Sebanyak 81 item atau buku ditemukan

MODUL BERBASIS ATONG MATERI STATISTIKA SEKOLAH

Dalam modul ini penulis mencoba menyajikan materi statistika yang dapat digunakan diberbagai jenjang pendidikan sekolah. Materi statistika yang disajikan didalam modul ini antara lain: pengantar statistika, pengumpulan data, penyajian data, dan pengolahan data. Modul ini dilengkapi pula dengan contoh soal, latihan, dan tes formatif untuk meningkatkan literasi matematis siswa dan membantu siswa untuk belajar secara mandiri maupun dibawah asuhan guru.

Dalam modul ini penulis mencoba menyajikan materi statistika yang dapat digunakan diberbagai jenjang pendidikan sekolah.

Teori dan Model Keperawatan

Buku ”Teori dan Model Keperawatan”. Hadir untuk memenuhi sumber referensi bagi para dosen, mahasiswa maupun peneliti. Secara umum teori merupakan landasan ilmiah dalam menyusun suatu perencanaan maupun tindakan. Dalam penelitian teori memberikan kerangka penting dalam menjelasakan hubungan antara kajian teoritis dengan hal-hal yang bersifat empiris. Dalam dunia keperawatan teori memiliki peranan penting, mengingat ilmu kesehatan meruapakn salah satu ilmu terapan yang terus mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan peradaban serta teknologi. Secara umum, buku ini terdiri dari 17 bab, dimana pada bab 1 akan membahas mengenai konsep teori model keperawatan, dan 16 bab berikutnya membahas secara mendalam tentang teorist keperawatan yang telah memberikan sumbangsi yang sangat besar dalam perkembangan ilmu keperawatan. Buku ini membahas: Bab 1 Konsep Teori Model Keperawatan Bab 2 Teori Florence Nightingale Bab 3 Teori Hildegard E. Peplau Bab 4 Teori Keperawatan Virginia Henderson Bab 5 Faye Glenn Abdellah: 21 Masalah Keperawatan Bab 6 Teori Ida Jean Orlando Bab 7 Teori dan Model Konsep Keperawatan Myra Estine Levine Bab 8 Teori Dorothy E. Jhonson Bab 9 Teori Science of Unitary Human Being (SUHB) Martha E. Rogers Bab 10 Teori Dorothea E. Orem Bab 11 Teori Imogene M. King Bab 12 Teori Betty Neuman Bab 13 Teori Madeleine Leininger: Theory of Culture Care Diversity and Universality of Culture Care Theory (CCT) Bab 14 Teori Sister Callista Roy Bab 15 Teori Jean Watson “Human Caring” Bab 16 Teori Kristen M. Swanson Bab 17 Teori Katharine Kolcaba: Comfort Theory

Buku ini membahas: Bab 1 Konsep Teori Model Keperawatan Bab 2 Teori Florence Nightingale Bab 3 Teori Hildegard E. Peplau Bab 4 Teori Keperawatan Virginia Henderson Bab 5 Faye Glenn Abdellah: 21 Masalah Keperawatan Bab 6 Teori Ida Jean ...

Kebijakan Pembangunan Kehutanan dan Lingkungan Teori dan Implementasi

Kerancuan pandangan terhadap ilmu kebijakan kehutanan dan lingkungan terjadi (salah satunya) karena sejauh ini di Indonesia belum ada buku teks yang khusus membahas ilmu kebijakan kehutanan dan lingkungan secara terstruktur. Buku ini adalah buku teks pertama yang membahas kebijakan pembangunan kehutanan dan lingkungan di Indonesia yang tidak hanya mengupas berbagai teori kebijakan secara padat dan runut, tetapi juga sangat relevan dengan realitas permasalahan di lapangan.

Kartel merupakan kelembagaan pemasaran yang merupakan Kartelakan efektif, jika: suatu bentuk monopoli dari ▫ profit yang diperoleh masing-masing suatu kelompok produsen produsen/anggotakarteltinggi, untuk menguasai pangsa pasar ...

