Sebanyak 2053 item atau buku ditemukan

Membuat Aplikasi Ecommerce dengan Azure Web dan Xamarin

Pada buku Membuat Aplikasi Ecommerce dengan Azure Web dan Xamarin akan dibahas tentang: 1. Membuat Azure Web untuk aplikasi online shop 2. Membuat Aplikasi Android dengan Xamarin 3. Build Aplikasi. Buku dalam bentuk gambar sehingga mudah untuk dipahami

Pada buku Membuat Aplikasi Ecommerce dengan Azure Web dan Xamarin akan dibahas tentang: 1.

How to Create Selling eCommerce Websites

Designing and developing e-commerce websites is a puzzle with thousands of pieces. Not only are the layout and structure of your Web store important, but you also have to keep the user experience and conversion rates in mind. These are what, in the end, really convince your clients customers to click that shiny Buy now button. In this eBook (eBook 5) you will be studying the universal principles for successful e-commerce websites, which include improving your checkout process and making your product displays more attractive. In reality, optimizing your conversion rates takes little effort. Find out how to resolve small usability issues to immense effect. Are you familiar with A/B and multivariate testing? Use them to figure out how customers respond to minimal changes in design, content structure and check-out convenience. Customers decide whether to stay on a page in just a few (milli)seconds, so you better make them count. Only outstanding articles have made it into the book, according to Smashing Magazines high quality standards. Our authors are professionals, and their careful research figures largely in the book. Take the advice of experts who know exactly what they are writing about. TABLE OF CONTENTS - Getting Started With ECommerce - 5 Universal Principles For Successful ECommerce Sites - 12 Tips for Designing an Excellent Checkout Process - How to Engage Customers in Your ECommerce Website - Principles of Effective Search in ECommerce Design - 15 Common Mistakes in ECommerce Design - E-Commerce: Fundamentals of a Successful Re Design - Improve Your ECommerce Design With Brilliant Product Photos - How To Use Photos To Sell More Online - Design To Sell: 8 Useful Tips To Help Your Website Convert - 7 More Useful Tips To Help Your Site Convert - Optimizing Conversion Rates: Less Effort, More Customers - Optimizing Conversion Rates: Its All About Usability - Use Conversions To Generate More Conversions - The Ultimate Guide To A/B Testing - Multivariate Testing: 5 Simple Steps to Increase Conversion Rates

Only outstanding articles have made it into the book, according to Smashing Magazines high quality standards. Our authors are professionals, and their careful research figures largely in the book.

An Empirical Study. Emerging Trends in E-Commerce

A Field Study to Evaluate Trust and Security Parameters for Online Consumers in Online Shopping and E-Banking

Just as today's economy is a mixture of old and new, similarly, marketing pattern is a hybrid of the traditional and the modern. The traditional marketing competencies have established their deep roots since the time immemorial, however, new technological competencies have also been absorbed in the market to add potential for growth. As 'trust' forms a background for the growth of e-Commerce, therefore, a field study has been conducted in order to explore the patterns of trust and security for consumers in 'e'-marketing.

Just as today's economy is a mixture of old and new, similarly, marketing pattern is a hybrid of the traditional and the modern.

Hakikat Ilmu Tasawuf

Tasawuf melatih jiwa dan membebaskan kita dari hal negatif kehidupan yang tercermin pada akhlak mulia dan kita makin dekat kepada Allah Swt. Ilmu tasawuf wajib dipelajari, karena segala sesuatu ada hakikat dan maknanya (tujuan). Datang ditemani tangis, pergi juga ditemani tangis. Maka dari itu tetaplah bersyukur dalam segala keadaan apapun Membangun rumah penting, Membangun Akhlak Mulia jauh lebih penting Apabila seorang mukmin sukses dalam mengendalikan hawa nafsu, maka ia akan mampu menahan diri dari segala larangan Allah Swt dan tidak berat dalam melaksanakan semua perintah-Nya.

Tasawuf melatih jiwa dan membebaskan kita dari hal negatif kehidupan yang tercermin pada akhlak mulia dan kita makin dekat kepada Allah Swt. Ilmu tasawuf wajib dipelajari, karena segala sesuatu ada hakikat dan maknanya (tujuan).

