Sebanyak 284 item atau buku ditemukan

Studi Ulumul Qur'an

Buku ini di ditulis secara ilmiah, juga disusun menyesuaikan kurikulum mata kuliah ulumul Qur’an dengan beberapa pengembangan analis terkait pembahasan pada setiap bab. Perlu diketahui bahwa lahirnya buku ini, pada hakekatnya, sebagai salah satu usaha sungguh-sungguh dalam merekonstruksi arah pemahaman dan pengkajian al-Qur’an secara utuh. Diharapkan dengan terbitnya buku ini, selain mendukung keberadaan ilmu tafsir dalam sistem keilmuan, juga dapat memperluas wawasan keilmuan sehingga memudahkan bagi setiap orang melaksanakan tugas kemanusiaannya, mengkaji dan meneliti al-Qur’an dalam menghadapi era baru di abad ke-21 ini, untuk menjadikan abad ini sebagai abad Qur’ani, serta dapat menjadi bahan referensi dalam peningkatan kualitas SDM, terutama dalam kajian sumber (al-Qur’an dan hadis) yang mutlak diperlukan dalam membangun masyarakat madani.

... Qur'an wa Ilmu al - ' Sshriyah . Dalam konteks modern , studi ilmu - ilmu AlQur'an tetap tidak kalah menarik dengan ilmu - ilmu lain . Orang - orang yang berkompeten dengan gerakan pemikiran Islam terus berupaya ... ULUMUL QUR'AN.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Dakwah IAIN Pontianak Tahun 2017

Revitalisasi Dakwah Pinggiran: Penguatan Profesionalitas Da’i dan Infrastruktur Dakwah

Nawacita Pemerintah Republik Indonesia 2014-2019, sesungguhnya sangat menarik untuk dikembangkan dalam dakwah Islam. Mengingat kondisi umat Islam saat ini di Indonesia yang cenderung menurun secara kuantitas, bahkan mungkin juga kualitasnya. Sembilan point yang diprioritaskan dalam ‘Nawacita’ pemerintah, pada dasarnya merupakan point-point yang harus menjadi perhatian umat Islam. Salah satu point penting dalam program ini adalah point ke-3, yaitu: “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan”. Terkait dengan masalah dakwah, “Dakwah Pinggiran” adalah sebuah konsep dakwah yang berorientasi pada aksi nyata di masyarakat yang sulit dijangkau. Kata “Pinggiran” di sini dikonotasikan dalam dua makna, yaitu: pertama makna yang bersifat geografis dan kedua makna yang bersifat sosiologis. Secara georafis, umat Islam tersebar di mana-mana, bahkan lebih banyak yang berada di pelosok desa. Akan tetapi sampai sejauh ini, keberadaan mereka belum tersentuh oleh para da’i profesional dan infrastruktur yang baik. Sementara secara sosiologis, tidak sedikit umat Islam yang terpinggirkan di tengah gemerlapnya kehidupan perkotaan. Akibatnya, banyak umat Islam di Indonesia yang mengalami proletarianisme secara sistematis terstruktur. Angka statistic dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu per-sepuluh tahun, prosentase umat Islam Indonesia turun rata-rata 1,14 % dalam 30 tahun terakhir. Hal ini tidak sejalan dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang rata-rata sebesar 1,49 % pertahun. Kondisi ini diperparah oleh masifnya gerakan stigmatisasi Islam dari berbagai penjuru dunia, yang menempatkan Islam sebagai “common enemy” yang harus dibasmi. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Negara-negara Eropa (yang penduduknya banyak yang mengalami Islamophobia), justru pertumbuhan umat Islam meningkat luar biasa. Seperti dilansir oleh Oasemuslim.com, bahwa pada tahun 2010 total penduduk Muslim di Eropa mencapai 6% dari 3 dekade sebelumnya (1990) yang hanya 4% saja. Bahkan diproyeksikan akan bertambah menjadi 8% lebih pada tahun 2030 mendatang. Ironisnya, Indonesia yang dikenal sebagai Negara Muslim terbesar dunia, justru mengalami penurunan dalam kuantitasnya. Persoalan penurunan kuantitas ini, bukan tidak mungkin disebabkan oleh degradasi atau sekadar stagnasikualitas para da’i/daiyah yang terjadi di dalam, sehingga dakwah Islam tidak berkembang dengan baik di negeri ini. Sehingga, hal ini perlu diselesaikan segera oleh umat Islam, baik secara individu maupun secara kelembagaan. Dalam rangka mengangkat kembali posisi umat Islam di mata dunia dan masyarakat Indonesia, diperlukan sebuah upaya bersama yang sistematis dan terstruktur. Cara yang ditawarkan di sini terdiri dari 2 (dua) hal, yaitu: 1) menguatkan profesionalitas Sumber Daya Insani para Da’I/Daiah; dan, 2) membangun infrastruktur dakwah secara layak dan tertata.