Hukum Tata Negara dan Sistem Politik: Kombinasi Presidensial dengan Multipartai di Indonesia

Problematika dan permasalahan dari dikombinasikannya presidensial dengan multipartai memang nampak di negara-negara Amerika Latin (Brasil, Argentina, Chile, Venezuela, Columbia, Costa Rica) yang banyak menerapkan kombinasi kedua sistem tersebut. Juan Linz, Scoot Mainwaring, Arend Lijphard, Douglas Verney dan masih banyak ilmuwan dari seluruh dunia yang meneliti fenomena problematika dikombinasikannya kedua sistem tersebut hampir semua bersepakat bahwa instabilitas, huru-hara, gonjang-ganjing, bahkan kudeta yang terjadi di hampir semua negara Amerika Latin adalah dampak dari kombinasi sistem presidensial dengan sistem multipartai. Permasalahan yang muncul tersebut tentu saja bukan permasalahan sepele, karena kondisi yang tidak stabil, kegaduhan, huru-hara bahkan kudeta bisa berpengaruh pada sektor lain: ekonomi, moneter, politik, budaya dan sosial.

Buku Hukum Tata Negara dan Sistem Politik: Kombinasi Presidensial dengan Multipartai di Indonesia ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

Manajemen Kas pada Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara

Manajemen kas merupakan bagian dari wewenang Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. Dalam pelaksanaannya, Menteri Keuangan menunjuk Direktorat Pengelolaan Kas Negara (PKN) sebagai Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN) di tingkat pusat. Pengelolaan kas di Direktorat PKN sebagai bagian dari fungsi treasury Ditjen Perbendaharaan telah mengalami banyak perubahan. Meski telah mengalami banyak peningkatan, disadari masih terdapat beberapa aspek manajemen kas yang belum mencapai tahap yang diharapkan. Penyusunan modul ini dilaksanakan untuk memenuhi dua tujuan utama, yaitu untuk memetakan secara lengkap proses bisnis terkini yang dijalankan Direktorat PKN dalam menjalankan fungsinya sebagai Kuasa BUN Pusat, dan sebagai bagian dari upaya penyempurnaan atas proses bisnis yang telah dilaksanakan untuk kemudian dilakukan sinkronisasi dengan rencana implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) yang berbasis Oracle Finance. Disadari terdapat beberapa titik lemah pada manajemen kas yang perlu disempurnakan. Dalam proses perbaikan dan penyempurnaannya, ditetapkan strategi yang sistematis, terencana dan menyentuh berbagai aspek dalam manajemen kas serta memperhatikan skala prioritas yang perlu mendapatkan perhatian.

Management of SUs Treasury Account Management of SUs Treasury Account terkait dengan monitoring rekening bendahara pengeluaran pada Satker dan remunerasi yang diperoleh atas saldo rekening tersebut. Proses ini tergambar dalam diagram ...

Dasar Media Komunikasi, Informasi, Edukasi ( KIE ) Kesehatan

Seiring berkembangnya Ilmu dan teknologi dalam bidang kesehatan maka kebutuhan akan bacaan atau referensi dan upaya pemenuhan kebutuhan daftar bacaan maka disusunlah suatu buku tentang Dasar Media KIE Kesehatan yang dapat digunakan untuk pembelajaran dalam melaksanakan KIE di Institusi Kesehatan. Buku ini membahas tentang: Bab 1 Dasar Media KIE (Komunikasi, Informasi Dan Edukasi) Bab 2 Prinsip Dalam Media KIE Bab 3 Sasaran Dalam Media Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Bab 4 Strategi dalam Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Bab 5 KIE dalam Pelayanan Kesehatan Bab 6 Konseling dalam Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Kesehatan Bab 7 Desain Media KIE Bab 8 Model / Jenis Media Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Kesehatan Bab 9 Perkembangan Media KIE Dalam Kesehatan

Buku ini membahas tentang: Bab 1 Dasar Media KIE (Komunikasi, Informasi Dan Edukasi) Bab 2 Prinsip Dalam Media KIE Bab 3 Sasaran Dalam Media Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Bab 4 Strategi dalam Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Bab 5 ...

PENGEMBANGAN SDM PELUANG DAN TANTANGAN PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA

Buku ini hadir sebagai solusi dalam pembukaan tabir bagi para petinggi di lingkungan Pemerintah maupun masyarakat umum terhadap peran perguruan tinggi dalam pengembangan SDM. Apabila buku ini dilihat sekilas terutama dari judulnya maka dimungkinkan dalam hati pembaca akan berkata “buku tentang ini sudah banyak beredar.” Meskipun banyak ditemukan buku yang bertema sama dengan buku ini namun diharapkan buku ini bisa memberikan referensi warna tambahan bagi dunia masyarakat umum terutama pada pemerintahan. Salah satu kelebihan buku ini adalah ada beberapa hal yang sulit atau bahkan tidak ditemukan dalam buku lain.

