Sebanyak 14 item atau buku ditemukan

GRAND THEORY MODEL Sebuah Rekonstruksi Ilmu dengan Nilai-Nilai Islam Program Doktor Ilmu Manajemen

Buku ini disusun menjadi empat bagian sesuai dengan kosentrasi yang ada di Program Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Unissula Semarang. Meliputi manajemen pemasaran, manajemen strategi, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan.

Improve islamic financial literacy and optimize the islamic economy through financial technology: INPES apps. Jurnal Pendidikan Manajemen Bisnis, Vol. ... Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (Fundamental Financial Management).

Islamic Marketing

Islamic marketing bertujuan untuk menciptakan dan menerapkan prinsip dan nilai islam pada bisnis yang dilaksanakan pada perusahaan dalam rangka menangkap peluang konsumen berbasis produk islami. Di satu sisi lainnya islamic marketing tidak hanya semata-mata kegiatan marketing yang bertujuan untuk meningkatkan laba perusahaan, tetapi juga merupakan sebuah dakwah yang menegakkan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam kegiatan bisnis.

Islamic marketing bertujuan untuk menciptakan dan menerapkan prinsip dan nilai islam pada bisnis yang dilaksanakan pada perusahaan dalam rangka menangkap peluang konsumen berbasis produk islami.

Sistem Informasi Manajemen

Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen, Karakteristik Masyarakat Informasi, Komponen – Komponen Sistem Informasi Manajemen, Sistem Informasi Penjualan dan Pemasaran, Sistem Informasi Sumber Daya Manusia, Sistem Informasi Keuangan dan Akuntansi, Sistem Informasi Manufaktur dan Produksi, Kepemimpinan dalam Sistem Informasi, Jenis – Jenis Perangkat Lunak dan Perangkat Keras, Fakta, Data, dan Informasi, Pentingnya Sistem Informasi Manajemen dalam Bisnis & Organisasi, Prospek Teknologi Informasi Masa Depan, Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Informasi, Penggunaan Sistem Informasi dalam Menunjang Strategi Perusahaan, Pengembangan dan Penerapan Sistem Informasi Manajemen, Sistem Pemrosesan Transaksi Data, Penyebab Kegagalan Pengembangan Sistem.

Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen, Karakteristik Masyarakat Informasi, Komponen – Komponen Sistem Informasi Manajemen, Sistem Informasi Penjualan dan Pemasaran, Sistem Informasi Sumber Daya Manusia, Sistem Informasi Keuangan dan ...

Problematika Teori dan Praktik Komunikasi

"Komunikasi adalah proses dimana individu mengirimkan rangsangan, biasanya dalam bentuk verbal, untuk mengubah perilaku orang lain," menurut Forsdale. Untuk memastikan bahwa pesan verbal dan nonverbal diinterpretasikan dengan benar, jaminan harus diberikan karena semakin besar perbedaan budaya, semakin banyak peluang untuk komunikasi antar budaya yang hilang. Karena ketika kita berbicara dengan seseorang dari budaya lain, ada juga perbedaan, tingkat pengetahuan, kesulitan meramal, ambiguitas, kebingungan, dan suasana misteri yang tak terduga. Kasar atau bahkan tidak membantu. Oleh karena itu, sesuai dengan judulnya "Problematika Teori dan Praktik Komunikasi" buku ini sebagai sarana untuk menciptakan keberhasilan komunikasi dengan orang lain yang merupakan inti dari komunikasi.

Kasar atau bahkan tidak membantu. Oleh karena itu, sesuai dengan judulnya "Problematika Teori dan Praktik Komunikasi" buku ini sebagai sarana untuk menciptakan keberhasilan komunikasi dengan orang lain yang merupakan inti dari komunikasi.

