Sebanyak 19112 item atau buku ditemukan

Manajemen Investasi

Konsep Manajemen Investasi, Pasar Modal Indonesia, Resiko Investasi, Model Indeks Dan Indeks Tunggal, Model Pasar, Model Capm, Arbitrage Pricing Theory, Efisiensi Pasar, Obligasi, Strategi Investasi Obligasi, Saham, Strategi Investasi Saham

Konsep Manajemen Investasi, Pasar Modal Indonesia, Resiko Investasi, Model Indeks Dan Indeks Tunggal, Model Pasar, Model Capm, Arbitrage Pricing Theory, Efisiensi Pasar, Obligasi, Strategi Investasi Obligasi, Saham, Strategi Investasi Saham

Collaborative governance : Suatu konsep penguatan kelembagaan dalam dunia investasi

Selama dekade terakhir, konsep baru tata kelola pemerintahan yang disebut “Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif atau disebut dengan Collaborative Governance” telah dikembangkan. Konsep tata kelola pemerintah ini menyatukan berbagai stakeholder bersama forum beserta lembaga publik untuk terlibat dalam pengambilan keputusan yang berorientasi pada konsensus atau kesepakatan bersama. Dalam buku ini kami melakukan studi analisis yang membahas tentang tata kelola pemerintahan dengan tujuan menguraikan konsep umum dari Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance). Dalam melakukan melakukan studi meta-analisis ini kami mengadopsi konsep yang disebut dengan '‗pendekatan berturut-turut‖ dengan menggunakan sampel dari literatur Internasional untuk mengembangkan bahasa umum dalam menganalisa tata kelola pemerintahan kolaboratif secara berurutan serta menguji konsep ini terhadap studi kasus tambahan dengan upaya dalam menyempurnakan dan mengelaborasi sebuah konsep Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) ketika kami menganalisa studi kasus dalam dunia investasi Berbicara tentang investasi maka yang terlintas dibenak kita yaitu suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa yang akan datang. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal sehingga entitas yang paling terlibat tentu saja sektor swasta karena topik utama dari Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) tidak bisa vi terlepas dari pembahasan mengenai adanya konsep rekan kerja (partnership). Salah satu perwujudan konkret dari Collaborative Governance pada saat ini adalah adanya konsep Public Private Partnership. Konsep partnership atau kemitraan antara pemerintah dengan swasta sudah menjadi hal yang umum dan bukan hal yang tabu lagi dalam melaksanakan suatu pembangunan dalam rangka penyelengaraan pelayanan publik. Berbeda dengan masa lampau, dalam hal penyediaan infrastrukturdan pelayanan publik hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Saat ini sektor swasta (private sector) dan masyarakat (civil society) mesti ikut terlibat dalam penyelengaraan pelayanan publik. Meskipun kontemporer ini Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) mungkin memiliki pengelolaan yang modis karakter konsep yang kurang rapi dalam membahas bagaimana pemerintah berkolaborasi mencerminkan konsep ini meluap terhadap banyak eksperimen lokal namun sayangnya seringkali hal itu sebagai reaksi terhadap kegagalan konsep tata kelola pemerintahan sebelumnya. Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif hadir sebagai tanggapan atas kegagalan implementasiyang mengalir dengan biaya tinggi dan politisasi atas regulasi konsep tata kelola pemerintahan sebelumnya. Konsep ini telah dikembangkan sebagai bentuk alternatif untuk kepentingan kelompok yang pluralis dan kegagalan mengelola akuntabilitas (terutama karena kewenangan para ahli banyak ditolak). Buku ini juga akan membahas Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif sebagai suatu konsep penguatan kelembagaan yang mengacu pada protokol dasar dan aturan dasar untuk berkolaborasi dimana hal yang sangat penting untuk legitimasi prosedural dari proses kolaboratif disini merupakan desain kelembagaan dari para pemangku vii kepentingan. Akses kepada proses kolaboratif itu sendiri mungkin terletak pada masalah desainnya yang paling mendasar. Siapa yang seharusnya termasuk didalam proses kolaboratif? Tidak mengherankan jika menemukan bahwa tulisan tentang ukuran Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif bahwa proses harus terbuka dan inklusif. Kami juga menemukan bahwa Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) mensyaratkan dimasukkannya perusahaan swasta dan kewenangan organisasi publik itu secara tradisional telah dikembangkan menjadi upaya sebuah model pemerintahan konvensional. Konsep ini berbasis inklusi yang luas dimana tidak hanya merupakan refleksi dari semangat kolaborasi yang terbuka serta menjadikan pemerintahan yang kooperatif. Hal ini adalah inti dari proses legitimasi berdasarkan (1) kesempatan bagi para pemangku kepentingan untuk berunding dengan entitas yang lain tentang hasil kebijakan dan (2) klaim bahwa hasil kebijakan mewakili konsensus yang berbasis luas. Dalam buku ini kami mendefinisikan Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) sebagai proses yang 'berorientasi konsensus sekalipun menunjukkan bahwa konsensus pada dasarnya tidak selalu tercapai. Masalahnya di sini adalah apakah semua keputusan kolaboratif yang harus dikembangkan secara formal membutuhkan konsensus. Dalam kolaborasi yang para ahli pelajari konsensus dilihat sebagai mempromosikan representasi sudut pandang individu dan mendorong lebih banyak kerja sama. Namun, aturan konsensus sering dikritik karena mengakibatkan hasil denominator paling umum. Akan tetapi konsep ini juga dapat memungkinkan pemerintah mengalami kebuntuan dalam mengambil keputusan meskipun dimungkinkan bagi proses kolaboratif untuk memulai dengan viii konsensus yang prosedural dan kemudian kembali ke prosedur lain dalam kasus kebuntuan yang lainnya. Oleh karena itu buku ini akan membahas bagaimana strategi dalam menguatkan kelembagaan dalam proses kolaborasi. Dalam konteks organisasi banyak diskusi yang berkembang yang menekankan pendekatan multipihak (multistakeholder) serta berbasis pada masyarakat (civil society). Organisasi masyarakat atau organisasi lokal lainnya perlu mendapat perhatian lebih. Entitas semacam ini biasanya lebih berfungsi memecahkan masalah-masalah sosial sehingga memudahkan pemerintah dalam memetakan masalah yang ada di tengah masyarakat dengan berkolaborasi dengan entitas tersebut. Dengan demikian penguatan kelembagaan perlu menekankan pada penguatan organisasi di tingkat lokal pula. Proses pembangunan di masa lalu lebih memperhatikan penguatan kelembagaan di lapisan atas. Biaya, tenaga dan perhatian pada penguatan organisasi pemerintah sangat besar. Kekuatan utamanya biasanya dipegang oleh sektor swasta (private sector) dengan kemampuan mereka dalam menguasai segala dimensi dan unsur modal kelembagaan yang diperlukan. Dari permasalahan dan perdebatan teori diatas maka penyusun mengambil judul buku yaitu: Collaborative Governance (Suatu Konsep Penguatan Kelembagaan dalam Dunia Investasi).

