Sebanyak 5342 item atau buku ditemukan

Kandungan Zat Gizi Makanan Khas Yogyakarta

Buku Kandungan Zat Gizi Makanan Khas Yogyakarta ini berisi informasi kandungan zat gizi beberapa makanan khas Yogyakarta baik makanan tradisional maupun makanan yang sedang naik daun di kalangan pecinta wisata kuliner, misalnya sate jamur, sate klathak, sambal belut, wedang uwuh, kopi joss, dan sebagainya. Buku ini berisi hasil kajian yang dilakukan oleh Program Studi Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran UGM mengenai berbagai macam makanan khas Yogyakarta dan kandungan zat gizinya. Buku ini dapat dibaca oleh berbagai kalangan baik mahasiswa, dosen, peneliti, maupun masyarakat umum. Pembaca akan mendapatkan informasi mengenai kandungan zat gizi makanan per takaran saji maupun per 100 gram dari tiap-tiap jenis makanan khas Yogyakarta. Selain itu, buku ini juga memaparkan mengenai teknik yang tepat dalam mengukur kandungan zat gizi pada makanan. Pengukuran kandungan zat gizi pada sampel makanan dilakukan di laboratorium di lingkungan Universitas Gadjah Mada yaitu Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT), Laboratorium Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian, dan Laboratorium Gizi Kuliner, Fakultas Kedokteran. Pembahasan juga dilengkapi dengan kajian mengenai keamanan makanan, ukuran Rumah Tangga (URT) untuk makanan, serta Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang berlaku di Indonesia. Dengan adanya buku ini diharapkan dapat menambah wawasan kepada masyarakat luas mengenai makanan tradisional yang ada di Kota Yogyakarta sehingga mereka dapat memilih makanan mana yang cocok untuk dikonsumsi berdasarkan kondisi tubuh masing-masing orang. Sebagai contoh, seorang penderita Diabetes Mellitus sebaiknya menghindari makanan yang tinggi gula sederhana seperti geplak dan lebih memilih konsumsi makanan yang tinggi karbohidrat kompleks seperti growol dan garut.

Buku Kandungan Zat Gizi Makanan Khas Yogyakarta ini berisi informasi kandungan zat gizi beberapa makanan khas Yogyakarta baik makanan tradisional maupun makanan yang sedang naik daun di kalangan pecinta wisata kuliner, misalnya sate jamur, ...

Gizi dalam Siklus Daur Kehidupan

Seri Baduta (Untuk Anak 1-2 Tahun)

Buku ini ditulis untuk mengisi minimnya buku gizi daur hidup di Indonesia dan memenuhi permintaan bacaan yang akurat mengenai kebutuhan gizi berdasarkan tahapan umur. Pada edisi ini, buku Gizi Daur Hidup akan membahas seri gizi anak usia di bawah dua tahun (baduta) yang bertujuan memberikan informasi yang akurat dalam pengasuhan gizi baduta. Buku ini dapat digunakan oleh mahasiswa jurusan Gizi, Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Kebidanan, dan Kedokteran. Juga dapat digunakan oleh pengajar, praktisi gizi dan kesehatan, bahkan oleh masyarakat umum sebab buku ini mudah dipahami. Buku ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi untuk mata kuliah Gizi Daur Hidup, Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi dan Dietetika, dan lain-lain.

Buku ini ditulis untuk mengisi minimnya buku gizi daur hidup di Indonesia dan memenuhi permintaan bacaan yang akurat mengenai kebutuhan gizi berdasarkan tahapan umur.

Gizi Kerja

Dalam usaha untuk meningkatkan derajat kesehatan pekerja, diperlukan manajemen yang baik untuk mengelola kesehatan pekerja. Salah satunya ditinjau dari sisi gizi dan kesehatan. Gizi berperan penting dalam memenuhi kebutuhan fisiologis sehingga dengan terpenuhinya kebutuhan tersebut, harapannya pekerja dapat menjalankan aktivitasnya sehari-hari tanpa ada gangguan kesehatan yang berarti. Tempat kerja merupakan tempat yang paling optimal untuk dilakukannya intervensi gizi. Alasannya ialah karena sebagian besar orang menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat kerja. Intervensi bisa dilakukan mulai dari memberikan asupan gizi yang sesuai kebutuhan pekerja. Selain itu, perlu dilakukan pemantauan terhadap status gizi dan dampaknya terhadap kesehatan pekerja. Pengetahuan mengenai ilmu gizi sangat penting bagi mahasiswa dan praktisi gizi dan kesehatan, khususnya pemerhati di bidang gizi di tempat kerja. Selain itu, para pemegang kebijakan di perusahaan juga dapat menggunakannya sebagai pedoman bagaimana menyusun sistem pemenuhan gizi di tempat kerja sesuai sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Selain itu, para pemegang kebijakan di perusahaan juga dapat menggunakannya sebagai pedoman bagaimana menyusun sistem pemenuhan gizi di tempat kerja sesuai sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Gizi Kesehatan Pada Masa Reproduksi

Pangan merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup manusia. Manusia membutuhkan energi untuk menjamin keberlangsungan hidupnya. Energi itu sendiri di peroleh dari bahan pangan yang dikonsumsi yang mengandung berbagai zat-zat kimia yang dikenal sebagai zat gizi. Pangan dalam UU RI No.7 th. 1996 diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari suber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapkan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan dan minuman. Zat gizi merupakan komponen yang terdapat dalam bahan pangan yang terurai selama proses perencanaan dalam tubuh. Zat gizi dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang memadai untuk pertumbuhan, perkembangan dan kebugaran tubuh. Zat gizi yang dimaksudkan termasuk di dalamnya air, karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin

Zat gizi yang dimaksudkan termasuk di dalamnya air, karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin Buku Gizi Kesehatan Pada Masa Reproduksi ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

Everything You Need to Know About Anemia

Discusses the various types of anemia, as well as its causes, symptoms, treatment, and preventative measures.

Discusses the various types of anemia, as well as its causes, symptoms, treatment, and preventative measures.

Anemia

Prevalence, Risk Factors and Management Strategies

Anaemia is defined as the decrease in haemoglobin from normal values either by loss of red blood cells or deficit in production or both. Haemoglobin is the major transporter of oxygen. The variation in haemoglobin is therefore a factor in determining the cardiac output. This book begins by discussing the effects anaemia has on heart diseases. The book then continues to discuss the influence of iron deficiency anaemia and recovery on oxidative/antioxidant status; influence of iron deficiency anaemia on bone metabolism; sickle cell anaemia; anaemia in myelodysplastic syndromes; transfusion in chronic anaemia; the prevalence, risk factors and management with a focus on chronic kidney disease; strategy for treating anaemia in chronic kidney disease patients from the standpoint of iron utility; and parasitic anaemia.

Haemoglobin is the major transporter of oxygen. The variation in haemoglobin is therefore a factor in determining the cardiac output. This book begins by discussing the effects anaemia has on heart diseases.

Anemia in the Elderly

Anemia in the elderly, known as the silent epidemic, afflicts 3 million people in the U.S. ages 65 or older. This reference, complete with the most recent findings, answers all the crucial questions regarding anemia in the elderly.

When should the suspicion for Myelodysplastic Syndrome be ruled out and what are the clues? This book addresses these and many other important questions with a review of the most recent findings.

Hemolytic Anemia in Disorders of Red Cell Metabolism

I am prepared to predict that this monograph by Dr. Ernest Beutler will long serve as a model for monographs dealing with topics in medical science. I make this bold statement because we encounter in this work a degree of accuracy and authoritativeness well beyond that found in much of the medical literature. Too often, a monograph is simply a review of past reviews. The preparation of an exhaustive and completely accurate study such as the present one is a very laborious task; consequently, many authors make extensive use of the reviews of earlier writers assum ing that the latter have checked and evaluated each previously published report. Unfortunately, however, this assumption of validity has not al ways been correct. Dr. Beutler, who is a world authority on the subject about which he writes, was determined to make this book as correct and complete as possible, and, to this end, has checked all the original sources. Nowhere else will such an exhaustive bibliography be found. Moreover, he has also undertaken to reevaluate in the light of current knowledge material pub lished in earlier days. This he is eminently able to do, and in some in stances his investigations have resulted in new interpretations. The result is a volume that will be recognized as truly the last word on this important subject.

I make this bold statement because we encounter in this work a degree of accuracy and authoritativeness well beyond that found in much of the medical literature. Too often, a monograph is simply a review of past reviews.

Ontogeny of Hematopoiesis, Aplastic Anemia

Many questions were raised during this multidisciplinary meeting during which geneticists, haematologists, embryologists, immunologists, transplant surgeons and physicians exchanged views on these questions. The second part of the meeting was devoted to an examination of the mechanisms of medullary deficiency. A more clinical approach was taken to the epidemiological, molecular and genetic aspects of medullary deficiency. There was also discussion of various therapeutic methods, including transplants, the use of haematopoietic growth factors, immunosuppressive treatments and gene therapy. Proceedings of the joint international workshop on "Foetal and neonatal hematopoiesis and mechanisms of bone marrow failure", Paris, April 1995.

The second part of the meeting was devoted to an examination of the mechanisms of medullary deficiency. A more clinical approach was taken to the epidemiological, molecular and genetic aspects of medullary deficiency.