Bank dan Lembaga Keuangan Syariah

Di tengah hiruk pikuk keberadaan lembaga keuangan konvensional dan minimnya pengetahuan umat Islam tentang lembaga keuangan Islam, kehadiran buku ini menjadi salah satu jawaban dari semua pertanyaan umum tentang keuangan Islam, dimana buku ini menjelaskan tentang keuangan Islam dalam bentuk teoretis dan praktis baik lembaga perbankan maupun lembaga keuangan non bank. Secara umum buku ini mengakomodasi berbagai perubahan dan penambahan materi yang terjadi selama kurun waktu terakhir. Buku ini terdiri dari 17 (tujuh belas) bab yang terdiri dari: Peran OJK, LPS, dan DSN-MUI; Lembaga Keuangan Syariah; Sejarah Bank Syariah; Bank Syariah; Produk Perbankan Syariah; Bank Pembiayaan Rakyat Syariah; Koperasi Syariah; Leasing Syariah; Pegadaian Syariah; Pasar Modal Syariah; Reksadana Syariah; Obligasi Syariah; Dana Pensiun Syariah; Pasar Uang dan Valuta Asing Syariah; Modal Ventura Syariah; Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah; dan Lembaga Pengelola Wakaf.

Buku ini terdiri dari 17 (tujuh belas) bab yang terdiri dari: Peran OJK, LPS, dan DSN-MUI; Lembaga Keuangan Syariah; Sejarah Bank Syariah; Bank Syariah; Produk Perbankan Syariah; Bank Pembiayaan Rakyat Syariah; Koperasi Syariah; Leasing ...

Konsep dan Implementasi Akuntansi Comprehensive

Buku ini merupakan simbol semangat intelektual dalam mengakaji ilmu akunatnsi yang terbit pada tahun 2021. Kontributor dari buku ini adalah para peneliti dan dosen dari berbagai kampus di Indonesia. Mereka memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda. Penulisan buku ini dilandasi atas pentingnya update penelitian terbaru tentang kajian ilmu manajemen dengan tema tentang pembahasan konsep dan implementasi akuntansi yang disusun secara comprehensive yang menjadi isu dan problematika saat ini. Buku ini terdiri dari 23 artikel yang dimasukan ke dalam 23 bab di dalam buku ini. Upaya penyusunan buku ini dilakukan untuk mendokumentasikan karya-karya yang dihasilkan para penulis sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca secara lebih luas. Penulisan buku juga mengandung konsekuensi untuk membangun budaya perusahaan dan pendidikan Indonesia yang lebih bermartabat dan berintegritas

Saat ini bekerja sebagai dosen sekaligus menjabat Sekretaris Program Studi S-1 Ekonomi Syariah di Universitas Gunadarma. ... Akuntansi Syariah, Manajemen Syariah, Perbankan Syariah, Filantropi (ZISWAF), dan Investasi Syariah.

Melampaui pluralisme

etika al-Quran tentang keragaman agama

Pluralism and interreligious relations in Indonesia from Islamic perspectives.

Pluralism and interreligious relations in Indonesia from Islamic perspectives.

Mengembangkan Kompetensi Komunikasi Antarbudaya berbasis Kearifan Lokal untuk Membangun Keharmonisan Relasi Antar Etnis dan Agama

