Sebanyak 55 item atau buku ditemukan

Bunga Rampai Sejarah Indonesia

dari Borobudur hingga Revolusi Nasional

Seperti judulnya, yaitu bunga rampai, buku ini berisi kumpulan tulisan yang sangat lengkap membahas sejarah Nusantara sejak zaman kerajaan hingga masa revolusi. Tidak hanya sejarah tokoh-tokohnya saja, tetapi juga budaya, kesenian, dan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama kurun waktu tersebut. Pada masa Borobudur, misalnya, buku ini menuturkan pendapat-pendapat ahli sejarah yang memetakan terbentuknya Borobudur dan lingkungan di sekitarnya. Kemudian, ketika revolusi nasional, banyak ahli sejarah yang menceritakan tokoh-tokoh perwira Indonesia dan perjuangannya. Dalam rentang waktu era Borobudur hingga revolusi nasional yang lama itu, tentu saja banyak peristiwa yang terjadi. Semuanya dituliskan secara lengkap dalam buku ini. Buku ini dikelompokkan menjadi beberapa bab yang membahas geografi kesejarahan, sejarah kesenian, peristiwa sekitar proklamasi, kisah pertempuran pada masa revolusi, sejarah pendidikan perwira, dan biografi tokoh-tokoh penting di Indonesia. Masing-masing bab tersebut diuraikan dengan sangat menarik sehingga mengundang rasa ingin tahu yang sangat besar dan dipastikan pembaca akan menemukan banyak pengetahuan sejarah di dalamnya.

Seperti judulnya, yaitu bunga rampai, buku ini berisi kumpulan tulisan yang sangat lengkap membahas sejarah Nusantara sejak zaman kerajaan hingga masa revolusi.

Copywriting

Retorika Iklan dan Storytelling Teori dan Teknik Menulis Naskah Iklan

Buku ajar ini pada awalnya merupakan buku ajar mahasiswa Prodi Bahasa Prancis untuk sederet mata kuliah, seperti Bahasa Visual, Komposisi Bahasa Iklan, dan Copywriting. Pedagogi yang diinginkan ketika itu adalah pembelajaran bahasa kedua dalam pendekatan didaktik vokasional, yaitu bahasa asing dipahami melalui terminologi media periklanan. Pada pandangan pertama, mungkin tampak aneh untuk mencampur dua area ini dan orang mungkin berpikir bahwa didaktik bahasa kedua tidak diajarkan ketika bahasa periklanan diajarkan. Akan tetapi, di bidang periklanan, peningkatan penulisan paralel multipenandaan dalam kaitannya dengan kegiatan penulisan iklan mungkin menyarankan bahwa kedua subjek ini (bahasa asing komunikasi dan periklanan) kadang-kadang harus menyatu ke arah jenis didaktik yang sama. Dalam praktik selanjutnya, dalam bentuk yang lebih praktis, manfaat yang sama juga bisa dicapai ketika buku ini digunakan oleh mahasiswa Prodi Bahasa Inggris Sekolah Vokasi UGM.

Buku ajar ini pada awalnya merupakan buku ajar mahasiswa Prodi Bahasa Prancis untuk sederet mata kuliah, seperti Bahasa Visual, Komposisi Bahasa Iklan, dan Copywriting.

