Sebanyak 23795 item atau buku ditemukan

pendidikan, Inspirasi dan Kreasi

Hai pembaca inspiratif, selamat bertemu dengan salah satu buku terbitan omera pustaka. Buku yang anda pegang ini adalah sebuah buku antologi dari proyek NuBar (Nulis Bareng) bertema Muridku Inspiratif. Proyek ini diikuti oleh kurang lebih 220 kontributor, yang mayoritas berprofesi sebagai guru pendidikan formal, sisanya ada juga dari ka- langan guru TPA, Dosen, Guru Bimbel dan Guru Kursus. Selanjutnya, karena jumlah kontributor yang banyak dan agar pembuatan buku menjadi efisien, penerbit membuat 6 edisi buku untuk tema muridku inspiratif ini. buku yang anda pegang ini adalah edisi kelima , berjudul “Pendidikan, Inspirasi, dan Kreasi”, dengan 34 penulis didalamnya. Setiap penulis telah berkontribusi menceritakan pengalamannya bersama salah satu anak didiknya yang inspiratif.

Hai pembaca inspiratif, selamat bertemu dengan salah satu buku terbitan omera pustaka.

Pendidikan dan Politik

Antara pendidikan dan politik mempunyai keterkaitan satu dengan yang lain. Keduanya diibaratkan dua sisi mata uang perang yang mempunyai perbedaan, akan tetapi disisi lain juga mempunyai persamaan. Proses pendidikan yang bermutu diharapkan mampu menghasilkan warga negara yang melek politik, yakni warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya terhadap negara. Negara yang maju tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan dari warganya. Oleh karenanya, terlebih dahulu rakyatnya harus dididik supaya cerdas. Kecerdasan seseorang tentu tidak hanya diukur melalui satu segi, melainkan dari sudut yang menyeluruh. Maka dari itu, individu yang cerdas secara akademik belum tentu cerdas secara sosial. Begitu pula sebaliknya. Bagi Anda yang berminat mendalami bidang pendidikan dan politik, kiranya buku ini bisa dijadikan sebagai alternatif untuk dipelajari lebih lanjut. Anda akan mendapatkan pencerahan mengenai pendidikan dan politik, terutama masa kini dan prediksi masa mendatang. Generasi muda seharunya menjadi motor penggerak terhadap inovasi milenial guna menjawab tantangan global. Lakukan perubahan sesuai profesi kita masing-masing. Jangan hanya menjadi generasi penerus, melainkan jadilah generasi yang mampu merubah sesuatu yang belum baik.

Antara pendidikan dan politik mempunyai keterkaitan satu dengan yang lain.

Pendidikan Sejarah untuk Membentuk Karakter Bangsa

Berbagai persoalan yang menerpa bangsa kita dewasa ini, mulai konflik antar kampung, tawuran, narkoba, aksi terorisme, korupsi sampai pada kekerasan dalam dunia pendidikan. Hal ini merupakan gejala mulai lunturnya karakter dan jati diri bangsa Indonesia. Diperlukan formula baru dalam dunia pendidikan agar karakter generasi ke depannya benar-benar tangguh dalam menghadapi tantangan kemajuan zaman. Pendidikan menghadapi masalah dilema, di satu sisi guru sudah mendapatkan kesejahteraannya lewat tunjangan sertifikasi, fasilitas sekolah kian megah hampir tidak ada yang kurang dalam hal sarana dan prasarana. Prestasi peserta didik yang luar biasa. Namun, di sisi lain karakter serta moralitas peserta didik semakin bobrok. Buku Pendidikan Sejarah untuk Membentuk Karakter Bangsa ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

Jalaludin (1997) dalam Haryati berpendapat bahwa karakter terbentuk dari pengaruh luar, terbentuk dari asimilasi dan sosialisasi. Asimilasi menyangkut hubungan manusia dengan lingkungan bendawi, sedangkan sosialisasi menyangkut hubungan ...

Pendidikan sebagai investasi masa depan

Improving the quality of education for human resource investment in Indonesia.

Senandung Lara Guru OS 300 SETIAP TAHUN ajaran baru dimulai , guru - guru
Kelas 1 SD dengan rajin mengajari peserta didiknya untuk menguasai dan dapat
membawakan “ Hymne Guru ” agar pada saat upacara dan kesempatan ...

Strategi Implementasi Pendidikan Karakter

Para ahli sepakat menyebutkan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah mengajarkan nilai-nilai tradisional tertentu, nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Nilai-nilai ini juga digambarkan sebagai perilaku moral, (Zuchdi, 2009). Pendidikan karakter selama ini baru dilaksanakan pada jenjang pendidikan pra-sekolah. Sementara pada jenjang sekolah dasar dan seterusnya di Indonesia masih belum optimal dalam menyentuh aspek karakter ini, meskipun sudah ada materi Pancasila dan Kewarganegaraan. Padahal jika Indonesia ingin memperbaiki mutu sumber daya manusia dan segera bangkit dari ketertinggalannya, maka Indonesia harus merombak sistem pendidikan yang ada, antara lain memperkuat pendidikan karakter. Strategi pembelajaraan berkenaan dengan moral knowing akan lebih banyak belajar melalui sumber belajar dan narasumber. Pembelajaran moral knowing akan terjadi pola saling membelajarkan secara seimbang di antara siswa. Sedangkan pembelajaran moral doing akan lebih banyak menggunakan pendekatan individual melalui pendampingan pemanfaatan potensi dan peluang yang sesuai dengan kondisi lingkungan siswa. Ketiga strategi pembelajaran tersebut sebaiknya dirancang secara sistematis agar para siswa dan guru dapat memanfaatkan segenap nilai-nilai dan moral yang sesuai dengan potensi dan peluang yang tersedia di lingkungannya.

Para ahli sepakat menyebutkan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah mengajarkan nilai-nilai tradisional tertentu, nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab.