Sebanyak 606 item atau buku ditemukan

Memahami Organisasi Pendidikan

Budaya dan Reinventing, Organisasi Pendidikan

Organisasi merupakan fungsi manajemen yang sarna pentingnya dengan fungsi lainnya dalam manajemen. Kajian mengenai desain organisasi khususnya yang diterapkan dalam penyelenggaraan pendidikan penting dilakukan untuk menganalisis suatu rencana pengembangan organisasi yang dapat mengarahkan aktivitas program pendidikan menjadi lebih baik dan benar. Desain organisasi pendidikan pada tatar pemerintah, pemerintah daerah, dan sekolah yang berorientasi visi akan mampu menggerakkan organisasi dalam mencapai tujuan dan target dengan memberdayakan seluruh potensi guna memperoleh pendidikan yang bermutu dan budaya saing tinggi. Desain organisasi pendidikan yang berorientasi visi yang konsisten pada budaya mutu yang kompetitif dapat menumbuhkan keinginan kuat untuk melakukan perubahan. Kajian dalam buku ini mengungkapkan berbagai problematika dalam manajemen pendidikan khususnya mengenai organisasi pendidikan yang dinamis dalam memberdayakan satuan pendidikan, budaya dan reinventing organisasi pendidikan ke arah yang lebih profesional dan dinamis di provinsi dan kabupaten/kota serta satuan pendidikan, hubungan antarmanusia dalam organisasi pendidikan dan kajian lainnya mengenai organisasi pendidikan. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

dalam batasan mereka itu sendiri; (7) pengabdian nilainilai kultur yaitu
menghidupkan secara terusmenerus nilainilai kultur yang dibutuhkan sesuai
pertimbangannya; dan (8) komunikasi dan informasi yaitu organisasi informal
merupakan ...

Dasar Teori dan Praksis Pendidikan

Tugas - tugas perkembangan tersebut dibentuk oleh unsur - unsur biologis , psikologis , dan kultur yang ada pada diri dan ... sejak lahir sampai dengan dewasa adalah : Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Kanak - kanak ( 0-5 tahun ) a .

Damai di Bumi Sawerigading: Pengelolaan Konflik Berbasis Komunitas

Menjelang 2000, masyarakat Indonesia diguncang oleh krisis ekonomi dan transisi politik. Masa itu ditandai dengan maraknya konflik sosial yang berkembang menjadi peristiwa kekerasan. Di beberapa tempat, seperti Ambon, Poso, dan Sampit, ketidakpuasan, kekecewaan, dan keputusasaan diselesaikan dengan aksi perusakan, pembakaran, dan penganiayaan. Alih-alih sekadar menggunakan analisis makro dalam memetakan fenomena kekerasan tersebut, Damai di Bumi Sawerigading menyorot fakta bahwa fenomena kekerasan tidak terjadi di semua tempat. Mengapa tempat-tempat tertentu relatif aman dan damai, meski masyarakatnya juga mengalami dampak krisis ekonomi dan transisi politik? Artinya, diperlukan kajian yang bersifat fenomenologis untuk membongkar penyebab konflik dan kekerasan. Apalagi, sebagian besar kasus kekerasan komunal didahului oleh konflik sosial yang bersifat lokal dan regional. Dalam kerangka resolusi konflik dan upaya membangun damai, sumbangsih yang buku ini berikan adalah mekanisme penyelesaian konflik berbasis kultur lokal. Buku yang menguraikan konflik dan kekerasan sosial di Luwu, Sulawesi Selatan ini dapat menjadi referensi bagi pemerintah, LSM, aparat keamanan, dan masyarakat untuk melestarikan budaya damai, menghentikan konflik kekerasan, dan membangun harmoni dalam keberagaman. Selain itu, buku ini juga memberikan perspektif baru karena memperkenalkan pendekatan fenomenologis dalam studi konflik.

