Kajian Kritis atas Isu-isu Aktual dalam Pelbagai Bidang Keislaman Kita
Buku ini menghimpun berbagai refleksi atas dinamika kehidupan yang sangat beragam dan bervariasi sesuai isu-isu yang mencuat ke permukaan dan perlu mendapat sorotan, tanggapan, dan ulasan. Isu-isu aktual tentang Islam, Pancasila, NKRI, praktik syariah hingga diskursus demokrasi menghiasi bagian-bagian buku ini. Tak bisa dimungkiri bahwa topik tersebut kini masih sangat hangat didiskusikan dan menantang untuk dikaji secara lebih mendalam. Demikian juga isu-isu aktual lainnya yang dihidangkan penulis untuk pembaca, seperti tentang sains dan teknologi, peradaban Islam, pendidikan Islam, hingga isu-isu mengenai humanisme, rasisme, radikalisme, dan seabrek topik penting lainnya menjadi menu yang menarik dan tentu saja semakin melengkapi topik kajian di era milenial ini. Selamat membaca!
Buku ini menghimpun berbagai refleksi atas dinamika kehidupan yang sangat beragam dan bervariasi sesuai isu-isu yang mencuat ke permukaan dan perlu mendapat sorotan, tanggapan, dan ulasan.
Abad ke-7 sampai ke-13 M merupakan momentum yang sangat bersejarah dalam lintasan sejarah kebudayaan dan peradaban Arab-Muslim. Islam mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan kekuasaan yang sangat luas serta penyatuan antarwilayah Islam. Daulah Abbasiyah di Baghdad (di belahan dunia Timur) dan Daulah Umayyah di Cordova, Andalusia/Spanyol (di belahan dunia Barat) memperlihatkan kemajuan sains, kebudayaan, dan peradaban yang sangat spektakuler. “The Golden Age of Islam. (Masa Keemasan Islam) benar-benar telah menghiasi panggung sejarah dunia pada Abad Klasik tersebut. Buku-buku ilmu pengetahuan Islam yang dihasilkan dan ditulis oleh para sarjana Muslim diterjemahkan secara besar-besaran ke dalam bahasa Barat-Latin. Intensitas persentuhan dan pergumulan Barat dengan peradaban Muslim pada gilirannya menggerakkan munculnya Era Renaissance di Barat pada abad ke-14 M. Era Renaissance pada gilirannya menggerakkan munculnya Era Reformasi dan Era Aufklarung (Pencerahan) pada abad ke-17 M yang kemudian mengantarkan bangsa-bangsa Barat menjadi bangsa yang sangat modern dan canggih di bidang sains dan teknologi. Robert Stephen Briffault, dalam buku terkenalnya yang berjudul The Making of Humanity mengapresiasi kontribusi besar para ilmuwan Muslim terhadap dunia modern. Briffault tanpa ragu mengatakan, “Ilmu pengetahuan adalah sumbangan peradaban Islam yang maha penting kepada dunia modern. Utang ilmu pengetahuan kita kepada ilmu pengetahuan bangsa Arab tidak tergantung kepada penemuan-penemuan teori yang revolusioner: ilmu pengetahuan berutang besar sekali kepada kebudayaan Islam.
Semua umat Islam sepenuhnya yakin bahwa al-Qur'an adalah kitab suci yang komplit untuk menjadi panduan hidup (way of life), dari urusan duniawi hingga ukhrawi. Untuk keyakinan tersebutlah kita menyebut al-Qur'an rahmatan lil 'alamin. Tetapi tentu saja perjalanan hidup ini tak senantiasa melaju sesuai idealitas Qur'ani tersebut. Lebih-lebih, ada begitu banyak aspek nyata kehidupan kita yang tak terjelaskan secara benderang dalam al-Qur'an. Di titik inilah, lahir tafsir-tafsir, sejak dahulu kala, kini, dan seterusnya. Namanya tafsir, paradigma, jelas akan sangat majemuk, lengkap dengan pelbagai metodologi, argumentasi, narasi, hingga kepentingan ideologisnya. Berikutnya, lahir perbedaan pendapat (khilafiyah), bahkan kontroversi dan kontradiksi, dari yang skalanya diskursif hingga politis. Lalu, paradigma pembumian idealitas Qur'ani macam apa yang relevan dan otoritatif dengan konteks hidup kita kini? Buku karya pakar studi Islam ini sangat berharga untuk dijadikan literatur Anda.
Semua umat Islam sepenuhnya yakin bahwa al-Qur'an adalah kitab suci yang komplit untuk menjadi panduan hidup (way of life), dari urusan duniawi hingga ukhrawi.
“Studi Islam perlu membangun pola pikir interkoneksitas antara normativitas dan historisitas sehingga mampu berkembang dinamis dalam menatap problematika zaman yang kompleks.”—Prof. Dr. M. Amin Abdullah, Mantan Rektor UIN Yogyakarta. * Menyetudi Islam, tidak selalu dilakukan melalui kajian keislaman. Setidaknya, itulah yang akan Anda temukan dalam buku hebat yang ada di tangan Anda ini. Sebab, jika Islam distudi melalui kajian keislaman an sich, tentu keshahihan Islam pada segala zaman dan makan menjadi kian sulit untuk diaplikasikan. Dalam buku ini, Prof. Faisal mendedahkan Islam dari pelbagai kajian, seperti politik dan pemerintahan, pembangunan dan modernisasi, dakwah dan keumatan, hukum dan etika, serta perkembangan peradaban dan kesinambungannya, yang semuanya itu kian melengkapi pandangan kita sebagai muslim, dalam menatap keadaan zaman yang semakin rumit. Maka, bukan saja soal pandangan keislaman yang jadi meluas dengan membaca buku ini, tetapi juga sikap kita yang akan jadi kian bijak dalam menyikapi keadaan zaman. Selamat membaca!
Dr. M. Amin Abdullah, Mantan Rektor UIN Yogyakarta. * Menyetudi Islam, tidak selalu dilakukan melalui kajian keislaman. Setidaknya, itulah yang akan Anda temukan dalam buku hebat yang ada di tangan Anda ini.