PANDUAN PRAKTIKUM TELEKOMUNIKASI DASAR DAN TELEKOMUNIKASI LANJUT LABORATORIUM SISTEM FREKUENSI TINGGI

Buku Panduan Praktikum ini berisi tentang Langkah panduan praktikum. Buku ini berisi tentang praktikum yang berhubungan dengan Teknik Telekomunikasi untuk mahasiswa tingkat awal. Pada beberapa halaman awal buku ini berisi kata pengantar, daftar isi dan lain sebagainya. Selain itu disana juga terdapat tata tertib laboratorium, keselamatan kerja di I.aboratorium dan peraturan laboratorium. Didalam buku ini terdapat dua buah modul praktikum Praktikum yang pertama merupakan praktikunn Telekomunikasi Dasar. Pada praktikum tersebut, mahasiswa diminta untuk menjalankan unit-unit yang berisi tentang dasar-dasar komunikasi analog, system komunikasi asinkron, system komunikasi optis, sistem komunikasi sinkron, modulasi isyarat, dan sistem komunikasimenggunakan telepon. Selanjutnya terdapat praktikum Telekomunikasi Lanjut. Pada praktikum tersebut mahasiswa diminta untuk menjalankan unit-unit praktikum yang berada satu tingkat lebih dalam daripada praktikum Telekomunikasi Dasar. Materi yang digunakan pada praktikum tersebut adalah komunikasi analog lanjut, sistem antenna dan radiasi yang dihasiikan, sistem komunikasi modulasi isyarat di.gital, komunikasi pulsa dan sistem komunikasi FDM dan CDMA Meskipun buku ini dikhususkan untuk mahasiswa Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi. Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, namun didalam buku ini terdapat informasi yang dapat digunakan untuk mempelajari lebih lanjut pengetahuan terkait dengan Teknik telekomunikasi secara umum.

Di awal perkembangannya, radio broadcasting memakai sistem transmisi AM (Amplitudo Modulasi), tetapi karena sinyal transmissi AM mempunyai banyak kelemahan, antara lain mudah terganggu oleh sumber medan listrik-magnit luar seperti, ...

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan sistem yang sangat kompleks dan perlu pemahaman yang mendalam mengenai aspek-aspek dalam organisasi. Pada era internet seperti saat ini, organisasi dan bisnis harus berbasis informasi dan teknologi. Karenanya, agar organisasi atau perusahaan dapat bersaing dan bertahan dalam pasar modern, MSDM menjadi sangat penting. SDM yang memiliki pemikiran inovasi yang berkelanjutan, memiliki jiwa yang tidak pernah ingin berhenti untuk belajar dan meningkatkan kemampuan diri, serta memiliki semangat yang tinggi dalam bekerja dan berkarya merupakan individu yang sangat dicari oleh para pelaku MSDM. Pengelolaan SDM yang profesional akan menghantarkan sumber daya yang dimiliki menjadi manusia-manusia produktif. Pengelolaan yang profesional melihat manusia sebagai bagian dari satu sistem. Karenanya diperlukan langkah-langkah yang komprehensif dari mulai menganalisis pekerjaan untuk mencari the right job, melakukan rekrutmen untuk mencari the right person, sampai dengan berbagai sistem pengembangan, pelatihan, pengupahan, tunjangan, kompensasi, dan evaluasi untuk mencapai the right person for the rightjob in the right time serta pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. Dengan memahami proses dalam manajemen sumber daya manusia, pembaca—khususnya mahasiswa, akademisi, dan praktisi MSDM—sebagai target dari buku ini diharapkan dapat merumuskan sebuah konsep utama dalam MSDM dan mengembangkannya sesuai dengan situasi kondisi organisasi dan lingkungannya masing-masing.

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan sistem yang sangat kompleks dan perlu pemahaman yang mendalam mengenai aspek-aspek dalam organisasi.

CROSS BORDER INSOLVENCY, KERJA SAMA LINTAS BATAS ANTAR LEMBAGA PERADILAN

Perbandingan Indonesia, Malaysia, dan Korea Selatan

Perkembangan ekonomi dunia yang dimobilisasi oleh globalisasi mengakibatkan semakin menipisnya batas-batas antarnegara dalam melakukan kegiatan perekonomian, sejalan dengan hal itu kegiatan perekonomian yang dilakukan memiliki risiko bisnis yang berada pada level internasional. Salah satu persoalan yang mungkin terjadi adalah permasalahan likuiditas yang dapat berujung kepailitan. Permasalahan tersebut dapat menjadi kompleks dalam hal suatu perkara kepailitan terdapat persinggungan antara lebih dari satu yurisdiksi hukum negara atau lebih dikenal dengan istilah cross-border insolvency. Permasalahan cross-border insolvency merupakan isu global dalam penega kan hukum kepailitan yang tengah dihadapi seluruh negara di dunia termasuk Indonesia, Malaysia, dan Korea Selatan. Setiap negara memiliki aturan dan cara yang berbeda dalam menyikapi persoalan cross-border insolvency. Pembahasan dalam buku ini meliputi pengaturan hukum kepailitan, prosedur kepailitan, pengaturan cross-border insolvency, pelaksanaan prosedur kepailitan pengadilan asing, dan pengaturan kerja sama lintas batas antarlembaga peradilan dalam menyelesaikan perkara cross-border insolvency. Oleh karena itu, buku ini akan sangat bermanfaat bagi para mahasiswa Fakultas Hukum pada program S-1, S-2, dan mahasiswa yang berminat serta praktisi hukum, dan pembaca lain yang ingin mengetahui dan mempelajari isu-isu terkait cross-borderi nsolvency.

