Sebanyak 17741 item atau buku ditemukan

Sharia Law and the Arab Oil Bust

PetroCurse Or Cost of Being Muslim?

The delayed development of the Islamic world, in defiance of the formulaic approaches long favored by economists, suggests that the traditional Sharia and Islamic values and principles are at least partially responsible for the region s persistent backwardness. By analyzing the impact of the legal regime of the Sharia on Saudi Arabia during the Arab Oil Bust of the 1980s, this thesis concludes that Islamic social values and the Sharia s de facto role as an uncodified pre-emptive Arab common law implemented with high regard to precedent by ulama with extraordinary power of judicial review had the effect of accentuating the effects of the Oil Bust, making the theory of the Petrocurse a subset of a larger Cost of Being Muslim. On the other hand, the author concludes that not only is the Sharia not constrained by its nature to playing a deleterious economic role, but that it has broad commercial application, both domestically and internationally, and a new generation of more flexible Muslim economists, lawyers, and financial theorists have pointed the way toward a possible comprehensive modern adaptation of Islamic laws and principles.

Since the bank's investment risk has been greatly restricted in cost-plus financing, many question the validity of ... The Islamic bank usually waives any right to participate in management of the client's enterprise, but in return ...

The Effect of Islamic Work Ethic and Islamic Work Culture on the Productivity of Pekalongan Batik Workers in the Strengthening Sharia Ecosystem during the COVID-19 Pandemic Era

Physical distancing policy, work from home and prohibition of mobility and crowding caused the transaction of buying and selling batik products is also reduced. A number of shipments of batik products to cities in a number of provinces in Indonesia are also constrained by expedition travel restrictions. Such conditions force batik workers to make business breakthroughs, both in terms of motifs, designs, raw materials, marketing techniques from offline to online buying and selling, and discounts. The adaptation effort significantly succeeded in encouraging batik workers to maintain their business. As a majority muslim society, batik workers are also studied related to the role of religious values or teachings in encouraging productivity in the field of batik product making. The perception of religious values for workers can be studied from the Islamic work ethic that they have. The condition of Islamic coastal culture was also identified as having contributed to the productivity of batik workers. The Islamic work ethic shown by batik workers in Pekalongan City during the pandemic still plays a role and affects their productivity in producing batik. The demand for batik consumption in Pekalongan City during the COVID-19 pandemic remains and has experienced innovation. Some of the innovations in question are: innovation of batik making techniques; raw material innovation; price innovation; marketing innovation. Variables of Islamic work ethic and Islamic work culture in batik workers proved to have a simultaneous effect on work productivity.

... markets, raw materials have decreased.1 The economic crisis requires an adaptive, innovative and cooperative business strategy to keep businesses sustainable and able to compete in the market.2 It is undeniable that batik business ...

La Sharia e il denaro

Un confronto tra finanza islamica ed economia sociale di mercato

Cos'è la finanza islamica? Un sistema morale, uno strumento economico, un circuito di "banche sociali"? E' conciliabile con il libero mercato e con l'economia capitalistica? Come si è posta nei confronti della crisi economica mondiale? Il dialogo tra Occidente e Islam, messo a repentaglio dalla follia terroristica, può (ri)nascere sulla base di una comune riflessione economica che coniughi giustizia sociale e raggiungimento degli obiettivi individuali, prosperità e coesione sociale? Queste e altre domande trovano risposta in questo volume tramite le abili spiegazioni degli autori.

It is also necessary to teach him the skills in demand and the most efficient techniques of production, management and marketing” (ibidem, p. 72). A ciò si aggiunge inoltre la polemica verso l'educazione propria delle società ...

A Guide to Islamic Asset Management

Portfolio Investing with Sharia

This original book examines how investment theory and regulatory constraints are linked to the professional processes of portfolio investments, and how the principles of Islam as defined by sharia fit into these processes. It also explores the measures required to create and grow a global Islamic asset management industry.

