Sebanyak 4903 item atau buku ditemukan

Dakwah Islam Moderat ala KH. Afifuddin Muhajir dan KH. Abdul Moqsith Ghazali

Di tengah eskalasi kelompok radikal-fundamental yang mengancam keutuhan negara dan bangsa yang damai dan toleran, belajar kepada ulama yang punya pengaruh luas, baik pemikiran maupun kiprah kebangsaannya, adalah langkah urgen yang harus dilakukan, utamanya ulama yang membawa panji-panji Islam moderat. KH. Afifuddin Muhajir dan KH. Abdul Moqsith Ghazali merupakan dua ulama yang kepakarannya dalam bidang fiqh dan ushul fiqh telah diakui oleh publik, dan dedikasi sosial serta kontribusinya dalam membangun peradaban Islam telah teruji. KH. Afifuddin Muhajir dikenal sebagai pengusung fiqh tata negara, sedangkan KH. Abdul Moqsith Ghazali mendedahkan argumen pluralisme agama. Lebih dari itu, keduanya merupakan perumus ijtihad maqashidi. Buku ini mengeksplorasi model dan strategi dakwah Islam moderat yang diperjuangkan oleh dua ulama tersebut. Tujuannya tidak lain agar menjadi inspirasi, motivasi, dan teladan bagi generasi muda dan segenap elemen bangsa agar Islam moderat tetap kokoh sebagai basis umat Islam Indonesia untuk memperkuat bangunan NKRI yang toleran, damai, dan berkeadaban. Moderatisme Islam yang digaungkan oleh kedua ulama ini didasarkan kepada basis keilmuan yang kokoh dan relevansi yang tinggi terhadap realitas kontemporer. Keduanya mampu melakukan kontekstualisasi doktrin yang terdapat dalam kitab kuning terhadap kompleksitas dunia modern.

Di tengah eskalasi kelompok radikal-fundamental yang mengancam keutuhan negara dan bangsa yang damai dan toleran, belajar kepada ulama yang punya pengaruh luas, baik pemikiran maupun kiprah kebangsaannya, adalah langkah urgen yang harus ...

ISLAM MENYEJUKKAN

Islam menjadi agama untuk semua makhluk yang ada di alam semesta ini sebagaimana Islam diturunkan. Internalisasi ajaran islam yang penuh kedamaian, kelembutan, keharmonisaan dan juga "welas asih" harus ditanamkan dan disebarluaskan di tengah kehidupan masyrakat global. Adanya pengaruh luar, gaya hidaup, paradigma hedonisme, mateialisme yang ditambah dengan konsep liberlisme dan sekulerisme menambah problem bagi kehidupan masyarakat global yang tidak jaran sebagian besar mereka mengalami dekadensi moral, krisis spritual, sosial yang pada akhirnya menempatkan mereka pada posisi kehampaan dalam hidup.

Islam menjadi agama untuk semua makhluk yang ada di alam semesta ini sebagaimana Islam diturunkan.

Bisnis Syariah dan Filantropi Islam

Buku ini berisi tiga tema, yaitu filantropi Islam, pesantren, dan bisnis syariah. Kajian filantropi berisi tentang lembaga zakat dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Keterbukaan informasi bagi muzakki berdampak posistif pada konsistensi pembayaran zakat, infaq, dan shodaqah. Infaq produktif berkontribusi pada pemberdayaan umat. Intinya, filantropi Islam bermanfaat bagi perekonomian umat. Kajian pesantren berisi tentang unit bisnis pesantren serta peran pesantren dalam pengembangan industri halal. Di Pekalongan, pesantren telah menjalankan unit usaha yang mampu menopang keuangan pesantren. Di sisi lain, pesantren memiliki peran penting dalam pengembangan industri halal. Di antara peran itu adalah sebagai pemberi fatwa dan juga produsen sekaligus konsumen produk halal. Tidak terkecuali pesantren, lembaga keuangan berbasis syariah juga memberi dampak positif bagi ekonomi umat. Sebab, dalam operasionalnya lembaga tersebut menjunjung tinggi kepatuhan syariah (syariah compliance).

Buku ini berisi tiga tema, yaitu filantropi Islam, pesantren, dan bisnis syariah.