Selama dekade terakhir, konsep baru tata kelola pemerintahan yang disebut “Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif atau disebut dengan Collaborative Governance” telah dikembangkan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Evaluasi Pendidikan Islam Perspektif Hadits

Seri Antologi Pendidikan Islam

Buku digital ini berjudul "Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Evaluasi Pendidikan Islam Perspektif Hadits", merupakan tulisan yang berisi tentang "Pendidikan Agama Islam" yang dapat memberikan tambahan wawasan pengetahuan dan pencerahan bagi pembaca. Semangat untuk berbagi terutama dalam literasi khazanah pengetahuan agama Islam yang mendasari penerbit menghadirkan konten-konten di buku digital ini. Penerbit berdoa semoga konten yang diterbitkan ini bisa bermanfaat dan menjadi bahan pembelajaran bagi siapapun juga.

2, 2016, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Rekonstruksi Materi Peperangan dalam Pembelajaran PAI di Madrasah, (segera terbit), dan karya lainnya bisa dibaca pada blog pribadinya ...

Evaluasi Kurikulum Pascasarjana PTKIN di Era Revolusi Industri 4.0 (Teori dan Implementasinya)

Pendidikan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang riil dalam kehidupan di masyarakat, kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan Pendidikan, sudah barang tentu perlu dilakukan pembenahan pembenahan sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman, apalagi kurikulum Pendidikan Tinggi sebagai ujung tombak pengembangan Pendidikan Nasional. Di era revolusi industri sekarang ini, semua lini haris massif dengan teknologi. Kemajuan teknologi yang terus pesat ini merupakan salah satu tuntutan agar dunia Pendidikan juga mengikuti perkembangannya. Pendidikan akan melemah bahkan tidak berdaya jika tanpa diiringi oleh kemajuan teknologi. Dari situlah kurikulum Pascasarjana pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam baik negeri maupun swasta (PTKIN/PTKIS ) harus dilakukan evaluasi secara berkala, agar mampu menyesuaikan dengan kondisi zaman dengan tuntutan teknologi.

studi d) Mewujudkan pengelolaan program pendidikan agama Islam yang baik 3) Tujuan a) Menghasilkan magister pendidikan ... inklusif integratif. c) Pengembang/desainer pembelajaran PAI berwawasan inklusif integratif. d) Konsultan PAI d.