TASAWUF AKHLAKI: Ilmu Tasawuf yang Berkonsentrasi dalam Perbaikan Akhlak

Buku hadir sebagai buah kegelisahan melihat dan mengamati keadaan dewasa ini. Tampaknya akhlak manusia semakin hancur dan kebablasan disebabkan pengaruh global. Kebebasan manusia memperturutkan keinginan dan hawa nafsunya tanpa memikirkan konsekuensinya. Ajaran yang terdapat dalam tasawuf akhlaki antara lain: 1) Takhalli, yaitu penyucian diri dari sifat-sifat tercela. 2) Tahalli, yaitu menghiasi dan membiasakan diri dengan sikap perbuatan terpuji. 3) Tajalli, yaitu tersingkapnya Nur Ilahi (cahaya Tuhan) seiring dengan sirnanya sifat-sifat kemanusiaan yang negatif pada diri manusia setelah tahapan takhalli dan tahalli. Tasawuf akhlaki akan mewujudkan akhlak mulia kepada manusia yang mengamalkan ajaran-ajarannya. Akhlak mulia adalah puncak dari segala amal ibadah manusia, ibarat pohon kayu adalah buahnya. Buah pohon kayu itu, baik atau buruk tergantung perawatannya dan pemeliharaannya. Begitu pula gambaran amal ibadah dan akhlak manusia. Jadi indikator ibadah manusia, diterima atau tidak diterima oleh Allah swt, dapat dilihat dan diamati dari akhlaknya (bersikap dan bertutur kata) dalam kehidupan sehari-harinya.

Buku hadir sebagai buah kegelisahan melihat dan mengamati keadaan dewasa ini.

Wahdat al-Wujud Ibn ‘Ata’ Allah al-Sakandari Perspektif Tasawuf Falsafi

Dari segi corak ajaran dan pembahasan, Tasawuf terbagi menjadi dua; Tasawuf Amali dan Tasawuf Falsafi. Sebagian orang beranggapan bahwa Tasawuf Falsafi adalah tasawuf yang tidak bersumber dari al-Qur’an dan Hadis. Tentu anggapan ini keliru terlebih jika menjadikan al-Shaykh al-Akbar Ibn ‘Arabi sebagai tokoh Tasawuf Falsafi. Menurut pengakuan Ibn ‘Arabi dalam karya monumentalnya al-Futuhat al-Makkiyah, apa yang dia tulis dalam karyanya tersebut tidak lain adalah hasil pemahamannya terhadap al-Qur’an. Inti Tasawuf adalah tasfiyah wa mushahadah. Penyucian jiwa dan penyaksian kepada Allah Swt. Seseorang yang berhasil menyucikan jiwanya maka dia akan mengenal Allah Swt (makrifatullah). Proses penyucian jiwa (tasfiyah) kadang dibagi menjadi dua, takhalli dan tahalli. Setelah tahap ini dilalui maka seseorang akan mengalami tajalli, nama lain dari mushahadah. Ibn ‘Arabi dianggap sebagai tokoh Sufi yang mengenalkan istilah wahdat al-wujud yang menurut penulis tidak lain adalah bentuk lain dari tajalli, mushahadah, atau makrifatullah yakni maqam spiritual yang dicapai oleh para sufi setelah mengalami fana dan baqa’. Mushahadah atau Tajalli mengambil banyak bentuk dan dijelaskan oleh para sufi dengan berbagai istilah. Al-Hallaj mengenalkan istilah hulul, Rabiah al-Adawiyah dengan konsep mahabbah, Abu Yazid dengan konsep ittihad, Imam al-Ghazali dengan konsep makrifat, Ibn ‘Arabi dengan konsep wahdat al-wujud, Suhrawardi al-Maqtul dengan ishraqiyah, Sirhindi dengan wahdat al-Shuhud, Mulla Sadra dengan Hikmah al-Muta’alliyah, Burhanpuri dengan martabat tujuh, dan Syekh Siti Jenar dengan manunggaling kawula gusti. Buku ini mencoba untuk membahas konsep wahdat al-wujud Ibn ‘Ata’ Allah al-Sakandari dalam kitab al-Hikam. Beberapa ungkapan Ibn ‘Ata’ Allah al-Sakandari dalam kitab al-Hikam dapat dikategorikan dalam wilayah pembahasan wahdat al-wujud.

