Sebanyak 1364 item atau buku ditemukan

Kontribusi Landasan Pendidikan dalam Aspek Humas Pendidikan

RINGKASAN Fungsi manajemen humas pendidikan sudah selayaknya di rekonstruksi untuk dapat beradaptasi di era Society 5.0. Di satu sisi untuk merespon persaingan antar lembaga pendidikan sedangkan di sisi lain untuk mempercepat akses teknologi dan informasi dalam menjalankan fungsi strategisnya. Fungsi manajemen humas pendidikan dalam memberikan pelayanan terbaik merupakan wujud perhatian serta responsif terhadap persaingan antar lembaga di era Society 5.0. Fungsi manajemen humas pendidikan tidak optimal apabila informasi melalui teknologi belum tepat sasaran. Sasaran yang dimaksud adalah masyarakat selaku stake holder. Selanjutnya, dukungan pihak eksternal lembaga terhadap program humas pendidikan dapat terjadi apabila informasi yang disampaikan komprehensif berkaitan dengan kemajuan dan prestasi peserta didiknya, baik terkait dengan kurikulum maupun proses pembelajaran. Di sisi lain, fungsi manajemen humas pendidikan memiliki peran penting untuk lembaga pendidikan. Manajemen humas pendidikan hendaknya dapat berkolaborasi dalam membangun hubungan yang harmonis antara lembaga dengan masyarakat. Fungsi manajemen humas pendidikan dalam lembaga adalah untuk mendukung upaya pembinaan hubungan yang selaras dan timbal balik agar diperoleh pemahaman dan penerimaan yang memadai baik lembaga maupun masyarakat. Sudah selayaknya manajemen humas pendidikan tidak dipandang sebagai fungsi teknis dan media hubung melainkan pada fungsi strategis. Teknologi dan informasi yang dikelola humas pendidikan merupakan hal mendasar sejajar dengan manajemen lembaga. Meskipun praktiknya masih ditemukan beragam fungsi humas, yakni government relations, community relations, media relations. Lembaga pendidikan dengan menempatkan fungsi manajemen humasnya sebagai fungsi strategis selanjutnya dapat beradaptasi dan responsif terhadap kebutuhan zaman. Ditengah pesatnya gempuran teknologi dan informasi melahirkan masyarakat baru yakni masyarakat teknologi dan masyarakat informasi. Masyarakat ini dikelompokkan sebagai masyarakat yang kritis terhadap terpaan informasi melalui teknologi yang mudah diakses. Masyarakat ini bukan lagi masyarakat pasif yang mudah dipengaruhi oleh informasi yang tidak berdasarkan data. Perubahan masyarakat ini sudah seharusnya direspon cepat oleh lembaga dalam menempatkan fungsi manajemen humasnya sebagai fungsi strategis. Oleh karena itu, fungsi manajemen humas pendidikan dapat optimal dalam menjalankan perannya di lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan sebagai agen perubahan dalam mencetak generasi bangsa memiliki posisi sentral dalam pengembangan kualitas generasi muda. Lembaga pendidikan yang terhubung langsung kepada masyarakat baik internal maupun eksternal merupakan jembatan penghubung antara lembaga pendidikan dengan masyarakatnya. Humas pendidikan merupakan garda depan dalam menjaga reputasi sebuah lembaga pendidikan. Optimalisasi humas pendidikan dalam peran strategisnya akan memberikan dampak signifikan terhadap capaian tujuan. Tentunya tujuan ini dapat terwujud melalui dukungan dari manajemen pendidikan dalam memberikan kesempatan dan wewenang penuh kepada humas pendidikan dalam menjalankan langkah strategisnya. Penempatan humas pendidikan dalam struktur manajemen memberikan deskripsi objektif tentang urgensi dari keberadaan fungsi ini. Penempatan posisi ini juga menentukan keefektifan dalam menerapkan program kerja humas pendidikan ke ranah strategis. Tuntutan zaman dan kebutuhan masyarakat teknologi dan informasi menjadi keniscayaan humas pendidikan untuk dapat beradaptasi dengan cepat. Fungsi manajemen humas tidak dapat berjalan secara optimal diantaranya karena fungsi dan perannya tidak terintegratif ke tingkat pimpinan manajemen puncak atau top management sebagai pengambil keputusan secara strategis. Beberapa fungsi manajemen humas pendidikan telah diuraikan. Pertama, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi manajemen dalam menentukan kebutuhan dan sikap masyarakat, fungsi humas pendidikan sebagai fungsi harmonisasi lembaga pendidikan dengan masyarakat, dan fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi merencanakan serta melaksanakan program kerja untuk