Perkembangan ekonomi dunia yang dimobilisasi oleh globalisasi mengakibatkan semakin menipisnya batas-batas antarnegara dalam melakukan kegiatan perekonomian, sejalan dengan hal itu kegiatan perekonomian yang dilakukan memiliki risiko bisnis ...

Cara Praktis Penulisan Karya Ilmiah dalam Bahasa Indonesia

Pada umumnya saat ini setiap orang dituntut untuk memiliki kemampuan menulis berbagai jenis karya ilmiah, seperti makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, jurnal, dan sebagainya. Pelajar diwajibkan untuk menulis makalah. Sementara itu, mahasiswa dituntut untuk menulis makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, atau disertasi. Bahkan, akhir-akhir ini di beberapa universitas ada aturan baru bahwa setiap mahasiswa harus menulis jurnal sebagai salah satu syarat kelulusan. Hal serupa juga terjadi pada guru dan dosen yang dituntut membuat karya ilmiah sebagai salah satu syarat kenaikan pangkat dan jabatan. Ketika seseorang dituntut untuk membuat karya ilmiah, biasanya berbagai pertanyaan akan muncul. Bagaimana teknik menulis karya ilmiah? Bagaimana cara membuat judul? Bagaimana penggunaan bahasa dalam karya ilmiah? Apa saja yang harus dilakukan ketika menulis daftar pustaka dan kutipan? Banyak orang yang belum paham sepenuhnya mengenai karya ilmiah, baik pengertian, jenis, maupun teknik penulisannya. Masalah ini menjadi masalah yang cukup berat bagi seseorang yang belum terlatih menulis karya ilmiah. Untuk itu, diperlukan panduan untuk dapat menguasai teknik penulisan karya ilmiah dalam bahasa Indonesia. Buku ini ditujukan untuk membantu masyarakat dalam menguasai teknik penulisan ilmiah dalam bahasa Indonesia. Siapa pun dapat menggunakan buku ini sebagai acuan dalam menyusun makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dan jurnal. Buku ini diharapkan dapat membuka cakrawala baru dan memperluas wawasan bagi siapa pun yang akan menulis karya ilmiah.

Diakses pada 2 April 2012 pukul 10.55 WIB. Siahaan, Jarar. 2011. “Bahasa Jurnalistik: Menulis Judul Berita (Bahasa Pers-Jurnalistik)”. Dalam http://jararsiahaan.com/ jurnalisme/bahasa-jurnalistik-menulis-judul-berita-pers/421/.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI BIDANG KESEHATAN: Teori dan Implementasi

Pembangunan yang sesungguhnya senantiasa menempatkan manusia sebagai titik sentral perhatian atau sebagai subjek yang berperan aktif sehingga pembangunan mempunyai ciri dari rakyat dan untuk rakyat. Dalam kerangka ini maka pembangunan nasional ditujukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam semua proses dan kegiatan pembangunan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas penduduk sebagai sumber daya manusia, baik dari aspek fisik, mental, dan spiritual (kesehatan), aspek intelektualitas (pendidikan), aspek ekonomi (daya beli), serta aspek moralitas (iman dan taqwa) sehingga pembangunan diselenggarakan dengan pendekatan holistik (menyeluruh) pada seluruh aspek kehidupan. Pengembangan manusia (human development) dibedakan dengan pengembangan sumber daya manusia (human resource development)yang dianggap berkonotasi ekonomi semata. Sebagai sumber daya manusia, manusia semata-mata dipandang sebagai faktor produksi dalam proses ekonomi. Di lingkungan United Nations Development (UNDP) telah berkembang gagasan untuk menekankan pentingnya pengembangan manusia (human development). Dua aspek pengembangan manusia yang perlu dilakukan. Pertama, upaya mengembangkan kemampuan (capability) manusia, yaitu memiliki kemampuan untuk menempuh hidup dengan usia harapan hidup (life expectancy) yang panjang dan sehat, memiliki kesempatan dan kemampuan untuk memperoleh pendidikan agar dapat menanggapi kemajuan zaman, dan memperoleh kesempatan akses dalam mengusahakan sumber-sumber pendapatan, alam, atau pembiayaan pembangunan untuk meningktakan tingkat kehidupan. Kedua, mengembangkan penggunaan kemampuan dan mempertinggi partisipasi dalam kegiatan ekonomi produktif, sosial budaya, dan politik.