Dari segi corak ajaran dan pembahasan, Tasawuf terbagi menjadi dua; Tasawuf Amali dan Tasawuf Falsafi.

Buku Saku Tasawuf

Sekurangnya selama dua dekade--di negeri-negeri maju bahkan sejak setengah abad--yang lalu, kita menyaksikan kembalinya spiritualisme atau mistisisme ke dalam kehidupan manusia modern. Demikian pula halnya dengan spiritualisme Islam, yakni tasawuf. Keberhasilan peradaban modern dalam memenuhi tuntutan kemakmuran hidup ternyata justru menggarisbawahi dahaga orang pada spiritualisme. Tapi, kenyataan ini tak lantas menghapus kesan di benak banyak orang bahwa tasawuf terkait erat dengan irasionalitas, klenik, bid'ah (mengada-adakan--dan mempersulit--hal-hal yang tak ada dalam sistem kepercayaan Islam), bahkan syirik. Harus diakui bahwa tuduhan-tuduhan itu, meskipun terkadang berlebihan dan bersifat pukul rata, bukannya sama sekali tak punya alasan. Maka, buku kecil ini memiliki fungsi ganda. Pertama, memaparkan tasawuf secara proporsional, ringkas, populer, dan mudah dipahami, tetapi sedapat mungkin juga cukup komprehensif dan tidak dangkal. Kedua, mempromosikan sejenis tasawuf positif--sebagai lawan tasawuf negatif atau eksesif--yang sejalan dengan prinsip tauhid, akhlak Islam, rasionalitas, sikap proporsional terhadap kehiduapn duniawi, dan juga penghargaan terhadap sains. Meskipun ringkas dan populer, pembaca akan mendapati pandangan-pandangan segar yang tak segera bisa didapat dari buku-buku sejenis yang lebih berat. Dengan membaca buku ini, Anda diharapkan dapat mengetahui: * Makna tasawuf * Manfaat bertasawuf * Sejarah aliran-aliran tasawuf * Konsep-konsep kunci tasawuf, khususnya zuhud * Perbedaan tasawuf positif dan tasawuf negatif atau eksesif * Tasawuf dan rasionalitas. Sebuah buku saku yang mencerahkan tentang soal penting dan pelik dengan gaya penyampaian yang simpel dan mengalir. [Mizan, Haidar Bagir, Tasawuf, Sufi, Islam, Indonesia]

Sebuah buku saku yang mencerahkan tentang soal penting dan pelik dengan gaya penyampaian yang simpel dan mengalir. [Mizan, Haidar Bagir, Tasawuf, Sufi, Islam, Indonesia]

ISLAM SUFISTIK

MEMBUMIKAN AJARAN TASAWUF YANG HUMANIS, SPIRITUALIS DAN ETIS

Tasawuf sebagai suatu disiplin ilmu yang mengandung banyak hikmah dan uswah serta qudwah yang dicontohkan para kaum sufi sehingga ilmu ini mampu mengantarkan seseorang kepada tingkatan kedekatan kepada Allah Swt. Berbagai macam amaliah dan ajaran yang telah disusun-dipraktikkan kaum sufi dalam dunia tasawuf memberikan sebuah jalan bagi manusia untuk bisa meraih kedekatan sepenuhnya dengan Allah, untuk bisa mensucikan jiwanya, sehingga bisa meraih kebahagiaan sejati, kedamaian dan ketenangan yang kontinu. Akhirnya, menjadi manusia yang senantiasa berada di bawah ketataan dan kepatuhan kepada-Nya. Ketaatan dan kepatuhan inilah yang nantinya bisa ‘menggiring’ umat Islam kepada jalan yang lurus, sikap moderat, kebijaksanaan, mencintai kedamaian, keharmonisan dan perdamaian serta kepekaan sosial yang tinggi. Islam sufistik ingin menorehkan sebuah paradigma yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, moraliras di samping nilai spiritualitas. Tiga nilai inilah yang ingin disebarkan, disosialisasikan dan diaktualisasikan ke dalam kehidupan masyarakat khususnya umat Islam, agar menjadi umat yang wasathiyah, tasamuh, tawazun, i’tidal, ta’awun di samping istiqamah dalam berzikir, beribadah dan bermunajah. Islam sufistik juga ingin menghapus “kesan” negatif terhadap dunia sufi yang “dituduh” anti terhadap aspek sosial, fokus pada aspek ruhani semata dan sejenisnya. Melalui gagasan Islam sufistik inilah wajah tasawuf akan dikembalikan dan dikuatkan bahwa dalam tasawuf tidak hanya mengajarkan pada satu aspek saja, melainkan mensinergikan-mengintegrasikan satu aspek kepada aspek lain dalam menuju Zat yang Maha Satu. Untuk itu, buku ini hadir dalam rangka membumikan ajaran-ajaran tasawuf yang humanis, spiritualis dan etis di tengah-tengah masyarakat post modern abad 21 M ini dengan wajah Islam sufistik.

Islam sufistik ingin menorehkan sebuah paradigma yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, moraliras di samping nilai spiritualitas.

Tasawuf Anak Muda (Yang Muda Yang Berhati Mulia)

Juara sejati tidak lahir dari seorang pemalas yang tak mau berjuang. Juara sejati adalah mereka yang rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran bahkan jiwa dan raga untuk meraih yang dicita-citakan. Dengan segenap tenaga mereka kerahkan, tantangan dan rintangan pun harus ia lalui. Begitupula pantangan dan larangan yang harus dengan sabar mereka tinggalkan. Bukan karena apa-apa dan bukan-pula karena siapa-siapa, melainkan mendapat tempat di sisi sang Khalik Allah swt. itulah jawara sejati. Buku ini hadir sebagai penambah wawasan bagi penempuh jalan (salik). Terkhusus kepada anak muda yang jiwanya senantiasa guncang dalam mencari jati diri sesungguhnya. Buku ini bukan untuk menuntut pembacanya menjadi sorang sufi sejati. Melainkan sebagai salah satu diantara sekian banyak pilihan bagi siapa saja yang ingin belajar untuk mengenal siapa dirinya sesungguhnya, dan berusaha untuk menjadi juara di mata Allah swt.

Juara sejati tidak lahir dari seorang pemalas yang tak mau berjuang.

Mengenal Tasawuf

Sekurangnya selama dua dekade–di negeri-negeri maju bahkan sejak setengah abad–yang lalu, kita menyaksikan kembalinya spiritualisme atau mistisisme ke dalam kehidupan manusia modern. Demikian pula halnya dengan spiritualisme Islam, yakni tasawuf. Keberhasilan peradaban modern dalam memenuhi tuntutan kemakmuran hidup ternyata justru menggarisbawahi dahaga orang pada spiritualisme. Mistisisme sekaligus juga mengembalikan wajah cinta dan kedamaian agama di tengah hawa kebencian dan kekerasan yang mewabah belakangan ini. Maka, buku kecil ini memiliki fungsi ganda. Pertama, memaparkan tasawuf secara proporsional, ringkas, populer, dan mudah dipahami, tetapi sedapat mungkin juga cukup komprehensif dan tidak dangkal. Kedua, mempromosikan sejenis tasawuf positif–sebagai lawan tasawuf negatif atau eksesif–yang sejalan dengan prinsip cinta, akhlak, kebaikan, sikap proporsional terhadap kehidupan duniawi, rasionalitas, dan juga penghargaan terhadap sains. Meskipun ringkas dan populer, pembaca akan mendapati pandangan-pandangan segar yang tak segera bisa didapat dari buku-buku sejenis yang lebih berat. Dengan membaca buku ini, Anda diharapkan dapat mengetahui: * Makna tasawuf * Manfaat bertasawuf * Tasawuf sebagai mazhab cinta dan perwujudan rukun ihsân * Sejarah aliran-aliran tasawuf * Kosmologi, epistemologi, dan ontologi tasawuf * Konsep-konsep kunci tasawuf, khususnya zuhud dan ‘uzlah * Tentang mursyid dan tarekat * Tentang tasawuf dan Metode Takwil [Mizan, Noura Books, Nourabooks, Religi, Islam, Sufisme, Tasawuf, Dewasa Indonesia]

Sekurangnya selama dua dekade–di negeri-negeri maju bahkan sejak setengah abad–yang lalu, kita menyaksikan kembalinya spiritualisme atau mistisisme ke dalam kehidupan manusia modern.