Sebanyak 137 item atau buku ditemukan

Agresi Perkembangan Teknologi Informasi

Perkembangan teknologi informasi terutama dalam bidang komunikasi, sedikitnya ada dua teknologi yang berkembang sangat pesat dan agresif, yakni telepon seluler (handphone) dan komputer berjaringan internet—komputer yang dapat digunakan untuk menghubungkan seseorang dengan orang lain tanpa adanya batas jarak dan waktu. Materi pokok yang terkandung dalam bunga rampai (referensi) ini menyajikan dan mengulas dinamika perkembangan teknologi informasi, terutama agresivitas perkembangannya dalam bidang komunikasi dan informatika. Substansi buku antara lain menyajikan bahasan mengenai informasi pemerintahan melalui e-government; komparasi strategi komunikasi pemasaran pariwisata Indonesia-Malaysia; strategi komunikasi pemerintah daerah; pergeseran sosial budaya masyarakat Samin (sebagai contoh kasus); dan agresi negatif teknologi informasi menggusur budaya positif bangsa. -PrenadaMedia-

Perkembangan teknologi informasi terutama dalam bidang komunikasi, sedikitnya ada dua teknologi yang berkembang sangat pesat dan agresif, yakni telepon seluler (handphone) dan komputer berjaringan internet—komputer yang dapat digunakan ...

Pemetaan Sosial Menuju Desa Berketahanan Sosial Melalui Penyuluh Sosial Masyarakat Sebagai Agen Perubahan

Penyuluh sosial masyarakat memegang peranan penting dalam masyarakat demi terwujudnya desa berketahanan sosial sebagai jembatan komunikasi dan informasi dari pemerintah kepada masyarakat. Di samping itu, penyuluh sosial masyarakat juga berfungsi sebagai agen pemberi motivasi dan edukasi dalam membantu masyarakat berpartisipasi di desa. Dengan kata lain, penyuluh sosial masyarakat juga menjadi agen perubahan di desanya. Untuk mendukung kebijakan tersebut, diperlukan data dan informasi tentang masalah, potensi dan sumber daya di 7 provinsi yang akan menjadi bahan penyusunan kebijakan teknis Pusat Penyuluhan Sosial, dan rencana aksi bagi penyuluh sosial masyarakat menuju Desa Berketahanan Sosial. Sehubungan dengan itu, Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial bersama dengan Pusat Penyuluhan Sosial melaksanakan pemetaan sosial yang memfokuskan pada masalah, potensi dan sumber daya sosial serta kesiapan calon penyuluh sosial masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketujuh kabupaten lokasi penelitian memiliki keunikannya masing-masing. Meski memiliki permasalahan yang hampir sama, tetapi tentu memiliki tingkatan darurat yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan penanganan atau pendekatan yang berbeda. Namun yang terpenting para penyuluh sosial masyarakat telah mampu menunjukkan kapasitasnya dalam memahami kondisi di desa mereka masing-masing. Kesadaran mereka akan kondisi desa ini mampu menjadi dasar untuk menerima pelatihan kapasitas sebagai penyuluh sosial masyarakat. Mereka perlu dikembangkan, dibina, dan diperkuat kemampuannya agar dapat berperan besar bagi perubahan sosial yang lebih baik di desa mereka masing-masing.

Pekerja Sosial profesional c. Relawan Sosial d. Penyuluh Sosial Menurut pasal
14 dari Peraturan Menteri Sosial nomor 16 tahun 2017 tentang Standar Nasional
Sumber Daya Manusia Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, disebutkan ...