Gerakan Keagamaan Islam Transnasional

Diskursus dan Kontestasi Wacana Islam Politik di Indonesia

Diskursus mengenai gerakan Salafisme sebagai sebuah terminologi yang pada saat ini dikaji oleh para sarjana, baik yang berasal dari non-Muslim atau Barat maupun dari kelompok sarjana Muslim memiliki hubungan yang erat dengan Wahhabisme. Kemunculan Salafisme pada era kontemporer saat ini tidak bisa dipisahkan dari persentuhan antara ideologi Islam politik, terutama Ikhwanul Muslimin dengan ideologi Wahhabi. Persentuhan antara ideologi Ikhwanul Muslimin dengan Wahhabisme mengalami puncak keharmonisan sejak era Raja Faisal memimpin kerajaan Arab Saudi. Raja Faisal pada saat itu sangat berjasa bagi kelompok Ikhwanul Muslimin karena telah memberikan tempat bagi mereka ketika dikejar oleh rezim Gamal Abdul Nasser di Mesir.

Diskursus mengenai gerakan Salafisme sebagai sebuah terminologi yang pada saat ini dikaji oleh para sarjana, baik yang berasal dari non-Muslim atau Barat maupun dari kelompok sarjana Muslim memiliki hubungan yang erat dengan Wahhabisme.

Kesadaran Moderasi Beragama dalam Dunia Pendidikan Islam

Kesadaran Moderasi Beragama dalam Dunia Pendidikan Islam Penulis : Ririn Kamilatul Farihah, Dra. Hj. Denna Ritonga, M. Si., Dr. Masykur, M. Hum. Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-294-643-9 Terbit : Oktober 2020 www.guepedia.com Sinopsis : Tentang istilah moderasi beragama jadi memang perlu dipahami bahwa yang di moderasi itu bukan agamanya, ini seringkali ada pandangan muncul pertanyaan mengapa agama di moderasi? Bukankah agama itu sesuatu yang sempurna yang datang dari dzat yang Maha Segala dan yang Maha Sempurna Tuhan yang Maha Kuasa. Jangan sampai manusia yang terbatas berani untuk memoderasi agama yang sempurna itu. Itulah kenapa istilahnya bukan moderasi agama tapi moderasi baragama. Cara kita beragama itulah yang harus di moderasi, cara memahami, cara mengamalkan ajaran-ajaran agama. Ada pertanyaan, mengapa harus di moderasi? Sebelum menjawab mengapa, jadi yang dimoderasi itu adalah semua agama, semua pemahaman dan pengamalan keagamaan kita dan karena dalam konteks Indonesia tidak hanya Islam yang dipeluk oleh warga bangsa ini maka tidak hanya Islam, tidak hanya cara kita ber-Islam yang harus dimoderasi tapi juga cara kita ber-Kristen, ber-Hindu, ber-Katholik, dan seterusnya. Jadi semua agama yang dianut oleh seluruh warga bangsa. Moderat sebagai generasi millenial, kita dapat mengimplementasikan moderasi beragama melalui banyak cara. Salah satunya adalah dengan dunia literasi dalam penyerapan informasi yang kita dapat dari berabagai macam sumber. Selain itu kita juga harus bijak menggunakan media sosial sebagaimana nilai-nilai Islam yang moderat. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys #penerbitan#penerbitanonline#bikinbuku#penulis#menjadipenulis#novel#buku#bukuonline#bikinbukugratis#writer#percetakan#percetakanonline#percetakanmurah#penerbitanmurah#puisi #sajak #quotes#poem#poetry

Kesadaran Moderasi Beragama dalam Dunia Pendidikan Islam Penulis : Ririn Kamilatul Farihah, Dra. Hj. Denna Ritonga, M. Si., Dr. Masykur, M. Hum.

