Sebanyak 41484 item atau buku ditemukan

Perubatan Islam dan Bukti Sains Moden Edisi 2015

Apabila berbicara berkenaan perubatan Islam, sebahagian memahaminya dalam bentuk doa, jampi, air penawar, menghalau jin, dan membuang saka semata-mata.Sebahagian yang lain cenderung mentafsirkan tentang perubatan dalam bentuk yang sempit dan literal.Sebahagian yang lain pula yakin konsep perubatan Nabi mempunyai kehebatannya, namun mereka tidak mampu membuktikan kehebatan itu secara saintifik. Buku Perubatan Islam dan Bukti Sains Moden ini cuba membuktikan kehebatan-kehebatan secara saintifik, dan mengumpulkan penemuan-penemuan semasa yang sahih, tidak kira datang daripada umat Islam ataupun bukan Islam. Buku ini juga komprehensif dan padat selain bergambar dan berwarna yang menarik.

Danial Zainal Abidin. PENEMUAN EMBRIOLOGI DAN AL-QURANkejadian
embrio dalam rahim. Dalam surah Al-Zumar ayat 6 Allah s.w.t.. BAB 11
Penemuan Embriologi dan Al-Quran.

Sains Matematik dalam acuan bahasa Melayu dan Islam

Buku ini memuatkan sepuluh makalah terpilih yang sarat dengan pemikiran Shaharir dalam pelbagai aspek bidang kepakarannya, termasuklah pengislaman ilmu, gagasan pemeribumian ilmu dalam konteks Tamadun Melayu, pengurusan, kewangan, serta kritikan Teori Kenisbian dan Teori Quantum. Himpunan makalah ini memperlihatkan kesarjanaan beliau dan membuktikan betapa mengheningnya pendirian dan perjuangannya serta polimatesnya Shaharir.

tetapi tidak pula ditonjolkan ilmu yang dibicarakan ini, iaitu ilmu kepemimpinan
dan kepengurusan yang antara lainnya membicarakan 18 sifat pemimpin dan
pengurus unggul di bawah judul Pustaka Asta Dasa Parateming Prabu yang ...

Peralihan paradigma dalam pendidikan Islam dan sains sosial

Changes of paradigm in Islamic education and social science in Indonesia.

Changes of paradigm in Islamic education and social science in Indonesia.

Membela Islam, Membela Kemanusiaan

istilah "Aksi Bela Islam" mendadak populer dalam kosa-kata gerakan politik-keagamaan kontemporer di Indonesia. Istilah ini merupakan mantra ampuh untuk memobilisasi dukungan umat Islam dalam merespons isu-isu sosial dan politik aktual yang dianggap berkaitan dengan nasib dan kepentingan umat Islam. Tidak ada yang salah dengan inisiatif aksi solidaritas atas dasar persamaan keyakinan. Yang penting dipahami, memperkuat solidaritas sesama Muslim (ukhuwah Islamiyah) tidak boleh menegasikan solidaritas kebangsaan yang majemuk (ukhuwah wathaniah) dan solidaritas kemanusiaan (ukhuwah basyariah). Klaim "Aksi Bela Agama" bukanlah monopoli kelompok keagamaan tertentu. Pembelaan terhadap agama Islam hendaklah berpijak pada kepentingan menjaga hak-hak umat Islam yang selaras dengan bangunan politik kebangsaan yang inklusif dan penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Nalar "Membela Islam, Membela Kemanusiaan" adalah bahwa membela Islam haruslah kongruen dengan membela kemanusiaan. Komitmen membela Islam akan sukar diterima jika aktualisasinya justru mengancam nilai-nilai keadaban, kebinekaan, dan kemanusiaan. Semangat membela Islam akan kehilangan esensinya apabila mengarah pada otoritarianis Buku ini tak hanya memotret tantangan peradaban Islam di Indonesia masih diliputi problema tafsir teks yang kaku, tetapi juga menambah perspektif optimistik bahwa Islam memayungi kemajemukan budaya dan menyuarakan keadilan. Penulis sangat cerdas menyajikannya dalam bahasa yang populis sehingga renyah untuk dicerna" -Prof. Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI "Fajar Riza Ul Haq terus berusaha mencari mediasi-antara lain melalui tulisan-tulisannya-untuk mendorong transformasi sosial menuju Indonesia yang semakin adil dan sejahtera." -Mgr. Ignatius Suharyo Pr, Uskup Agung Jakarta "Karya ini patut dibaca bukan saja oleh kalangannya sendiri, tetapi juga oleh publik Indonesia umumnya. Sebagai seorang intelektual-aktivis, penulisnya punya jaringan luas yang merupakan modal tambahan bagi bobot karyanya. Sebagai Muslim, penulis menunjukkan sikap kritisnya terhadap umat Islam yang jauh dari idealisme Islam tentang persatuan umat." -Ahmad Syafii Maarif, Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah [Mizan, Mizan Publishing, Wacana, Islam, Indonesia, Fiksi, Agama, Polittik]

Nalar "Membela Islam, Membela Kemanusiaan" adalah bahwa membela Islam haruslah kongruen dengan membela kemanusiaan.

Khazanah Intelektual Islam

“Buku Khazanah Intelektual Islam, suntingan Prof Nurcholish Madjid, kini sudah menjadi klasik. Pertama kali diterbitkan pada 1984, karya ini tetap relevan untuk memahami intelektualisme Islam; tidak hanya di masa silam, tapi juga dewasa ini dan masa depan. Dengan kandungannya yang mencakup berbagai tokoh terkemuka pemikir Islam yang mewacanakan pemikiran sejak dari kalam, filsafat, tasawuf, sampai sosial-politik, karya ini menjadi bacaan wajib setiap dan seluruh mereka yang ingin memahami khazanah pemikiran Islam. Karya monumental ini sepatutnya menjadi inspirasi untuk menggali lebih dalam dan lebih luas khazanah intelektual lain, termasuk khazanah intelektual Islam Indonesia.” Prof. Dr. Azyumardi Azra, CBE Guru Besar Sejarah Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta “Agama tidak hanya bersifat ilahi, melainkan juga merupakan fenomena sosial historis. Demikian pesan penting buku ini yang melihat agama dengan perspektif filosofis. Dalam konteks tersebut, tidak diragukan lagi, Nurcholish Madjid adalah pionir yang membukakan jalan bagi tumbuhnya pemikiran filosofis, rasional dan humanis di kalangan generasi muda intelektual Islam di Indonesia. Buku ini sangat perlu dibaca mengingat semakin kuatnya kecenderungan menjauhkan pemikiran filosofis dan rasional dari agama. Dengan memahami agama secara filosofis dan rasional, masyarakat terdorong untuk lebih bersifat toleran, inklusif dan humanis sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan universal.” Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, M.A. Ketua Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) “Hingga kini mungkin tak seorang pun intelektual Muslim Indonesia yang telah mewariskan api dan cahaya peradaban Islam sejernih dan sekomprehensif Nurcholish Madjid dalam korpus karya-karyanya. Buku Khazanah Intelektual Islam ini adalah bagian integral darinya. Hutang akal-budi mayoritas bangsa kita kepada Cak Nur sungguh tak terkira.” Prof. Dr. Mochtar Pabottingi Peneliti Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) “Saya membaca buku ini pertama kali waktu saya masih menjadi santri di Pati, Jawa Tengah. Terus terang, ini adalah salah satu buku penting yang membentuk pikiran dan pemahaman saya atas Islam. Melalui buku ini, saya menjadi “melek” untuk pertama kali atas kekayaan pengetahuan yang dikembangkan oleh para pemikir Muslim di masa klasik dulu. Melalui buku ini, saya belajar bahwa Islam bukan sekadar akidah dan ritual saja, melainkan juga peradaban pemikiran yang begitu agung dan menakjubkan. Buku ini, menurut saya, menjadi kian relevan lagi hari-hari ini, di era ketika menjadi Muslim bagi sebagian kalangan identik dengan tindakan menutup diri secara pemikiran dan membenci keragaman.” Ulil Abshar Abdalla Pengampu Ngaji Ihya’ Ulumuddin

Buku Khazanah Intelektual Islam ini adalah bagian integral darinya. Hutang akal-budi mayoritas bangsa kita kepada Cak Nur sungguh tak terkira.” Prof.

Islam liberal

sejarah, konsepsi, penyimpangan, dan jawabannya

Arguing pro and con on Liberal Islam according to Indonesian Muslim intellectuals engaged with the issues of global modernity.

Arguing pro and con on Liberal Islam according to Indonesian Muslim intellectuals engaged with the issues of global modernity.

Muhammadiyah & politik Islam inklusif

Role of Muhammadiyah on politics of Islam in Indonesia; festschrift in honor of 70th anniversary of Ahmad Syafii Maarif; collection of articles.

NIVERSITY OF MICHIGAN LIBRARIES Oleh karena itu , upaya beberapa kalangan di Muhammadiyah dewasa ini yang kerap mengkampanyekan dialog antaragama , perdamaian , dan Islam moderat perlulah kiranya disambut dengan antusias .