Sebanyak 46 item atau buku ditemukan

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PKK) BERBASIS MULTIKULTURAL DAN KEARIFAN LOKAL BAGI GURU CALON TUTOR DI SEKOLAH PAUD

Penanaman nilai-nilai pembentukan karakter bangsa secara masif dan efektif melalui implementasi nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental (religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas) yang akan menjadi fokus pembelajaran, pembiasaan dan pembudayaan, sehingga pendidikan karakter bangsa sungguh dapat mengubah perilaku, cara berpikir dan cara bertindak seluruh bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan berintegritas. Buku ini disusun untuk menjadi rujukan atau pijakan bagi para fasilitator yang akan menerapkan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di sekolah dan mengimbaskannya ke sekolah sekitar. Fasilitator utama yang bisa memberikan pelatihan buku ini adalah Kepala Sekolah, Guru, Pengawas, dan Komite Sekolah. Fasilitator dapat memanfaatkan buku ini sebagai sumber pembelajaran mandiri untuk memahami program PPK sesuai dengan tugas dan kewajibannya.

Penanaman nilai-nilai pembentukan karakter bangsa secara masif dan efektif melalui implementasi nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental (religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas) yang akan menjadi fokus ...

MODUL PENILAIAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MULTIKULTURAL DAN KEARIFAN LOKAL SISWA PAUD UNTUK GURU CALON TUTOR

Penanaman nilai-nilai pembentukan karakter bangsa secara masif dan efektif melalui implementasi nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental (religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas) yang akan menjadi fokus pembelajaran, pembiasaan dan pembudayaan, sehingga pendidikan karakter bangsa sungguh dapat mengubah perilaku, cara berpikir dan cara bertindak seluruh bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan berintegritas. Buku ini disusun untuk menjadi rujukan atau pijakan bagi para fasilitator yang akan menerapkan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di sekolah dan mengimbaskannya ke sekolah sekitar. Fasilitator utama yang bisa memberikan pelatihan buku ini adalah Kepala Sekolah, Guru, Pengawas, dan Komite Sekolah. Fasilitator dapat memanfaatkan buku ini sebagai sumber pembelajaran mandiri untuk memahami program PPK sesuai dengan tugas dan kewajibannya.

Penanaman nilai-nilai pembentukan karakter bangsa secara masif dan efektif melalui implementasi nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental (religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas) yang akan menjadi fokus ...

MODEL PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN BUDAYA PADA ANAK USIA DINI

Penanaman nilai-nilai pembentukan karakter bangsa secara masif dan efektif melalui implementasi nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental (religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas) yang akan menjadi fokus pembelajaran, pembiasaan dan pembudayaan, sehingga pendidikan karakter bangsa sungguh dapat mengubah perilaku, cara berpikir dan cara bertindak seluruh bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan berintegritas. Buku ini disusun untuk menjadi rujukan atau pijakan bagi para fasilitator yang akan menerapkan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di sekolah dan mengimbaskannya ke sekolah sekitar. Fasilitator utama yang bisa memberikan pelatihan buku ini adalah Kepala Sekolah, Guru, Pengawas, dan Komite Sekolah. Fasilitator dapat memanfaatkan buku ini sebagai sumber pembelajaran mandiri untuk memahami program PPK sesuai dengan tugas dan kewajibannya.

Pembentukan karakter yang berbasis kearifan lokal bagi anak usai dini dapat diibaratkan menjadi binaragawan (body buyilder) yang memerlukan otot-otot akhlak yang harus ditempa secara terus menerus agar menjadi kuat dan kokoh baik secara ...

Bimbingan Karier Untuk Meningkatkan Kesiapan Karier

Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dalam pendidikan di sekolah. pada tahun sebelumnya bimbingan lebih fokus pada kesulitan yang dialami oleh siswa selama belajar di sekolah, sedangkan untuk yang sekarang ini bimbingan konseling lebih diarahkan kepada masa sesudah pendidikan SMA. Sehingga layanan bimbingan lebih bermakna sebagai penunjang pada persiapan siswa untuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Buku ini merupakan salah satu kajian yang lebih fokus kepada layanan bimbingan karier. Tujuannya agar mampu membantu siswa dalam memahami diri sendiri, memahami lingkungan dan mengembangkan rencana masa depan. Buku ini ditulis dengan kesadaran masih minimnya buku ajar mengenai bimbingan karier. Sebenarnya di dalam karier masih banyak yang perlu digali lagi dan dikembangkan secara lebih luas. Oleh karena itulah buku ini dibuat untuk bisa menjadi referensi khususnya dalam layanan bimbingan karier.

Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dalam pendidikan di sekolah. pada tahun sebelumnya bimbingan lebih fokus pada kesulitan yang dialami oleh siswa selama belajar di sekolah, sedangkan untuk yang sekarang ini bimbingan ...

EVALUASI PEMBELAJARAN (KONSEP DAN MANAJEMEN)

Buku ini terdiri atas delapan bab. Bab 1: Tes, Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi. Banyak kalangan masih memiliki persepsi yang keliru terhadap kempat istilah tersebut (Tes, Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi). Bab ini menguraikan perbedaan kempat istilah tersebut secara jelas. Bab 2: Pembelajaran. Bab ini mendeskripsikan secara komprehensif berkait teori dan model pembelajaran. Teori dan model pembelajaran yang dipilih menentukan pola evaluasinya. Bab 3: Evaluasi Pembelajaran. Bab ini membahas pengertian, tujuan dan fungsi, ruang lingkup, objek dan subjek, dan prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran. Bab 4: Model, Ciri-Ciri, dan Pendekatan Evaluasi Pembelajaran. Pemahaman tentang model, ciri-ciri, dan pendekatan evaluasi pembelajaran sangat diperlukan oleh seorang evaluator agar dapat mengevaluasi pembelajaran secara profesional. Bab 5: Manajemen Evaluasi Pembelajaran. Evaluasi pembelajaran perlu dikelola secara profesional. Oleh sebab itu kajian tentang perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengolahan hasil pengawasan, publikasi, dan pemanfaatan hasil evaluasi di bahas pada Bab ini. Bab 6: Karakteristik Evaluasi Pembelajaran. Hasil evaluasi yang endingnya berupa rekomendasi harus dapat dipertanggungjawabkan. Hal itu memerlukan proses evaluasi yang valid, reliabel, dan objektif. Bab ini membahas tentang validitas, reliabilitas, dan objektivitas evaluasi pembelajaran. Bab 7: Teknik Tes Dalam Evaluasi Pembelajaran. Bab ini membahas tentang bentuk dan jenis tes. Bentuk dan jenis tes perlu dipahami oleh seorang evaluator agar mampu menentukan bentuk dan jenis tes secara tepat, agar data yang terkumpul sebagai bahan evaluasi dapat dipertanggungjawabkan. Bab 8: Teknik Non Tes Dalam Evaluasi Pembelajaran. Pemahaman tentang teknik pengumpulan data non tes sangat penting. Sebab data yang diperlukan untuk mengevaluasi pembelajaran tidak saja bersumber dari data kuatitatif, tetapi juga data kualitatif. Data kuantitatif biasanya dikumpulkan dengan teknik tes, sementara data kualitatif dikumpulkan dengan teknik non tes.

Buku ini terdiri atas delapan bab.

Evaluasi Bimbingan dan Konseling

Bahwa evaluasi bimbingan konseling adalah penyediaan informasi mengenai karakteristik layanan dan program bimbingan konseling kepada siswa, orang tua murid, sekolah, pemerintah dan masyarakat. buku ini berisi uraian mengenai kajian berbagai persoalan mengenai evaluasi layanan, evaluasi program bimbingan konseling serta akuntabilitasnya kepada pelaku, pemanfaat, penerima dan pihak-pihak lain yang membutuhkan. Buku ini kiranya cocok dan bermanfaat bagi para akademisi, praktisi bimbingan dan konseling, tenaga kependidikan lainnya dan mahasiswa yang berkeinginan mendalami persoalan evaluasi dan akuntabilitas bimbingan konseling.

Bahwa evaluasi bimbingan konseling adalah penyediaan informasi mengenai karakteristik layanan dan program bimbingan konseling kepada siswa, orang tua murid, sekolah, pemerintah dan masyarakat. buku ini berisi uraian mengenai kajian berbagai ...

PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MULTI KULTURAL DAN KEARIFAN LOKAL BAGI SISWA PAUD

Penanaman nilai-nilai pembentukan karakter bangsa secara masif dan efektif melalui implementasi nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental (religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas) yang akan menjadi fokus pembelajaran, pembiasaan dan pembudayaan, sehingga pendidikan karakter bangsa sungguh dapat mengubah perilaku, cara berpikir dan cara bertindak seluruh bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan berintegritas. Buku ini disusun untuk menjadi rujukan atau pijakan bagi para fasilitator yang akan menerapkan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di sekolah dan mengimbaskannya ke sekolah sekitar. Fasilitator utama yang bisa memberikan pelatihan buku ini adalah Kepala Sekolah, Guru, Pengawas, dan Komite Sekolah. Fasilitator dapat memanfaatkan buku ini sebagai sumber pembelajaran mandiri untuk memahami program PPK sesuai dengan tugas dan kewajibannya.