mendapatkan dukungan dan kepercayaan masyarakat. Kedua, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi teknisi komunikasi, fungsi humas pendidikan sebagai fungsi expert prescriber dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi fasilitator komunikasi untuk memastikan berjalannya komunikasi dua arah antara lembaga pendidikan dengan masyarakat, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi fasilitator proses pemecah masalah dengan berkoordinasi dengan manajamen lembaga pendidikan secara strategis. Ketiga, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi internal dalam membangun dan mempertahankan hubungan kondusif antara manajer pendidikan dan masyarakat lembaga pendidikan, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi publisitas yakni ketersediaan informasi humas pendidikan untuk diinformasikan melalui media internal maupun eksternal, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi advertising yakni untuk menjangkau masyarakat luas, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai opini postif, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi public affairs yakni membangun dan mempertahankan hubungan dalam hal kebijakan publik, fungsi humas pendidikan sebagai fungsi lobbying yakni menjalin dan memelihara hubungan dalam hal undang-undang dan regulasi yang sudah ditetapkan, fungsi humas pendidikan sebagai fungsi manajemen isu yakni proaktif dalam mengantisipasi, mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merespon isu-isu kebijakan publik, dan fungsi humas pendidikan sebagai fungsi hubungan investor yakni membangun dan menjaga hubungan yang bermanfaat dengan stake holeder dalam hal optimalisasi minat masyarakat. Rekonstruksi fungsi manajemen humas pendidikan perlu dilakukan terutama dalam merespon era Society 5.0. Konteks rekonstruksi fungsi manajemen humas pendidikan selanjutnya disesuaikan dengan kebutuhan, adaptasi serta akulturasi yang terdapat pada konsepsi Society 5.0. Adapun beberapa definisi tentang Society 5.0 telah diuraikan. Pertama, Society 5.0 menempatkan manusia sebagai pusat inovasi dan pengintegrasian teknologi dalam meningkatkan kualitas hidup, tanggung jawab sosial yang berkelanjutan. Kedua, Society 5.0 merespon evolusi teknologi, informasi dan komunikasi yang membawa perubahan secara drastis dalam menciptakan nilai-nilai baru dan menjadi pilar kebijakan industry di berbagai Negara. Setidaknya ada lima hal yang ditawarkan dalam konsepsi Society 5.0, yakni (a) transformasi digital, (b) tantangan yang dihadapi, (c) masyarakat 5.0, (d) peningkatan masyarakat 5.0, dan (e) inisiatif industri. Tujuan ditawarkan lima konsepsi dalam Society 5.0 di atas adalah untuk mewujudkan masyarakat yang menikmati hidup sepenuhnya. Fokus utama Society 5.0 yakni kepada masyarakat dalam menggunakan teknologi untuk pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi. Ketiga, Society 5.0 menempatkan masyarakat sebagai pusat keseimbangan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dengan sistem integrasi dunia maya dan dunia nyata. Tujuan dari Society 5.0 adalah mewujudkan masyarakat dimana manusia benar-benar menikmati hidup dan merasa nyaman. Keempat, Society 5.0 menempatkan masyarakat sebagai fokus kepentingan dan kenyamanan dalam menggunakan teknologi canggih, IoT (Internet of Things), robot, dan kecerdasan buatan (AI), Augmented Reality (AR) secara aktif dalam kehidupan, industry, perawatan kesehatan dan bidang lain. Kelima, Society 5.0 merupakan pengembangan dari konsep 4.0 dengan memerhatikan aspek sosial yang relevan beserta tantangannya dengan fokus kepada masyarakat untuk berinovasi dalam merespon transformasi teknologi berdasarkan kaidah-kaidah kemanusiaan. Uraian definisi Society 5.0 di atas mengarah pada pemanfaatan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan sosial yang dapat dirasakan oleh manusia dan mewujudkan menusia lebih bahagia. Rekonstruksi fungsi manajemen humas pendidikan di era Society 5.0 lebih pada merespon persaingan antar lembaga pendidikan dan untuk mempercepat akses teknologi dan informasi dalam menjalankan fungsi strategisnya. Artikel ini yang kemudian menjadi landas pacu untuk menjelaskan tujuan bagaimana dan apa yang seharusnya dilakukan dalam rekonstruksi fungsi humas pendidikan di era Society 5.0.

