasi dilakukan di kalangan internal birokrasi dengan membentuk perangkat daerah dan lambang daerah serta penyusunan APBD 2013. Sementara itu, rekonsiliasi politik dilakukan dengan DPRD. Tujuannya supaya Lembaga Eksekutif dan Legislatif dapat bersama-sama mengambil langkah terbaik untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Puncak, terutama dengan segera diselesaikannya beberapa peraturan daerah yang sangat penting bagi proses pembangunan daerah di Kabupaten Puncak, khususnya Perda tentang RPJPD, RPJMD, APBD, Lambang Daerah, serta Struktur Organisasi dan Tata-kelola Pemerintahan. Konsolidasi birokrasi dan konsolidasi ini penting karena keterpaduan langkah di antara elemen pemerintahan dan masyarakat bisa berdampak serius terhadap kelancaran tugas pemerintahan daerah. Selanjutnya, tugas Bupati dan Wakil Bupati definitif adalah melakukan aktivasi pemerintahan melalui penataan kelembagaan dan aparatur pemerintah, membangun kerjasama intensif dengan berbagai lembaga pemerintah pusat dan perguruan tinggi, serta meningkatkan kapasitas dan menegakkan komitmen aparatur pemerintah. Bab III menjelaskan tentang kebijakan percepatan pembangunan daerah di Kabupaten Puncak. Buku ini memaparkan garis kebijakan pembangunan daerah di Kabupaten Puncak berdasarkan Master Plan Pembangunan Puncak bidang politik, pemerintahan, dan sosial-ekonomi. Rencana induk ini awalnya disusun pada tahun 2009 melalui kerjasama dengan Program S2 Politik Lokal dan Otonomi Daerah UGM dengan rekomendasi arah dan strategi berikut: memperkuat tatanan sosial-politik, membangun struktur kelembagaan dan aparatur birokrasi pemerintahan, mengembangkan pelayanan publik, serta memperkuat peran masyarakat dalam pembangunan. Berdasarkan kondisi permasalahan objektif sebagai wilayah yang terisolir dan tertinggal, Visi dan Misi Pembangunan ditetapkan, khususnya untuk percepatan pembangunan daerah. Visi pembangunan ini dituangkan dalam RPJMD Kabupaten Puncak 2013-2018: “Meningkatnya Ketersediaan Infrastruktur dan Pelayanan Publik Dasar Menuju Masyarakat Kabupaten Puncak yang Damai, Sehat, Terdidik, dan Sejahtera”. Visi pembangunan tersebut dijabarkan dalam lima misi, yaitu: (1) meningkatkan ketersediaan infrastruktur transportasi, telekomunikasi, energi, air bersih, dan permukiman; (2) meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat di daerah berlandaskan pada keunggulan dan potensi strategis daerah; (3) meningkatkan ketersediaan, akses maupun kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan; (4) meningkatkan kualitas SDM dan komitmen aparatur pemerintah; dan (5) membangun kesadaran kewarganegaraan dan kerukunan hidup antar masyarakat. Berdasarkan visi dan misi pembangunan tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Puncak menetapkan kebijakan percepatan pembangunan daerah, yaitu pembangunan infrastruktur dasar, peningkatan infrastruktur pelayanan bidang pendidikan dan kesehatan, dan pengembangan ekonomi masyarakat. Bab IV menjelaskan tentang kinerja pemerintahan daerah 2013-2017. Buku ini memaparkan beberapa capaian kinerja, khususnya dalam program penyediaan infrastruktur dasar, peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan, penyediaan sarana penunjang aparatur pemerintah, pengembangan ekonomi masyarakat, dan pengembangan harmoni sosial masyarakat. Pertama, penyediaan infrastruktur dasar dilakukan dengan membangun sarana transportasi udara dan darat, sarana air bersih, BBM dan pembangkit listrik, sarana penunjang aparatur pemerintah, dan sarana permukiman. Kedua, peningkatan pelayanan bidang pendidikan telah dilakukan dengan membuat dokumen Rencana Induk Pengembangan Pelayanan Pendidikan Kabupaten Puncak Tahun 2014-2025 melalui kerjasama dengan PPKK Fisipol UGM; pembangunan sekolah terpadu untuk jenjang SD, SMP, SMA dan SMK di Distrik Ilaga; bekerjasama dengan Gugus Tugas Papua UGM melakukan rekrutmen dan penempatan para Guru Perintis - GP (kemudian istilah GP diganti menjadi GPDT - Guru Penggerak daaerah terpencil) baik untuk tingkat PAUD, SD, SMP maupun SMA/SMK; dan pelatihan PNS dan kontrak kerja di lingkungan Dinas Pendidikan. Sementara itu, dalam bidang kesehatan, Bupati dan Wakil Bupati Puncak periode 2013-2018 memberikan prioritas pada program pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe D, Puskesmas, Puskesmas Pembantu maupun fasilitas sosial seperti Posyandu. Pembangunan sarana dan prasarana kesehatan tersebut juga didukung dengan penyediaan tenaga paramedis dan tenaga kesehatan, walau masih belum optimal. Ketiga, peningkatan sarana dan prasarana penunjang aparatur pemerintah, antara lain penyediaan kantor dinas, pengadaan sarana dan prasarana kantor, dan penyediaan rumah dinas. Keempat, pengembangan ekonomi masyarakat di wilayah Kabupaten Puncak. Beberapa hasil yang dicapai hingga tahun 2017 adalah: penyusunan dokumen Rencana Induk Pembangunan Ekonomi dan Pelayanan Publik; Kajian Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pertanian; pembangunan Pasar Ilaga; pembangunan Pusat Grosir Ilaga; pemberian subsidi hasil bumi; Gerakan Masyarakat Sejahterakan Kampung (GEMAS); pengembangan perekonomian berbasis pariwisata, khususnya ekowisata pegunungan; dan pengembangan semangat wirausaha putra daerah.

Buku ini memaparkan tentang pemerintahan daerah Kabupaten Puncak di bawah kepemimpinan Bupati Willem Wandik dan Wakil Bupati Repinus Telenggen dalam implementasi program percepatan pembangunan daerah tahun 2013-2017.

Perspektif Manajemen Pembelajaran Program Keterampilan

Memasuki masa persaingan bebas, dunia pendidikan dituntut untuk dapat mengikuti pengkembangan Ilmu, Teknologi, dan Budaya dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan menyesuaikan kebutuhan di masyarakat dengan lembaga pendidikan yang ada, salah satunya adalah dengan memberikan pendidikan keterampilan hidup (life skills) pada siswa yang akan melanjutkan keperguruan tinggi atau memasuki dunia kerja.

10) Memahami dan Menafsirkan Hasil Penelitian Pendidikan Guna Keperluan ... sarana dan prasarana yang standar, serta iklim dan suasana sekolah yang kondusif ...

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Buku I

Buku sistem informasi manajemen pendidikan ini memuat tema-tema yang ada didalam lembaga pendidikan sehingga para pembaca akan lebih mudah mengaplikasikan di lembaga pendidikan. Keberadaan buku tentang sistem informasi manajemen pendidikan yang langsung membahas tentang sistem informasi di lembaga pendidikan saat ini tidak banyak sehingga keberadaan buku ini dapat menjadi referensi untuk semua pihak yang berkecimpung di dunia pendidikan.

Buku sistem informasi manajemen pendidikan ini memuat tema-tema yang ada didalam lembaga pendidikan sehingga para pembaca akan lebih mudah mengaplikasikan di lembaga pendidikan.