Sebanyak 4411 item atau buku ditemukan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Dakwah IAIN Pontianak Tahun 2017

Revitalisasi Dakwah Pinggiran: Penguatan Profesionalitas Da’i dan Infrastruktur Dakwah

Nawacita Pemerintah Republik Indonesia 2014-2019, sesungguhnya sangat menarik untuk dikembangkan dalam dakwah Islam. Mengingat kondisi umat Islam saat ini di Indonesia yang cenderung menurun secara kuantitas, bahkan mungkin juga kualitasnya. Sembilan point yang diprioritaskan dalam ‘Nawacita’ pemerintah, pada dasarnya merupakan point-point yang harus menjadi perhatian umat Islam. Salah satu point penting dalam program ini adalah point ke-3, yaitu: “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan”. Terkait dengan masalah dakwah, “Dakwah Pinggiran” adalah sebuah konsep dakwah yang berorientasi pada aksi nyata di masyarakat yang sulit dijangkau. Kata “Pinggiran” di sini dikonotasikan dalam dua makna, yaitu: pertama makna yang bersifat geografis dan kedua makna yang bersifat sosiologis. Secara georafis, umat Islam tersebar di mana-mana, bahkan lebih banyak yang berada di pelosok desa. Akan tetapi sampai sejauh ini, keberadaan mereka belum tersentuh oleh para da’i profesional dan infrastruktur yang baik. Sementara secara sosiologis, tidak sedikit umat Islam yang terpinggirkan di tengah gemerlapnya kehidupan perkotaan. Akibatnya, banyak umat Islam di Indonesia yang mengalami proletarianisme secara sistematis terstruktur. Angka statistic dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu per-sepuluh tahun, prosentase umat Islam Indonesia turun rata-rata 1,14 % dalam 30 tahun terakhir. Hal ini tidak sejalan dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang rata-rata sebesar 1,49 % pertahun. Kondisi ini diperparah oleh masifnya gerakan stigmatisasi Islam dari berbagai penjuru dunia, yang menempatkan Islam sebagai “common enemy” yang harus dibasmi. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Negara-negara Eropa (yang penduduknya banyak yang mengalami Islamophobia), justru pertumbuhan umat Islam meningkat luar biasa. Seperti dilansir oleh Oasemuslim.com, bahwa pada tahun 2010 total penduduk Muslim di Eropa mencapai 6% dari 3 dekade sebelumnya (1990) yang hanya 4% saja. Bahkan diproyeksikan akan bertambah menjadi 8% lebih pada tahun 2030 mendatang. Ironisnya, Indonesia yang dikenal sebagai Negara Muslim terbesar dunia, justru mengalami penurunan dalam kuantitasnya. Persoalan penurunan kuantitas ini, bukan tidak mungkin disebabkan oleh degradasi atau sekadar stagnasikualitas para da’i/daiyah yang terjadi di dalam, sehingga dakwah Islam tidak berkembang dengan baik di negeri ini. Sehingga, hal ini perlu diselesaikan segera oleh umat Islam, baik secara individu maupun secara kelembagaan. Dalam rangka mengangkat kembali posisi umat Islam di mata dunia dan masyarakat Indonesia, diperlukan sebuah upaya bersama yang sistematis dan terstruktur. Cara yang ditawarkan di sini terdiri dari 2 (dua) hal, yaitu: 1) menguatkan profesionalitas Sumber Daya Insani para Da’I/Daiah; dan, 2) membangun infrastruktur dakwah secara layak dan tertata.

Dengan semakin bertambahnya jumlah jamaah melalui proses ikrar Islam ... dan pembentukan lembaga keuangan syariah Baitul Maal wa Tamwil(BMT) Al Muhajirin.

