Sebanyak 2111 item atau buku ditemukan

Ekonomi Makro Islam

Dasar-dasar ekonomi makro dalam perspektif islam, indikator ekonomi makro islam, fungsi konsumsi makro dalam perspektif islam, tabungan dan investasi dalam perspektif islam, fungsi uang dalam perspektif islam, keseimbangan di pasar barang, zakat dan kebijakan fiskal, kebijakan moneter dalam perspektif ekonomi islam, pertumbuhan ekonomi dalam perspektif ekonomi islam, inflasi dan pengangguran dalam ekonomi islam, sistem perekonomian dalam perspektif ekonomi islam, nilai tukar dalam perspektif ekonomi islam, isu-isu kontemporer dalam makro ekonomi islam.

Dasar-dasar ekonomi makro dalam perspektif islam, indikator ekonomi makro islam, fungsi konsumsi makro dalam perspektif islam, tabungan dan investasi dalam perspektif islam, fungsi uang dalam perspektif islam, keseimbangan di pasar barang, ...

Hukum Ekonomi Syariah: Sebuah Kajian Komprehensif

Buku Hukum Ekonomi Syariah: Sebuah Kajian Komprehensif ini merupakan pengetahuan mendasar dan fundamental bagi pembelajar di bidang Hukum Ekonomi Syariah, disusun dengan memasukkan tiga kompetensi dasar, yaituhukum, ekonomi, dan ilmu-ilmu syariah. Untuk memudahkan pembaca, buku ini disusun dengan singkat dan padat sehingga bisa dimanfaatkan sebagai batu loncatan bagi pembelajar pemula atau sebagai ringkasan bagi pembelajar tingkat lanjut. Buku ini juga dilengkapi dengan serangkaian soal pada setiap babnya.

Menyoroti Produk Pemikiran Hukum Islam Di Indonesia : Kajian Metodologis Penetapan dan Penerapan Fatwa Ulama . ( Ringkasan Disertasi ) . PPs UIN Alauddin Makassar . Mustofa , & Wahid , A. ( 2009 ) . Hukum Islam Kontemporer .

Respons Islam atas Moderasi Beragama dan Multikulturalisme

Satu keniscayaan moderasi dan multukultural menjadi solusi bersama untuk dipertimbangkan dalam membangun keberagamaan di Indonesia. Banyaknya agama, ras, dan suku menjadi pertimbangan penting dalam mengambil dua pola tersebut sebagai pijakan kehidupan beragama di negara Indonesia. Meski tawaran itu menarik untuk terciptanya harmonisasi antaranak bangsa, tetapi belum semuanya mampu menerimanya dengan lapang dada, terutama para agamawan yang masih mempertahankan pola lama, tidak mau bergeser dari tradisi lama menuju tradisi baru. Kajian keilmuan tentang moderasi dan multikulturalisme sebenarnya sudah lama didengungkan, tetapi sampai sejauh ini belum tuntas. Tidak sedikit orang-orang beragama yang memicingkan mata ketika mendengar moderasi beragama, karena dianggap berseberangan dengan agamanya atau jika tidak demikian dianggapnya sebagai bentuk kebablasan dalam beragama. Paling sederhana, jika ada tokoh muslim masuk gereja untuk kepentingan diskusi atau apalah yang tidak berbau ibadah mahdhah dianggap sebagai tindakan yang tidak pantas. Cara pandang demikian berarti menunjukkan bahwa moderasi belum tuntas di kalangan masyarakat muslim. Buku ini merupakan bagian dari diskusi kecil yang diprakarsai oleh DMI Kabupaten Tuban, harapannya buku ini bisa memunculkan sikap dan pemikiran tentang pentingnya moderasi islam untuk bisa dijaga dan dihidupkan dalam kehidupan beragama, bernegera dan berbangsa, agar moderasi islam di Indonesia bisa lebih kuat dan harmonis sebagai bagian dari misi Islam Rahmatan lil ‘Alamiin.

Satu keniscayaan moderasi dan multukultural menjadi solusi bersama untuk dipertimbangkan dalam membangun keberagamaan di Indonesia.

Bunga Rampai Moderasi Beragama Memaknai Teologi Kebangsaan

Dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya warga kota Pasuruan, upaya kolosal perlu dilakukan agar terwujud cita-cita bersama, karena kota Pasuruan sudah membawa moto inklusif "Madinah Van Java" atau kota Madinah yang berhubungan dengan nilai-nilai inklusivitas universal, maka kita semua harus mendukungnya dengan kualifikasi dan kompetensi masing-masing. Atas konsiderasi kota Madinah yang bercirikan pluralistik dan inklusif ini, maka perlu digalakkan literasi agama dalam bentuk moderasi beragama dan toleransi yang mengarah ke Teologi Kebangsaan. Jejak-jejak menuju Teologi Kebangsaan ini merupakan tujuan nasional yang tidak akan mempermasalahkan dualisme agama dan negara karena keduanya harus saling mengisi. Buku ini menarik untuk dibaca oleh siapapun yang ingin menciptakan living together in harmony karena berisi beragam perspektif tentang interelasi antara agama dan negara, termasuk moderasi beragama dan toleransi dalam bingkai NKRI.

Dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya warga kota Pasuruan, upaya kolosal perlu dilakukan agar terwujud cita-cita bersama, karena kota Pasuruan sudah membawa moto inklusif "Madinah Van Java" atau kota Madinah yang ...

MODERASI BERAGAMA DALAM MEWUJUDKAN NILAI-NILAI MUBADALAH

buku modersi beragama ini dapat terselesaikan denganbaik, walaupun masih terdapat beberapa koreksi, saran dan kritikan yang membangun tentunya agar karya nyata ini dapat lebih bernanfaat. Shalawat dan salam senantisa terlimpahkan kepada baginda Rasulullah saw., yang telah memberikan suri tauladan kepada kita dalam menyampaikan risalah Islamiyyah bil hanifati samhah (dengan cara yang baik), sehingga menjadi sebuah perdamaian dan bukan sebaliknya yaitu permusuhan. Buku yang hadir dihadapan pembaca ini adalah buku hasil bunga rampai dari berbagai kalangan disiplin keilmuan yang tidak sama tentunya, hal ini yang merupakan sebuah keunikan dari anugrah yang Allah swt., berikan kepada kita semua. Dengan akal sehat dan menghasilkan sebuah karya nyata. Ucapan terimaksih kami ucapkan kepada semua pihak demi terwujudnya karya ini, khusunya kepada Ketua MUI Provinsi Lampung Bapak Kyai Dr. H. Kairuddin, M.H. yang telah sudi kiranya memberikan motivasi berupa kata pengantar, sebuah anugrah besar bagi kami demi mewujudkan karya nyata ini. Moderasi beragama adalah sebuah prinsip dalam nilainilai yang harus ditanamkan dalam berfikir, sehingga pemikiran moderat inilah yang akan menghantarkan kita pada perdamaian, ketentraman dan tentunya menjadi Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Agama merupakan nasehat bagi kita, sehingga bagaimana kita dapat berfikir yang moderat, atau beragama dengan cara yang moderat, sehingga tidak cenderung ke kiri atau ke kanan, tapi lebih pada apa yang diajarkan baginda Rasulullah saw., (khairul umuuri ausathuha) sebaik-baiknya perkara adalah berada di tengahnya.

Ucapan terimaksih kami ucapkan kepada semua pihak demi terwujudnya karya ini, khusunya kepada Ketua MUI Provinsi Lampung Bapak Kyai Dr. H. Kairuddin, M.H. yang telah sudi kiranya memberikan motivasi berupa kata pengantar, sebuah anugrah ...