Menjelang 2000, masyarakat Indonesia diguncang oleh krisis ekonomi dan transisi politik.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Dakwah IAIN Pontianak Tahun 2017

Revitalisasi Dakwah Pinggiran: Penguatan Profesionalitas Da’i dan Infrastruktur Dakwah

Nawacita Pemerintah Republik Indonesia 2014-2019, sesungguhnya sangat menarik untuk dikembangkan dalam dakwah Islam. Mengingat kondisi umat Islam saat ini di Indonesia yang cenderung menurun secara kuantitas, bahkan mungkin juga kualitasnya. Sembilan point yang diprioritaskan dalam ‘Nawacita’ pemerintah, pada dasarnya merupakan point-point yang harus menjadi perhatian umat Islam. Salah satu point penting dalam program ini adalah point ke-3, yaitu: “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan”. Terkait dengan masalah dakwah, “Dakwah Pinggiran” adalah sebuah konsep dakwah yang berorientasi pada aksi nyata di masyarakat yang sulit dijangkau. Kata “Pinggiran” di sini dikonotasikan dalam dua makna, yaitu: pertama makna yang bersifat geografis dan kedua makna yang bersifat sosiologis. Secara georafis, umat Islam tersebar di mana-mana, bahkan lebih banyak yang berada di pelosok desa. Akan tetapi sampai sejauh ini, keberadaan mereka belum tersentuh oleh para da’i profesional dan infrastruktur yang baik. Sementara secara sosiologis, tidak sedikit umat Islam yang terpinggirkan di tengah gemerlapnya kehidupan perkotaan. Akibatnya, banyak umat Islam di Indonesia yang mengalami proletarianisme secara sistematis terstruktur. Angka statistic dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu per-sepuluh tahun, prosentase umat Islam Indonesia turun rata-rata 1,14 % dalam 30 tahun terakhir. Hal ini tidak sejalan dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang rata-rata sebesar 1,49 % pertahun. Kondisi ini diperparah oleh masifnya gerakan stigmatisasi Islam dari berbagai penjuru dunia, yang menempatkan Islam sebagai “common enemy” yang harus dibasmi. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Negara-negara Eropa (yang penduduknya banyak yang mengalami Islamophobia), justru pertumbuhan umat Islam meningkat luar biasa. Seperti dilansir oleh Oasemuslim.com, bahwa pada tahun 2010 total penduduk Muslim di Eropa mencapai 6% dari 3 dekade sebelumnya (1990) yang hanya 4% saja. Bahkan diproyeksikan akan bertambah menjadi 8% lebih pada tahun 2030 mendatang. Ironisnya, Indonesia yang dikenal sebagai Negara Muslim terbesar dunia, justru mengalami penurunan dalam kuantitasnya. Persoalan penurunan kuantitas ini, bukan tidak mungkin disebabkan oleh degradasi atau sekadar stagnasikualitas para da’i/daiyah yang terjadi di dalam, sehingga dakwah Islam tidak berkembang dengan baik di negeri ini. Sehingga, hal ini perlu diselesaikan segera oleh umat Islam, baik secara individu maupun secara kelembagaan. Dalam rangka mengangkat kembali posisi umat Islam di mata dunia dan masyarakat Indonesia, diperlukan sebuah upaya bersama yang sistematis dan terstruktur. Cara yang ditawarkan di sini terdiri dari 2 (dua) hal, yaitu: 1) menguatkan profesionalitas Sumber Daya Insani para Da’I/Daiah; dan, 2) membangun infrastruktur dakwah secara layak dan tertata.

Dengan semakin bertambahnya jumlah jamaah melalui proses ikrar Islam ... dan pembentukan lembaga keuangan syariah Baitul Maal wa Tamwil(BMT) Al Muhajirin.

Membongkar Budaya Komunikasi

Apakah Anda seorang dokter, dosen, politisi, pengacara, atau bahkan seorang dai? Buku ini menjadi sangat penting karena banyak orang, termasuk profesional, berpikir bahwa komunikasi adalah keterampilan alamiah, yang tak perlu dipelajari. Padahal terbiasa berbicara belum tentu ahli berbicara, sebagaimana orang yang banyak menulis belum tentu juga terampil menulis atau tulisannya berkualitas. Isi buku ini akan mengungkap kesalahan berkomunikasi karena kecenderungan egosentrik manusia sebagai komunikator dan belajar dari kesalahan tersebut agar lebih baik dan bijaksana.

ANtARBUDAYA. dan bermartabat di Gedung Putih. Saya lelah melihat bersepatu
hak tinggi,” tulis Pamela Ramsey Taylor, direktur sebuah LSM di kota kecil Clay,
West Virginia, lewat Facebook, menyusul kemenangan Donald Trump dalam ...