Buku ini hadir sebagai solusi dalam pembukaan tabir bagi para petinggi di lingkungan Pemerintah maupun masyarakat umum terhadap peran perguruan tinggi dalam pengembangan SDM.

On the Far Bank

The Effects of Gap Crossing on Operational Reach - Studies of Three Large-scale, Opposed River Crossings in World War II and Arab-Israeli War: Operations Market Garden, Plunder, Badr

Throughout history, opposed river crossing operations have proven to be some of the bloodiest and most complex endeavors for any military force. However, due to a sixty-year lull in having to cross a river in the face of the enemy, the United States Army has shown a trend of diminishing its resource capacity necessary to conduct these crossings, and is losing doctrinal focus for the task. Most significantly, doctrine does not provide an appreciation for the large impacts a river crossing has on the remainder of an operation. This analysis looks at three large-scale, opposed river crossing operations in the mechanized warfare era. All three cases involve a successful opposed river crossing, but vary in the level of operational reach or time before culmination. The variance in each case stems from the preparation for and execution of the river crossing. The analysis identifies three elements that had the greatest impact on the operational reach of units after the river crossing: the rapid employment of overwhelming strength, a deliberate plan to provide assault crossing resources regardless of existing bridges, and a detailed plan that included the transition from bridgehead to breakout operations. The recorded history of ground combat has shown that river crossing operations have always been a focal point for planners. The great military thinker Carl von Clausewitz himself devoted a chapter of his masterpiece On War to this subject. In it, he referred to the "respect in which an attack on a defended river is held by most generals." While evidence in past military theory and history repeatedly demonstrated the importance of this tactical task, the recent history of the United States Army reveals a decrease in the frequency of attacks over well-defended rivers. The United States Army has not conducted an opposed, deliberate wet gap crossing since World War II. Future combat operations, however, could require gap crossings and the Army must remain proficient in planning for and conducting them. Rivers that would require non-hasty crossing methods exist in every geographic region, meaning that any future Army operation against a conventional force could require a deliberate gap crossing. History demonstrates the importance of the tactical task of gap crossing to overall mission accomplishment. Some of the most successful gap crossings in history involved entire armies of multiple corps focused on nothing but establishing a bridgehead, as with the spring 1945 Rhine crossing's in World War II and Operation Badr in the Arab-Israeli War. History also demonstrates that operations can fail in spite of a successful gap crossing. The Allied failure in Operation Market-Garden during World War II showed that successfully crossing a river such as the Waal does not necessarily lead to operational success. If in planning and execution, commanders and their staffs do not integrate the gap crossing with other tactical actions effectively, the operation may culminate earlier than expected. Despite historical evidence that demonstrates the challenges associated with gap crossings, after a seventy-year lull in US experience with opposed crossings the United States Army gradually diminished its efforts to prepare for gap crossing operations. Army leaders reduced the number of units and associated equipment that specialize in gap crossing. Most recently, they approved updated doctrine that relegates gap crossing-once the topic of a dedicated field manual-to a single chapter of the 2011 Combined Arms Mobility manual. Training centers have noted that current units struggle to plan and execute gap crossing operations.

All three cases involve a successful opposed river crossing, but vary in the level of operational reach or time before culmination. The variance in each case stems from the preparation for and execution of the river crossing.

Technopreneurship: Strategi dan Inovasi

Dalam dunia bisnis saat ini dengan adanya teknologi tentu sangat memberikan kontribusi yang sangat besar. Apalagi dengan munculnya inovasi dalam teknologi telah membuka kesempatan dan tantangan yang baru bagi dunia bisnis. Sehingga sering sekali kita dengar istilah Teknopreneur. Technopreneurship merupakan gabungan dari kata technology dan entrepreneurship. Technopreneurship bisa dikatakan memanfaatkan teknologi yang berkembang untuk dijadikan peluang usaha atau metode untuk mengolah sesuatu agar terjadi efisiensi biaya dan waktu, sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih berkulitas.

Alma, B. (2016) Kewirausahaan. 21st edn. Bandung: Alfabeta. Anonim (2020) Peluang Usaha. Available at: https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/peluang-usaha.html (Accessed: 7 April 2020). Basrowi (2016) Kewirausahaan Untuk ...