Sebanyak 4 item atau buku ditemukan

MODEL PENGUATAN TATA KELOLA BANK SYARIAH Teori, Praktek dan Gagasan Konseptual

Sejalan dengan semakin cepatnya perkembangan perbankan syariah, risiko yang dihadapi oleh perbankan syariah juga semakin meningkat. Karena itu, bank syariah harus dikelola dan dijalankan secara sangat hati-hati oleh manajemen yang bukan saja harus profesional, namun juga harus berintegritas tinggi. Atas dasar ini lah sistem tata kelola perusahaan (corporate governance) menjadi sangat penting bagi perbankan syariah dan memerlukan pengaturan khusus. Tanpa adanya penerapan corporate governance yang efektif, bank syariah akan sulit untuk bersaing, memperkuat posisi, memperluas jaringan, dan menunjukkan kinerja yang lebih baik. Dengan demikian, adalah suatu keharusan bagi industri perbankan syariah, untuk memakai semua kriteria dan ukuran terkait penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau yang dikenal sebagai good corporate governance (GCG). Selain hal di atas, adanya buku ini didasari oleh sebuah pemikiran tentang tata kelola perbankan syariah di Indonesia. Pada satu sisi, pertumbuhan lembaga keuangan syariah termasuk sektor perbankan di Indonesia cukup menggembirakan khususnya pada dua dekade terakhir. Namun di balik itu terdapat pula persoalan yang menyertainya yakni masih rendahnya implementasi tata kelola perbankan syariah. Ditambah lagi adanya isu tentang praktek fraud atau penyimpangan praktek yang tidak sesuai dengan kaidah keuangan syariah terkait integritas yang merupakan salah satu elemen penting dalam pertumbuhan perbankan syariah yang

Sejalan dengan semakin cepatnya perkembangan perbankan syariah, risiko yang dihadapi oleh perbankan syariah juga semakin meningkat.

KAPITAL INTELEKTUAL MODAL TIDAK BERWUJUD PENDORONG PERTUMBUHAN BANK SYARIAH DI ERA DIGITAL

Aset-aset perusahaan dalam bentuk aset tidak berwujud atau dikenal dengan istilah intellectual capital (IC) atau modal intelektual atau disebut juga sebagai kapital intelektual (KI) mulai dikenal dalam terminologi korporasi pada tahun 1990 an. Istilah book value untuk menggambarkan nilai aset-aset berwujud (tangible assets) dalam suatu organisasi, dan market capitalization yang merupakan penjumlahan book value dengan aset-aset tidak berwujud (intangible assets) dipergunakan secara luas dalam penilaian merjer dan akuisisi. Menurut laporan Ocean Tomo, dari 500 perusahaan internasional yang diperingkat oleh Standar and Poors (S&P) memperlihatkan bahwa komposisi keuangan perusahaan- perusahaan tersebut didominasi oleh intellectual capital yang mencapai 90% total nilai pasar perusahaan.

Aset-aset perusahaan dalam bentuk aset tidak berwujud atau dikenal dengan istilah intellectual capital (IC) atau modal intelektual atau disebut juga sebagai kapital intelektual (KI) mulai dikenal dalam terminologi korporasi pada tahun 1990 ...

Pengembangan manajemen sumber daya manusia: dari teori ke praktik

Buku ini merupakan ikhtiar penulis untuk ikut urun rembuk perbincangan tentang peningkatan manajemen kualitas sumber daya manusia dewasa ini. Banyak pihak yang menyebutkan bahwa hasil pendidikan yang ada saat ini jauh dari yang diharapkan. Oleh karena itu, kita dituntut untuk merekonstruksi dan mereformulasi sistem pendidikan kita saat ini. Tanpa itu, kita tidak mampu bersaing di kancah global. Adapun kunci utama untuk mewujudkan upaya tersebut adalah peningkatan sistem pendidikan sejak tingkat dasar hingga perguruan tinggi dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu, ... saat ini maupun masa yang akan datang.8 Sedangkan Santoso menyampaikan bahwa TQM merupakan suatu sistem manajemen yang mengangkat ...

PENDIDIKAN ISLAM

Integrasi Nilai-Nilai Humanis, Liberasi dan Transendensi Sebuah Gagasan Paradigma Baru Pendidikan Islam

Buku yang ada di tangan para pembaca ini, adalah hasil dari refleksi dan pengkajian terhadap perjalanan pendidikan Islam karena sebagai agen perubahan sosial (social change), pendidikan Islam yang berada dalam atmosfir modernisasi dan globalisasi, dewasa ini dituntut untuk mampu memainkan perannya secara dinamis dan proaktif. Kehadirannya diharapkan mampu membawa perubahan dan kontribusi yang berarti bagi perbaikan ummat Islam, baik pada tataran intelektual teoritis maupun praktis. Pendidikan Islam bukan sekedar proses penanaman nilai-nilai moral untuk membentengi diri dari ekses negatif globalisasi. Tetapi yang paling urgen adalah bagaimana nilai-nilai moral yang telah ditanamkan pendidikan Islam tersebut mampu berperan sebagai kekuatan pembebas (liberating force) dari himpitan kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan sosial budaya dan ekonomi.

Pendidikan Islam bukan sekedar proses penanaman nilai-nilai moral untuk membentengi diri dari ekses negatif globalisasi.