Masa Depan Pesantren : Telaah atas Model Kepemimpinan dan Manajemen Pesantren Salaf

Kedua pesantren salafiyah yang dikaji dalam buku ini bukan hanya mempertahankan eksistensinya sebagai lembaga tafaqquh fiddin (pendalaman ilmu-ilmu keagamaan), melainkan juga mampu mengkreasi peran-peran baru yang sangat strategis dan dibutuhkan masyarakat terkini. Penulis berhasil menunjukkan bahwa kedua pesantren tersebut tetap istiqomah mengembangkan peran utamanya, yaitu sebagai: pertama, transmisi ilmu-ilmu dan pengetahuan Islam (transmission of Islamic knowledge); kedua, pemeliharaan tradisi Islam (maintenance of Islamics tradition); dan ketiga, reproduksi (mencetak calon-calon) ulama (reproduction of ulama). Semua itu didukung oleh faktor manajemen dan kepemimpinan kedua pengasuh dari kedua pesantren tersebut.

Kedua pesantren salafiyah yang dikaji dalam buku ini bukan hanya mempertahankan eksistensinya sebagai lembaga tafaqquh fiddin (pendalaman ilmu-ilmu keagamaan), melainkan juga mampu mengkreasi peran-peran baru yang sangat strategis dan ...

Manajemen Konflik Keagamaan (Analisa Latar Belakang Konflik

Teori sosiologi konflik belum banyak digunakan oleh para praktisi konflik keagamaan saat ini, mereka umumnya justru banyak yang menggunakan pendekatan yang bersifat teologis, sehingga cenderung tidak bersikap netral dalam menangani konflik. Buku ini secara akademis kaya akan data-data lapangan, yang umunya didapat langsung oleh penulis dari sumber pertama (lokasi peristiwa), meski informasi itu sengaja ditulis dengan lebih disederhanakan, karena jika ditulis secara lengkap maka halaman buku ini akan menjadi sangat tebal, namun demikian jika dibutuhkan data-data lapangan tersebut, maka dapat diakses sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka buku ini. Di samping itu, uraian manajemen konflik dalam buku ini tidak hanya mengulas penyebab konflik, namun berbagai dinamika yang mengiringi konflik tersebut, sehingga buku ini sangat informatif. Buku ini penting dibaca, karena memberikan informasi tentang konflik keagamaan yang terjadi belakangan ini, yang melibatkan beberapa paham dan gerakan keagamaan, seperti kasus Ahmadiyah, Syiah, Islam radikal, Islam liberal, salafi dakwah, dan konflik seputar pendirian rumah ibadah. Saat ini masyarakat membutuhkan informasi terkait berbagai paham, aliran, dan gerakan keagamaan yang ada di Indonesia, khususnya terkait konflik-konflik keagamaan yang dialami oleh paham, aliran, dan gerakan keagamaan tersebut. Dengan memahami hal tersebut maka masyarakat akan dapat memahami konflik yang terjadi, sehingga bisa memahaminya secara proporsional dan lebih objektif dalam melihat suatu konflik keagamaan.

Teori sosiologi konflik belum banyak digunakan oleh para praktisi konflik keagamaan saat ini, mereka umumnya justru banyak yang menggunakan pendekatan yang bersifat teologis, sehingga cenderung tidak bersikap netral dalam menangani konflik.

STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH Studi Masyarakat Miskin Perkotaan Dalam Peningkatan Pemahaman Ajaran Agama Islam

Dakwah sudah pasti sebuah komunikasi, tepatnya komunikasi persuasif, karena hakikat dakwah adalah mengajak, yakni mengajak orang lain (komunikan, audiens) untuk mempercayai dan mengamalkan ajaran Islam. Namun, jelas, komunikasi belum tentu mengandung pesan dakwah. Sejauh ini kita sudah punya kajian atau disiplin ilmu baru sebagai pengembangan dari ilmu komunikasi, seperti komunikasi politik, komunikasi budaya, komunikasi organisasi, dan komunikasi internasional. Komunikasi dakwah muncul belakangan. Kajian komunikasi dakwah baru muncul seiring dengan baru munculnya kesadaran di kalangan praktisi dakwah tentang pentingnya sentuhan dan pendalaman ilmu komunikasi untuk pengembangan dakwah sebagai ilmu dan teknik. Komunikasi dakwah adalah komunikasi yang berisi pesan-pesandakwah atau nilai-nilai ajaran Islam. Dari sisi substansi, buku ini mengkaji komunikasi dakwah dengan pendekatan praktis atau lebih tepatnya dalam perspektif praktisi komunikasi, yakni bagaimana dakwah dilakukan melalui keterampilan komunikasi, seperti retorika atau public speaking, termasuk di dalamnya penyiaran radio dan televisi, retorika, dan tulisan.