Evaluasi Pendidikan Perspektif Islam

Buku islam dan pendidikan yang berjudul Evaluasi Pendidikan Perspektif Islam merupakan buku karya dari Rahmi, Martin Kustati, dan Hadeli. Buku ini memberikan pengetahuan mengenai evaluasi dan komponen yang berpengaruh dalam pendidikan. Jika pembelajran merupakan proses transfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik yang bertujuan adanya perubahan dan pendewasaan dari diri peserta didik, maka evaluasi merupakan komponen yang akan menjadi penambahan perilaku peserta didik. Buku yang berjudul Evaluasi Pendidikan Perspektif Islam, berisi/membahas evaluasi yang merupakan bagian yang sangat penting dalam komponen pendidikan, karena untuk melihat mutu pendidikan suatu bangsa dapat dilihat dari hasil evaluasinya. Evaluasi dan komponen pendidikan lainnya sangat berpengaruh dalam kondisi politik suatu negara dan juga berpengaruh terhadap tujuan suatu negara. Buku Evaluasi Pendidikan Perspektif Islam memuat daftar isi yaitu sebagai berikut : Bab I - Konsep Evaluasi Pendidikan Perspektif Islam Bab II - Teknik Penyusunan dan Pelaksanaan Hasil Belajar Bab III - Teknik Penganlisisan Item Tes Hasil Belajar Bab IV - Teknik Tes dan Teknik Nontes sebagai Alat Evaluasi Hasil Belajar Bab V - Teknik Pengujian Validitas Tes dan Validitas Item Tes Hasil Belajar Bab VI - Contoh-Contoh Pengolahan Evaluasi Tes dan Nontes Spesifikasi buku ini meliputi : Kategori : Islam dan Pendidikan Penulis : Rahmi, Martin Kustati, dan Hadeli E-ISBN : 978-623-02-4512-1 Ukuran : 15.5x23 cm Halaman : 156 hlm Tahun Terbit : 2022 Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, terutama pendidikan tinggi (universitas dan sekolah tinggi). Buku ini tersedia juga dalam versi cetak. Dapatkan buku-buku berkualitas dengan pilihan terlengkap hanya di Toko Buku Online Deepublish : penerbitbukudeepublish.com

Lembar Evaluasi yang Terdapat pada Pembelajaran PAI 119 Aspek yang dinilai Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi Jumlah 30% Hasil Proses Disiplin Pemanfaatan waktu Pemberian materi ajar Kesesuaian dalam perencanaan Kesesuaian dalam ...

Evaluasi Pada Pembelajaran Era Society 5.0

Buku ini merupakan refleksi dari berbagai pemikiran oleh para praktisi pendidikan, akademisi dan peneliti yang bekecimpung di dunia pendidikan. Dunia pendidikan yang begitu dinamis menuntut kita agar selalu meng-upgrade skill dan wawasan terhadap perubahan yang terjadi. Demikian halnya dalam dalam pembelajaran, berawal dari kegiatan input, proses, dan outputnya harus di desain sedemikian rupa agar menyesuaikan dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Gambaran umum tentang evaluasi pembelajaran dan bagaimana melakukan evaluasi di era society 5.0 merupakan isi yang dibahas dalam buku ini. Buku ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan dan atau pembanding dalam melakukan dan menyusun evaluasi pada pembelajaran era society 5.0.

Pembelajaran harus menghasilkan belajar pada peserta didik dan harus dilakukan suatu perencanaan yang sistematis, sedangkan mengajar hanya salah satu penerapan strategi pembelajaran di antara strategistrategi pembelajaran yang lain ...

Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab

Evaluasi merupakan tahapan wajib yang memegang posisi urgen dalam upaya pemerolehan gambaran program maupun hasil pembelajaran peserta didik. Tahapan ini harus direncanakan, dilaksanakan dan dimanfaatkan sebagai sumber pengambilan keputusan oleh setiap pendidik. Hasil evaluasi menjadi umpan balik yang berharga untuk melihat efektivitas pelaksanaan pembelajaran, reformulasi serta peningkatannya. Untuk itulah, mahasiswa prodi PBA (Pembelajaran Bahasa Arab) sebagai calon praktisi pendidikan dibekali mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab sebanyak 4 (empat) SKS karena pendidik seyogianya mempunyai keterampilan dalam aplikasi evaluasi. Buku ini merupakan literatur yang materinya telah disesuaikan dengan “silabus” atau “Rencana Pembelajaran Semester” seiring diberlakukannya kurikulum berbasis KKNI di lingkungan UIN Walisongo Semarang. Buku ini ditulis untuk memenuhi kebutuhan literatur evaluasi dalam bidang khusus Pembelajaran Bahasa Arab. Buku ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dan dukungan berbagai pihak.

pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan.2 Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif domain hasil belajar dapat mengikuti pengelompokkan dari Benyamin S.Bloom, dkk (1956) yang membagi ...

How to Teach Arabic? Metode, Strategi, Evaluasi, Model, dan Permainan Pengajaran Bahasa Arab

How to Teach Arabic? Metode, Strategi, Evaluasi, Model, dan Permainan Pengajaran Bahasa Arab PENULIS: Jaka Imam Mahesa Wijaya Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-251-903-9 Terbit : Mei 2020 www.guepedia.com Sinopsis: Bahasa Arab sebagai bahasa yang populer di kalangan kaum Muslimin merupakan bahasa yang dipelajari di berbagai lembaga pendidikan di tanah air. Animo masyarakat terhadap bahasa Arab mulai tumbuh kembali seiring dengan meningkatnya keinginan untuk memahami dua sumber ajaran Islam (Al Qur’an dan Hadits). Kondisi ini mendorong munculnya berbagai lembaga kursus Bahasa Arab, baik yang bersifat musiman atau dauroh. Pembelajaran online bahkan muncul Ma’had – ma’had khusus untuk belajar bahasa Arab di samping prodi bahasa Arab yang ada di perguruan tinggi. Kondisi ini menuntut para pengajar bahasa Arab untuk membaca kembali berbagai metode pengajaran bahasa Arab, serta berbagai strategi dan permainan bahasa yang kemudian mereka gunakan dalam proses pembelajaran. Buku ini kami tulis untuk membatu para guru Bahasa Arab, dosen Bahasa Arab, peneliti di bidang Pengajaran Bahasa Arab dan mahasiswa Prodi Pengajaran Bahasa Arab bisa memahami berbagai metode, strategi, evaluasi, model dan permainan yang bisa digunakan dalam pengajaran bahasa Arab. Buku ini lahir diawali dengan adanya asumsi bahwa bahasa Arab sulit untuk dipelajari. Agar bahasa Arab yang dianggap sulit ini terasa mudah untuk diajarkan dan dipelajari, maka hendaknya para pengajar menggunakan berbagai metode, model, strategi dan permainan Bahasa Arab yang kami tulis di buku ini. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

1, November 2017) Siti Hasnah, Pembelajaran Kosakata (Mufradāt) Bahasa Arab Melalui Media Gambar Untuk Meningkatkan Minat Belajar Mahasiswa pada Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Palu, (Palu: Jurnal Penelitian Ilmiah “ISTIQRA”, Vol.

Strategi Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Buku ini mengulas tentang bagaimana memberikan pendidikan karakter kepada peserta didik dalam bidang pendidikan jasmani mulai dari strategi sampai dengan implementasinya. Penulisan buku ini menggunakan metode studi kasus penelitian secara langsung di sekolah. Pendidikan karakter menjadi hal yang penting dalam dunia pendidikan nasionl. Sesuai dengan Peraturan Presiden No 87 Tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter merupakan tanggungjawab satuan pendidikan. Penguatan pendidikan karakter tidak akan berjalan dengan secara efektif tanpa adanya strategi implementasi yang baik. Implementasi penguatan pendidikan karakter dipengaruhi oleh manajemen strategi baik itu perencanaan strategi pelaksanaan strategi dan evaluasi strategi. Sekolah merupakan tempat strategis dalam pengembangan penguatan pendidikan karakter. Implementasi penguatan pendidikan karakter budaya sekolah dan basis kelas diharapkan dapat menjadikan pelajar memiliki nilai-nilai karakter yang baik.

Astutik, Pipit Pudji. 2017. “Integrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Dan Higer Order Thinking Skills (HOTS) Dalam Pembelajaran Tematik SD.” Bahri, Samsul. 2019. “Urgensi Strategi Pembelajaran Karakter Pada Anak Usia Dini.