Sebanyak 11012 item atau buku ditemukan

Pendidikan Islam di Malaysia

dari pondok ke universiti

Bab 1; Pendidikan Tinggi Islam -- Bab 2; Perkembangan Pendidikan Tinggi Islam di Malaysia -- Bab 3; Penubuhan dan perkembangan Kolej Islam Malaya -- Bab 4; Pengurusan pentadbiran Kolej Islam Malaysia -- Bab 5; Perkembangan kokurikulum Kolej Islam Malay.

kepada masyarakat Islam di negara ini kerana hasrat mereka untuk melihat
lahirnya sebuah institusi pengajian tinggi Islam akhirnya tercapai . Fenomena
perkembangan institusi pengajian tinggi Islam tidak terhenti dengan penubuhan
Kolej ...

Pendidikan Islam di Malaysia

sejarah dan pemikiran

Islamic education and the role of higher educational institutions in Malaysia.

Islam sebagaimana telah disebutkan di atas telah menyinarkan kembali
kedudukan umat Islam sehingga zaman ini dikatakan orang sebagai zaman
Kebangkitan Semula Islam . 3 . CABARAN - CABARAN TERHADAP PEMIKIRAN
ISLAM ...

Didaktik dan methodik untuk pendidikan agama Islam di sekolah dasar

Didactics and teaching methods for Islamic education in elementary schools of Indonesia.

Perkembangan Agama Islam berdjalan sangat pesat . dengan djalan pergaulan
dan perkawinan. Djalan perkawinan inilah jang membuat Agama Islam, jang
mula hanja dipeluk setjara perseorangan, mendapatkan pemeluk baru setjara ...

TEOLOGI PENDIDIKAN : Upaya Mencerdaskan OTak & Qalbu

Secara etimologi Teologi adalah ilmu pengetahuan tentang Tuhan. Sementara dalam Islam kata padanan dari teologi ini adalah tauhid atau kalam. Masyarakat dikampung-kampung lebih mengenal ilmu ini dengan Kajian Sifat 20. Sementara jika di kaitkan dengan pendidikan, sebagaimana pendidikan itu sendiri adalah bimbingan atau pimpinan yang dilakukan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama maka dapatlah kita pahami bahwa Teologi Pendidikan adalah ‘usaha yang dilakukan oleh manusia dengan berfikir secara benar dan sungguh-sungguh untuk ma’rifatullah (mengenal Allah) dengan menyelaraskan keinginan Allah SWT dengan keinginannya atau sebaliknya keinginan manusia dengan keinginan Tuhannya (mencapai Ridha); dalam seluruh realitas aspek kehidupan sebagai rasa tanggung jawab sebagai seorang hamba‘. Manusia harus berteologi sehingga terjalinlah hubungan mesra dengan Tuhan, selalu merasa diawasi dalam setiap gerak geriknya dan melakukan setiap (aktivitas) dengan kehati-hatian; apakah ini telah sesuai dengan kehendak Tuhan?. Teologi pendidikan mengamanatkan misi “sebuah upaya untuk menyelaraskan masyiatullah dan masyiatul-’ibad”. Jika ditelusuri secara mendalam, ternyata dari konsep masyiah itulah lahirnya ruh atau inti dari pendidikan Islam.

Secara etimologi Teologi adalah ilmu pengetahuan tentang Tuhan.

Pendidikan Karakter

Mengembangkan Karakter Anak yang Islami

Anak merupakan anugerah dan amanah yang diberikan Allah kepada orang tua. Anak juga merupakan cikal bakal penerus kemajuan suatu bangsa dan agama. Untuk itu, penting bagi orang tua dan guru dalam memberikan pendidikan karakter bagi anak agar menjadi pribadi yang tangguh, memiliki akhlak mulia, dan cerdas dalam menyikapi perubahan zaman. Buku ini membahas tentang strategi dan cara mendidik anak untuk dapat memiliki karakter dan akhlak mulia. Atribut pengembangan karakter dikaji berdasarkan ayat-ayat Alquran dan sunah Rasulullah yang dijadikan sebagai dasar dalam membahas pendidikan karakter di dalam keluarga dan di sekolah. Analisis ayat Alquran yang menceritakan tentang strategi pendidikan berdasarkan kisah Luqman dalam mendidik anak juga dibahas dalam buku ini. Pengembangan karakter anak berdasarkan Alquran dan sunah Rasulullah ternyata sesuai dengan konsep psikologi modern yang dapat diterapkan oleh orang tua dan pendidik dalam upaya membentuk karakter anak. Tahapan rinci dalam mendidik anak untuk setiap tingkat usia juga disajikan secara lengkap. Buku ini dapat menjadi referensi yang tepat bagi orang tua, guru, dan masyarakat pada umumnya dalam mendidik dan membentuk karakter anak berdasarkan keteladanan dan pembiasaan bagi anak sejak usia dini sesuai dengan Alquran dan sunah Rasulullah.