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

Berbasis Kecerdasan Intelektual, Emosional, dan Spiritual Terhadap Iklim Sekolah

Dalam upaya menyiapkan calon pemimpin pendidikan/sekolah di era revolusi industri 4.0, yang mampu menciptakan iklim sekolah sebagaimana yang telah digariskan dalam Permendiknas Nomor 13 dan 19 Tahun 2007, maka diperlukan pengembangan materi perkuliahan Kepemimpinan pendidikan. karena itu struktur buku bahan ajar ini selain mengkaji beberapa alasan mendasar pentingnya pemimpin pendidikan menciptakan iklim sekolah, juga mengenai teori-teori kepemimpinan yang melandasi 3 model kepemimpinan kepala sekolah berbasis kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Bahan Ajar ini sebagai salah satu referensi yang akan mempermudah dosen dan mahasiswa dalam proses perkuliahan. Memfasilitasi keterbatasan literatur terkadang sulit diperoleh, membantu mahasiswa untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran dosen dalam kuliah tatap muka.

Dalam upaya menyiapkan calon pemimpin pendidikan/sekolah di era revolusi industri 4.0, yang mampu menciptakan iklim sekolah sebagaimana yang telah digariskan dalam Permendiknas Nomor 13 dan 19 Tahun 2007, maka diperlukan pengembangan materi ...

Manajemen Kinerja dan Budaya Organisasi: Suatu Tinjauan Teoritis

Kinerja merupakan faktor penting dari fungsi manajemen dalam suatu perguruan tinggi. Menilai kinerja dosen merupakan proses untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi. Dalam manajemen kinerja, tentunya sangat memerlukan suatu budaya organisasi yang sehat dan berkeadilan, sehingga akan mampu menciptakan organisasi perguruan tinggi yang berkualitas. Pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia berkualitas akan mampu berperan dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi. Begitu juga peran pimpinan terhadap yang dipimpin, akan menjadi daya dorong untuk menciptakan kinerja yang profesional. Perilaku pimpinan yang baik dan ikut memperhatikan kinerja akan berakibat pada organisasi perguruan tinggi itu sendiri. Permasalahan yang terjadi selama ini pada setiap organisasi manapun kurang perhatian dari aspek peningkatan mutu kinerja sehingga berdampak pada budaya organisasi yang belum disiplin. Informasi yang dikumpulkan besumber hasil kajian pustaka, diskusi dan wawancara dan bahkan dari berbagai hasil-hasil penelitian terdahulu. Buku ini terdiri dari 10 (sepuluh) bab, yaitu: Bab 1. Kinerja Organisasi Perguruan Tinggi Bab 2. Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Organisasi Bab 3. Performance dalam Organisasi Bab 4. Penilaian Kinerja Organisasi Bab 5. Wewenang dan Tanggung Jawab dalam Organisasi Bab 6. Kriteria Budaya dalam Organisasi Bab 7. Perilaku Kepemimpinan Bab 8. Motivasi Berprestasi Bab 9. Kepuasan Kinerja Organisasi Bab 10. Profesionalitas Kinerja sebagai Partner Strategic

Kinerja merupakan faktor penting dari fungsi manajemen dalam suatu perguruan tinggi.

Kewirausahaan dan UMKM

Penulis berharap dengan hadirnya buku Kewirausahaan dan UMKM ini, semoga bisa menjadi sebagai alternatif buku referensi bagi mahasiswa untuk mendukung literasi menulis dan membaca. Buku ini terdiri dari 10 (sepuluh) bab, yaitu: Bab 1 Konsep Dasar Kewirausahaan Bab 2 Kewirausahaan di Era Revolusi 4.0 Bab 3 Pendidikan Kewirausahaan Bab 4 Kewirausahaan dan E-Commerce Bab 6 Memulai Usaha Dari Rumah Sebagai Peluang Usaha Baru Bab 7 Aplikasi Konsep Kewirausahaan Bidang Kesehatan Bab 8 Pemasaran Kewirausahaan Bab 9 UMKM dan Hak Kekayaan Intelektual Bab 10 Digitalisasi UMKM

Penulis berharap dengan hadirnya buku Kewirausahaan dan UMKM ini, semoga bisa menjadi sebagai alternatif buku referensi bagi mahasiswa untuk mendukung literasi menulis dan membaca.