Dengan semakin bertambahnya jumlah jamaah melalui proses ikrar Islam ... dan pembentukan lembaga keuangan syariah Baitul Maal wa Tamwil(BMT) Al Muhajirin.

Pendidikan Gender "Dalam Sudut Pandang Islam"

Gender yang muncul dalam kehidupan Barat pasti akan berbeda dengan gender yang muncul di Timur, semangat yang muncul tetap harus berada dalam garis sumber Islam yaitu al-Qur’an dan Hadits yang mungkin berbeda adalah interpretasi. Sebab kita membahas tentang pendidikan gender Islami maka tentunya kita tidak bisa melepaskan hakikat dari Islam tersebut. Pendidikan Gender Islami adalah usaha untuk melakukan keidealan aktivitas dalam sosiokultural antara lakilaki dan perempuan sesuai dengan kemampuan dan kepantasan berdasarkan semangat al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah sallalahu ‘alaiahi wasallam dengan tidak merugikan, merendahkan, berhipotesis alternatif negatif atau menyakiti baik laki-laki maupun perempuan diperuntukkan untuk kemashlahatan kehidupan bersama. Buku ini tidaklah bagus tapi lumayanlah. Inilah buku sederhana yang dapat saya sumbangkan kepada pembaca, janganlah anda mengira bahwa saya telah sempurna menulis dan membicarakan tentang ‘Pendidikan Gender’ sebab saya hanya membahas topik-topik yang menurut saya penting, itupun belum tuntas. Jujur saja saya pemula dalam menulis buku; jadi masih amatiran. Tapi bila anda mengatakan isi buku ini bagus dan menarik tentu saya akan tersenyum mendengarnya, karena pada dasarnya saya memang senang dipuji. Semoga buku ini dapat memberikan kemudahan bagi pembaca dan semoga ada berkah dan keridhoan Allah SWT, sehingga dapat memberikan kemanfaatan khususnya bagi kami penyusun, Amin ya Rabbal ‘aalamiin

Setelah lima tahun, UNDP menambah konsep HDI dengan kesetaraan gender (
Gender Equality).113 Sejak UNDP memasukkan kesetaraan gender dalam HDI,
maka faktor kesetaraan gender harus selalu diikutsertakan dalam mengevaluasi
 ...