Kemampuan berbahasa, kemampuan sosialemosional, dan kemampuan lainnya berkembang pesat . Gambar 7.4 Anak belajar satu sama lain dalam lingkungan sosial e) Anak belajar satu sama lain dalam lingkungan sosial.

KONSEP DASAR DAN MANAJEMEN LABORATORIUM IPS

Laboratorium merupakan suatu konsep yang kurang familier jika disandingkan dengan konsep IPS. Kebanyakan laboratorium yang sering kita dengar atau kita ketahui adalah laboratorium IPA (seperti laboratorium fisika, kimia, biologi), laboratorium bahasa, laboratorium teknik, dan laboratorium komputer. Keberadaan laboratorium IPS masih jarang ditemukan di seluruh jenjang pendidikan, mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah, maupun pendidikan tinggi. Laboratorium IPS dapat dijadikan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran IPS sebagai tempat pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang berupa praktik. Sama halnya dengan laboratorium yang lain, laboratorium IPSberfungsi untuk menunjang kegiatan praktik pembelajaran IPS,walaupun praktik dalam IPS berbeda dengan praktik dalam bidang lainnya seperti IPA, bahasa atau teknik. Praktik dalam bidang IPS lebih banyak pada kegiatan berupa observasi, analisis, maupun penelitian terhadap fenomena sosial. Fenomena sosial yang memiliki sifat dinamis perlu diobservasi, dianalisis, dan diteliti sehingga permasalahan yang terjadi di lingkungan sosial dapat dipahami dan dicarikan alternatif solusinya.

Berdasarkan standar sarana prasarana untuk SMP/MTs yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 menyebutkan bahwa ...

Framework Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Abad 21

Menghadapi era perkembangan pendidikan abad 21, pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diarahkan pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) agar memiliki kompetensi dan keahlian sesuai denan 21st Century Parnership Learning Framework. Kerangka ini merupakan jalan terang bagi Pendidikan Kewarganegaraan untuk mengembangkan pembelajaran yang berorientasi pada standar dan penilaian, kurikulum dan pengajaran, pengembangan profesional, dan lingkungan belajar. Buku ini berisi beragam tulisan solutif bagi pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan yang diurai berdasarkan kerangka pembelajaran abad 21. Oleh karena itu diharapkan buku ini dapat menambah pengetahuan dan membantu pembaca , khususnya guru, dosen, mahasiswa, dan masyarakat luas dalam mempelajari Framework Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Abad 21.

... citizenship education: mutually compatible or mutually complicit?. University of Oulu. 77(7), 422-437. Choi, M. (2016). A concept analysis off digital citizenship for democratic citizenship education in the interet age. Theory ...

MANAJEMEN STRATEGI HUMAN CAPITAL DALAM PENDIDIKAN

Belakangan ini sudah banyak buku yang membahas tentang manajemen pendidikan tetapi yang membahas khusus tentang manajemen strategi human capital dalam pendidikan tetapi masih ditemukan kekurangan di berbagai sisi. Hampir seluruh buku yang beredar hanya membahas manajemen pada dunia bisnis tetapi belum menyentuh bidang pendidikan, sehingga untuk menguasainya, pembaca harus membeli banyak buku, belum lagi dihadapkan dengan masalah kualitas isi buku, tentunya hal ini merupakan investasi yang sangat mahal. Buku ini hadir sebagai Buku Monograf untuk memberi pemahaman tentang Manajemen Strategi Human Capital dalam pendidikan. Pembahasan yang singkat, padat, jelas, dan disertai berbagai ilustrasi gambar, serta model-model standar mutu. Buku ini ditujukan untuk berbagai kalangan pembaca maupun kalangan umum yang tertarik dengan manajemen strategi pendidikan. Buku ini dapat dijadikan referensi untuk bidang Manajemen Strategi. Secara singkat, buku ini membahas berbagai hal yang terkait dengan Manajemen Strategi Pendidikan Human Capital, seperti konsep Human Capital, strateginya, dan lain-lain.

Belakangan ini sudah banyak buku yang membahas tentang manajemen pendidikan tetapi yang membahas khusus tentang manajemen strategi human capital dalam pendidikan tetapi masih ditemukan kekurangan di berbagai sisi.