Sebanyak 759 item atau buku ditemukan

Buku Ajar Kurikulum Bahan dan Media Pembelajaran PLS

Kurikulum sebagai program pendidikan yang telah direncanakan secara sistematis mengemban peranan sebagai berikut: 1. Peranan Konservatif, salah satu tanggung jawab kurikulum adalah mentransmisikan dan menafsirkan warisan sosial kepada generasi muda. Dengan demikian, sekolah sebagai suatu lembaga sosial dapat mempengaruhi dan membina tingkah laku para siswa dengan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat, sejalan dengan peranan pendidikan sebagai suatu proses sosial. Karena pendidikan itu sendiri pada hakekatnya berfungsi pula menjembatani antara siswa dengan orang dewasa didalam proses pembudayaan yang semakin berkembang menjadi lebih kompleks, dan disinilah peranan kurikulum turut membantu proses tersebut. 2. Peranan Kritis/Evaluatif, kebudayaan senantiasa berubah dan sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada, melainkan juga menilai, memilih unsur-unsur kebudayaan yang akan diwariskan. Dalam hal ini, kurikulum turut aktif berpartisipasi dalam kontrol sosial dan menekankan pada unsur berpikir kritis. Nilai–nilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan masa mendatang dihilangkan dan diadakan modifikasi dan perbaikan, sehingga kurikulum perlu mengadakan pilihan yang tepat atas dasar kriteria tertentu. 3. Peran Kreatif, kurikulum melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif, dalam arti mencipta dan menyusun sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan masa sekarang dan masa yang akan datang dalam masyarakat. Guna membantu setiap individu mengembangkan semua potensi yang ada padanya, maka kurikulum menciptakan pelajaran, pengalaman, cara berpikir, kemampuan dan keterampilan yang baru yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Buku Buku ajar kurikulum bahan dan media pembelajaran PLS ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

Buku Buku ajar kurikulum bahan dan media pembelajaran PLS ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

Manajemen Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana Untuk Kepala Sekolah, Guru, & Komite Sekolah

Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) adalah salah satu kegiatan dalam program Sekolah Aman yang diimplementasikan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Pelatihan PRB di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap warga sekolah untuk siap siaga menghadapi bencana yang setiap saat dapat terjadi. Pelatihan PRB yang selama ini dilakukan tidak pernah dilakukan mandiri sejak perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasannya. Ketergantungan kepada pihak lain, menyebabkan kesulitan baru ketika pihak yang selama ini menjadi tempat bergantung berpindah ke tempat (kota) lain. Permasalahan inilah yang melatarbelakangi pengembangan model dan panduan pelatihan PRB bagi kepala sekolah, guru, dan komite di sekolah dasar.

Buku Manajemen Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana Untuk Kepala Sekolah, Guru, & Komite Sekolah ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber Daya manusia merupakan Human Capital oleh karena itu pelaksanaan MSDM harus dikaitkan dengan strategi organisasi untuk meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi dengan mengetrapkan inovasi. Fungsi perusahaan adalah mengerahkan seluruh sumber daya (SDM) atau kemampuan internal untuk menghadapi kepentingan pasar. Kemampuan SDM merupakan competitive advantage dari perusahaan. Dengan demikian, dari segi sumber daya (SDM), strategi bisnis adalah mendapatkan added value yang maksimum yang dapat mengoptimumkan competitive advantage. Dalam menunjang keberhasilan pencapaian tujuan organisasi maka dibutuhkan SDM yang memiliki kemampuan, meliputi daya pikir dan daya fisik, untuk itu organisasi perlu melakukan pemilihan SDM yang handal yang dimulai dari penarikan, pengembangan, penilaian prestasi kerja, kompetensi dengan melakukan komunikasi baik verbal maupun non verbal dengan ditunjang pemberian kompensasi yang layak. Buku Manajemen Sumber Daya Manusia ini ditulis karena adanya dorongan bagi penulis untuk ikut membantu mahasiswa dan masyarakat umum untuk mempelajari seluk beluk tentang MSDM, walaupun buku-buku tentang MSDM sudah banyak ditulis oleh para pakar. Dalam buku ini pembahasan berkisar tentang MSDM (Pengadaan SDM, Kompensasi, Pengembangan, karir, Penilaian prestasi kerja, Globalisasi, K3, Sertifikasi Profesi) yang akan dibahas BAB per BAB Buku MSDM ini tentunya jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun selalu penulis harapkan untuk menyempurnakan buku ini dalam edisi berikutnya juga ucapan terima kasih kepada segenap civitas akademika STP AMPTA Yogyakarta yang telah membantu segala sarana prasarana dalam penyusunan buku ini.