Pembangunan yang sesungguhnya senantiasa menempatkan manusia sebagai titik sentral perhatian atau sebagai subjek yang berperan aktif sehingga pembangunan mempunyai ciri dari rakyat dan untuk rakyat.

MANAJEMEN KESEHATAN

Teori dan Praktik di Puskesmas

Puskesmas sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan nasional mempunyai peranan yang sangat besar dan strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sejak diperkenalkannya Puskesmas pada tahun 1969, berbagai hasil telah banyak dicapai. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) telah berhasil diturunkan. AKI telah dapat diturunkan dari 318 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007). AKB telah dapat diturunkan dari 46 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007). Sejalan dengan penurunan AKB, Umur Harapan Hidup (UHH) rata-rata bangsa Indonesia telah meningkat secara bermakna dari 68,6 tahun (2004) menjadi 70,5 tahun (2007) (Departemen Kesehatan, 2007). Kunci keberhasilan organisasi seperti Puskesmas ditentukan oleh manajemen, dukungan sumber daya, serta komitmen dan dukungan stakeholders Puskesmas. Kepemimpinan merupakan inti dari manajemen dan menjadi kunci keberhasilan dalam kegiatan organisasional. Kepemimpinan efektif adalah kepemimpinan yang mempunyai visi dan misi, mempunyai agenda kegiatan sebagai pelaksanaan misi untuk mewujudkan visi, serta mau dan mampu membentuk tim tangguh. Keahlian pemimpin yang mendasar adalah komunikasi dan pemecahan masalah. Sumber-sumberdaya manajemen Puskesmas meliputi man, money, material, machine, method, minute/ time, market dan information dengan akronim 7 M + 1 I. Adapun fungsi-fungsi manajemen yang banyak digunakan di Puskesmas adalah fungsi-fungsi manajemen meliputi perencanaan (P1), penggerakan dan pelaksanaan (P2), pengawasan, pengendalian, dan penilaian (P3). Stakeholders Puskesmas di era otonomi daerah terutama adalah Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten/Kota, dinas kesehatan kabupaten/kota, kepala dan pegawai Puskesmas, tokoh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yang terhimpun dalam badan penyantun puskesmas (BPP), dan organisasi profesi dibidang kesehatan. Pengembangan Puskesmas di masa depan menitik beratkan pada 4 (empat) hal: (1) penentuan prioritas program Puskesmas yang sesuai situasi, kondisi dan kebutuhan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas, (2) pengembangan program menjaga mutu pelayanan kesehatan, (3) pengembangan swadana Puskesmas dan (4) penggerakan dan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.

Puskesmas sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan nasional mempunyai peranan yang sangat besar dan strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Pengembangan UMKM Antara Konseptual dan Pengalaman Praktis