Untuk itu, penting bagi orang tua dan guru dalam memberikan pendidikan karakter bagi anak agar menjadi pribadi yang tangguh, memiliki akhlak mulia, dan cerdas dalam menyikapi perubahan zaman.

Model Pendidikan Tasawuf Pada Tariqah Shadhiliyah

Masyarakat modern merasa kehilangan pegangan hidup setelah mereka terlelap dalam kehidupan materialismenya, kemudian mengalami kebingungan. Mereka menjadi bingung dan skeptis dengan materialisme. Karenanya mereka berpikir tentang sesuatu yang lebih dari sekedar benda-benda di sekeliling mereka, bahwasanya ada hal-hal yang transenden di balik kehidupan manusia. Oleh karena itu sebagian manusia kembali kepada nilai-nilai keagamaan, sebab salah satu fungsi agama adalah memberikan makna bagi kehidupan. Dalam agama Islam terdapat ajaran yang dikenal dengan istilah tasawuf. Sesuai dengan pandangan tasawuf dalam tariqah Shadhiliyah ini, antara lain: Tidak menganjurkan murid-muridnya untuk meninggalkan profesi dunia dan tidak melarang mereka untuk menjadi orang kaya secara materi, asalkan hatinya tidak bergantung pada harta yang dimilikinya, memperhatikan pelaksanaan syariat Islam, zuhud dengan mengosongkan hati dari selain Allah. Selain itu, mereka harus berupaya mencapai “langit” (mengenal Dzat Allah) dan beraktifitas dalam realita di “bumi” ini. Beraktifitas sosial untuk kemaslahatan umat adalah bagian integral dari hasil kontemplasi. Karena jiwa manusia membutuhkan Tasawuf, maka perlu ditransformasikan kepada generasi penerus melalui pendidikan Tasawuf. Semoga buku ini menjadi ilmu yang bermanfaat. [ ]

Masyarakat modern merasa kehilangan pegangan hidup setelah mereka terlelap dalam kehidupan materialismenya, kemudian mengalami kebingungan.

Reaktualisasi Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an

Buku ini diberi judul Reaktualisasi Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an. Hal-hal yang mendasari pemilihan judul buku, beberapa kajian yang relevan, dan metode ditulis dalam satu bab yang diberi judul Bab I Pendahuluan. Bab II berjudul Etika Berbahasa dalam Beberapa Etnik dan dalam Islam mengantarkan pembaca untuk memasuki etika berbahasa, sebelum masuk ke karakter kebahasaan. Hal ihwal karakter dan pendidikan karakter dinyatakan dalam Bab III Karakter dan Pendidikan Karakter. Selanjutnya, Karakter Kebahasaan Nabi Muhammad Sebagai Penutur dan Karakter Kebahasaan Nabi Muhammad Sebagai Mitra Tutur masing-masing ditulis pada bab IV dan V. Kedua bab terakhir adalah kajian terhadap surat dan ayat Al-Quran yang menggunakan kata Muhammad. Integrasi dan interelasi antara kedua bab terakhir dengan karakter menurut Depdiknas, dinyatkan pada bab VI, yakni Reaktualisasi Pendidikan Karakter Berbasis Karakter Nabi Muhammad. Konstribusi Bahasa Sastra dalam Pendidikan Karakter ditulis pada bab VII. Buku ini diakhiri dengan penutup, yakni pada bab VIII.

Buku ini diberi judul Reaktualisasi Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an.