Daftar Isi Kata Pengantar ............................................................................... v Daftar Isi..................................................................................... xvii BAB I BUDAYA, KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DAN KOMPETENSI BUDAYA ............................................................ 1 1.1 Relevansi Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya ...................................................................... 1 1.2 Kompetensi Komunikasi Antarbudaya ....................... 11 1.2.1 Pengertian Kompetensi Komunikasi Antarbudaya ......................................................... 11 1.2.2 Komponen-komponen kompetensi komunikasi antarbudaya (Samovar, dkk., 2017: 61-62) ............................................................ 14 1.2.3 Model Kompetensi Budaya Deardorff .............. 19 1.2.4 Masalah-masalah umum yang dapat mengurangi kompetensi komunikasi ................ 20 1.3 Kearifan Lokal dan Kompetensi Komunikasi Antarbudaya .................................................................... 23 1.4 Pengelolaan Citra Diri untuk Resolusi Konflik: Sebuah Model Rujukan Teoritis .................................... 28 Catatan Akhir Bab BAB II ARGUMEN TELEOLOGIS KERAGAMAN BUDAYA ....... 33 2.1 Pendahuluan .................................................................... 33 2.2 Pandangan Keragaman Budaya (Cultural Diversity) Dunia Barat ..................................................... 35 2.2.1 Menyoal Relativisme Budaya: “Budaya yang berbeda memiliki kode moral yang berbeda”................................................................. 37 2.2.2 Ragam Pengertian ‘Keragaman Budaya’ yang berbasis Diskursus Identitas ..................... 43 2.2.3 Keragaman Budaya = Merayakan Perbedaan? ............................................................ 45 2.2.4 Keragaman Budaya menurut Teori Interaksionisme Simbolis (TIS) ........................... 47 2.3 Pandangan Dunia Non-Barat tentang Keragaman Budaya .............................................................................. 50 2.4 Dialog Barat dan Non-Barat tentang Keragaman Budaya .............................................................................. 58 2.4.1 Mengembangkan paham Multikulturalisme Kritis ....................................................................... 58 2.4.2 Kajian Komunikasi Media Baru Antarbudaya (INMS) ........................................... 66 2.5 Perjumpaan Keragaman Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya.............................................. 72 Catatan Akhir Bab BAB III STRATEGI FACE NEGOTIATION BERBASIS KEARIFAN LOKAL DAN KOMPETENSI BUDAYA DALAM RESOLUSI KONFLIK ANTARETNIS: STUDI KASUS ETNIS BALI DAN LAMPUNG DI DESA BALINURAGA, LAMPUNG ..................................................... 81 3.1 Konflik Antaretnis dan Agama di Indonesia .............. 81 3.2 Resolusi Konflik berbasis Kearifan Lokal dan Kompetensi Budaya ........................................................ 90 3.3 Cultural setting Balinuraga, Kearifan Lokal, dan Kompetensi Budaya Etnis Lampung dan Etnis Bali ..................................................................................... 91 3.4 Konflik Etnis Bali-Hindu di Balinuraga dengan Etnis Lampung ................................................................ 92 3.4.1 Kronologis konflik, bentuk konflik, pohon konflik dan stake-holders konflik ......................... 92 xix 3.4.2 Bentuk–bentuk face atau citra diri etnis Bali dan etnis Lampung .............................................. 97 3.5 Kesimpulan .................................................................... 110 Catatan Akhir Bab BAB IV MANAJEMEN RELASI ANTARETNIS DAN AGAMA MASYARAKAT PAGAYAMAN DALAM MEMBANGUN KEHARMONISAN ..................................... 113 4.1 Konflik Antaretnis Di Indonesia ................................. 113 4.2 Budaya Dan Kearifan Lokal ......................................... 115 4.3 Pengaruh Budaya Dalam Konflik ............................... 118 4.4 Kompetensi Komunikasi Antarbudaya ..................... 120 4.5 Peran Budaya Dalam Membangun Toleransi Dan Keharmonisan Pada Masyarakat Pagayaman ........... 124 4.5.1 Setting Sosio-kultural Masyarakat Pagayaman .......................................................... 125 4.5.2 Kearifan Lokal Masyarakat Desa Pagayaman .......................................................... 126 4.5.3 Kearifan Lokal dan Kompetensi Budaya Masyarakat Pagayaman Sebagai Modal Sosial Kultural ..................................................... 129 Catatan Akhir Bab BAB V JURNALISME DAMAI DAN ANALISIS FRAMING KONFLIK KEBERAGAMAN: BAGAIMANA MEDIA DARING MELIPUT PERISTIWA KEKERASAN DI GEREJA ST. LIDWINA, YOGYAKARTA ............................ 135 5.1 Pendahuluan .................................................................. 135 5.2 Framing Media dan Publik ........................................... 138 5.3 Jurnalisme Damai .......................................................... 141 5.4 Analisis Framing Pemberitaan Peristiwa di Gereja St. Lidwina, Yogyakarta ............................................... 145 5.5 Jurnalisme Damai dalam Pemberitaan Peristiwa di Gereja St. Lidwina Yogyakarta ............................... 157 5.6 Simpulan ........................................................................ 163 Catatan Akhir Bab BAB VI STRATEGI AKOMODASI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM RELASI ANTARETNIS DI KAMPUNG SAWAH, JAKARTA Sesilia Sophia Kadita & Veronika ......................................... 165 6.1 Kampung Sawah dan Nilai Toleransinya .................. 165 6.2 Kearifan lokal yang dimiliki Masyarakat Kampung Sawah ........................................................... 170 6.3 Strategi akomodasi konvergensi pada masyarakat Kampung Sawah ........................................................... 172 6.4 Kompetensi Budaya masyarakat Kampung Sawah . 176 6.5 Simpulan ........................................................................ 180 Catatan Akhir Bab BAB VII PERAN KOMPETENSI ANTAR BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL DALAM MEMBANGUN SIKAP TOLERANSI ANTARBUDAYA DAN ANTAR-AGAMA: STUDI KASUS DI DUSUN BUNENG, DESA BORO, KABUPATEN BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR ......................................................................................... 183 7.1 Pendahuluan .................................................................. 183 7.2 Perumusan Masalah ..................................................... 188 7.3 Teori dan Konsep .......................................................... 189 7.3.1 Teori Akomodasi Komunikasi .......................... 189 7.3.2 Budaya dan Kearifan Lokal .............................. 190 7.3.3 Kompetensi Komunikasi Antarbudaya........... 192 7.4 Jenis dan Metode Penelitian ........................................ 194 7.5 Objek Penelitian............................................................. 197 7.6 Hasil Penelitian .............................................................. 197 7.6.1 Setting Masyarakat Dusun Buneng dan Relasi Antar Etnis dan Antar Agama .............. 197 7.6.2 Penerapan Strategi Akomodasi Komunikasi di dusun Buneng ................................................ 199 7.6.3 Kompetensi komunikasi antarbudaya yang dimiliki masyarakat di Dusun Buneng ........... 203 7.7 Pembahasan ................................................................... 213 7.8 Kesimpulan .................................................................... 216 Catatan Akhir Bab DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 219 PROFIL TIM PENELITI ........................................................... 231 INDEKS ....................................................................................... 235