This original book examines how investment theory and regulatory constraints are linked to the professional processes of portfolio investments, and how the principles of Islam as defined by sharia fit into these processes.

Jodohku Hafal Al-Qur`an

Orangtua mana yang tak bangga tatkala nama anaknya disebut sebagai hafiz atau hafizah. Lelaki atau wanita mana yang tak mengidamkan seorang penghafal Al-Qur’an, yang bukan hanya menjanjikan kebahagiaan di dunia tapi insya Allah juga di akhirat? Lalu, bagaimana dengan wanita yang memilih hidup bersama dengan lelaki yang hanya bermodalkan Al-Qu’ran semata? Kau tak perlu cemas. Boleh jadi kau hanya makan ala kadarnya, tapi percayalah ia tak akan membuatmu mati kelaparan. Boleh jadi hidupmu sederhana, tapi ia tak akan mungkin menyengsarakanmu karena yang ia tawarkan hanyalah kebahagiaan. Tak perlu kau cemas sebab dirinya telah menyatu dengan Al-Qur’an. Ia tahu tanggung jawab. Nikmatilah indahnya hidup bersama kekasih Tuhan. Ia tak mungkin menyakitimu apalagi menduakanmu. Ia tak mungkin acuh terhadapmu apalagi menelantarkanmu. Buku ini menceritakan kisah-kisah inspiratif para penghafal Al-Qur’an. Kisah perjuangan dalam menghafal, menjaga dan memuliakan kalam Tuhan yang dikemas secara sederhana melalui potret kehidupan orang-orang di sekeliling penulis.

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) (2) (3) (4) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan ...

Lima sebutan manusia dalam Al-Qur’an

Bismillâh walhamdulillâh, segala puji bagi Allah yang telah mengajarkan kepada umat manusia segala sesuatu yang sebelumnya manusia tidak mengetahui dan tidak memhaminya. Shalawat dan salam semoga tetap dilimpah-ruahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W. beserta keluarga, sahabat-sahabat dan para pengikut setianya hingga akhir zaman kelak. Amien Di dalam al-Qur`an Allah S.W.T. memperkenalkan makhluk bernama manusia dengan lima terma (lafal) pokok, yakni terma (sebutan): al-Basyar, al-Insân, al-Ins, al-Nâs, dan Banî Âdam. Secara tekstual dari kelima terma itu memiliki makna yang sama, yaitu manusia. Akan tetapi secara spesifik penggunaan dari kelima terma itu, secara implisit memiliki aksentuasi makna dalam konteks yang berbeda. Untuk menghindari agar tidak terjadi kerancuan makna kata (semantic), sejatinya kita dituntut untuk menyingkap dan memahami dalam konteks apa manusia disebut dengan terma al-Basyar, al-Insân dan al-Ins, dan dalam konteks apa pula manusia disebut dengan terma al-Nâs dan terma Banî Âdam. Sebab jika dipelajari secara mendalam, ternyata masing-masing dari kelima terma tersebut memiliki stressing dan aksentuasi makna tersendiri. Akan tetapi dari semua terma tersebut, satu terma dengan terma lainnya menjadi satu kesatuan integratif yang saling melengkapi dan menyempurnakan. Dengan kata lain kelima terma itu merupakan satu kesatuan integral yang tidak terpisahkan, yang mendeskripsikan manusia secara holistic dan komprehensif (syâmilah-kâmilah). Memahami manusia dalam konteks lima terma ini menjadi sangat penting untuk dijadikan pijakan sebagai paradigma dalam mendidik dan membangun manusia secara utuh (Insân Kâmil). Terungkap bahwa dari terma manusia sebagai al-Basyar, digunakan dalam kontekslebih kepada manusia sebagai makhluk fisik-biologis dengan tabiat basyariyah-nya berupa syahwat, ghadhab dan al-hawâ. Manusia dengan terma al-Basyar disebutkan sebanyak tiga puluh tujuh (37) kali, menempati posisi sepuluh persen (10%) dari totalitas utuh manusia. Manusia dengan terma al-Insân digunakan dalam konteks lebih kepada manusia sebagai makhluk individual, intelektual dan spiritual, disebutkan sebanyak enam puluh lima (65) kali, menempati posisi tujuh belas persen (17%) dari totalitas manusia. Terma manusia sebagai al-Ins digunakan dalam konteks lebih kepada manusia sebagai komunitas atau golongan untuk membedakannya dengan golongan Jin. Terma al-Ins disebutkan sebanyak delapan belas (18) kali, menempati posisi enam persen (6%). Terma manusia sebagai al- Nâs digunakan dalam konteks lebih kepada manusia sebagai makhluk social (social being), disebutkan sebanyak dua ratus empat puluh (240) kali, menempati posisi hingga enam puluh lima persen (65%). Terma manusia sebagai banî Âdam disebutkan sebanyak tujuh (7) kali, digunakan dalam konteks lebih kepada manusia sebagai makhluk bermoral yang dimuliakan, menempati dua persen (2%) dari totalitas utuh manusia. Untuk mendapatkan informasi dan memahami lebih jauh terkait deskripsi tentang manusia di atas, silahkan bagi siapapun yang berminat dan memegang buku ini untuk membacanya dengan kritis, siapa tahu bisa mendapatkan secercah sketsa dan jawaban terkait eksistensi diri kita sebagai manusia secara utuh. Semoga dengan diterbitkannya buku ini, yang kini berada di tangan para muzakki dan atau di tangan siapapun yang membacanya, in sya Allah akan mendapatkan suatu pedoman untuk membangun diri kita menjadi manusia yang dinamis dan berkualitas menuju kehidupan Akhirat yang kekal dan abadi. Âmien.