Bahasa Arab Baku dan Modern (plus CD Tutorial)

Buku pelajaran Bahasa Arab ini dalah sebuah kursus dasar intensif Bahasa Arab Baku dan Modern untuk pemula. Para mahasiswa akan mendapatkan dasar yang kuat untuk berhasil berkomunikasi dan menulis dalam bahasa Arab. Didaktik dan Struktur Buku Pelajaran ini telah lama terbukti dan dipraktikkan serta menjadi acuan penting pada setiap perguruan tinggi.

  • ISBN 13 : 9799785391
  • ISBN 10 : 9789799785398
  • Judul : Bahasa Arab Baku dan Modern (plus CD Tutorial)
  • Pengarang : Prof. Dr. Eckehard Schulz,  
  • Kategori : Foreign Language Study
  • Penerbit : LKIS PELANGI AKSARA
  • DDC : Bahasa arab
  • Bahasa : id
  • Tahun : 2009
  • Halaman : 417
  • Google Book : https://play.google.com/store/books/details?id=z8pjDwAAQBAJ&source=gbs_api
  • Ketersediaan :
    015379
    Tersedia di Library of UI BBC
    015378
    Tersedia di Library of UI BBC
    015377
    Tersedia di Library of UI BBC
    015376
    Tersedia di Library of UI BBC
    015375
    Tersedia di Library of UI BBC
    015374
    Tersedia di Library of UI BBC
    015373
    Tersedia di Library of UI BBC
    015372
    Tersedia di Library of UI BBC
    015371
    Tersedia di Library of UI BBC
    015370
    Tersedia di Library of UI BBC
    015369
    Tersedia di Library of UI BBC
    015368
    Tersedia di Library of UI BBC
    015367
    Tersedia di Library of UI BBC
    015366
    Tersedia di Library of UI BBC
    015365
    Tersedia di Library of UI BBC
    015364
    Tersedia di Library of UI BBC
    015363
    Tersedia di Library of UI BBC
    015362
    Tersedia di Library of UI BBC
    015361
    Tersedia di Library of UI BBC
    015360
    Tersedia di Library of UI BBC
    015359
    Tersedia di Library of UI BBC
    015358
    Tersedia di Library of UI BBC

Buku pelajaran Bahasa Arab ini dalah sebuah kursus dasar intensif Bahasa Arab Baku dan Modern untuk pemula.

Problematika Autentitas Hadis Nabi Dari Klasik Hingga Kontemporer

Al-Qur’an dan Hadis, di samping sama-sama sebagai sumber ajaran Islam, keduanya mempunyai perbedaan yang sangat menonjol terutama dilihat dari segi keautentikannya. Seluruh ayat Al-Qur’an dipastikan berasal dari Allah berbeda dengan Hadis Nabi yang sebagiannya dipastikan berasal dari Nabi tetapi ada pula yang diragukan bahkan sebagian dipastikan tidak berasal darinya. Kepastian Al-Qur’an berasal dari Allah karena seluruh ayat-ayatnya telah ditulis semenjak diturunkannya kepada Nabi Muhammad, terjaga baik secara hafalan maupun catatan atau tulisan di kalangan para sahabat dan kemudian dibukukan dalam satu mushaf pada masa Abū Bakar al-Siddīq serta digandakan pada masa ‘Utsmān ibn ‘Affān dalam bentuk mushaf ‘Utsmānī. Adapun Hadis Nabi, pada masa Rasulullah hanya sebagian yang ditulis karena khawatir tercampur dengan Al-Qur’an. Mayoritas Hadis saat itu terekam dalam hafalan para sahabat Nabi yang diriwayatkan secara lisan dan hanya sedikit yang terekam dalam bentuk tulisan. Periwayatan Hadis secara lisan ini memakan waktu yang cukup lama sejak masa Rasulullah hingga masa-masa sesudahnya. Hadis-hadis baru dibukukan secara lengkap pada abad kedua dan ketiga Hijriyah. Karena itu, periwayatan Hadis memerlukan waktu ratusan tahun yang melibatkan beberapa generasi, yakni generasi sahabat, tābi’īn, tābi’ al-tābi’īn yang kemudian Hadis-hadis itu dibukukan oleh para mukharrij (kolektor) Hadis. Periwayatan Hadis dalam jangka waktu yang relatif panjang inilah antara lain yang menyebabkan terjadinya perbedaan kualitas Hadis; ada yang sahih, hasan, a’īf bahkan palsu. Dapat dikatakan bahwa tidak semua hadis benar-benar dari Rasulullah, berbeda dengan Al-Qur’an yang dipastikan berasal dari Allah Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Al-Qur’an dan Hadis, di samping sama-sama sebagai sumber ajaran Islam, keduanya mempunyai perbedaan yang sangat menonjol terutama dilihat dari segi keautentikannya.