Sedangkan umat Islam di Buneng memandang Islam sebagai Rahmatan-lil-alamin: "menjadikan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam, bukan hanya keselamatan bagi manusia tetapi juga untuk alam lainnya. Islam yang menyelamatkan adalah Islam ...

Manajemen Talenta ASN (Kementerian Hukum dan HAM)

PRAKATA Profesionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN), hingga saat ini masih sering dipertanyakan dan bahkan kerap diragukan. Masyarakat masih beranggapan bahwa ASN identik dengan sikap “suka-suka”, tidak kompeten, arogan, kurang melayani, dan sederet stigma negatif lainnya. Jika kita mencermati, sistem manajemen kinerja ASN yang diterapkan di beberapa instansi, ternyata juga masih belum maksimal. Alokasi anggaran untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di instansi pemerintahan, faktanya masih tergolong minimalis. Lantas, apa yang bisa kita lakukan bersama? Apakah ASN yang smart dan profesional hanya akan menjadi impian belaka? Tentu tidak! Karena perbaikan tidak harus selalu dimulai dari atas ke bawah, tidak pula harus menunggu sistem manajemen sumber daya ASN terbangun dengan baik. Perbaikan nyatanya dapat dimulai dari suatu langkah kecil yang dilakukan secara bersama-sama. Oleh insan progresif yang identik dengan idealisme dan energinya yang menggelora, ialah para ASN Muda. Tulisan dalam buku ini dapatlah dikatakan sebagai sebuah ikhtiar, untuk memenuhi panggilan perubahan. Meski, mungkin masih jauh dari kesempurnaan, buah pemikiran yang tertuang dalam untaian tulisan, diharapkan mampu menjadi kristal keabadian. Bukti bahwa ASN Muda memiliki kesamaan semangat untuk berjuang. Manajemen talenta terasa sangat pas untuk menjadi tema. Inovasi yang telah terwujud dalam suatu produk hukum ini, telah sering mewarnai ruang-ruang diskusi. Namun, tak lengkap rasanya jika belum diwujudkan dalam kajian aktivitas literasi. Tentu kami menyadari, bahwa karya ini masih perlu untuk dikiritisi. Dengan penuh kerendahan hati, kami sampaikan selamat menikmati. Salam Tim Kemenkumham Muda

Namun, tak lengkap rasanya jika belum diwujudkan dalam kajian aktivitas literasi. Tentu kami menyadari, bahwa karya ini masih perlu untuk dikiritisi. Dengan penuh kerendahan hati, kami sampaikan selamat menikmati. Salam Tim Kemenkumham Muda