Problematika Autentitas Hadis Nabi Dari Klasik Hingga Kontemporer

Al-Qur’an dan Hadis, di samping sama-sama sebagai sumber ajaran Islam, keduanya mempunyai perbedaan yang sangat menonjol terutama dilihat dari segi keautentikannya. Seluruh ayat Al-Qur’an dipastikan berasal dari Allah berbeda dengan Hadis Nabi yang sebagiannya dipastikan berasal dari Nabi tetapi ada pula yang diragukan bahkan sebagian dipastikan tidak berasal darinya. Kepastian Al-Qur’an berasal dari Allah karena seluruh ayat-ayatnya telah ditulis semenjak diturunkannya kepada Nabi Muhammad, terjaga baik secara hafalan maupun catatan atau tulisan di kalangan para sahabat dan kemudian dibukukan dalam satu mushaf pada masa Abū Bakar al-Siddīq serta digandakan pada masa ‘Utsmān ibn ‘Affān dalam bentuk mushaf ‘Utsmānī. Adapun Hadis Nabi, pada masa Rasulullah hanya sebagian yang ditulis karena khawatir tercampur dengan Al-Qur’an. Mayoritas Hadis saat itu terekam dalam hafalan para sahabat Nabi yang diriwayatkan secara lisan dan hanya sedikit yang terekam dalam bentuk tulisan. Periwayatan Hadis secara lisan ini memakan waktu yang cukup lama sejak masa Rasulullah hingga masa-masa sesudahnya. Hadis-hadis baru dibukukan secara lengkap pada abad kedua dan ketiga Hijriyah. Karena itu, periwayatan Hadis memerlukan waktu ratusan tahun yang melibatkan beberapa generasi, yakni generasi sahabat, tābi’īn, tābi’ al-tābi’īn yang kemudian Hadis-hadis itu dibukukan oleh para mukharrij (kolektor) Hadis. Periwayatan Hadis dalam jangka waktu yang relatif panjang inilah antara lain yang menyebabkan terjadinya perbedaan kualitas Hadis; ada yang sahih, hasan, a’īf bahkan palsu. Dapat dikatakan bahwa tidak semua hadis benar-benar dari Rasulullah, berbeda dengan Al-Qur’an yang dipastikan berasal dari Allah Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Al-Qur’an dan Hadis, di samping sama-sama sebagai sumber ajaran Islam, keduanya mempunyai perbedaan yang sangat menonjol terutama dilihat dari segi keautentikannya.

KULIAH ‘ULUMUL HADITH: Pengantar Studi Hadith

Al-Qur'an dan hadis merupakan dua referensi dalam Islam yang paling penting. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Membaca al-Qur'an tanpa hadis akan menyederhanakan makna al-Qur'an itu sendiri. Membaca hadis tanpa al-Qur'an juga akan menyimpangkan maksud dan tujuannya. Oleh karena itu setiap muslim harus mengenalnya. Buku yang ada di tangan pembaca ini merupakan materi dasar mengenal hadis. Penjelasan dalam buku ini dibuat padat dan lugas dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami. Pembaca akan diajak mengenal hadis, mulai dari pengertian, unsur-unsur pembentuk hadis, kedudukan dan fungsi hadis dalam Islam, ilmu-ilmu hadis, kaedah kesahihan hadis, dan pembagian hadis. Di bagian akhir akan diberikan contoh kajian tematik mengenai manusia menurut al-Qur'an dan hadis. Sehingga pembaca akan dapatkan uraian yang utuh apa yang dimaksud dengan manusia.

'Itr, Nur al-Din, Manhaj Naqd fi 'Ulum al-Hadits, Terj. Mujiyo, “Ulumul Hadits”.
Remaja Rosdakarya: Bandung. 1994 Khallaf, Abdul Wahab. 'Ilmu Ushul Fiqh.
Kairo: Maktabah al-Da'wah al-Islamiyah. 1990. Al-Khatib , Muhammad 'Ajjaj.

MODERASI ISLAM NUSANTARA (STUDI KONSEP DAN METODOLOGI)

Buku ini membahas tentang moderenisasi islam yang ada din indonesia konsep-konsep dan penafsiran tentang islam nusantara. Serta membahas banyak hal yang berkaitan tantang islam nusantara.

Buku ini membahas tentang moderenisasi islam yang ada din indonesia konsep-konsep dan penafsiran tentang islam nusantara. Serta membahas banyak hal yang berkaitan tantang islam nusantara.

Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini Edisi Pertama

Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini merupakan su- atu komponen penting yang harus diketahui seorang guruÊ PAUD. Pemahaman guru yang benar terhadap perkembangan anak usia dini akan menuntun guru membuat desain pembelajaran yang cocok dengan perkembangan anak. Pembelajaran berbasis perkembangan anak akan menghasilkan pembelajaran yang maksimal. Pembelajaran yang tidak memperhatikan perkembangan anak akan membuat anak bosan atau frustrasi. Jika anak bosan dan frustrasi, para gurujuga akan tertular rasa bosan dan frustrasi juga ketika mengajar.Dasar pikir ini yang menjadikan pengetahuan tentang perkembangan anak usia dini merupakan salah satu komponen dari kompetensi pedagogik seorang guru. *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

emosi, sosial, dan moral.12 Gestwicki menyatakan, perkembangan menjadi
basis pembelajaran anak usia dini adalah perkembangan fisik, sosial-emosional,
kognitif, bahasa, dan literasi.13 Feeney, dkk. menyatakan, perkembangan anak ...

Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini

Teori dan Praktik

Perkembangan fisik motorik anak adalah salah satu perkembangan yang penting dalam tahap usia dini. Dimana seharusnya guru dan orang tua bekerjasama untuk mengembangkan motorik tersebut. Guru dan orang tua harusnya menstimulus anak dengan berbagai permainan yang menyenangkan dan menumbuhkan rasa senang terhadap anak, agar anak tertarik untuk memainkannya, dan yang paling penting dengan melakukan permainan tanpa disadari anak telah mengembangkan motoriknya. Perkembangan fisik motorik merupakan proses yang dimana seseorang berkembang melaui respon yang menghasilkan suatu gerakan yang berkoordinasi, terorganisir dan terpadu. Maka keterampilan motorik dapat dilihat sebagai landasan seseorang berhasil dalam melakukan keterampilan motorik. Motorik yang terbagi menjadi motorik halus & kasar. Motorik kasar yaitu gerakan yang menggunakan otot besar dan membutuhkan banyak tenaga seperti, berlari, berjalan dan melakukan lompatan. Sementara motorik halus yaitu suatu gerakkan tubuh yang menggunakan otot kecil, dan memerlukan konsentrasi antara mata dan tangan, seperti, melipat, menggunting dan meronce. Buku ini disusun sebagai bahan bacaan atau referensi untuk pembaca bagi yang ingin mengembangkan kemampuan motorik anak usia dini. Harapannya dengan adanya buku ini dapat menjadi salah satu bahan rujukan atau literatur bagi para calon pendidik maupun orangtua. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Hakikat Perkembangan Motorik AUD Motorik adalah terjemahan dari kata motor
yang berarti yang mendasari terjadinya awal pergerakan dari suatu gerak yang
terjadi. Gerak adalah suatu aktivitas yang terjadinya karena adanya suatu proses
 ...

Agama Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial

Agama mengajarkan kedamaian dan mewujudkan kesejahteraan. Namun, kenyataannya antar pemeluk agama terkadang terjadi konflik dalam pemahaman agamanya. Dalam menjalankan kehidupan beragama seseorang diharapkan mendapat pencerahan dan semakin meyakini ajaran agama jika diterapkan dengan kejakinan yang benar akan dapt mencerahkan batin spiritual dan pemikirannya. Padahal pada hakikatnya menjadi umat beragama akan membawa pada pencerahan dan ketenangan kehidupan manusia. --Penerbit Deepublish, Deepublish, Agama, Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag --

Buku Agama agenda demokrasi dan perubahan sosial ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya. --Penerbit Deepublish, Deepublish, Agama, Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag --

365 Kisah Teladan Islam

Semua kebutuhannya dipenuhi oleh istrinya yang setia bernama Siti Rahma .
Iblis kembali menghasut Nabi Ayyub as . Namun , Iblis tetap mengalami
kegagalan . Iblis semakin geram dengan apa yang terjadi pada Ayyub . Atas
saran istrinya ...