RINGKASAN Fungsi manajemen humas pendidikan sudah selayaknya di rekonstruksi untuk dapat beradaptasi di era Society 5.0.

Manajemen Perkantoran

Kehadiran kantor bagi suatu organisasi sangat penting. Kantor merupakan pusat organisasi. Organisasi tidak dapat berfungsi tanpa kantor. Kantor adalah energi utama aktivitas organisasi. Seperti jam tangan tidak akan berfungsi tanpa energi pendorong utama. Kantor berperan begitu sentral, seperti otak dalam tubuh manusia. Kantor merupakan pusat syaraf dari keseluruhan operasi bisnis organisasi. Tanpa kantor yang efisien dan terorganisir dengan baik, kegiatan usaha tidak dapat dilakukan secara sistematis dan efisien.

Beberapa tujuan ditetapkannya SPM adalah: 1) Masyarakat akan terjamin menerima suatu pelayanan publik dari pemerintah daerah dengan ... 3) SPM dapat menjadi alat untuk meningkatkan akuntabilitas pemerintah daerah terhadap masyarakat; ...

Quantitative Data Analysis

A Companion for Accounting and Information Systems Research

This book offers postgraduate and early career researchers in accounting and information systems a guide to choosing, executing and reporting appropriate data analysis methods to answer their research questions. It provides readers with a basic understanding of the steps that each method involves, and of the facets of the analysis that require special attention. Rather than presenting an exhaustive overview of the methods or explaining them in detail, the book serves as a starting point for developing data analysis skills: it provides hands-on guidelines for conducting the most common analyses and reporting results, and includes pointers to more extensive resources. Comprehensive yet succinct, the book is brief and written in a language that everyone can understand - from students to those employed by organizations wanting to study the context in which they work. It also serves as a refresher for researchers who have learned data analysis techniques previously but who need a reminder for the specific study they are involved in.

This book offers postgraduate and early career researchers in accounting and information systems a guide to choosing, executing and reporting appropriate data analysis methods to answer their research questions.

Introduction to Research Methods and Data Analysis in Psychology

This third edition of Introduction to Research Methods and Data Analysis in Psychology provides you with a unique, balanced blend of quantitative and qualitative research methods. Highly practical in nature, the book guides you, step-by-step, through the research process and is underpinned by SPSS screenshots, diagrams and examples throughout.

This third edition of Introduction to Research Methods and Data Analysis in Psychology provides you with a unique, balanced blend of quantitative and qualitative research methods.