Sanksi Pelanggaran Hak Cipta UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA Ketentuan Pidana Pasal 113 1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ...

Al-Qur`an Antara Tuduhan dan Realitas

Biarlah Al-Qur’an menjelaskan identitas dirinya. Mampukah ia membuktikan bahwa ia datang dari Allah? Kenapa sebagian ayat-ayatnya disampaikan berulang-ulang? Kenapa sebagian ayat-ayatnya terlihat seperti saling bertentangan? Bagaimana cara memahami ayat-ayat yang membahas tentang peperangan? Apakah Al-Qur’an mendorong manusia untuk melakukan tindak kekerasan? Apakah ia kitab yang menyebabkan manusia berada dalam kemunduran? Serta masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan sejenis yang jawabannya akan Anda temukan dalam buku ini. Penulis menggunakan gaya bahasa sederhana serta istilah yang mudah dipahami dalam membahas hal-hal serius seputar Al-Qur’an dan agama Islam. Buku ini tidak hanya menjadi media untuk menambah wawasan keagamaan, tetapi juga media perenungan bagi setiap orang untuk terus-menerus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) hurufi untuk Penggunaan Secara ...

Al-Qur’an Hadis Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV

Buku ini merupakan buku teks atau buku pegangan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) khususnya untuk Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV. Buku ini disusun berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah. Dalam buku ini, materi yang dibahas tentang hukum bacaan Iẓhār dan Ikhfā’, Idgām Bigunnah, Idgām Bilāgunnah, dan Iqlāb; surah-surah pendek dalam al-Qur’an seperti Al-‘Aṣr, Quraisy, Al-Mā‘ūn, At-Takāṡur, Al-Qāri‘ah, dan Az-Zalzalah; serta hadis tentang takwa, niat, dan silaturahmi. Kelebihan dari buku ini, adanya pernak-pernik yang dapat menambah wawasan siswa berupa Tilawātil Qur’an, Peta Konsep, Tokoh, Mutiara Hadis, Kisah Teladan, Khazanah, Kilas Bahasa, Tugas, Kegiatan, Tafakur, Refleksi Diri, dan Proyek.

Padahal beliau juga harus bertanggung jawab pada perekonomian keluarga. Pagi itu, Abu Bakar akhirnya berangkat ke pasar demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Sejak hijrah ke Madinah, Abu Bakar berjualan baju dan kurma di pasar untuk ...

