Sebanyak 1982 item atau buku ditemukan

Sejarah Wahdah Islamiyah

sebuah geliat ormas Islam di era transisi

History of Wahdah Islamiyah, an Islamic organization from Makassar.

Seperti dicatat oleh berbagai penulis tentang sejarah bahwa wilayah yang dikuasai oleh peradaban Islam dan kota - kotanya penuh dengan keindahan dan maju , dihiasi dengan masjid dan tempat - tempat suci di mana umat Is- lam dapat ...

Sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia

kumpulan prasaran pada seminar di Aceh

ISLAM DATANG KE NUSANTARA MEMBAWA TAMADDUN / KEMAJUAN / KECERDASAN MAKALAH Dr. H. Roeslan Abdulgani I. 1. ... maka membentang- lah peradaban Islam dari Granada di Spanyol sampai ke New Delhi di India ; semua dirintis oleh para Chulafaur ...

Menara Mesjid Kudus dalam tinjauan sejarah dan arsitektur

Menurut batu nisan yang ditemukan di Leran , Gresik , Islam telah dikenal sekitar
abad XI – XII M. Batu nisan ini merupakan ... dengan peradaban Parsia agama
Islam.20 ) Beberapa catatan mengakui , bahwa masuknya agama Islam ke pulau
.

Kebudayaan Aceh dalam sejarah

f . bahwa kedatangan Islam itu ke Indonesia membawa kecerdasan dan peradaban yang tinggi dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia . Dr. Hamka memberi kesimpulan : ( 3 ) a . Agama Islam telah berangsur datang ketanah air kita ini ...

SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) I’AANATUTH THALIBIIN

Sejarah dan Perkembangannya dari Masa ke Masa

Sekolah Dasar Islam Terpadu I’aanatuth Thalibiin (SDIT AITI) didirikan tahun 2002. Para perintis sekolah berbasis Islam ini merupakan para karyawan PT Indah Kiat yang sangat peduli akan pendidikan berbasis Islam. Para penggagas rela menyisihkan sebagian waktu dan pikirannya guna mewujudkan Sekolah Dasar Islam Terpadu pertama yang ada di Kabupaten Siak. Perintisan SDIT AITI benar-benar dimulai dari nol. Saat itu banyak pihak yang meragukan akan eksitensi sekolah SDIT ini ke depan. Tentunya dalam perjalanan mendirikan SDIT AITI ini, banyak romansa pahit manis yang telah dilalui dan ini menjadi kenangan tersendiri bagi para penggagas dan juga pendidik yang masih setia bertahan sampai sekarang. Tetaplah optimis walau kadang di depan itu banyak kendala dan hambatan. Kerja keras dan kesungguhan lah yang dapat merubah hambatan itu menjadi harapan. Alhamdulillah, atas pertolongan dari Allah SWT SDIT AITI sekarang menjelma menjadi salah satu sekolah dasar favorit bagi warga Perawang, sehingga SDIT AITI menjadi aset bagi masyarakat Perawang dalam menitipkan putra-putri untuk dididik dan dibina. Hal ini juga tidak lepas dari bantuan yang diberikan oleh Pemda kab. Siak dan peran serta juga kepercayaan dari masyarakat. SDIT AITI mengajarkan keterpaduan nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, maka konsep SDIT AITI memang full day school. Anak-anak berada di sekolah dalam waktu yang panjang, dari pagi hingga sore hari. Mereka tak hanya belajar dalam kelas, tapi juga melaksanakan solat wajib dan sunnah secara berjamaah serta diajarkan akhlak yang baik dalam berinteraksi. Saat belajar mengaji, ada guru khusus yang mengajarkannya. Bukan sekedar membaca tapi benar-benar diajarkan secara detail cara membaca yang benar sesuai tajwid dan tahsinnya. Anak-anak juga dilatih untuk menghafal Al-Quran. Nantinya ada buku laporan khusus soal seberapa banyak hafalan anak, dan menjadi nilai penting dalam sisi akademik. Buku ini ditulis dengan harapan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah dan juga para pendidik lainnya yang punya cita-cita mulia yakni mencerdaskan anak bangsa yang berkarakter dan berakhlakul karimah. Semoga buku ini memberikan manfaat bagi kita bersama.

Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan karakter dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan bimbingan/konseling dan ekstra kurikuler. Secara umum pengembangan diri bertujuan memberikan ...

Sejarah & eksistensi tasawuf di Kalimantan Barat

Penulisan buku ini bertujuan untuk memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh kedua peneliti, dengan judul, “Melacak Akar Sejarah dan Eksistensi Tasawuf di Kalimantan Barat”. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang bagaimana sejarah tasawuf di Kalimantan Barat; eksistensinya dan pengaruhnya pada kehidupan beragama masyarakat sejak awal penyebaran Islam hingga saat ini. Buku yang merupakan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pustaka dan kajian selanjutnya mengenai pola dakwah sufistik yang dikembangkan oleh para ulama di Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sejarah. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan penelusuran kepustakaan terlebih dahulu untuk menemukan bahan awal mengenai keberadaan tasawuf di Kalimantan Barat. Kemudian, peneliti melakukan pengamatan di berbagai markas pembelajaran tasawuf yang ada sekaligus melakukan wawancara kepada pimpinan/pengurus/jama’ah yang dapat ditemui di lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode snowballing, dari satu tempat ke tempat yang lain. Data kepustakaan dipadukan dengan data lapangan, untuk kemudian dianalisis secara kritis mengenai keabsahan data yang terkumpul. Selanjutnya dilakukan penulisan kronologis sejarah tasawuf berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya secara bersamaan dengan penampilan (display data). Berdasarkan hasil penelusuran kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi di lapangan, peneliti menemukan beberapa point penting mengenai sejarah dan eksistensi tasawuf di Kalimantan Barat sebagai berikut: 1) Eksistensi tasawuf diketahui sejak datangnya Syeikh Hussein al-Qadri di Negeri Matan, Ketapang; 2) Perkembangan Tasawuf dimulai sejak murid-murid Syeikh Ahmad Khatib Sambas pulang dari haji dan mengajarkan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Ajaran Syeikh Ahmad Khatib Sambas melalui murid-muridnya ini tidak berlangsung lama, karena ketika mereka wafat, ajaran itu tidak banyak bisa dikembangkan lagi. Kemunculan tokoh-tokoh Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah dari luar Kalimantan Barat, cukup berhasil menumbuhkan kembali semangat bertasawuf, akan tetapi itu pun tidak berlangsung lama. Belakangan, muncul Syeikh Jayadi M. Zaini di Sambas, yang berusaha membangkitkan kembali kejayaan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah; 3) Banyak tarekat-tarekat lain yang juga eksis dan berkembang di Kalimantan Barat, seperti: Tarekat Naqsyabandiyah Muzhariyah, Tarekat Haq Naqsyabandiyah, Tarekat Al-Mu’min, Tarekat Shiddiqiyah dan Tarekat Sammaniyah; 4) Keberadaan tarekat-tarekat di Kalimantan Barat memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap kehidupan beragama masyarakat. Hal ini ditunjukkan oleh 3 (tiga) indikator, yaitu: Pertama, diterimanya Islam dengan baik di masyarakat yang sebelumnya sudah beragama; Kedua, sikap toleransi beragama yang tinggi di Kalimantan Barat; Ketiga, Islamisasi budaya leluhur yang masih berkembang dengan tanpa mengurangi nilai-nilai budaya yang ada.

Berdasarkan hasil penelusuran kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi di lapangan, peneliti menemukan beberapa point penting mengenai sejarah dan eksistensi tasawuf di Kalimantan Barat sebagai berikut: 1) Eksistensi tasawuf ...