Methods and Data Analysis for Cross-Cultural Research

Heavy migration patterns, the globalization of markets, and increased cross-cultural communications have made cross-cultural research a necessity in the behavioral and social sciences. This type of research is a natural and inevitable extension for researchers whose earlier focus was on intracultural studies. In Methods and Data Analysis for Cross-Cultural Research, authors Fons Van de Vijver and Kwok Leung have developed a long-awaited guide for graduate students and professionals that presents cross-cultural methodology in a practical light. Covering all the major issues in the field, this volume's presentation of theory serves as a jumping board for the practical discussion of methods, design, and analysis that follows. The central focus is primarily on the design and analysis of quasi-experiments, which is the dominant framework for cross-cultural research. This volume presents an up-to-date overview of the most important tools of cross-cultural research and illustrates the most meaningful techniques in feature boxes, complete with sample data. Professionals and students in the field of cross-cultural research will undoubtedly recognize that this is the most up-to-date and comprehensive practical guide on the market. Students and academics in the fields of clinical/counseling psychology, social work, research methods, sociology, ethnic studies, and social psychology will be grateful for this handy reference when conducting cross-cultural research.

This volume presents an up-to-date overview of the most important tools of cross-cultural research and illustrates the most meaningful techniques in feature boxes, complete with sample data.

Open and Distance Education Theory Revisited

Implications for the Digital Era

This book explores foundational theories that have been applied in open and distance education (ODE) research and refined to reflect advances in research and practice. In addition, it develops new theories emerging from recent developments in ODE. The book provides a unique and up-to-date source of information for ODE scholars and graduate students, enabling them to make sense of essential theory, research and practice in their field, and to comprehend the gaps in, and need for further enquiry into, theoretical approaches in the digital era. It also offers theory-based advice and guidelines for practitioners, helping them make and justify decisions and actions concerning the development, implementation, research and evaluation of ODE.

This book explores foundational theories that have been applied in open and distance education (ODE) research and refined to reflect advances in research and practice.

Problems of education and teaching in the era of digital society

Collection of Scientific Articles

It is the 8th issue of the international scientific journal "European Scientific e-Journal" (Czech Republic). There are 5 scientific works of the scientists and researchers from Slovakia, Romania, Bulgaria, and Russia. The scientific articles are written in English and Slovak languages.

It is the 8th issue of the international scientific journal "European Scientific e-Journal" (Czech Republic).

Strategic Marketing of Higher Education in Africa

Strategic Marketing of Higher Education in Africa explores higher education marketing themes along the lines of understanding higher education markets, university branding and international marketing strategies, digital marketing, and student choice-making. The Higher Education landscape around the world is changing. There is global competition for students' enrolments, universities are competing within their home market as well as in the international market, and as government funding for public universities is reducing there is pressure on universities to seek additional income by increasing their student enrolment. African universities are not an exception in this competitive market. This book is unique in providing a composite overview of strategic marketing and brand communications of higher education institutions in Africa. It recognises that there is a growing need for universities to understand the stakeholders and develop strategies on how best to engage with them effectively. Highlighting the unique characteristics, nature, and challenges of African universities, this book explores the marketisation strategies of African universities, with focus on the strategic digital marketing and brand management. The book provides significant theoretical and marketing practice implications for academics, higher-education administrators, and practitioners on how best to market higher education in Africa and reach out to prospective students. International practitioners aiming to market to Africans and start a partnership with an African university will also find this relevant in understanding the dynamics of the African market.

A Moroccan case study./ Sebti Hicham, Sardine Simon -- Higher Education Marketing Communications in the Digital Era / -- Mark Anthony Camilleri -- Social Media for Universities' Strategic Communication / Temitope Farinloye, Thomas Wayne, ...

The Marketisation of Higher Education

Concepts, Cases, and Criticisms

This edited volume explores the nature, scope, and consequences of the marketisation of higher education. Chapters identify different practices which reflect the marketisation of higher education, and offer various perspectives on the policies and procedures which stimulate and regulate it. The volume takes a holistic approach, following the notion that the marketisation of higher education both drives and is driven by the universities which form the higher education market.

Dunleavy and Margetts (2007) presented the concept of digital-era governance in concert with the technological development in public administration. They argued that new public management has stagnated, and declared dramatically that ...

Hukum pembuktian menurut hukum acara Islam dan hukum positif

Law of evidence in cases at Islamic courts in Indonesia with references to Islamic and Indonesian civil procedural law.

Law of evidence in cases at Islamic courts in Indonesia with references to Islamic and Indonesian civil procedural law.