Petunjuk ke Surga Menurut Al-Qur`an

Allah Swt., sudah menuturkan langkah apa saja yang harus ditempuh agar kita bisa sampai ke surga. Surga yang dipenuhi kenikmatan, di mana mata tidak pernah memandangnya, telinga tidak pernah mendengarnya, dan bahkan gambaran kenikmatan surga tidak pernah terlintas dalam hati. Kenikmatan yang kian waktu tambah nikmat dan tak pernah membosankan. Tidak ada tempat bertanya bagaimana agar sampai ke surga, kecuali kepada Allah. Uraian tentang jalan sampai ke surga telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan disampaikan oleh pengemban risalah, Rasulullah saw. Rasulullah saw., bersabda, “Tidak ada suatu perkara yang dapat mendekatkan kepada surga dan menjauhkan dari neraka, kecuali telah dijelaskan kepada kalian semuanya.” (HR. Thabrani). Al-Qur’an banyak mengabarkan tentang surga dan neraka. Bahwa surga dan neraka itu nyata. Senyata matahari dan rembulan. Senyata keberadaan alam dunia yang sedang kita singgahi ini. Jauh sebelum ilmu pengetahuan membenarkan bahwa matahari terbit dari timur. Nabi saw., pernah menjelaskan dalam salah satu majelis ilmunya. Nabi saw., pernah mengingatkan bahwa tobat masih diterima selama matahari masih terbit dari timur. Buku ini menyajikan banyak kisah tentang cara menuju surga berdasarkan panduan yang tidak diragukan kebenarannya, Al-Qur’an. Buku ini disusun dengan semangat yang tinggi bahwa setiap insan memiliki kesempatan yang sama untuk masuk ke dalam surga, selagi pintu tobat masih terbuka. Semoga semangat dari tulisan penulis bisa sampai ke dalam sanubari pembaca sekalian. Selamat membaca!

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) hurufi untuk Penggunaan Secara ...

Adab Kehidupan Berumah Tangga Sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah

Kehidupan suami-istri adalah aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia, yang akan dilalui oleh seorang pria dan seorang wanita. Kehidupan itu akan menyibukkan sebagian besar kehidupan keduanya. Jika kehidupan suami-istri itu bagi keduanya ditegakkan di atas cinta yang tulus, keserasian yang sempurna, dan saling pengertian yang utuh, maka kehidupan keduanya akan bahagia. Dinaungi rasa aman, tenang, dan rasa penuh cinta. Dengan demikian, keduanya akan bisa mencetak generasi bagus yang mengerti bagaimana seharusnya hidup itu. Kebahagiaan itu memiliki kedudukannya berkenaan dengan apa-apa yang akan dihadapi berupa berbagai beban dan tanggung jawab. Oleh sebab itu kehidupan suami-istri yang bahagia adalah pilar penopang generasi yang unggul. Sehingga mudah untuk ditelaah oleh para pemuda dan pemudi yang hendak maju menuju pernikahan, menuju hukum-hukum pernikahan, sejak dari melamar hingga menjadi ayah, sebagaimana yang telah ditetapkan oleh agama yang lurus ini. Kemudian juga hendak menuju kepada hubungan suami-istri, lalu kepada hubungan antara keduanya dengan anak-anaknya. Semua itu di bawah penerangan Al-Qur`an yang agung dan As-Sunnah An-Nabawiyah yang suci. Islam telah memberikan perhatian yang besar dalam kehidupan suami istri. Buku ini merujuk pembahasan dengan apa-apa yang ada di dalam Kitabullah Ta’ ala dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Maknanya adalah bahwa semua bangsa memperdagangkan dari diri para gadis atau para wanita dengan kewanitaannya dan keistimewaan tabi‟atnya, agar di dalam kancah ekonomi mereka memainkan peranan yang sarat aib dengannya ia melenceng dari ...