Sebanyak 5 item atau buku ditemukan

Manajemen Kesehatan Bank

Buku Manajemen Kesehatan Bank dalam rangka menambah khazanah dan ilmu pengetahuan para pembaca terutama dikalangan mahasiswa tentang dunia perbankan yang lebih fokus kepada kinerja dari perbankan itu sendiri. Trend Kinerja perbankan positif mencerminkan kesehatan bank itu dalam kategori sehat atau bahkan sangat sehat. Penyusunan buku ini didasarkan pada kajian teori-teori perbankan, penelitian dan pengalaman salah satu penulis selama bekerja kurang lebih 4 tahun di industri perbankan. Materi isi buku ini diambil dari beberapa buku perbankan serta aturan-aturan terkait dengan perbankan, baik yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK) maupun Bank Indonesia (BI). Metode penulisan dan gaya bahasa yang penulis sajikan dalam buku ini merupakan metode gaya bahasa yang mudah dipahami. Diharapkan dengan hadirnya buku ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan bagi para mahasiswa atau siapa saja yang berminat mengetahui manajemen kesehatan bank yang disertai dengan contoh dan proses perhitungan.

Buku Manajemen Kesehatan Bank dalam rangka menambah khazanah dan ilmu pengetahuan para pembaca terutama dikalangan mahasiswa tentang dunia perbankan yang lebih fokus kepada kinerja dari perbankan itu sendiri.

MANAJEMEN KESEHATAN

Teori dan Praktik di Puskesmas

Puskesmas sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan nasional mempunyai peranan yang sangat besar dan strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sejak diperkenalkannya Puskesmas pada tahun 1969, berbagai hasil telah banyak dicapai. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) telah berhasil diturunkan. AKI telah dapat diturunkan dari 318 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007). AKB telah dapat diturunkan dari 46 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007). Sejalan dengan penurunan AKB, Umur Harapan Hidup (UHH) rata-rata bangsa Indonesia telah meningkat secara bermakna dari 68,6 tahun (2004) menjadi 70,5 tahun (2007) (Departemen Kesehatan, 2007). Kunci keberhasilan organisasi seperti Puskesmas ditentukan oleh manajemen, dukungan sumber daya, serta komitmen dan dukungan stakeholders Puskesmas. Kepemimpinan merupakan inti dari manajemen dan menjadi kunci keberhasilan dalam kegiatan organisasional. Kepemimpinan efektif adalah kepemimpinan yang mempunyai visi dan misi, mempunyai agenda kegiatan sebagai pelaksanaan misi untuk mewujudkan visi, serta mau dan mampu membentuk tim tangguh. Keahlian pemimpin yang mendasar adalah komunikasi dan pemecahan masalah. Sumber-sumberdaya manajemen Puskesmas meliputi man, money, material, machine, method, minute/ time, market dan information dengan akronim 7 M + 1 I. Adapun fungsi-fungsi manajemen yang banyak digunakan di Puskesmas adalah fungsi-fungsi manajemen meliputi perencanaan (P1), penggerakan dan pelaksanaan (P2), pengawasan, pengendalian, dan penilaian (P3). Stakeholders Puskesmas di era otonomi daerah terutama adalah Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten/Kota, dinas kesehatan kabupaten/kota, kepala dan pegawai Puskesmas, tokoh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yang terhimpun dalam badan penyantun puskesmas (BPP), dan organisasi profesi dibidang kesehatan. Pengembangan Puskesmas di masa depan menitik beratkan pada 4 (empat) hal: (1) penentuan prioritas program Puskesmas yang sesuai situasi, kondisi dan kebutuhan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas, (2) pengembangan program menjaga mutu pelayanan kesehatan, (3) pengembangan swadana Puskesmas dan (4) penggerakan dan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.

Puskesmas sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan nasional mempunyai peranan yang sangat besar dan strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN

Buku ini disusun untuk memberikan pemahaman kepada para pembaca terhadap bagaimana kebijakan di bidang kesehatan serta manajemen yang mengatur konsep reformasi di sektor kesehatan. Dengan memahami prinsip-prinsip kebijakan serta manajemen dibidang kesehatan diharapkan pembaca dapat turut serta memahami kerangka konseptual dilakukannya reformasi dibidang kesehatan serta turut melakukan reinventing di dalam organisasi sehingga dicapai peningkatan sistem pelayanan kesehatan melalui terlaksananya kualitas pelayanan, akses yang lebih mudah dicapai masyarakat, ekuitas yang sesuai, kualitas pelayanan yang prima serta lebih menjamin keselamatan, efisien serta berkelanjutan.

Buku ini disusun untuk memberikan pemahaman kepada para pembaca terhadap bagaimana kebijakan di bidang kesehatan serta manajemen yang mengatur konsep reformasi di sektor kesehatan.