Buku Pengembangan UMKM: Antara Konseptual dan Pengalaman Praktis merupakan salah satu wujud kontribusi UGM dalam mewujudkan visi kerakyatan yang tertuang dalam pengembangan sektor UMKM. Sektor UMKM merupakan pilar perekonomian nasional yang memiliki peran strategis dalam menopang perekonomian rakyat, antara lain dalam hal pemerataan pendapatan, penyerapan tenaga kerja, serta wadah sosial ekonomi masyarakat. Akan tetapi, pengembangan sektor UMKM masih mengalami berbagai kendala, seperti persoalan klasik dalam hal akses permodalan yang terbatas, pemasaran, dan teknologi, serta persoalan yang menyangkut kebijakan yang kurang memihak sektor UMKM, seperti tarif dasar listrik, pajak UMKM, liberalisasi perdagangan, dan sebagainya. Lemahnya daya saing produk-produk UMKM dengan produk-produk luar negeri menjadi tantangan UMKM di era global. Melihat realitas tersebut, perlu ada peran dari berbagai pihak untuk mengembangkan sektor UMKM sehingga dapat lebih mandiri dan berdaya. Peran dari berbagai pihak, seperti pemerintah, swasta, perbankan, perguruan tinggi, dan berbagai asosiasi bisnis lainnya sangat diperlukan untuk mendorong pemberdayaan sektor UMKM ini. Perguruan tinggi memiliki peran sebagai lembaga inkubasi bisnis yang dapat mendorong dan memberikan produk-produk inovasi teknologi serta pendampingan kepada para pelaku UMKM. Fungsi-fungsi technopreneurship dalam pengembangan UMKM diharapkan mampu dilakukan oleh perguruan tinggi. Sebagai perguruan tinggi, Universitas Gadjah Mada juga dituntut memainkan peran penting di dalamnya. Tulisan dalam buku ini mengupas mengenai kompleksitas permasalahan UMKM dan peran Universitas Gadjah Mada khususnya LPPM dalam pengembangan UMKM. Secara singkat, buku ini memuat definisi UMKM, peran strategis UMKM dalam perekonomian nasional dan tantangan UMKM di era global, permasalahan-permasalahan UMKM, peran technopreneurship dalam pengembangan UMKM di Indonesia, strategi pengembangan UMKM, serta langkah-langkah yang telah dilakukan LPPM UGM dalam pengembangan UMKM. Buku ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan UMKM, memberikan inspirasi dalam pengelolaan UMKM, serta dapat menggugah partisipasi dari berbagai lembaga lain untuk ikut bersama-sama mendorong pengembangan UMKM.

Buku Pengembangan UMKM: Antara Konseptual dan Pengalaman Praktis merupakan salah satu wujud kontribusi UGM dalam mewujudkan visi kerakyatan yang tertuang dalam pengembangan sektor UMKM.

TRANSFORMASI LEMBAGA KEUANGAN KONVENSIONAL KE DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

Setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi otoritas yang mengatur dan mengawasi industri keuangan di ranah microprudential, secara umum rezim lembaga keuangan dibedakan menjadi tiga macam, yakni perbankan, pasar modal, dan industri keuangan nonbank. Ketiga jenis lembaga keuangan dimaksud berdasarkan pengelolaannya dibedakan menjadi dua, yakni pengelolaan secara konvensional dan pengelolaan berdasarkan prinsip syariah. Lembaga keua ngan syariah pada praktiknya ada yang menggunakan pola syariah sejak awal pendirian sebagai badan hukum. Namun, dalam perspektif hukum di Indonesia, aktivitas syariah juga dapat diberikan oleh lembaga keuangan konvensional melalui pendirian unit usaha syariah di kantor pusat lembaga dimaksud yang difungsikan sebagai kantor pusat dari kantor operasional di tingkat cabang yang dikelola secara syariah. Dimungkinkan pula lembaga keuangan konvensional mendirikan lembaga keuangan syariah sebagai anak perusahaan, baik melalui pendirian langsung maupun melalui akuisisi dan konversi terhadap lembaga keuangan konvensional lainnya, serta melalui mekanisme pemisahan unit usaha syariah yang dimiliki oleh lembaga keuangan konvensional dimaksud. Dengan benchmarking terhadap praktik di lembaga perbankan, penulis mencoba melihat tren yang ada pada industri keuangan nonbank yang secara prinsip mengambil pola yang hampir sama, yakni bahwa regulasi memberikan kesempatan bagi unit usaha syariah dari lembaga keuangan nonbank untuk bertransformasi menjadi lembaga keuangan syariah. Keberadaan unit usaha syariah yang merupakan islamic window bagi lembaga keuangan nonbank bersifat sementara (temporary), ditandai dengan adanya kewajiban memisahkan unit tersebut sehingga pada akhirnya menjadi lembaga keuangan syariah yang secara hukum adalah mandiri (separate legal entity). Selain pemisahan unit usaha syariah, peraturan perundang-undangan juga memberikan pengaturan mengenai perubahan (konversi) lembaga keuangan konvensional menjadi lembaga keuangan syariah.

Setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi otoritas yang mengatur dan mengawasi industri keuangan di ranah microprudential, secara umum rezim lembaga keuangan dibedakan menjadi tiga macam, yakni perbankan, pasar modal, dan industri ...