Buku Manajemen Sumber Daya Manusia ini ditulis karena adanya dorongan bagi penulis untuk ikut membantu mahasiswa dan masyarakat umum untuk mempelajari seluk beluk tentang MSDM, walaupun buku-buku tentang MSDM sudah banyak ditulis oleh para ...

Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan Kejuruan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Sebagai Sekolah Berbasis Sistem Ganda (Dual-Based-System) Dan Kewirausahawan (School-Based Entrepreneurship)

Buku Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan Kejuruan; Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan sebagai Sekolah Berbasis Sistem Ganda (Dual-Based-System) dan Kewirausahawan (School-BasedEntrepreneurship) ini disajikan sebagai salah satu khazanah keilmuan tentang manajemen mutu pendidikan kejuruan, sehingga dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa, tenaga pendidik dan kependidikan, para peneliti, pemerhati dan penggiat pendidikan serta stakeholder lainnya yang membutuhkan. Buku ini terdiri dari tujuh bab yang membahas tentang berbagai isuisu krusial dalam dunia pendidikan kejuruan baik secara teoretis dan kontekstual terkait manajemen mutu pendidikan kejuruan. Kajian awal dimulai tentang keberadaan sekolah menengah kejuruan sebagai bagian sistem pendidikan nasional, keberadaan SMK sebagai penyedia tenaga kerja tingkat menengah, dan relevansi keberadaan SMK terhadap tuntutan dunia kerja dan tantangan global. Bab 2 membahas paradigma pengembangan manajemen sekolah kejuruan, konsep dasar manajemen sekolah menengah kejuruan, problematik yang dihadapi SMK dalam mengembangkan manajemen sekolah kejuruan dan pemberdayaan pendidikan kejuruan. Pada bab 3, penulis membahas tentang esensi sekolah menengah kejuruan sebagai sebuah organisasi pendidikan yang meliputi komponen pembentuk organisasi SMK, kerja sama antara SMK vi dengan dunia usaha dan industri dan stakeholder lainnya serta reaktualisasi partisipasi masyarakat terhadap pendidikan kejuruan. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan Kejuruan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Sebagai Sekolah Berbasis Sistem Ganda (Dual-Based-System) Dan Kewirausahawan (School-Based Entrepreneurship) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan Kejuruan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Sebagai Sekolah Berbasis Sistem Ganda (Dual-Based-System) Dan Kewirausahawan (School-Based Entrepreneurship) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan ...

Manajemen Pemberdayaan Perempuan Rimba

Persamaan merupakan pilar bagi setiap masyarakat demokratis yang bercita-cita mencapai keadilan sosial dan hak asasi manusia. Kenyataannya dalam setiap masyarakat dan lingkup kegiatan, perempuan menjadi sasaran dari ketidaksamaan dalam hukum maupun dalam kenyataan sesungguhnya. Keadaan ini diperburuk karena disebabkan oleh diskriminasi di dalam keluarga, masyarakat, dan di lingkungan kerja. Walaupun sebab dan akibatnya dapat berbeda antara setiap negara, diskriminasi terhadap perempuan terjadi secara luas. Kondisi ini terus berlangsung karena bertahannya stereotip dan praktek-praktek kepercayaan agama dan budaya tradisional yang merugikan perempuan. Usaha untuk mendata keadaan sesungguhnya mengenai perempuan di seluruh dunia menghasilkan beberapa statistik yang mengejutkan tentang perbedaan ekonomi dan sosial antara laki-laki dan perempuan. Perempuan merupakan golongan mayoritas dari orang miskin di dunia dan jumlah perempuan yang hidup di desa-desa miskin telah meningkat 50 persen sejak tahun 1975. Perempuan merupakan mayoritas penyandang buta huruf di dunia, jumlahnya meningkat dari 543 juta menjadi 597 juta antara tahun 1970 sampai 1985. (Sumber: The World’s Women 1970-1990: Trends and Statistics (penerbitan PBB, No.E.90.XVII.3).

Ditinjau dari aspek sarana prasarana, sebagaimana dikemukakan Mulyasa (2002:49-50) bahwa “manajemen sarana dan prasana pendidikan bertugas mengatur dan ...