Moderasi Islam Indonesia

Wacana moderasi Islam kian hari semakin deras arus relevansinya dengan kompleksitas problem modernitas kita hari ini. Gagasan utamanya ialah menentang segala bentuk kekerasan, ekstremisme, terorisme, fanatisme, dan sejenisnya. Oleh Cak Nur, moderasi Islam digambarkan sebagai cara pandang maupun sikap keagamaan sebuah masyarakat yang lebih menekankan karakter moderat (ummatan wasathan). Salah satu ciri utamanya, mereka mengedepankan sikap-sikap yang fleksibel dalam menghadapi berbagai konflik maupun konfrontasi yang mencuat dari jurang-jurang perbedaan. Moderasi Islam mengemban misi: menjaga keseimbangan di antara dua kutub ekstremitas yang sulit dipertemukan, yakni antara (pemikiran, pemahaman, pengamalan dan gerakan) Islam fundamental dan Islam liberal. Dalam konteks Indonesia, moderasi Islam mendapatkan apresiasi yang bagus dari dunia internasional. Bukan hanya umat Islam kawasan Timur yang mengagumi pendekatan keagamaan kita, Barat pun mengakui Indonesia sebagai model alternatif bagi kerukunan antarumat beragama di permukaan bumi. Lebih dari itu, bahkan Islam Indonesia menjadi antitesis terhadap citra Islam yang dirusak oleh segelintir orang yang memilih jalan kekerasan. Lantas, bagaimanakah sebenarnya pemikiran, pemahaman, dan pengamalan Islam yang berkembang di kalangan Muslim Indonesia? Buku ini menjawab dan mengkajinya secara mendalam dalam berbagai aspek. Bahkan, disertai pula ulasan yang radikal ihwal implikasi Islam Indonesia terhadap dinamika peradaban, keberagamaan Islam yang ramah, dan stabilitas kedamaian. Selamat membaca!

Dalam konteks Indonesia, moderasi Islam mendapatkan apresiasi yang bagus dari dunia internasional.

Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Klasik (Abad VII-XII M)

Abad ke-7 sampai ke-13 M merupakan momentum yang sangat bersejarah dalam lintasan sejarah kebudayaan dan peradaban Arab-Muslim. Islam mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan kekuasaan yang sangat luas serta penyatuan antarwilayah Islam. Daulah Abbasiyah di Baghdad (di belahan dunia Timur) dan Daulah Umayyah di Cordova, Andalusia/Spanyol (di belahan dunia Barat) memperlihatkan kemajuan sains, kebudayaan, dan peradaban yang sangat spektakuler. “The Golden Age of Islam. (Masa Keemasan Islam) benar-benar telah menghiasi panggung sejarah dunia pada Abad Klasik tersebut. Buku-buku ilmu pengetahuan Islam yang dihasilkan dan ditulis oleh para sarjana Muslim diterjemahkan secara besar-besaran ke dalam bahasa Barat-Latin. Intensitas persentuhan dan pergumulan Barat dengan peradaban Muslim pada gilirannya menggerakkan munculnya Era Renaissance di Barat pada abad ke-14 M. Era Renaissance pada gilirannya menggerakkan munculnya Era Reformasi dan Era Aufklarung (Pencerahan) pada abad ke-17 M yang kemudian mengantarkan bangsa-bangsa Barat menjadi bangsa yang sangat modern dan canggih di bidang sains dan teknologi. Robert Stephen Briffault, dalam buku terkenalnya yang berjudul The Making of Humanity mengapresiasi kontribusi besar para ilmuwan Muslim terhadap dunia modern. Briffault tanpa ragu mengatakan, “Ilmu pengetahuan adalah sumbangan peradaban Islam yang maha penting kepada dunia modern. Utang ilmu pengetahuan kita kepada ilmu pengetahuan bangsa Arab tidak tergantung kepada penemuan-penemuan teori yang revolusioner: ilmu pengetahuan berutang besar sekali kepada kebudayaan Islam.

Abad ke-7 sampai ke-13 M merupakan momentum yang sangat bersejarah dalam lintasan sejarah kebudayaan dan peradaban Arab-Muslim.

The Rise of Islam and the Bengal Frontier, 1204-1760

Eaton ranges over all the important aspects of that community's history, whether political and social, or cultural and religious...This study must rank among the finest contributions to South Asian scholarship to appear for some while.

Eaton ranges over all the important aspects of that community's history, whether political and social, or cultural and religious...This study must rank among the finest contributions to South Asian scholarship to appear for some while.

Everyday Lived Islam in Europe

This book offers a new direction for the study of contemporary Islam by focusing on what being Muslim means in people's everyday lives. It complements existing studies by focusing not on mosque-going, activist and devout Muslims, but on those who are nominal believers, or who put their religion to work in 'unorthodox' ways. As well as offering fresh empirical studies of everyday lived Islam, the book offers a new approach which calls for the study of 'high' religion and everyday 'popular' religion in relation to one another.

This book offers a new direction for the study of contemporary Islam by focusing on what being Muslim means in people's everyday lives.