Sebanyak 23 item atau buku ditemukan

UPAYA HUMAS DALAM MENINGKATKAN BRAND IMAGE PT

PT. MEP (Muba Electric Power) merupakan sebuah perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah daerah yang dikelola oleh BUMD (Badan Usaha Milik Daerah). Perusahaan ini mengelola tentang tenaga listrik di Kabupaten Musi Banyuasin, dengan sistem curah dari PLN kemudian disalurkan kebeberapa pelosok Desa. Dalam pencapaian peningkatan citra perusahaan humas memiliki peran penting dalam setiap lembaga, karena humas merupakan komunikasi dua arah antara perusahaan dengan publiknya, yang bertujuan untuk saling pengertian, saling percaya, saling membentuk/ kerjasama dan juga harus memeiliki pengetahuan yang luas. Penelitian ini menyajikan permasalahan yaitu bagaimana upaya humas dalam meningkatkan brand image PT.MEP di Musi Banyuasin. Penelitian ini bertujuan bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya humas dalam meningkatkan brand image PT.MEP di Musi Banyuasin. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu TIR (Teori Image Restorasi). Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini di ambil dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan humas PT.MEP. Data kemudian dianalisis mengunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya humas dalam meningkatkan brand image atau citra perusahaan dengan menggunakan dua faktor yaitu faktor Internal dan Eksternal. Faktor Internal menciptakan suasana nyaman didalam perusahaan dan meningkatkan pelayanan terhadap publik atau pelanggan, sedangkan secara Eksternal melalui media langsung seperti Kegiatan Gelar Oprasi Simpatik dan media komunikasi tidak langsung melalui media Massa seperti Call Center, media Online seperti Instagram, Facebook, dan portal berita.

Penelitian ini menyajikan permasalahan yaitu bagaimana upaya humas dalam meningkatkan brand image PT.MEP di Musi Banyuasin.

An Introduction to the International Criminal Court

The International Criminal Court has ushered in a new era in the protection of human rights. Protecting against genocide, crimes against humanity and war crimes, the Court acts when national justice systems are unwilling or unable to do so. Written by the leading expert in the field, the fourth edition of this seminal text considers the Court in action: its initial rulings, cases it has prosecuted and cases where it has decided not to proceed, such as Iraq. It also examines the results of the Review Conference, by which the crime of aggression was added to the jurisdiction of the Court and addresses the political context, such as the warming of the United States to the Court and the increasing recognition of the inevitability of the institution.

Written by the leading expert in the field, the fourth edition of this seminal text considers the Court in action: its initial rulings, cases it has prosecuted and cases where it has decided not to proceed, such as Iraq.

Relationships Between International Criminal Law and Other Branches of International Law

This course investigates the relationships between international criminal law and other branches of international law. It begins by examining four issues of general international law: the principal sources of international law, jurisdiction and immunities, State responsibility, and use of force. It then explores internationalhumanitarian law, focusing on definitions of war crimes and difficulties in linking IHL and ICL. Next, it examines refugee law, paying particular attention to the exclusion of war criminals from refugee protection and to international crimes that may be related to the rights and treatment of refugees. The final chapter explores the relationship between ICL and human rights law, examining the position of human rights within the Rome Statute of the ICC, as well as the human rights aspects of genocide, crimes against humanity, various procedural rights relating to fair international trials and the contribution of human rights fact-finding mechanisms.

Watch the interview with William Shabas on Relationships Between International Criminal Law and Other Branches of International LawThis course investigates the relationships between international criminal law and other branches of ...

The Cambridge Companion to International Criminal Law

An authoritative introduction to international criminal law written by renowned international lawyers, judges, prosecutors, criminologists and historians.

An authoritative introduction to international criminal law written by renowned international lawyers, judges, prosecutors, criminologists and historians.

Routledge Handbook of International Criminal Law

International criminal law has developed extraordinarily quickly over the last decade, with the creation of ad hoc tribunals in the former Yugoslavia and Rwanda, and the establishment of a permanent International Criminal Court. This book provides a timely and comprehensive survey of emerging and existing areas of international criminal law. The Handbook features new, specially commissioned papers by a range of international and leading experts in the field. It contains reflections on the theoretical aspects and contemporary debates in international criminal law. The book is split into four parts for ease of reference: The Historical and Institutional Framework – Sets international criminal law firmly in context with individual chapters on the important developments and key institutions which have been established. The Crimes – Identifies and analyses international crimes, including a chapter on aggression. The Practice of International Tribunals – Focuses on topics relating to the practice and procedure of international criminal law. Key Issues in International Criminal Law – Goes on to explore issues of importance such as universal jurisdiction, amnesties and international criminal law and human rights. Providing easy access to up-to-date and authoritative articles covering all key aspects of international criminal law, this book is an essential reference work for students, scholars and practitioners working in the field.

This book provides a timely and comprehensive survey of emerging and existing areas of international criminal law. The Handbook features new, specially commissioned papers by a range of international and leading experts in the field.

Transformasi paradigmatik UIN Raden Mas Said : integrasi kajian Islam dan sains, kearifan lokal, dan moderasi beragama

Buku yang berjudul “TRANSFORMASI PARADIGMATIK UIN RADEN MAS SAID: Integrasi Kajian Islam dan Sains, Kearifan Lokal dan Moderasi Beragama” ini dilatarbelakangi oleh transformasi kelembagaan dari IAIN Surakarta menjadi UIN Raden Mas Said Surakarta pada tahun 2021. Transformasi tersebut tentunya membawa berkah bagi seluruh keluarga besar civitas akademik UIN Raden Mas Said Surakarta untuk lebih memberi kontribusi bagi masyarakat, bangsa dan negara. Buku adalah bagian dari catatan refleksi perjalanan kampus ketika berstatus Institut yaitu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta dengan segala mandat yang diembannya sebagai kelanjutan dari kelembagaan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Surakarta dan IAIN Walisongo di Surakarta. Capaian-capaian ketika menjadi IAIN Surakarta adalah capaian-capaian yang uar bisa. Banyak prestasi yang diraih selama rentang waktu 10 tahun sejak tahun 2011. Prestasi-prestasi itulah yang kemudian mengantarkan transformasi kelembagaan menjadi UIN Raden Mas Said Surakarta. Hal terpenting dari catatan refleksi itu adalah refleksi terkait dengan pemantapan paradigma integrasi keilmuan yang dikembangkan di kampus kita yaitu integrasi ilmu-ilmu keislaman dengan sains dan teknologi (ilmu-ilmu sosial-humaniora dan ilmu-ilmu alam) dengan mempertimbangkan aspek-aspek kearifan lokal. Sejak era STAIN dan kemudian dilanjutkan di era IAIN, upaya perumusan integrasi keilmuan ini telah dikembangkan sedemikian rupa sehingga melahirkan kekayaan khazanah keilmuan. Inilah di antara hal penting yang dieksplor oleh para penulis dalam buku. Dengan ulasan berdasarkan pembidangan tridharma perguruan yaitu bidang Pendidikan-pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, buku ini mencakup pembahasan yang komprehensif untuk memahami perkembangan UIN Raden Mas Said Surakarta. Buku ini juga merefleksikan bagaimana membangun moderasi beragama di kampus melalui kegiatan tridharma perguruan tinggi. Moderasi beragama adalah tema yang sangat penting untuk membangun civitas akademika yang moderat dalam rangka menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang toleran, menghargai keragaman, menghargai kebudayaan lokal, dan budaya anti kekerasan. Dengan selesainya buku, kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag. M.Pd. yang telah memberi motivasi dan dorongan kepada LPPM baik secara kebijakan maupun dukungan anggaran sehingga buku ini dapat diterbitkan. Begitu juga kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para wakil rektor yang senantiasa mensupport program-program LPPM sehingga bisa memberi kontribusi positif bagi kampus dan civitas akademika.

Dr. H. Mudofir, S.Ag. M.Pd. yang telah memberi motivasi dan dorongan kepada LPPM baik secara kebijakan maupun dukungan anggaran sehingga buku ini dapat diterbitkan.

Pendidikan Budaya Anti Korupsi

Buku ini membahas tentang Konsep Korupsi, Faktor Penyebab Korupsi, Dampak Penyebab Korupsi, Nilai dan Prinsip Anti Korupsi, Upaya Pemberantasan Korupsi Melalui Penerapan Electronic Goverment, Upaya Pencegahan Korupsi, Instrumen Internasional Pencegahan Korupsi, Tindak Pidana Korupsi Dalam Perundangan dan Pencegahan Korupsi

Buku ini membahas tentang Konsep Korupsi, Faktor Penyebab Korupsi, Dampak Penyebab Korupsi, Nilai dan Prinsip Anti Korupsi, Upaya Pemberantasan Korupsi Melalui Penerapan Electronic Goverment, Upaya Pencegahan Korupsi, Instrumen ...

Posisi dan Peran Manusia dalam Alam

Menurut Deep Ecology Arne Naess (Tanggapan atas Kritik Al Gore)

Di satu sisi, krisis ekologis, yang berwajahkan banjir, longsor, kekeringan dan pemanasan global, menyengsarakan karena menghadirkan penderitaan bagi manusia. Di lain pihak, krisis tersebut adalah berkat karena mendorong manusia untuk berpikir dan bertanya tentang keberadaan dan kedudukannya dalam alam. Di manakah posisi dan peran manusia dalam alam? Apakah manusia adalah bagian integral dari alam dan karena itu memiliki tugas dan tanggung jawab untuk merawat dan memelihara alam atau sebaliknya terpisah dari alam dan karena itu merasa berkuasa untuk mengeksploitasi alam? Buku ini adalah upaya untuk menjawab pertanyaan ini. Berangkat dari paparan tentang ekosofi menurut Arne Naess, pemikiran ekologis Al Gore dan kritiknya atas ekologi-dalam Naess disusul tanggapan penulis atas kritik Al Gore, buku ini tiba pada kesimpulan bahwa kendati berbeda pendapat, Naess dan Gore sepakat bahwa manusia adalah bagian integral dari alam. Manusia adalah satu keluarga dengan alam. Oleh karena itu, manusia memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menjaga, merawat dan memelihara alam. Demikian, semoga buku ini membantu kita melakukan pertobatan ekologis guna merawat lingkungan alam dan lingkungan sosial menjadi rumah kita bersama dengan mengubah gaya hidup yang bukan hanya tidak ramah lingkungan, tetapi juga telah meningkatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Tanpa komitmen bersama dari semua pihak dan pelbagai negara di dunia, krisis ekologis yang semakin kompleks dan mengancam kelestarian bumi rumah tinggal kita bersama, bukannya semakin berkurang, melainkan akan semakin meningkat. Semoga semakin banyak orang dan banyak pihak tergugah untuk sungguh berkomitmen peduli-lingkungan hidup.

Chamber of Commerce, National Association of Manufacture), Conservative Foundations (antara lain: Koch and Scaife ... 316 Uraian lengkap lihat Riley E. Dunlap dan Aaron M. McCright, “Organized Climate Change Denial,” dalam The Oxford ...