Dakwah sudah pasti sebuah komunikasi, tepatnya komunikasi persuasif, karena hakikat dakwah adalah mengajak, yakni mengajak orang lain (komunikan, audiens) untuk mempercayai dan mengamalkan ajaran Islam.

Komunikasi Kedokteran. Konteks Teoretis dan Praktis

Buku ini merupakan perkawinan antara komunikasi dan kedokteran dalam konteks teoretis dan praktis. Buku ini membahas tuntas fondasi dasar komunikasi antar dokter dengan pasien, komunikasi kelompok seperti dokter dengan sejawat atau tenaga kesehatan lainnya; komunikasi publik misalnya ketika dokter memberikan penyuluhan pada masyarakat; atau komunikasi massa misalnya ketika dokter memberikan informasi melalui media massa. Belum lagi perkembangan kekinian komunikasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Semua menarik untuk dielaborasi.Ê *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

Buku ini merupakan perkawinan antara komunikasi dan kedokteran dalam konteks teoretis dan praktis.

Sosiologi Komunikasi

(Dinamika Relasi Sosial di dalam Era Virtualitas)

Sosiologi Komunikasi adalah cabang disiplin ilmu sosiologi yang banyak diajarkan di berbagai bidang studi rumpun ilmu sosial pada perguruan tinggi. Secara umum, ilmu ini menggabungkan antara pendekatan komunikasi dan sosiologi dalam melihat hubungan sosial masyarakat. Arah komunikasi masyarakat di abad masyarakat informasi menjadi tilikan dasar sosiologi komunikasi. Perkembangan teknologi komunikasi menyebabkan revolusi komunikasi masyarakat semakin pesat. Konsekuensi yang terjadi adalah interaksi antar individu dan kelompok masyarakat semakin dinamis bahkan mengarah pada destruksi komunikasi. Lewat media komunikasi mutakhir, interaksi dan komunikasi tidak hanya menciptakan interkonektivitas yang menawarkan kemudahan hidup bersosial, tetapi juga menciptakan ketegangan sosial dalam bermasyarakat terutama dalam rimba dunia maya. Fenomena-fenomena sosial tersebut yang dibaca dalam buku ini. Buku ini memuat antara lain: defenisi dan ruang lingkup kajian sosiologi komunikasi; proses dan interaksi sosial di era media baru; sosiologi komunikasi dalam media online; media dan perubahan sosial komunikasi; masyarakat cyber; fenomena media sosial dan isu-isu politik; fenomena media sosial dan isu-isu agama; dan fenomena sosial pada media kontemporer.

Sosiologi Komunikasi adalah cabang disiplin ilmu sosiologi yang banyak diajarkan di berbagai bidang studi rumpun ilmu sosial pada perguruan tinggi.

KOMUNIKASI DALAM PAUD

Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular, dan tidak berakhir dalam satu titik tetapi harus berkelanjutan. salah satu kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Manusia memang satu-satunya makhluk hidup yang menggunakan proses simbolisasi lambang dalam berkomunikasi. Itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Komunikasi efektif dalam pendidikan anak usia dini merupakan hal penting dalam menjaga hubungan emosional dengan anak. Melalui komunikasi, pendidik atau orang tua juga dapat mengambil berbagai informasi terkait perkembangan fisik maupun psikis anak sebagai bahan pencapaian setiap aspek perkembangan anak secara optimal. Buku ini hadir untuk menjelaskan secara komprehensif mengenai kajian konseptual teori dan praktik komunikasi dalam pendidikan anak usia dini

Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular, dan tidak berakhir dalam satu titik tetapi harus berkelanjutan. salah satu kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang.