Sebanyak 1508 item atau buku ditemukan

Kajian tafsir kontemporer di Indonesia

studi terhadap pemikiran Hasbi Ash-Shiddieqiy dalam Tafsir An-Nuur : laporan penelitian madya

Commentary of Tafsir An-Nuur written by Teungku M. Hasbi Ash Shiddieqy, an Indonesian muslim scholar, on interpretation of the Qurʼan.

Commentary of Tafsir An-Nuur written by Teungku M. Hasbi Ash Shiddieqy, an Indonesian muslim scholar, on interpretation of the Qurʼan.

Moderasi Beragama Reproduksi Kultur Keberagamaan Moderat di Kalangan Generasi Muda Muslim

Lembaga pendidikan Islam merupakan tempat yang sangat vital bagi proses transmisi pengetahuan dan transmutasi kultur keberagamaan. Di tengah gencarnya upaya pemerintah dalam mempromosikan narasi diplomatik sebagai model negara Muslim demokratis, yang menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme agama dan toleransi, maka eksistensi dan peran lembaga pendidikan Islam semakin tidak bisa dinafikan. Karena itulah, hadirnya buku hasil kajian Sdr. Nur Kafid ini sangat penting. Selain dapat memperkaya rujukan bagi kajian keislaman Indonesia kontemporer, juga dapat menjadi inspirasi bagi upaya penguatan kultur keberagamaan moderat di lingkungan pendidikan. ÑProf. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag. Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjend Pendis, Kemenag RI Buku ini merupakan hasil pergulatan akademik penulis di tengah kecenderungan semakin menguatnya paham, sikap dan perilaku keberagamaan yang intoleran hingga radikal-ekstrem di Indonesia, terutama di kalangan generasi muda muslim. Untuk itu, hadirnya buku ini sangatlah penting untuk dijadikan sebagai rujukan bagi para akademisi maupun praktisi yang konsen dalam bidang kajian keislaman, terutama yang berkelindan dengan tren keberagamaan generasi muslim milenial. ÑProf. Dr. Zulkifli, MA. Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kaum muda dan dunianya selalu jadi topik menarik. Apalagi ekspresi keagamaan mereka. Dalam konteks moderasi beragama juga begitu, implementasinya pada generasi muda perlu diperhatikan seperti yang dirangkum di buku ini. Menyambut kehadiran buku ini, saya memiliki optimisme kuat. Bahwa ini merupakan perkembangan menarik dan menggembirakan tentang keberlanjutan moderasi beragama di Indonesia. ÑSavic Ali Ketua PBNU dan Founder Islami.co

Karena itulah, hadirnya buku hasil kajian Sdr. Nur Kafid ini sangat penting.

Moderasi Beragama di Mata Milenial

Secara garis besar, buku ini terbagi menjadi dua bagian penting. Sebelum mengupas bagian pertama dan kedua, penulis memberi pengantar singkat yang pada pokoknya, bahwa moderat harus dibingkai dengan ilmu. Orang yang moderat adalah orang yang mempunyai berwawasan luas. Bagian pertama berisi empat judul pokok, yiatu keragaman itu Sunnatullah, cara pandang manusia beragama, cara orang Indonesia beragama, serta keberagaman anak muda. Pada bagian pertama, penulis memantulkan vi tulisan dari perspektif filosofis, renungan dari hasil dari pembelajaran di dalam di kelas. Sementara bagian kedua berisi empat bagian penting, berupa pengalaman empirik 45 anak muda, yang dibagi menjadi empat bab, yaitu moderat di mata santri desa, moderat di mata pemuda kota, moderat di mata santri kota dan moderat di mata santri desa.

Secara garis besar, buku ini terbagi menjadi dua bagian penting.

Penyuluh Agama Sebagai Agen Perubahan dalam Praktik Moderasi Beragama

Penyuluh Agama Sebagai Agen Perubahan dalam Praktik Moderasi Beragama Penulis : Marsidi, Edy Sutrisno, Lies Nur Wachidah W, Nurul Allamah, Yeni Kartikaningsih Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-5728-18-6 Terbit : November 2021 Sinopsis : Sebagai penyuluh agama harus penyampaikan pesan yang damai karena Islam adalah agama yang damai, aman, dan moderat. Al-Qur’an sebagai petunjuk telah menjelaskan hal tersebut secara jelas. Konsep dan perilaku ekstrem sangat bertentangan dengan pesan damai yang dibawa Islam. Sikap radikal, ekstrem, dan liberal bertentangan dengan spirit tawasuth. Sikap seimbang (tawazun) dijunjung tinggi dalam Islam. Tidak ekstrem kiri (liberal) maupun ekstrem kanan (radikal). Agen perubahan memiliki tugas untuk menciptakan perubahan kearah kemandirian terutama bagai penyuluh agama Islam. Moderasi adalah paham keagamaan yang mengejewantahkan ajaran agama yang sangat esensial. Ajaran yang tidak hanya mementingkan hubungan baik kepada Allah, tapi juga yang tak kalah penting adalah hubungan baik kepada seluruh manusia. Selain itu, moderasi beragama tercerminkan dalam sikap yang tidak mudah untuk menyalahkan apalagi sampai pada pengkafiran terhadap orang atau kelompok yang berbeda pandangan. Lebih pada itu, Moderasi lebih mengedepankan persaudaraan yang berlandaskan pada asas kemanusiaan, bukan hanya pada asas keimanan atau kebangsaan. Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Penyuluh Agama Sebagai Agen Perubahan dalam Praktik Moderasi Beragama Penulis : Marsidi, Edy Sutrisno, Lies Nur Wachidah W, Nurul Allamah, Yeni Kartikaningsih Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-5728-18-6 Terbit : November 2021 Sinopsis : ...

MODERASI BERAGAMA DALAM MEWUJUDKAN NILAI-NILAI MUBADALAH

buku modersi beragama ini dapat terselesaikan denganbaik, walaupun masih terdapat beberapa koreksi, saran dan kritikan yang membangun tentunya agar karya nyata ini dapat lebih bernanfaat. Shalawat dan salam senantisa terlimpahkan kepada baginda Rasulullah saw., yang telah memberikan suri tauladan kepada kita dalam menyampaikan risalah Islamiyyah bil hanifati samhah (dengan cara yang baik), sehingga menjadi sebuah perdamaian dan bukan sebaliknya yaitu permusuhan. Buku yang hadir dihadapan pembaca ini adalah buku hasil bunga rampai dari berbagai kalangan disiplin keilmuan yang tidak sama tentunya, hal ini yang merupakan sebuah keunikan dari anugrah yang Allah swt., berikan kepada kita semua. Dengan akal sehat dan menghasilkan sebuah karya nyata. Ucapan terimaksih kami ucapkan kepada semua pihak demi terwujudnya karya ini, khusunya kepada Ketua MUI Provinsi Lampung Bapak Kyai Dr. H. Kairuddin, M.H. yang telah sudi kiranya memberikan motivasi berupa kata pengantar, sebuah anugrah besar bagi kami demi mewujudkan karya nyata ini. Moderasi beragama adalah sebuah prinsip dalam nilainilai yang harus ditanamkan dalam berfikir, sehingga pemikiran moderat inilah yang akan menghantarkan kita pada perdamaian, ketentraman dan tentunya menjadi Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Agama merupakan nasehat bagi kita, sehingga bagaimana kita dapat berfikir yang moderat, atau beragama dengan cara yang moderat, sehingga tidak cenderung ke kiri atau ke kanan, tapi lebih pada apa yang diajarkan baginda Rasulullah saw., (khairul umuuri ausathuha) sebaik-baiknya perkara adalah berada di tengahnya.

Ucapan terimaksih kami ucapkan kepada semua pihak demi terwujudnya karya ini, khusunya kepada Ketua MUI Provinsi Lampung Bapak Kyai Dr. H. Kairuddin, M.H. yang telah sudi kiranya memberikan motivasi berupa kata pengantar, sebuah anugrah ...

Modernization, Tradition and Identity

The Kompilasi Hukum Islam and Legal Practice in the Indonesian Religious Courts

Nurlaelawati's close and contextually sensitive analysis of judicial practice in Indonesia's Islamic courts yields invaluable insights into the subtle dynamics of legal change in a modern Islamic legal system. Prof. Mark Cammack, Professor of Law, Southwestern Law School, Los Angeles --

Nurlaelawati's close and contextually sensitive analysis of judicial practice in Indonesia's Islamic courts yields invaluable insights into the subtle dynamics of legal change in a modern Islamic legal system.

Manajemen Mutu Sumber Daya Kesehatan

Konsep sehat, Determinan kesehatan, Organisasi dan penerapannya dalam bidang keseahatan, Pengantar manajemen dalam bidang kesehatan, Analisis prioritas maslaha kesehatan, Pengorganisasian dalam organisasi, Kerjasama tim, Kepemimpinan dalam organisasi kesehatan, Motivasi tenaga kesehatan, Pengawasan dalam organisasi kesehatan, Evaluasi program kesehatan, Penilaian kinerja.

Konsep sehat, Determinan kesehatan, Organisasi dan penerapannya dalam bidang keseahatan, Pengantar manajemen dalam bidang kesehatan, Analisis prioritas maslaha kesehatan, Pengorganisasian dalam organisasi, Kerjasama tim, Kepemimpinan dalam ...

ETIKA BISNIS DALAM ISLAM (TEORI DAN APLIKASI)

Allah swt menjelaskan bahwa Rasulullah memiliki akhlak yang mulia, وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ / “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. 68: 4). Berikutnya Allah swt berfirman: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. 33: 21). Kedua aayat tersebut menjelaskan bahwa, Rasulullah saw memiliki akhlak yang agung dan ummat manusia agar meraih kesuksesan dalam hidupnya, termasuk dalam kegiatan bisnis mereka, hendaknya mengikuti atau beruswah dan berqudwah kepadanya dan juga kepada para Nabi lainnya. Hal ini sejalan dengan firman Allah: “Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Al-Qur'an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. 12: 111). Dengan demikian bagi para pelaku bisnis, disamping harus memiliki bakat, minat, menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan, serta belajar dari pengalaman atau kasus-kasus yang terjadi dalam berbisnis, tidak kalah pentingnya adalah mengimplemantasikan dan mengintegrasikan etika/akhlak islami yang bersumber dari al-Quran, hadits dan pandangan para ahli dalam bisnis agar bisnis mereka berhasil, sukses, dan berkelanjutan.

Kapitalisme merupakan sistem ekonomi politik yang cenderung ke arah pengumpulan kekayaan secara individu tanpa gangguan kerajaan/ otoritas tertentu. Dalam hal ini, pemilik modal bisa menguasai pasar serta menentukan harga dalam rangka ...