Manajemen Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Dunia pengadaan terus berkembang pesat sejalan dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Teknologi dimaksud sampai saat ini dan selanjutnya akan terus mempengaruhi praktik dan proses pengadaan secara dominan. Teknologi akan mengubah pengadaan melalui banyak hal terutama di aspek bisnis proses. Kita tidak bisa membayangkan bahwa di waktu yang akan datang kita perlu menyusun kontrak atau menyusun HPS misalnya. Hari ini, dunia pengadaan pemerintah di tanah air sedang memulai langkah-langkah menapaki tahapan-tahapan perubahan yang salah satunya disebabkan oleh perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Insan pengadaan di tanah air sedang dibawa kepada suatu visi besar pengadaan di masa yang akan datang. Pasar pengadaan akan menjadi "marketplace" yang lebih sempurna, dimana semua penyedia akan memiliki kesempatan yang sama untuk menjual barangnya. Harga menjadi informasi yang terbuka, sehingga barang dan jasa yang sama akan memiliki harga yang sama pula. Harga barang tidak lagi menjadi persoalan pengadaan.

Melakukan verifikasi lapangan dalam rangka pemetaan dan pendataan kondisi sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dibantu oleh tim teknis.

Perspektif Manajemen Pembelajaran Program Keterampilan

Memasuki masa persaingan bebas, dunia pendidikan dituntut untuk dapat mengikuti pengkembangan Ilmu, Teknologi, dan Budaya dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan menyesuaikan kebutuhan di masyarakat dengan lembaga pendidikan yang ada, salah satunya adalah dengan memberikan pendidikan keterampilan hidup (life skills) pada siswa yang akan melanjutkan keperguruan tinggi atau memasuki dunia kerja.

10) Memahami dan Menafsirkan Hasil Penelitian Pendidikan Guna Keperluan ... sarana dan prasarana yang standar, serta iklim dan suasana sekolah yang kondusif ...

Manajemen Perawatan

Buku Ajar Manajemen Perawatan disusun untuk melengkapi salah satu sarana dan prasarana dalam kegiatan perkuliahan pada Program Diploma D3 Teknik Mesin Politeknik Negeri Ujung Pandang. Sarana dan prasarana berupa Buku Ajar akan sangat membantu baik dosen maupun mahasiswa sehingga bisa menghasilkan alumni yang berkualitas. Buku Ajar ini menjadi referensi materi mata kuliah Manajemen Perawatan yang akan disampaikan dosen kepada mahasiswa. Buku Ajar ini terdiri dari Pendahuluan, Sistem Perawatan Terancana, Faktor Penunjang Perawatan Terencana, Pengelolaan dan Pengontrolan Suku Cadang, Peningkatan Jadwal Kerja Perawatan, Perencanaan Jaringan Kerja, dan Latihan Kerja Perawatan. Dalam Buku Ajar ini mahasiswa diarahkan untuk mempelajari dan memahami tentang penerapan materi manajemen perawatan yang dapat dijumpai dalam industri termasuk industri pertambangan. Berdasarkan informasi tersebut diharapkan mahasiswa lebih termotivasi untuk belajar dan memahami materi kuliah.

Berdasarkan informasi tersebut diharapkan mahasiswa lebih termotivasi untuk belajar dan memahami materi kuliah. Buku Manajemen perawatan ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

Manajemen Mutu Pesantren : Studi Pondok Pesantren Pembangunan "Miftahul Huda" Bersertifikat ISO : 9001:2008 Cigaru Sidareja Cilacap

Pesantren sebagai sebuah ‚institusi budaya‛ lahir atas prakarsa dan inisiatif masyarakat.1 Secara sosiologis, lembaga ini tergolong unik dan bercorak khas. Peran sentral kyai —sebagai pemrakarsa berdirinya pesantren—, hubungan antara santri dan kyai, serta hubungan masyarakat dengan kyai menunjukkan kekhasan lembaga ini. Jika ditilik kembali sejarah berdirinya, keberadaan pesantren adalah kehendak masyarakat sehingga mestinya pesantren secara kelembagaan haruslah dapat berdialog dengan ‚pemiliknya‛ sendiri, dan mampu menghadirkan arus perubahan bagi masyarakat sekitar pesantren.

Dua jenis model manajemen ini memunculkan konsep manajemen marketing lembaga pendidikan yang sangat kontras berbeda, ... 8 David Hartley, ‚Marketing and Re-enhanchment School Management‛, British Journal of Sociology of Education, Vol.