CERDAS MENULIS KARYA ILMIAH

Menulis karya ilmiah merupakan kegiatan yang menuntut penulis untuk menghasilkan tulisan dengan konvensi ilmiah. Konvensi ilmiah yang dimaksud meliputi logika berpikir, sistematika, maupun gaya bahasa yang digunakan.

Problema dan Aksioma

Dalam Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki nilai historis, nilai politis, nilai sosiologis, dan nilai estesis yang tidak dapat dilepaskan dari keberadaan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan, pemanfaatan ilmu pengetahuan, dan pemanfaatan teknologi modern, bahasa Indonesia dapat menjadi wahana untuk mengembangkan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. [Penerbit Deepublish, Deepublish, Bahasa, Prof. Dr. Andayani, M.Pd.]

Buku Problema dan aksioma: dalam metodologi pembelajaran Bahasa Indonesia ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya. [Penerbit Deepublish, Deepublish, Bahasa, Prof. Dr. Andayani, M.Pd.]

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA

Perkembangan menunjukkan suatu proses tertentu yaitu suatu proses yang menuju ke depan dan tidak dapat diulang kembali. Dalam perkembangan manusia terjadi perubahan-perubahan yang sedikit banyak bersifat tetap dan tidak dapat diulangi karena perkembangan menunjukkan pada perubahan-perubahan dalam suatu arah yang bersifat tetap dan maju. Di antara para psikolog ada yang tidak membedakan antara istilah perkembangan dan pertumbuhan namun ada yang lebih setuju menggunakan istilah pertumbuhan. Hal ini mungkin untuk menunjukkan bahwa seseorang bertambah dalam berbagai kemampuan yang bermacam-macam bahwa ia lebih mengalami diferensiasi dan juga ia pada tingkatan yang lebih tinggi dan lebih mengalami integrasi. Pertumbuhan yang dimaksud di sini adalah pertumbuhan yang mennyangkut ukuran-ukuran badan dan fungsi-fungsi fisik yang murni. Menurut pendapat para psikolog istilah perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang tampak. Pertumbuhan fisik memang mempengaruhi perkembangan psikologis, pertumbuhan fungsi-fungsi otak misalnya memungkinkan anak bisa tersenyum, berjalan, bercakap-cakap dan lain sebagainya. Kemampuan berfungsi dalam tingkat yang lebih tinggi ini sebagai hasil sebuah pertumbuhan yang biasa disebut sebagai kematangan. Perkembangan dapat pula dilukiskan sebagai suatu proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat intergrasi yang lebih tinggi berdasarkan proses pertumbuhan, kematangan dan belajar. Sedangkan psikologi kepribadian lebih memusatkan perhatiannya pada sifat-sifat kepribadian yang umum dan yang khusus (yang membedakan seseorang dari yang lain) serta kombinasi sifat-sifat tersebut hingga mewujudkan totalitas kepribadian tertentu. Psikologi perkembangan lebih mempersoalkan faktor yang umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi di dalam diri kepribadian yang khas itu. Titik berat yang diberikan oleh para psikolog perkembangan ada pada relasi antara kepribadian dan perkembangan, hal ini disebabkan oleh pendapat sebagian besar para psikolog bahwa keseluruhan kepribadian itulah yang berkembang meskipun beberapa komponen dapat lebih menonjol perkembangannya pada masa-masa tertentu daripada komponen lainnya misalnya fungsi indra dan fungsi motorik menonjol pada tahun-tahun pertama.

Pengalaman Organisasi; Ketua Umum Keluarga Siswa PGAN Puteri Malang (
1968-1069), Wakil Ketua Lembaga Dakwah Pusat (LDP) PMII di Malang (1976-
1978), Pimpinan Majelis Taklim AlIqlimiyah Samarinda (anggota + 3000 orang) ...