Manajemen Kesehatan Bank Berbasis Risiko

Perbankan nasional membutuhkan bankir yang memiliki pengetahuan manajemen risiko yang up to date dan keterampilan yang memadai sehingga tugas serta tanggung jawab masing-masing bankir dapat dilaksanakan dengan baik. Berbagai referensi digunakan untuk menyusun buku ini, antara lain referensi pengetahuan manajemen risiko yang terkini, bahan seminar manajemen risiko baik di dalam maupun di luar negeri, diskusi dengan konsultan internasional di bidang manajemen risiko, juga praktik manajemen risiko yang telah diterapkan pada bank. Dengan demikian, modul ini bersifat up to date dari sisi pengetahuan manajemen risiko, sekaligus membahas praktik perbankan yang bersifat international best practices. Buku Manajemen Kesehatan Bank Berbasis Risiko ini merupakan dasar pengetahuan manajemen risiko yang wajib diketahui oleh setiap bankir, yang berfokus pada tugas Komisaris untuk mengawasi serta memberi nasihat kepada Direksi mengenai peringatan dini risiko perbankan berupa profi l risiko, tata kelola yang baik, rentabilitas, permodalan, dan regulasi Basel 1 sampai dengan 3. Buku ini juga dapat digunakan dalam kegiatan belajar mandiri, pelatihan, dan persiapan Uji Kompetensi Bidang Manajemen Risiko Perbankan tingkat 1 Komisaris yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP).

Profil Risiko Dengan melakukan tanya-jawab seperti di atas, manajemen senior dapat menilai kualitas manajemen risiko operasional bank dan menilai peluang terdapat kelemahan dalam proses untuk melakukan identifikasi, assessment, ...

Manajemen Kesehatan

Berbicara sistem pelayanan kesehatan adalah struktur atau gabungan dari sub sistem didalam suatu unit atau didalam suatu proses untuk mengupayakan pelayanan kesehatan baik preventif, kuratif, promotif maupun rehabilitatif. Sehingga sistem pelayanan kesehatan ini dapat berbentuk Puskesmas, Rumah sakit, Balkesmas dan unit-unit atau organisasi-organisasi lain yang mengupayakan peningkatan kesehatan. Sesuai dengan tujuan sistem kesehatan, administrasi (manajemen) kesehatan tidak dapat disamakan dengan administrasi niaga (business adminstration) yang lebih banyak berorientasi pada upaya untuk mencari keuntungan finansial (profit oriented). Administrasi kesehatan lebih tepat digolongkan ke dalam administrasi umum/publik (public administration) oleh karena organisasi kesehatan lebih mementingkan pencapaian kesejahteraan masyarakat umum. Sesuai dengan tujuan sistem kesehatan, administrasi (manajemen) kesehatan tidak dapat disamakan dengan administrasi niaga (business adminstration) yang lebih banyak berorientasi pada upaya untuk mencari keuntungan finansial (profit oriented). Administrasi kesehatan lebih tepat digolongkan ke dalam administrasi umum/publik (public administration) oleh karena organisasi kesehatan lebih mementingkan pencapaian kesejahteraan masyarakat umum. Dengan demikian, efisiensi dalam system pelayanan kesehatan akan terwujud jika sumber-sumber daya kesehatan, baik alat, sarana, dana, teknik, metode dan informasi tidak banyak yang terbuang sia-sia. Untuk mewujudkan keamanan dan rasa nyaman dalam pelayanan kesehatan harus didukung adanya pola kebijakan dasar, dasar hukum, prosedur dan standar praktek dalam pelayanan kesehatan yang berorientasi pada profesionalisme dan pemenuhan hak dasar rakyat. Jika faktor-faktor di atas dapat dibangun, maka tidaklah sulit untuk mewujudkan pelayanan kesehatan dengan kepuasan masyarakat yang tinggi. Pentingnya manajemen kesehatan ini bisa dianalogikan sebagai sistem dalam tubuh manusia. Di dalam sistem itu ada sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem ekskresi, ada sistem kekebalan tubuh, sistem syaraf pusat dan perifer dengan beberapa bagian otonom. Secara fungsional, mereka memiliki fungsi dan peran yang jelas, tetapi terkoordinasi. Sementara secara anatomis, masing-masing juga memiliki struktur dan masing-masing struktur memiliki peran spesifik dengan peran yang dimiliki. Untuk itu, buku ini disusun dengan maksud memberikan pemahaman dan tambahan wawasan tentang lingkup manajemen khususnya manajemen bidang kesehatan.

c) d) Sarana dan prasarana pendidikan yang masih belum memadai dan proporsional, terutama untuk sekolah lanjutan (SMP dan SMA) Rendahnya kualitas sarana ...