Buku bunga rampai yang diterbitkan mahasiswa Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga ini menarik untuk dibaca. Pertama, buku ini ditulis oleh mahasiswa-mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi baik itu di Jawa, Sumatera, hingga Sulawesi, dan bahkan aktivis LSM. Dari tema tulisan yang sangat bervariasi fokus kajian dan perspektifnya. Hal ini membuktikan bahwa sejarah Islam Indonesia tidak hanya Java-centris karena mencakup banyak aspek dalam kajian sejarah lokal. Buku yang merupakan hasil lomba tulisan di kalangan mahasiswa ini juga bagus dari aspek lokalitasnya. Tema artikel di buku ini berbicara tentang budaya lokal baik Islam maupun umum seperti bagaimana integrasi Islam dengan nilai-nilai lokal di Jawa maupun Sumatera. Etnis Tionghoa sebagai minoritas juga sebuah objek studi yang menarik karena selama ini banyak kajian lebih pada masyarakat mayoritas.
Antara retorika dan praktik di negara-negara REDD+
Poin-poin kunci Penelitian dan praktik banyak memberikan penekanan pada peran transformatif yang dimainkan pemerintah subnasional (sub-national governments/SNGs) dalam aksi perubahan iklim. Kontribusi yang ditetapkan secara nasional (Nationally Determined Contributions/NDCs) bukan merupakan cetak biru untuk implementasi, namun ini memberikan gambaran tentang sejumlah prioritas yang berpotensi. Saat ini, peran SNGs kebanyakan masih terbatas: dari 60 negara REDD+, hanya 14 yang secara eksplisit menyebutkan peran SNGs dalam mitigasi, dan hanya 4 yang memberikan SNGs peran terkait pembuatan keputusan. Kegagalan memberikan peran yang lebih spesifik kepada SNGs bisa terbukti menjadi sesuatu yang tidak berpandangan jauh ke depan mengingat perubahan iklim adalah permasalahan global, namun solusi-solusi seperti REDD+ perlu diimplementasikan secara lokal dan yurisdiksional, dan oleh karenanya membutuhkan masukan lokal. Faktor-faktor yang akan mempengaruhi realisasi peran yang ditugaskan kepada SNGs dalam NDCs termasuk: niat politik terkait desentralisasi; dana yang dibutuhkan oleh para para pihak untuk mencapai target mereka; kapasitas SNGs; dan kebutuhan untuk menyelaraskan prioritas pembangunan subnasional dengan nasional.
Poin-poin kunci Penelitian dan praktik banyak memberikan penekanan pada peran transformatif yang dimainkan pemerintah subnasional (sub-national governments/SNGs) dalam aksi perubahan iklim.
Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-Modernisme
Buku ini adalah teks ajar yang up-to-date karena membahas isu-isu terkini dalam studi sosiologi ekonomi kontemporer. Selain memaparkan seluk-beluk studi, teori, dan konsep penting sosiologi ekonomi sejak periode klasik hingga kontemporer, buku ini mem-bahas pula dua isu utama paling menonjol dalam studi kontemporer yaitu pergeseran isu produksi ke konsumsi, dan pergeseran dari isu eksploitasi pekerja ke eksploitasi konsumen. Sebagai sebuah rujukan yang komprehensif, buku ini merupakan rujukan penting bagi mahasiswa ilmu-ilmu sosial pada umumnya, khususnya mahasiswa ekonomi, serta semua pihak yang tertarik dengan sosiologi dan isu-isu kontemporer yang berkembang dalam masyarakat yang terus-menerus mengalami perubahan dan pergeseran. Buku persembahan penerbit prenadaMedia -PrenadaMedia-