Model Pendidikan Karakter Bangsa untuk Kemandirian Pangan Melalui Gerakan Aku Cinta Produk Indonesia
Buku ini lahir diilhami oleh pemikiran perlunya menanamkan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air (WANGSA CITA) pada generasi muda. Konten dan kajian buku ini berdasarkan hasil telaah teoretis dan penelitian di lapangan dalam kerangka Pengembangan Model Pendidikan Karakter Bangsa untuk mendukung Kemandirian Pangan dan Cinta Produk Indonesia di perguruan tinggi. Lebih lanjut kajian ini difokuskan pada persoalan konsep, masalah, solusi, dan aksi. Pada akhirnya, ini dapat dijadikan sebagai landasan praktik pendidikan karakter sebagai model dan paradigma baru pendidikan karakter di perguruan tinggi dan penyiapan pendidikan guru yang profesional di lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK). Rumusan AKU CINTA PRODUK INDONESIA DEMI KEMANDIRIAN BANGSA merupakan SLOGAN dan FORMULA untuk menjadi WARGA NEGARA DAN BANGSA YANG BERMARTABAT DAN BERDAYA SAING.
Dalam konteks komunikasi, seorang pendidik atau guru memerlukan media sebagai alat bantu untuk memudahkan seorang guru mengomunikasikan pesan berupa materi pelajaran kepada siswa dengan harapan proses komunikasi dapat berjalan baik dan sempurna sehingga siswa dapat menerima pesan yang benar tanpa ada kesalahan. Oleh karena itu, peran media sangat penting dalam proses pembelajaran karena penggunaan media dapat memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan oleh seorang guru. Namun, seorang guru juga harus mampu memilih, mendesain, dan menampilkan media sesuai dengan perkembangan seorang anak dan dapat membuat anak merasa nyaman ketika mengikuti proses pembelajaran.
Dalam tahapan ini, pemilihan kurikulum, menjadi gerak awal dari serangkaian proses berikutnya. Bagian mana dari kurikulum tersebut yang berpeluang untuk ...
... dan pembinanan anak usia dini, anak berkebutuhan khusus (ABK) dan Bunda Asuh. ... antara lain yaitu : Unit Pendikan SD inklusi pelangiku, Unit PAUD, ...
Ketujuh , guru - guru , terutama guru sekolah dasar di daerah sekitar pemukiman
transmigran didominasi oleh guru yang berpenutur bahasa Minangkabau .
Kedelapan , anak - anak warga transmigran usia sekolah menengah pertama
dan ...
Pengalaman empiris para penulis sebagai guru atau dosen bidang keolahragaan di era Pandemi Covid-19, bersamaan dengan kemajuan teknologi digital dan program Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Bapak Nadiem Makarim tentang merdeka belajar dan guru penggerak perubahan, memperkaya penulis untuk mengungkap pengalaman empirik yang unik karena kondisinya saat ini diluar dari kebiasaan. Pengalaman empirik tersebut dijabarkan dalam berbagai topik yang menarik dan enak dibaca dalam rangka membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, dan berdaya saing tinggi menuju Indonesia emas 2045. Pandemi Covid-19 secara sadar mengubah pikiran manusia untuk selalu care menjaga kesehatan pribadinya. Penyebaran virus corona yang demikian dahsyat sangat mungkin setiap orang tertular terutama yang imunnya rendah yang disebabkan karena beberapa faktor antara lain; usia lanjut, sakit penyakit bawaan, hubungan antar manusia yang kurang peduli dengan protap kesehatan, lingkungan yang kurang sehat, tubuh yang tidak sehat dan bugar dan lain-lain. Kondisi tubuh sehat dan bugar tentu menjadi dambaan setiap insan manusia tanpa terkecuali, dan kondisi ini sesuai dengan capaian target belajar pendidikan olahraga.
Pengalaman empiris para penulis sebagai guru atau dosen bidang keolahragaan di era Pandemi Covid-19, bersamaan dengan kemajuan teknologi digital dan program Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Bapak Nadiem ...
Konsep “Merdeka Belajar” yang diarahkan oleh Pemerintah bukan hanya tantangan bagi para profesi bidang pendidikan tetapi juga para orangtua yang kebanyakan belum mampu menyiapkan lingkungan belajar di rumah relatif sama dengan di sekolah dan selain juga harus menyiapkan kuota internet yang cukup besar agar dapat mengakses video keterampilan gerak sebagai materi ajar pendidikan yang akan dipelajari di rumah. Terobosan yang banyak disarankan melalui berbagai metode belajar daring (dalam jaringan) atau secara digital (online) di tengah badai Covid-19. Upaya untuk mempertahankan kualitas pendidikan yang diukur dari tingkat capaian hasil belajar di tengah Pandemi Covid-19 tentu menjadi target dari para penulis Bunga Rampai ini yang dijabarkan dalam berbagai topik sebagaimana tututan kurikulum Merdeka Belajar di sekolah dimana ada tiga klasifikasi yang menjadi target hasil belajar yaitu domain kognitif (pengetahuan), psikomotor (keterampilan/skill) dan afektif (pembentukan kharakter). Ketiga domain ini saling terkait untuk mewujudkan capaian hasil belajar. Secara garis besar ukuran yang dapat digunakan dari tiga domain tersebut adalah meningkatnya pengetahuan murid melalui apa yang dipelajari. Hal ini tidak luput dari pemikiran penulis untuk membahasnya sehingga buku Bunga Rampai menjadi menarik bagi setiap pembaca.
juga dibekali pengetahuan yang luas terhadap model pembelajaran kampus merdeka, ... Termasuk juga pada era digital saat ini dibutuhkan sarana penunjang ...
Kumpulan Karya Ilmiah Matematika Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Tidar
Kumpulan makalah yang berisi pengembangan konsep, media, metode, dan inovasi pembelajaran matematika untuk guru SD, SMP, dan SMA. Siswa pun mampu memahami matematika dengan mudah.
Saran Di era digital seperti saat ini, kemajuan teknologi yang sangat pesat ... pembelajaran atau alat bantu untuk menunjang jalannya proses pembelajaran di ...
Pembelajaran Sentra Bahan Alam, memperkaya anak-anak belajar tentang konsep-konsep dasar matematika dan sains, sekaligus membentuk sikap-sikap positif yang mereka butuhkan untuk kehidupan mereka saat dewasa. Mereka belajar mengenal dan memahami secara logis aturan main dan batasan-batasan serta belajar menjalankannya. Mereka juga membangun keterampilan sosial selama berinteraksi dengan teman-teman bermain. Tak kalah pentingnya, Sentra Bahan Alam juga membangun kekuatan otot-otot motorik kasar anak, yang dibutuhkan antara lain untuk bisa memegang alat tulis dan menulis. Di dalam Sentra Bahan Alam ada harmoni pembangunan otot-otot dasar kehidupan anak usia dini, yang tidak boleh dilewatkan selama periode golden age. Sebab, pembangunan otot-otot dasar kehidupan itu pada hakikatnya adalah pembangunan struktur otak, yang 80 persennya selesai pada periode usia dini. Kegiatan-kegiatan bermain seperti di atas bisa saja diulang pada usia berapa saja, tapi tidak pernah ada kesempatan kedua untuk membangun struktur otak
Padahal, dengan dukungan infrastruktur digital yang baik, pembelajaran ... C. Efektifitas Pembelajaran Daring Era Covid-19 Mewabahnya kasus Covid-19 di ...